Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3155 | 22 Oct 2024
Klinis : covid 19
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien dengan COVID-19.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ventilasi Tidak Efektif berhubungan dengan Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS) terkait COVID-19.
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan Sistem Kekebalan Tubuh Terganggu terkait COVID-19.
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan Fisik terkait COVID-19.
Penjelasan Singkat:
1. Ventilasi Tidak Efektif:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Pertukaran gas yang tidak adekuat antara alveoli dan kapiler.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Ventilasi paru-paru yang adekuat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Jalan Napas, Terapi Oksigen, Manajemen Ventilasi Mekanik.
2. Risiko Infeksi:
- SDKI: Rentan terhadap invasi dan proliferasi organisme patogen.
- SLKI: Bebas dari infeksi.
- SIKI: Pencegahan Infeksi, Manajemen Infeksi, Pencegahan Komplikasi.
3. Intoleransi Aktivitas:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Kemampuan melakukan aktivitas rutin.
- SIKI: Manajemen Energi, Peningkatan Mobilitas, Terapi Latihan.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan panduan komprehensif bagi perawat dalam proses asuhan keperawatan, mulai dari diagnosis, luaran, hingga intervensi yang dapat diterapkan dalam penanganan pasien dengan kondisi COVID-19. -
Article No. 3156 | 22 Oct 2024
Klinis : cairan elektrolit dan nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi cairan, elektrolit, dan nutrisi.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Definisi:
Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan cairan, elektrolit, dan mineral yang dapat menyebabkan komplikasi bagi pasien.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Karakteristik Utama:
- Perubahan nilai laboratorium cairan dan elektrolit
- Perubahan status hidrasi
- Perubahan volume cairan tubuh
Faktor Risiko:
- Penurunan asupan cairan dan elektrolit
- Peningkatan kehilangan cairan dan elektrolit
- Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan cairan dan elektrolit
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan Cairan
- Keseimbangan Elektrolit
- Status Hidrasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Cairan dan Elektrolit
- Manajemen Cairan
- Manajemen Gangguan Keseimbangan Elektrolit
Sebagai perawat, kami akan melakukan assessment menyeluruh, memantau tanda-tanda vital, hasil laboratorium, dan mengevaluasi asupan dan pengeluaran cairan pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, serta edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. -
Article No. 3157 | 22 Oct 2024
Klinis : pasien datang ingin mengganti perban luka jahit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang untuk mengganti perban luka jahit.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Terkait Prosedur Perawatan Luka Jahit
Penjelasan:
Risiko Infeksi Terkait Prosedur Perawatan Luka Jahit adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang datang untuk mengganti perban luka jahit. Hal ini karena tindakan penggantian perban dapat meningkatkan risiko infeksi jika tidak dilakukan dengan prosedur yang tepat dan higienis.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dialami pasien. Dalam kondisi ini, "Risiko Infeksi Terkait Prosedur Perawatan Luka Jahit" merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan SDKI.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk diagnosa "Risiko Infeksi Terkait Prosedur Perawatan Luka Jahit", luaran yang diharapkan adalah tidak terjadi infeksi pada luka jahit pasien.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Untuk diagnosa "Risiko Infeksi Terkait Prosedur Perawatan Luka Jahit", intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Perawatan Luka, Manajemen Infeksi, dan Edukasi Kesehatan.
Dengan memahami SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasien. -
Article No. 3158 | 22 Oct 2024
Klinis : Pemantauan aktivitas kejang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pemantauan aktivitas kejang.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Cedera berhubungan dengan aktivitas kejang.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Risiko Cedera: Kondisi rentan individu yang dapat menyebabkan potensi terjadinya kerusakan fisik.
- Faktor yang berhubungan: Aktivitas kejang.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan Keperawatan: Individu bebas dari cedera akibat aktivitas kejang.
