Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1381 | 05 Oct 2024
Klinis : - PO2 menurun : 69 mmHg - Ph arteri rendah : 7.075 - Pasien mengalami takikardi - HR : 117x/menit - Pasien tampak pucat - Tingkat kesadaran pasien coma - GCS : E1M1V1
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Perfusi Jaringan Perifer
Penjelasan:
- SDKI: Penurunan aliran darah ke jaringan perifer yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan oksigen dan nutrisi.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mengatasi penurunan perfusi jaringan perifer, seperti memantau tanda-tanda vital, mengatur posisi pasien, dan memberikan terapi oksigen.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti memantau saturasi oksigen, mengatur posisi pasien, dan memberikan terapi oksigen sesuai kebutuhan.
2. Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi yang menyebabkan penurunan oksigen (PaO2) dan peningkatan karbon dioksida (PaCO2) dalam darah.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mengatasi gangguan pertukaran gas, seperti memantau status pernapasan, memberikan terapi oksigen, dan mengatur posisi pasien.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti memantau status pernapasan, memberikan terapi oksigen, dan mengatur posisi pasien untuk memfasilitasi pertukaran gas.
3. Penurunan Kesadaran
Penjelasan:
- SDKI: Penurunan tingkat kewaspadaan dan respons terhadap rangsangan yang disebabkan oleh gangguan fungsi otak.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mengatasi penurunan kesadaran, seperti memantau status neurologis, mempertahankan jalan napas, dan memberikan stimulasi yang sesuai.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti memantau status neurologis, mempertahankan jalan napas, dan memberikan stimulasi yang sesuai untuk meningkatkan kesadaran.
Dalam menangani kondisi ini, perawat harus mempertimbangkan stabilisasi jalan napas, pemberian oksigen, pemantauan tanda-tanda vital, dan intervensi lainnya yang sesuai untuk mengatasi penurunan perfusi, gangguan pertukaran gas, dan penurunan kesadaran pasien. -
Article No. 1382 | 05 Oct 2024
Klinis : buatkan slki bersihan jalan napas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J98.0
- Deskripsi: Atelectasis (atelektasis), yaitu kolapsnya sebagian atau seluruh paru-paru.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pembersihan jalan napas (airway management), termasuk suction dan pemberian oksigen.
Penjelasan:
Kode ICD-10 J98.0 untuk atelectasis menggambarkan kondisi di mana terjadi kolaps sebagian atau seluruh paru-paru, yang dapat menyebabkan gangguan pada bersihan jalan napas. Kode ICD-9-CM 93.90 untuk pembersihan jalan napas (airway management) mencakup tindakan-tindakan seperti suction dan pemberian oksigen, yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah bersihan jalan napas pada pasien. -
Article No. 1383 | 05 Oct 2024
Klinis : buatkan slki bersihan jalan napas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi bersihan jalan napas.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk menjaga jalan napas tetap bebas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Sesuai SLKI, luaran yang diharapkan dari kondisi ini adalah Bersihan Jalan Napas: Adekuat. Hal ini ditandai dengan klien dapat mengosongkan saluran napas dengan efektif, irama dan kedalaman napas dalam rentang normal, tidak ada sekresi atau obstruksi pada saluran napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi kondisi ini antara lain:
1. Manajemen Jalan Napas
2. Bantuan Batuk
3. Fisioterapi Dada
4. Edukasi Manajemen Jalan Napas
Sebagai seorang perawat profesional, saya akan mengkaji secara komprehensif, menetapkan diagnosa, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi intervensi keperawatan yang sesuai untuk membantu klien mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 1384 | 05 Oct 2024
Klinis : Kecemasan berhubungan dengan perasaan takut dievaluasi negatif dalam situasi sosial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kecemasan yang berhubungan dengan perasaan takut dievaluasi negatif dalam situasi sosial.
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan berhubungan dengan perasaan takut dievaluasi negatif dalam situasi sosial
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap ancaman yang tidak jelas dan membahayakan. Individu dengan kecemasan berhubungan dengan perasaan takut dievaluasi negatif dalam situasi sosial akan menunjukkan tanda dan gejala seperti cemas, khawatir, gelisah, serta takut akan penilaian negatif dari orang lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada kondisi ini adalah pasien dapat menunjukkan penurunan tingkat kecemasan, peningkatan kemampuan mengatasi kecemasan, serta peningkatan kemampuan berinteraksi sosial.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen kecemasan, terapi relaksasi, terapi kognitif, serta peningkatan dukungan sosial. Tujuannya adalah membantu pasien mengelola kecemasan, meningkatkan kemampuan beradaptasi, dan mengembangkan strategi koping yang efektif dalam situasi sosial.
