Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1133 | 02 Oct 2024
Klinis : Resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamu'alaikum, selamat siang. Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan penjelasan mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Risiko Infeksi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi berhubungan dengan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya proses infeksi, seperti prosedur invasif, penurunan sistem imun, paparan terhadap agen infeksi, dan kurangnya pengetahuan tentang pencegahan infeksi.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Risiko Infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Risiko: Prosedur invasif, penurunan sistem imun, paparan terhadap agen infeksi, dan kurangnya pengetahuan tentang pencegahan infeksi.
- Tanda dan Gejala: Demam, peradangan, deskuamasi kulit, dan peningkatan jumlah leukosit.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien bebas dari infeksi atau komplikasi infeksi.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada peningkatan jumlah leukosit, dan pengetahuan klien tentang pencegahan infeksi meningkat.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Memonitor tanda-tanda vital, menjaga kebersihan diri klien, melakukan tindakan aseptik saat melakukan prosedur invasif, memantau hasil pemeriksaan laboratorium, dan memberikan edukasi tentang pencegahan infeksi.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Risiko Infeksi. Semoga informasi ini bermanfaat. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 1134 | 02 Oct 2024
Klinis : klien engalami kekerasan dari pasangan, tangan memar, perut nyeri hebat diduga akibat kekerasan, klien ketakutan, cemas, depresi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Cedera Fisik Berhubungan dengan Kekerasan dari Pasangan
2. Risiko Trauma Psikologis Berhubungan dengan Kekerasan dari Pasangan
3. Kecemasan Berhubungan dengan Trauma Psikologis
4. Depresi Berhubungan dengan Trauma Psikologis
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Cedera Fisik Berhubungan dengan Kekerasan dari Pasangan
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Definisi, karakteristik definisi, faktor risiko, dan gejala/tanda klinik yang terkait dengan risiko terjadinya cedera fisik akibat kekerasan dari pasangan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kriteria hasil yang diharapkan, misalnya tingkat keparahan cedera, kemampuan pasien dalam mencegah cedera, dan dukungan sosial yang diterima.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen nyeri, perawatan luka, edukasi tentang keselamatan, dan kolaborasi dengan pihak terkait.
2. Risiko Trauma Psikologis Berhubungan dengan Kekerasan dari Pasangan
- SDKI: Definisi, karakteristik definisi, faktor risiko, dan gejala/tanda klinik yang terkait dengan risiko terjadinya trauma psikologis akibat kekerasan dari pasangan.
- SLKI: Kriteria hasil yang diharapkan, misalnya tingkat kecemasan, depresi, dan kemampuan pasien dalam mengelola trauma.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti terapi kognitif-perilaku, dukungan emosional, edukasi tentang coping yang sehat, dan kolaborasi dengan profesional kesehatan mental.
3. Kecemasan Berhubungan dengan Trauma Psikologis
- SDKI: Definisi, karakteristik definisi, faktor penyebab, dan gejala/tanda klinik yang terkait dengan kecemasan akibat trauma psikologis.
- SLKI: Kriteria hasil yang diharapkan, misalnya penurunan tingkat kecemasan, peningkatan kemampuan dalam mengelola kecemasan, dan peningkatan kualitas hidup.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti teknik relaksasi, terapi kognitif-perilaku, dan kolaborasi dengan profesional kesehatan mental.
4. Depresi Berhubungan dengan Trauma Psikologis
- SDKI: Definisi, karakteristik definisi, faktor penyebab, dan gejala/tanda klinik yang terkait dengan depresi akibat trauma psikologis.
- SLKI: Kriteria hasil yang diharapkan, misalnya penurunan tingkat depresi, peningkatan aktivitas sehari-hari, dan peningkatan kualitas hidup.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti terapi kognitif-perilaku, pemberian obat antidepresan, dan kolaborasi dengan profesional kesehatan mental.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu mempertimbangkan standar-standar ini untuk memastikan intervensi yang tepat dan hasil yang optimal bagi klien. -
Article No. 1135 | 02 Oct 2024
Klinis : pecegahan konstipasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pencegahan konstipasi.