- Kriteria Hasil: Tidak terjadi cedera selama aktivitas kejang, individu mampu mengenali tanda-tanda awal kejang, dan individu dapat melakukan tindakan yang tepat saat kejang terjadi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Pemantauan tanda-tanda vital
b. Pemantauan aktivitas kejang
c. Pemberian posisi aman saat kejang
d. Pemberian obat anti-kejang sesuai resep
e. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang tanda-tanda awal kejang dan tindakan yang harus dilakukan
Dalam melaksanakan intervensi keperawatan, perawat harus memastikan keamanan pasien, mencegah komplikasi, dan memberikan edukasi yang tepat kepada pasien dan keluarga untuk mendukung pemulihan dan mencegah kejadian yang tidak diinginkan. -
Article No. 3159 | 22 Oct 2024
Klinis : asuhan keperawatan komunitas penyakit infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk asuhan keperawatan komunitas penyakit infeksi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penularan Infeksi
Penjelasan: Pasien memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi penyakit menular, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung dengan sumber infeksi. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, perilaku, atau kondisi kesehatan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Penjelasan: Pasien atau kelompok masyarakat memiliki kemampuan yang kurang optimal dalam mengelola aspek kesehatan, seperti pengenalan tanda dan gejala penyakit, pencegahan penularan, serta pemanfaatan sumber daya kesehatan yang tersedia.
3. Defisit Pengetahuan
Penjelasan: Pasien atau kelompok masyarakat menunjukkan kurangnya pemahaman terkait penyakit infeksi, termasuk penyebab, transmisi, gejala, risiko komplikasi, dan tindakan pencegahan yang tepat.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang mengidentifikasi dan mendeskripsikan diagnosa keperawatan yang dapat digunakan oleh perawat dalam praktik keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang mendeskripsikan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang mendeskripsikan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam asuhan keperawatan komunitas penyakit infeksi membantu perawat dalam mengidentifikasi masalah kesehatan, merencanakan intervensi yang tepat, dan memantau serta mengevaluasi hasil yang diperoleh secara terstandar dan sistematis. -
Article No. 3160 | 22 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan sesak, kaki bengkak, mudah lelah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular
Penjelasan:
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular adalah keadaan di mana pasien mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan tubuh yang dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem kardiovaskular. Gejala yang muncul pada pasien ini adalah sesak napas, edema ekstremitas, dan mudah lelah, yang merupakan manifestasi klinis dari gangguan perfusi jaringan kardiovaskular.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode diagnosa: 00203
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode luaran: 10001
Judul: Perfusi Jaringan
Definisi: Kemampuan sirkulasi darah ke jaringan tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode intervensi: 80001
Judul: Manajemen Perfusi Jaringan
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan sirkulasi darah ke jaringan tubuh.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian lebih lanjut, mengidentifikasi penyebab, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mengatasi masalah perfusi jaringan kardiovaskularnya. -
Article No. 3161 | 22 Oct 2024
Klinis : Pasien sesak, kaki bengkak, mudah lelah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan Volume Cairan
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami retensi cairan dan peningkatan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intrasellular.
- Penyebab: Penyakit kardiovaskular, gagal jantung, kegagalan ginjal, penggunaan obat-obatan.
- Tanda dan Gejala: Sesak napas, edema, peningkatan berat badan, distensi vena leher.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan
- Luaran: Individu menunjukkan keseimbangan cairan yang optimal.
- Kriteria Hasil: Tidak ada edema, tanda-tanda gagal jantung berkurang, berat badan stabil.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
- Intervensi: Memantau intake dan output cairan, mempertahankan keseimbangan cairan, dan mengenali tanda-tanda ketidakseimbangan cairan.
- Aktivitas: Mengukur berat badan, mengukur tanda-tanda vital, memantau edema, dan mengatur pemberian cairan.
Dalam pendekatan keperawatan yang bersifat akademis dan pakar, perawat akan melakukan pengkajian komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi yang tepat, dan melakukan evaluasi secara sistematis untuk memastikan keberhasilan pengelolaan pasien dengan kelebihan volume cairan. Peran perawat sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien. -
Article No. 3162 | 22 Oct 2024
Klinis : asuhan keperawatan komunitas penyakit infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat tentang SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk asuhan keperawatan komunitas dengan penyakit infeksi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penularan Penyakit Infeksi
- Definisi: Kondisi di mana individu atau kelompok rentan terhadap penularan penyakit infeksi.
- Faktor risiko: Paparan terhadap agen infeksius, kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penularan, kurangnya akses ke fasilitas kesehatan.