Sebagai seorang pakar dan perawat, saya menekankan pentingnya pendekatan holistik dan kolaboratif dalam menangani kondisi kecemasan ini. Kerja sama yang erat antara pasien, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 1385 | 05 Oct 2024
Klinis : By R umur 2 bulan datang dengan BAB cair >10x, minum susu formula 60ml/2 jam. Stunted
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keterangan yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut
2. Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
3. Risiko Gizi Kurang
Penjelasan:
1. Diare akut
- SDKI: Diare akut
- SLKI: Pemulihan kondisi pencernaan
- SIKI: Manajemen diare akut
Kondisi bayi dengan BAB cair lebih dari 10 kali menunjukkan adanya diare akut yang perlu diatasi.
2. Risiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
- SDKI: Risiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
- SLKI: Pemulihan Cairan dan Elektrolit
- SIKI: Manajemen Cairan dan Elektrolit
Diare akut dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan, sehingga perlu dipantau dan dikelola dengan baik.
3. Risiko Gizi Kurang
- SDKI: Risiko Gizi Kurang
- SLKI: Pemulihan Gizi
- SIKI: Manajemen Gizi
Bayi dengan stunted (pertumbuhan terhambat) menunjukkan adanya masalah gizi yang perlu diatasi. Asupan nutrisi yang tidak adekuat dapat menyebabkan risiko gizi kurang.
Dalam hal ini, perawat akan melakukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk mengatasi masalah kesehatan bayi tersebut, seperti manajemen diare akut, manajemen cairan dan elektrolit, serta manajemen gizi. -
Article No. 1386 | 05 Oct 2024
Klinis : Bersihan jalan nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Bersihan Jalan Nafas".
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penyebab:
1. Sekresi berlebihan pada saluran napas
2. Obstruksi jalan napas
3. Kelemahan otot pernapasan
4. Keletihan
5. Kecemasan
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Karakteristik Utama:
- Adanya sekret dalam saluran napas
- Suara napas tambahan
- Perubahan pola napas
2. Faktor Berhubungan:
- Obstruksi jalan napas
- Sekresi berlebihan
- Kelemahan otot pernapasan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Luaran Utama:
- Bersihan Jalan Nafas
2. Luaran Tambahan:
- Ventilasi Spontan
- Pertukaran Gas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intervensi Utama:
- Manajemen Jalan Nafas
2. Intervensi Tambahan:
- Manajemen Kenyamanan
- Manajemen Respiratory
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif" menunjukkan adanya masalah dalam membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga jalan napas tidak dapat dipertahankan dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh sekresi berlebihan, obstruksi jalan napas, kelemahan otot pernapasan, keletihan, atau kecemasan. Intervensi keperawatan utama yang dapat dilakukan adalah Manajemen Jalan Nafas, yang bertujuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bersih. Intervensi tambahan seperti Manajemen Kenyamanan dan Manajemen Respiratory juga dapat dipertimbangkan untuk mendukung luaran utama yaitu Bersihan Jalan Nafas dan Ventilasi Spontan. -
Article No. 1387 | 05 Oct 2024
Klinis : gangguan keseimbangan kadar glukosa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan keseimbangan kadar glukosa, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Definisi:
Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Penurunan sekresi insulin, resistensi insulin, penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar glukosa.
- Tanda dan Gejala: Riwayat hipoglikemia atau hiperglikemia, gangguan konsentrasi, kelemahan, mudah lelah, gangguan penglihatan, poliuria, polidipsia, polifagia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Kadar glukosa darah terkendali, tanda dan gejala hipoglikemia atau hiperglikemia berkurang, fungsi tubuh membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan kadar glukosa darah, pemberian insulin atau obat antidiabetes, edukasi tentang manajemen diabetes, konseling gaya hidup sehat.
Secara singkat, diagnosa keperawatan ini menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami ketidakstabilan dalam mengatur kadar glukosa darah, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Perawat berperan penting dalam memantau, mengelola, dan memberikan edukasi yang tepat untuk membantu pasien mencapai kadar glukosa darah yang stabil dan optimal, serta mencegah komplikasi yang dapat timbul. -
Article No. 1388 | 05 Oct 2024
Klinis : Tn. Budi seorang pria berusia 30 tahun, bekerja sebagai buruh harian di sebuah pasar yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai. Ia datang ke puskesmas dengan gejala demam, kelelahan, mual, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan. Ia juga mengatakan urine nya berubah menjadi gelap, serta kulitnya terlihat menguning. Setelah pemeriksaan, hasil tes darah Tn. Budi menunjukkan peningkatan enzim hati (AST dan ALT) serta adanya antibodi IgM terhadap virus Hepatitis A. Tn. Budi didiagnosis menderita Hepatitis A yang kemungkinan besar disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi virus akibat lingkungan yang kotor. Dokter memberikan edukasi tentang penularan Hepatitis A dan pentingnya menjaga kebersihan serta menghindari makanan yang tidak higienis. Tn. Budi mendapatkan perawatan simptomatik, termasuk obat untuk mengatasi mual dan nyeri, serta dianjurkan untuk beristirahat dan banyak minum cairan. Ia juga dijadwalkan untuk pemeriksaan lanjutan guna memantau perkembangan penyakitnya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk Tn. Budi, seorang pria berusia 30 tahun yang didiagnosis menderita Hepatitis A, adalah sebagai berikut:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- SDKI: Risiko Malnutrisi
- SLKI: Peningkatan Berat Badan
- SIKI: Manajemen Nutrisi
Penjelasan: Tn. Budi mengalami gejala mual dan kehilangan nafsu makan, yang dapat menyebabkan asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan tubuhnya selama sakit.
