Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18266 | 05 Jun 2025
Klinis : overthingking, merasa gelisah ,masih sering sulit tidur, merasa tertekan oleh ibu, merasa sedih karena putus dengan pacar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Proses Pikir: Overthinking (10015)
SDKI: Gangguan proses pikir yang ditandai dengan pemikiran yang berulang-ulang, tidak produktif, dan sulit untuk dihentikan.
SLKI: Meningkatkan Regulasi Emosi (20043)
SIKI: Terapi Kognitif (30111)
2. Kecemasan (10002)
SDKI: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya atau masalah.
SLKI: Mengelola Kecemasan (20009)
SIKI: Terapi Relaksasi (30096)
3. Gangguan Pola Tidur (10022)
SDKI: Perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
SLKI: Memfasilitasi Tidur (20052)
SIKI: Terapi Perilaku (30103)
4. Distres Keluarga (10009)
SDKI: Ketidakmampuan keluarga untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan.
SLKI: Mendukung Keluarga (20013)
SIKI: Konseling Keluarga (30020)
5. Kesedihan Kronis (10019)
SDKI: Perasaan duka yang berkepanjangan dan mengganggu fungsi sehari-hari.
SLKI: Meningkatkan Koping (20037)
SIKI: Terapi Kognitif (30111)
Penjelasan singkat:
1. Gangguan Proses Pikir: Overthinking (10015) - Kondisi di mana pasien mengalami pemikiran yang berulang-ulang, tidak produktif, dan sulit untuk dihentikan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Kognitif (30111) untuk membantu pasien mengubah pola pikir yang tidak produktif.
2. Kecemasan (10002) - Pasien merasa tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya atau masalah. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Relaksasi (30096) untuk membantu pasien mengelola kecemasan.
3. Gangguan Pola Tidur (10022) - Pasien mengalami perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Perilaku (30103) untuk memfasilitasi tidur yang lebih baik.
4. Distres Keluarga (10009) - Keluarga pasien mengalami ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Konseling Keluarga (30020) untuk mendukung keluarga.
5. Kesedihan Kronis (10019) - Pasien mengalami perasaan duka yang berkepanjangan dan mengganggu fungsi sehari-hari. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Kognitif (30111) untuk membantu pasien meningkatkan koping. -
Article No. 18267 | 05 Jun 2025
Klinis : ansietas b.d
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi ansietas berhubungan dengan (b.d.) dengan tone akademis dan persona pakar, nurse:
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas (00146)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ansietas (00146)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang dialami individu dalam menghadapi ancaman yang belum jelas atau tidak diketahui.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Kecemasan (1402)
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan rasa takut, kekhawatiran, atau kecemasan yang dapat mengganggu fungsi fisik dan psikologis individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Ansietas (5820)
Definisi: Membantu mengurangi rasa takut, kekhawatiran, atau kecemasan yang dirasakan individu.
Kode:
SDKI: 00146
SLKI: 1402
SIKI: 5820
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Ansietas" (00146) menggambarkan adanya perasaan tidak nyaman atau khawatir yang dialami individu dalam menghadapi ancaman yang belum jelas atau tidak diketahui. Untuk mengatasi kondisi ini, perawat dapat menggunakan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) "Kontrol Kecemasan" (1402) yang bertujuan untuk membantu individu mengendalikan rasa takut, kekhawatiran, atau kecemasan yang dapat mengganggu fungsi fisik dan psikologis. Selanjutnya, perawat dapat menerapkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) "Manajemen Ansietas" (5820) yang bertujuan untuk membantu mengurangi rasa takut, kekhawatiran, atau kecemasan yang dirasakan individu. -
Article No. 18268 | 05 Jun 2025
Klinis : pasien mengeluh luka bekas pembedahan mengalami kemerahan dan sedikit nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Integritas Kulit Terganggu (Kode: 00046)
Penjelasan Singkat:
Integritas Kulit Terganggu adalah ketidakmampuan mempertahankan struktur dan fungsi kulit yang normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00046
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan struktur dan fungsi kulit yang normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 01001
Definisi: Pemulihan integritas kulit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 01001
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memulihkan integritas kulit.
Tone akademis, persona pakar, nurse:
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda sampaikan, di mana terdapat luka bekas pembedahan dengan kemerahan dan sedikit nyeri, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Integritas Kulit Terganggu. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada struktur dan fungsi kulit yang normal. Perawat perlu melakukan tindakan untuk mempertahankan atau memulihkan integritas kulit, sesuai dengan standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. -
Article No. 18269 | 05 Jun 2025
Klinis : Seorang pria, umur 34, keluhan marah-marah. Ingin memukul ayahnya, ingin menusuk ayahnya. Sebutkan diagnosa Icd, sdki, slki. Siki, Nanda, obat-obatan yang sesuai dan pemeriksaan penunjangnya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diagnosa SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Risiko Perilaku Kekerasan
Definisi: Ketidakmampuan individu untuk mengendalikan tindakan fisik yang dapat membahayakan orang lain.