- Intervensi: Edukasi tentang pencegahan penularan, penyediaan alat pelindung diri, koordinasi dengan pihak terkait untuk mengendalikan sumber penularan.
2. Defisit Pengetahuan
- Definisi: Kondisi di mana individu atau kelompok memiliki informasi yang tidak memadai tentang penyakit infeksi.
- Faktor risiko: Kurangnya paparan informasi, tingkat pendidikan yang rendah, bahasa atau budaya yang berbeda.
- Intervensi: Edukasi kesehatan, pemanfaatan media informasi yang sesuai, kolaborasi dengan pemuka masyarakat.
3. Kesiapsiagaan Komunitas Rendah
- Definisi: Kondisi di mana komunitas belum siap menghadapi ancaman penyakit infeksi.
- Faktor risiko: Kurangnya partisipasi masyarakat, keterbatasan sumber daya, kurangnya koordinasi antar sektor.
- Intervensi: Pemberdayaan masyarakat, pengembangan kemitraan, pelatihan kesiapsiagaan bencana.
SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) merupakan panduan bagi perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan tanda, gejala, dan faktor risiko yang teridentifikasi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah panduan bagi perawat dalam menetapkan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah panduan bagi perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI oleh perawat komunitas dapat membantu mengoptimalkan asuhan keperawatan pada penyakit infeksi di lingkungan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien. -
Article No. 3163 | 22 Oct 2024
Klinis : Seorang pria berusia 65 tahun datang ke IGD dengan keluhan batuk berdahak sejak 4 hari yang lalu, disertai sesak napas, demam, dan nyeri dada. Pasien juga melaporkan lelah berlebihan dan nafsu makan menurun. Riwayat penyakit menunjukkan bahwa pasien memiliki hipertensi dan diabetes mellitus yang terkontrol. Pemeriksaan fisik menunjukkan suhu tubuh 38,5°C, frekuensi napas 28 kali per menit, tekanan darah 130/85 mmHg, dan saturasi oksigen 88% tanpa oksigen tambahan. Pada pemeriksaan auskultasi paru, terdengar suara ronki basah di paru kiri bawah. Pasien memiliki riwayat merokok 1 bungkus per hari selama 20 tahun dan bekerja sebagai staf administrasi di kantor. Pada rontgen dada, terlihat infiltrat di paru kiri bagian bawah, yang menunjukkan pneumonia lobar. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukositosis.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Definisi - Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
- SLKI: Kriteria Hasil - Frekuensi napas, irama napas, dan suara napas dalam rentang normal.
- SIKI: Intervensi - Manajemen Jalan Napas, Fisioterapi Dada, Oksigenasi.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Definisi - Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Kriteria Hasil - Toleransi terhadap aktivitas fisik, kapasitas latihan, dan tingkat energi dalam rentang normal.
- SIKI: Intervensi - Manajemen Energi, Perawatan Diri: Aktivitas/Latihan, Terapi Aktivitas.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Definisi - Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Kriteria Hasil - Berat badan, asupan nutrisi, dan status gizi dalam rentang normal.
- SIKI: Intervensi - Manajemen Nutrisi, Pemantauan Nutrisi, Edukasi Gizi.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI, perawat dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, menetapkan tujuan perawatan yang terukur, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 3164 | 22 Oct 2024
Klinis : kejang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Risiko Cedera Fisik Berhubungan dengan Kejang
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Cedera Fisik didefinisikan sebagai keadaan di mana individu rentan mengalami luka fisik akibat interaksi dengan lingkungan atau karena ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk Risiko Cedera Fisik adalah klien bebas dari cedera, mampu mengenali faktor risiko, dan dapat melakukan tindakan pencegahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Manajemen kejang
3. Pencegahan trauma
4. Edukasi kepada klien dan keluarga tentang pencegahan cedera akibat kejang
Sebagai perawat, saya akan melakukan pendekatan holistik dalam menangani kondisi klien dengan kejang. Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen kejang, dan tindakan pencegahan trauma merupakan intervensi kunci untuk mencegah terjadinya cedera fisik. Selain itu, edukasi kepada klien dan keluarga juga penting agar mereka dapat memahami kondisi dan berpartisipasi aktif dalam perawatan.