Diagnosis Keperawatan:
Risiko Konstipasi
Penjelasan:
Risiko Konstipasi merupakan diagnosis keperawatan yang menggambarkan keadaan di mana individu berisiko mengalami kesulitan buang air besar yang tidak normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan yang tidak adekuat, kurang asupan cairan, aktivitas fisik yang terbatas, serta penggunaan obat-obatan tertentu.
SDKI:
Risiko Konstipasi didefinisikan sebagai "Rentan untuk mengalami penurunan frekuensi, kesulitan, atau ketidaknyamanan dalam buang air besar".
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari penanganan Risiko Konstipasi adalah Eliminasi Gastrointestinal Lancar, yang didefinisikan sebagai "Kemampuan untuk buang air besar secara teratur dan lancar tanpa hambatan".
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencegah konstipasi meliputi:
1. Manajemen Asupan Nutrisi: Memastikan asupan serat, cairan, dan aktivitas fisik yang adekuat.
2. Edukasi Manajemen Konstipasi: Memberikan informasi tentang penyebab, pencegahan, dan penanganan konstipasi.
3. Perawatan Fisik: Memfasilitasi aktivitas fisik dan buang air besar secara teratur.
4. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan dan motivasi untuk mengelola kondisi konstipasi.
Dengan mengidentifikasi diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi yang sesuai, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mencegah dan mengatasi masalah konstipasi pada pasien. -
Article No. 1136 | 02 Oct 2024
Klinis : demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi demam.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 38°C (100,4°F) yang disebabkan oleh gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau gangguan lainnya.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- Karakteristik Mayor: Suhu tubuh di atas 38°C, kulit terasa panas, dan wajah tampak kemerahan.
- Faktor Terkait: Infeksi, peradangan, dehidrasi, gangguan sistem saraf pusat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Suhu tubuh kembali normal.
- Kriteria Hasil: Suhu tubuh antara 36,5-37,5°C, kulit terasa hangat, dan wajah tidak kemerahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Demam
- Tindakan Keperawatan: Mengukur suhu tubuh secara berkala, memberikan kompres hangat, memberikan cairan dan elektrolit, serta memantau tanda-tanda vital.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengelola kondisi demam ini dengan tujuan mengembalikan suhu tubuh ke level normal dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 1137 | 02 Oct 2024
Klinis : Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang di yakini
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakpatuhan dalam Pengobatan
Definisi:
Ketidakpatuhan dalam Pengobatan adalah perilaku individu yang tidak sejalan dengan rekomendasi pemberi layanan kesehatan, yang dapat memengaruhi hasil kesehatan yang diinginkan.
Faktor-faktor Yang Berhubungan:
- Sistem nilai yang diyakini: Keyakinan, sikap, dan praktik individu yang tidak sejalan dengan rekomendasi pengobatan.
Tanda dan Gejala:
- Gagal mengikuti rencana pengobatan
- Tidak mengambil obat sesuai jadwal
- Menolak atau menghentikan pengobatan
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Ketidakpatuhan dalam pengobatan adalah perilaku individu yang tidak sejalan dengan rekomendasi pemberi layanan kesehatan, yang dapat memengaruhi hasil kesehatan yang diinginkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kepatuhan terhadap pengobatan
- Pengetahuan tentang pengobatan
- Motivasi untuk mengikuti pengobatan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Edukasi tentang pengobatan
- Manajemen motivasi
- Dukungan sosial
- Konseling kepatuhan pengobatan
Penjelasan Singkat:
Ketidakpatuhan dalam pengobatan dapat disebabkan oleh sistem nilai yang diyakini oleh individu, seperti kepercayaan, sikap, dan praktik yang tidak sejalan dengan rekomendasi pengobatan. Perawat perlu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab ketidakpatuhan, memberikan edukasi tentang pengobatan, membangun motivasi, dan memberikan dukungan sosial untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan. -
Article No. 1138 | 02 Oct 2024
Klinis : Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang di yakini
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakpatuhan Pengobatan
Definisi:
Pola perilaku yang tidak sesuai dengan rekomendasi terapeutik yang disepakati bersama antara individu dan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab atas perawatannya.
