Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1547 | 08 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan jantung berdebar demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien dengan keluhan jantung berdebar dan demam:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan suhu tubuh (00006)
Definisi:
Peningkatan atau penurunan suhu tubuh di luar rentang normal.
Karakteristik Definisi:
1. Demam
2. Peningkatan frekuensi nadi
3. Peningkatan respirasi
Faktor Terkait:
1. Proses patologis
2. Infeksi
Rencana Keperawatan:
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
2. Pemberian kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu tubuh
3. Pemberian obat antipiretik sesuai dengan resep dokter
4. Identifikasi penyebab demam dan penanganan etiologi yang mendasarinya
5. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen demam
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Status suhu tubuh membaik
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Pasien dan keluarga dapat mengelola demam dengan baik
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen demam
2. Pemantauan tanda-tanda vital
3. Terapi cairan dan elektrolit
4. Edukasi kesehatan
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan keluhan jantung berdebar dan demam adalah Ketidakseimbangan suhu tubuh, dengan rencana keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang selaras dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI. -
Article No. 1548 | 08 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan jantung berdebar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan jantung berdebar.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan keluhan pasien yaitu jantung berdebar, maka diagnosa keperawatan yang dapat diidentifikasi adalah:
1. Ketidakstabilan tanda-tanda vital
2. Ansietas
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakstabilan tanda-tanda vital
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Perubahan dalam fungsi fisiologis yang menyimpang dari kisaran normal.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Stabilitas tanda-tanda vital yang optimal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang ditujukan untuk memantau dan menjaga stabilitas tanda-tanda vital pasien.
2. Ansietas
- SDKI: Respon emosional dan fisik terhadap ancaman yang dirasakan tidak pasti dan tidak berdaya.
- SLKI: Penurunan tingkat ansietas yang optimal.
- SIKI: Intervensi yang ditujukan untuk mengurangi dan mengatasi kecemasan pasien.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian komprehensif terhadap pasien, termasuk riwayat kesehatan, tanda-tanda vital, dan pemeriksaan fisik lainnya. Selanjutnya, saya akan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah teridentifikasi, dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk menstabilkan tanda-tanda vital pasien dan mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan. -
Article No. 1549 | 08 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan rabun jauh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Kondisi pasien yang datang dengan keluhan rabun jauh dapat didiagnosis dengan Diagnosa Keperawatan berikut:
1. Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Perubahan Struktur Mata
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Gangguan dalam kemampuan visual yang menimbulkan penurunan fungsi penglihatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan visual sesuai dengan kondisi fisiologis.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi gangguan penglihatan dengan memfasilitasi adaptasi pasien terhadap perubahan struktur mata.
2. Risiko Jatuh Berhubungan dengan Gangguan Penglihatan
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Kondisi di mana pasien berisiko mengalami jatuh akibat adanya gangguan penglihatan.
- SLKI: Pasien menunjukkan tidak adanya cedera akibat jatuh.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya jatuh pada pasien dengan gangguan penglihatan.
Dalam tone akademis, persona pakar, dan nurse, penjelasan ini dapat disampaikan dengan bahasa yang formal, terstruktur, dan mempertimbangkan perspektif keperawatan secara komprehensif. -
Article No. 1550 | 08 Oct 2024
Klinis : DS : - Pasien mengatakan hamil 8 bulan, pasien hamil pertama, HPMT 15-12-2023 - Pasien mengatakan riwayat periksa hamil di dr.SpOG di bogor , letak ari-ari di bawah samping, tak menutupi jalan lahir - Pasien mengatakan perut kenceng dan keluar darah segar dari jalan lahir sejak jam 17.00 - Pasien mengatakan cemas terkait kondisinya, dan tidak mengetahui bangaimana penatalaksanaanya serta komplikasi yang ada - Pasien mengatakan khawatir terhadap perkembangan janin yang dikandunya DO : Setelah dilakukan pemeriksaan pada pasien didapatkan hasil: - HIS 1 Kali/Menit, Durasi 10 detik, Kontraksi ringan 10",DJJ 134x/mnt - PPV darah Abnormal : PPV darah sekitar 25cc, warna merah segar - TD 130/85 mmHg - HR 115 x/menit, dan palpitasi - Pasien tampak tegang - Hasil USG placenta previa marginalis - Hasil skor ADL Barthel 17 (ketergantungan ringan) - Nilai skala HARS 15 (kecemasan ringan)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami kondisi placenta previa marginalis. Berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, serta rencana intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko perdarahan (RISK-PER) berhubungan dengan placenta previa marginalis
Penjelasan SDKI:
Risiko perdarahan (RISK-PER) adalah keadaan rentan mengalami perdarahan berlebih, melebihi batas normal.
Penjelasan SLKI:
Tujuan: Pasien tidak mengalami perdarahan yang berlebihan selama masa kehamilan.