2. Intoleransi aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Aktivitas
Penjelasan: Tn. Budi mengalami gejala kelelahan, yang dapat menyebabkan penurunan toleransi terhadap aktivitas sehari-hari.
3. Risiko infeksi
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Pencegahan Infeksi
- SIKI: Manajemen Infeksi
Penjelasan: Tn. Budi berisiko mengalami komplikasi akibat infeksi virus Hepatitis A yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor dan konsumsi makanan/air yang terkontaminasi.
Dalam memberikan perawatan, perawat perlu memperhatikan aspek-aspek berikut:
- Memantau asupan nutrisi dan cairan Tn. Budi, serta memberikan intervensi untuk meningkatkannya.
- Memfasilitasi Tn. Budi untuk beristirahat dan melakukan aktivitas sesuai dengan toleransinya.
- Memberikan edukasi kepada Tn. Budi dan keluarganya tentang pencegahan penularan Hepatitis A, serta memastikan lingkungan tempat tinggalnya terjaga kebersihannya.
- Memantau perkembangan penyakit Tn. Budi dan melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif. -
Article No. 1389 | 05 Oct 2024
Klinis : peningkatan enzim hati (AST dan ALT) serta adanya antibodi IgM terhadap virus Hepatitis A. gejala demam, kelelahan, mual, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan. Ia juga mengatakan urine nya berubah menjadi gelap, serta kulitnya terlihat menguning.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda deskripsikan, pasien tersebut kemungkinan besar mengalami Hepatitis A. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan energi akibat infeksi virus Hepatitis A.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas merupakan ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pasien dapat mempertahankan toleransi terhadap aktivitas yang dibutuhkan, termasuk aktivitas perawatan diri, aktivitas pekerjaan, dan aktivitas rekreasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Energi, Manajemen Aktivitas, Manajemen Fatigue, dan Edukasi Aktivitas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Berhubungan dengan penurunan nafsu makan akibat infeksi virus Hepatitis A.
SDKI:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan merupakan asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI:
Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal, tidak terjadi penurunan berat badan yang signifikan.
SIKI:
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Nutrisi, Fasilitasi Makan, Pemberian Suplemen Nutrisi, dan Edukasi Nutrisi.
Perawatan yang komprehensif sangat penting untuk mengelola pasien dengan Hepatitis A, termasuk istirahat yang cukup, asupan nutrisi yang adekuat, dan pemantauan tanda-tanda vital serta gejala klinis. Edukasi tentang pencegahan penularan juga perlu diberikan kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 1390 | 05 Oct 2024
Klinis : peningkatan enzim hati (AST dan ALT) serta adanya antibodi IgM terhadap virus Hepatitis A. gejala demam, kelelahan, mual, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan. Ia juga mengatakan urine nya berubah menjadi gelap, serta kulitnya terlihat menguning.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Nyeri akut
3. Intoleransi aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- SDKI: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- SLKI: Peningkatan berat badan, Penurunan berat badan
- SIKI: Pemberian nutrisi, Pemantauan nutrisi, Edukasi nutrisi
Kondisi ini disebabkan oleh penurunan nafsu makan dan mual yang dialami oleh pasien, sehingga asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
2. Nyeri akut
- SDKI: Nyeri akut
- SLKI: Penurunan nyeri, Kontrol nyeri
- SIKI: Manajemen nyeri, Terapi farmakologis nyeri, Terapi nonfarmakologis nyeri
Nyeri perut yang dialami oleh pasien merupakan gejala khas dari kondisi hepatitis A.
3. Intoleransi aktivitas
- SDKI: Intoleransi aktivitas
- SLKI: Peningkatan toleransi aktivitas, Peningkatan kapasitas latihan
- SIKI: Manajemen aktivitas, Manajemen energi, Edukasi aktivitas
Pasien mengalami kelelahan yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan tanda dan gejala yang Anda paparkan, yaitu peningkatan enzim hati (AST dan ALT), adanya antibodi IgM terhadap virus Hepatitis A, serta gejala demam, kelelahan, mual, nyeri perut, kehilangan nafsu makan, urine yang berubah menjadi gelap, dan kulit yang terlihat menguning, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Hepatitis A.