Faktor Terkait:
- Sistem nilai yang diyakini
Gejala/Karakteristik:
- Gagal mengikuti instruksi pengobatan
- Tidak mematuhi regimen pengobatan
- Menolak pengobatan
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakpatuhan Pengobatan merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang terdapat dalam SDKI. Diagnosis ini menggambarkan pola perilaku pasien yang tidak sesuai dengan rekomendasi perawatan, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk sistem nilai yang diyakini.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Dalam SLKI, beberapa luaran keperawatan yang terkait dengan Ketidakpatuhan Pengobatan antara lain:
- Kepatuhan Pengobatan
- Kontrol Gejala
- Manajemen Diri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Ketidakpatuhan Pengobatan mencakup:
- Manajemen Regimen Terapeutik
- Edukasi Kesehatan
- Dukungan Pengambilan Keputusan
Dengan pendekatan yang komprehensif, perawat dapat bekerja sama dengan pasien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan, memberikan edukasi, dan membantu pasien dalam mengelola pengobatannya sesuai dengan sistem nilai yang diyakini. -
Article No. 1139 | 02 Oct 2024
Klinis : DEMAM, PUSING
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi DEMAM dan PUSING.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia Berhubungan dengan Proses Infeksi
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal, yang disebabkan oleh gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mencapai suhu tubuh normal, menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan tidak ada komplikasi akibat hipertermia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah mengkaji suhu tubuh secara berkala, memberikan kompres hangat/dingin, menjaga asupan cairan, dan memantau tanda-tanda vital pasien.
2. Nyeri Berhubungan dengan Proses Infeksi
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, mampu beraktivitas sesuai toleransi, dan tidak ada komplikasi akibat nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah mengkaji karakteristik nyeri, memberikan analgesik sesuai indikasi, mengajarkan teknik relaksasi, dan memantau respon pasien terhadap intervensi.
Sebagai pakar keperawatan, saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan penerapan SDKI, SLKI, serta SIKI dalam menangani kondisi DEMAM dan PUSING. -
Article No. 1140 | 02 Oct 2024
Klinis : MAAG
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi MAAG.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan asam lambung.
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan semacam itu.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pasien akan melaporkan berkurangnya nyeri, menunjukkan ekspresi wajah rileks, dan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
- Manajemen nyeri
- Pemberian obat-obatan sesuai resep
- Terapi nutrisi
- Edukasi tentang penyakit dan manajemen nyeri
Sebagai seorang perawat, saya akan memastikan pasien dengan MAAG mendapatkan penatalaksanaan yang tepat, baik dari segi pengobatan, manajemen nyeri, serta edukasi terkait gaya hidup dan pola makan yang sesuai untuk meminimalkan kekambuhan. -
Article No. 1141 | 02 Oct 2024
Klinis : Pasien demam naik turun 5 hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tak tergolong lain
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang disampaikan, yaitu pasien mengalami demam naik turun selama 5 hari, kode ICD-10 yang sesuai adalah R50.9 - Demam, tak tergolong lain. Kode ini digunakan untuk menggambarkan demam yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang lebih spesifik, seperti demam karena infeksi, demam akibat penyakit autoimun, atau demam karena penyebab lain yang belum teridentifikasi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan/prosedur medis yang disebutkan. Dalam kasus ini, pasien hanya mengalami gejala demam naik turun selama 5 hari, yang dapat ditangani dengan pemeriksaan klinis, pemberian terapi simtomatik, dan pemantauan perkembangan kondisi pasien. Oleh karena itu, tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk dilaporkan. -
Article No. 1142 | 02 Oct 2024
Klinis : Pasien demam naik turun 5 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien mengalami kondisi demam naik turun selama 5 hari. Berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia merupakan peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh peningkatan pengaturan suhu pusat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Tidak ada komplikasi akibat hipertermia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Observasi tanda-tanda vital secara teratur
2. Pemberian kompres hangat dan dingin untuk menurunkan suhu tubuh
3. Pemberian cairan dan obat penurun demam sesuai dengan resep dokter
4. Edukasi pada pasien dan keluarga mengenai demam dan pengelolaannya
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, penjelasan singkat di atas dapat dijabarkan lebih rinci dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan pasien dan standar praktik keperawatan yang berlaku.