Kriteria Hasil:
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal
2. Tidak ada tanda-tanda perdarahan
3. Tidak ada tanda-tanda komplikasi selama kehamilan
Penjelasan SIKI:
Intervensi Keperawatan:
1. Monitoring tanda-tanda vital secara berkala (TD, nadi, respirasi, suhu)
2. Observasi tanda-tanda perdarahan (jumlah, warna, konsistensi)
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, bidan) untuk penatalaksanaan placenta previa marginalis
4. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi placenta previa marginalis, tanda bahaya, dan pentingnya pemantauan rutin
2. Kecemasan (CEMAS) berhubungan dengan kondisi kehamilan dan komplikasi yang mungkin terjadi
Penjelasan SDKI:
Kecemasan (CEMAS) adalah perasaan tidak nyaman yang disertai dengan respons otonom, perasaan tegang yang memperingatkan individu terhadap bahaya dan memungkinkan individu untuk bersiap menghadapi ancaman.
Penjelasan SLKI:
Tujuan: Pasien mampu mengelola kecemasan terkait kondisi kehamilan dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Kriteria Hasil:
1. Pasien mampu mengidentifikasi penyebab kecemasan
2. Pasien mampu menerapkan strategi pengelolaan kecemasan
3. Pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan kecemasan
Penjelasan SIKI:
Intervensi Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian komprehensif terkait kecemasan pasien
2. Berikan dukungan emosional dan informasi yang dibutuhkan pasien
3. Ajarkan teknik relaksasi, distraksi, atau teknik lain untuk mengelola kecemasan
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, psikolog) untuk penanganan kecemasan yang lebih intensif, jika diperlukan -
Article No. 1551 | 08 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Karakteristik definisinya meliputi: lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, faktor pencetus, dan faktor yang memperberat atau meringankan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan Nyeri Akut adalah: pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, pasien dapat mendemonstrasikan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, dan pasien dapat mengungkapkan perasaan terkontrol atas nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi Nyeri Akut meliputi: manajemen nyeri, reduksi nyeri, edukasi manajemen nyeri, dan kolaborasi pemberian analgesik.
Secara singkat, diagnosa keperawatan utama yang sesuai dengan kondisi pasien adalah Nyeri Akut berhubungan dengan infark miokard akut. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah manajemen nyeri, pemberian analgesik, dan edukasi manajemen nyeri untuk membantu mengatasi nyeri dada yang dialami pasien. -
Article No. 1552 | 08 Oct 2024
Klinis : DS : - Pasien mengatakan hamil 8 bulan, pasien hamil pertama, HPMT 15-12-2023 - Pasien mengatakan riwayat periksa hamil di dr.SpOG di bogor , letak ari-ari di bawah samping, tak menutupi jalan lahir - Pasien mengatakan perut kenceng dan keluar darah segar dari jalan lahir sejak jam 17.00 - Pasien mengatakan cemas terkait kondisinya, dan tidak mengetahui bangaimana penatalaksanaanya serta komplikasi yang ada - Pasien mengatakan khawatir terhadap perkembangan janin yang dikandunya DO : Setelah dilakukan pemeriksaan pada pasien didapatkan hasil: - HIS 1 Kali/Menit, Durasi 10 detik, Kontraksi ringan 10",DJJ 134x/mnt - PPV darah Abnormal : PPV darah sekitar 25cc, warna merah segar - TD 130/85 mmHg - HR 115 x/menit, dan palpitasi - Pasien tampak tegang - Hasil USG placenta previa marginalis - Hasil skor ADL Barthel 17 (ketergantungan ringan) - Nilai skala HARS 15 (kecemasan ringan)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko perdarahan berhubungan dengan placenta previa marginalis
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko perdarahan adalah kondisi di mana individu/keluarga/komunitas rentan mengalami kehilangan darah yang berlebihan dan berpotensi membahayakan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Setelah diberikan asuhan keperawatan, pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak terjadi perdarahan, dan kondisi umum pasien membaik.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan perdarahan, manajemen nyeri, kolaborasi pemberian terapi medis, edukasi terkait risiko perdarahan dan komplikasinya.
2. Diagnosa Keperawatan: Kecemasan berhubungan dengan ketidakpastian kondisi kesehatan
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI:
- SDKI: Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
- SLKI: Setelah diberikan asuhan keperawatan, pasien dapat menunjukkan ekspresi tenang, mampu mengontrol emosi, dan mampu mengidentifikasi strategi koping yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen kecemasan, pemberian dukungan emosional, fasilitasi komunikasi terapeutik, dan kolaborasi pemberian terapi farmakologis jika diperlukan. -
Article No. 1553 | 08 Oct 2024
Klinis : fraktur tibia fibula dan krepitasi pada radius kiri, operasi orif dan terpasang traksi, lengan kiri terpasang gips, nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera muskuloskeletal (fraktur tibia fibula dan radius kiri) dan prosedur operasi.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dengan istilah seperti "sakit".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, dapat mendemonstrasikan strategi pengelolaan nyeri, dan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: manajemen nyeri, pemberian analgesik, terapi dingin/hangat, distraksi, relaksasi, dan edukasi pengelolaan nyeri.
Persona: Sebagai perawat, saya memahami bahwa Anda sedang mengalami kondisi yang sulit dengan fraktur dan operasi yang Anda alami. Saya akan berusaha memberikan perawatan yang terbaik untuk mengurangi rasa nyeri yang Anda rasakan, serta membantu Anda mengelola nyeri tersebut. Saya akan bekerja sama dengan tim medis untuk memastikan pemulihan Anda berjalan dengan baik. -
Article No. 1554 | 08 Oct 2024
Klinis : fraktur tibia fibula dan krepitasi pada radius kiri, operasi orif dan terpasang traksi, lengan kiri terpasang gips, nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Mobilitas Fisik Terganggu
3. Risiko Infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan pengalaman nyeri yang tidak menyenangkan.
- SIKI: Tindakan mandiri perawat untuk mengurangi atau menghilangkan pengalaman nyeri yang tidak menyenangkan.
2. Mobilitas Fisik Terganggu
- SDKI: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan terkoordinasi.
- SLKI: Intervensi untuk memfasilitasi dan meningkatkan kemampuan fisik seseorang untuk bergerak secara bebas dan terkoordinasi.
- SIKI: Tindakan mandiri perawat untuk memfasilitasi dan meningkatkan kemampuan fisik seseorang untuk bergerak secara bebas dan terkoordinasi.
3. Risiko Infeksi
- SDKI: Rentan terhadap invasi dan proliferasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
- SLKI: Intervensi untuk mencegah atau mengendalikan infeksi.
- SIKI: Tindakan mandiri perawat untuk mencegah atau mengendalikan infeksi.
Dengan kondisi fraktur tibia fibula, operasi ORIF, traksi, dan gips pada lengan kiri, pasien akan mengalami nyeri akut, mobilitas fisik terganggu, dan risiko infeksi. Perawat perlu melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk mengatasi masalah tersebut. -
Article No. 1555 | 08 Oct 2024
Klinis : bayi diare sejak tadi malam 6 kali dan lebih cair, muntah 1 kali, bayi tampak lemah, turgor kulit baik, cubitan kulit perut kembali dalam 3 detik, bayi tampak rewel, suhu 3,7 derajat celcius
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Dehidrasi Berhubungan dengan Diare
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami diare sejak tadi malam sebanyak 6 kali dengan konsistensi yang lebih cair, disertai dengan muntah 1 kali. Pasien tampak lemah, dengan turgor kulit yang baik dan cubitan kulit perut yang kembali dalam 3 detik. Pasien juga tampak rewel dengan suhu tubuh 37,7 derajat Celsius.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00028
Definisi: Keadaan peningkatan kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat membahayakan kesehatan.
Karakteristik Utama: Perubahan status hidrasi, perubahan tanda-tanda vital, perubahan tingkat kesadaran.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00028
Judul: Keseimbangan Cairan
Definisi: Tercapainya keadaan cairan dalam tubuh yang optimal.
Kriteria Hasil: Turgor kulit baik, capillary refill time normal, suhu tubuh normal, diuresis adekuat, intake dan output cairan seimbang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6750
Judul: Manajemen Cairan
Definisi: Memfasilitasi masuknya dan keluarnya cairan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
Aktivitas Keperawatan: Pantau input dan output cairan, berikan cairan oral/parenteral, lakukan terapi rehidrasi, dll. -
Article No. 1556 | 08 Oct 2024
Klinis : bayi diare sejak tadi malam 6 kali dan lebih cair, muntah 1 kali, bayi tampak lemah, turgor kulit baik, cubitan kulit perut kembali dalam 3 detik, bayi tampak rewel, suhu 3,7 derajat celcius
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Dehidrasi Berhubungan dengan Diare dan Muntah
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Dehidrasi: Keadaan yang menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya penurunan cairan dan elektrolit yang berlebih dalam tubuh.
- Faktor yang Berhubungan: Diare dan muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hidrasi: Keadaan cairan dan elektrolit dalam tubuh yang optimal.
- Kriteria Hasil: Turgor kulit baik, cubitan kulit perut kembali dalam 3 detik, dan tidak ditemukan tanda-tanda dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Cairan: Tindakan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal.
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan asupan dan output cairan, pemberian cairan oral atau parenteral, dan edukasi kepada keluarga tentang pencegahan dehidrasi.
Persona: Sebagai perawat, saya akan memberikan perawatan dan edukasi yang komprehensif untuk mengatasi risiko dehidrasi pada bayi dengan diare dan muntah. Saya akan bekerja sama dengan keluarga untuk memastikan bayi mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.