2. Diagnosa ICD (International Classification of Diseases):
a. F63.0 Gangguan Kontrol Impuls
3. Diagnosa NANDA (North American Nursing Diagnosis Association):
a. Risiko Perilaku Kekerasan
Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan psikologis/psikiatris untuk mengevaluasi kondisi mental dan risiko perilaku kekerasan.
- Pemeriksaan laboratorium darah untuk mengidentifikasi adanya gangguan biokimia atau hormonal yang mungkin berkontribusi terhadap perilaku.
Obat-obatan:
- Antipsikotik (misalnya risperidon, olanzapin) untuk mengurangi gejala dan menstabilkan mood.
- Antidepresan (misalnya fluoksetin, sertralin) untuk mengatasi gejala depresi atau kecemasan yang mungkin terkait.
- Anxiolitik (misalnya lorazepam, diazepam) untuk mengurangi kecemasan dan membantu klien dalam mengendalikan impulsivitas.
Luaran/Hasil yang Diharapkan (SLKI):
1. Klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan.
2. Klien dapat mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan marah dengan cara yang konstruktif.
3. Klien dapat menerapkan strategi manajemen stres dan koping yang efektif.
4. Klien dapat berpartisipasi dalam perawatan dan menunjukkan kepatuhan terhadap regimen pengobatan.
5. Klien dan keluarga dapat berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan perawatan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Identifikasi Faktor Risiko Perilaku Kekerasan
- Kaji faktor-faktor yang dapat memicu perilaku kekerasan, seperti riwayat penyakit mental, kondisi lingkungan, stres, atau konflik interpersonal.
- Analisis pola perilaku kekerasan, termasuk frekuensi, durasi, dan pemicu.
2. Manajemen Perilaku Kekerasan
- Berikan lingkungan yang aman dan terapeutik untuk mencegah terjadinya perilaku kekerasan.
- Ajarkan klien teknik relaksasi, manajemen stres, dan keterampilan komunikasi asertif.
- Libatkan keluarga dan significant others dalam proses perawatan.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan mental untuk memberikan intervensi psikologis dan farmakologis yang sesuai.
3. Edukasi dan Dukungan
- Berikan edukasi kepada klien dan keluarga tentang penyakit mental, gejala, dan manajemen perilaku kekerasan.
- Dorong keterlibatan keluarga dalam proses perawatan dan pengambilan keputusan.
- Buat rencana pemulihan dan pencegahan kekambuhan yang melibatkan klien dan keluarga.
4. Pemantauan dan Evaluasi
- Pantau tanda-tanda vital, perubahan perilaku, dan respons terhadap intervensi.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Dokumentasikan kemajuan klien dan komunikasikan dengan tim kesehatan lainnya.
Dengan pendekatan komprehensif ini, diharapkan klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan, meningkatkan kemampuan koping, dan mencapai hasil yang optimal dalam perawatan. -
Article No. 18270 | 05 Jun 2025
Klinis : Seorang pria, umur 34, keluhan marah-marah. Ingin memukul ayahnya, ingin menusuk ayahnya. Sebutkan diagnosa Icd, sdki, slki. Siki, Nanda, obat-obatan yang sesuai dan pemeriksaan penunjangnya
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan informasi yang diberikan, berikut adalah jawaban saya:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F63.8
- Deskripsi: Gangguan kontrol impuls, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kasus ini.
3. Diagnosis SDKI:
- Risiko perilaku kekerasan
4. Diagnosis SLKI:
- Risiko menyakiti orang lain
5. Diagnosis SIKI:
- Risiko perilaku agresif
6. Diagnosis NANDA:
- Risiko perilaku kekerasan
7. Obat-obatan yang sesuai:
- Antipsikotik atipik (misalnya risperidon, olanzapin) untuk mengatasi gejala marah-marah dan agresif.
- Antidepresan (misalnya SSRI) jika terdapat gejala depresi yang mendasari.
- Antiansietas (misalnya lorazepam) untuk mengelola kecemasan dan agresi.
8. Pemeriksaan penunjang:
- Pemeriksaan psikologis/psikiatris untuk mengevaluasi kondisi mental dan menentukan diagnosis yang tepat.
- Tes laboratorium darah untuk memeriksa fungsi organ dan menyingkirkan kondisi medis yang mendasari.
- Pencitraan otak (CT scan atau MRI) untuk menyingkirkan penyebab organik, jika diperlukan.
Penjelasan:
Kasus ini menunjukkan gejala gangguan kontrol impuls, di mana pasien mengalami dorongan untuk melakukan tindakan agresif terhadap ayahnya. Diagnosis ICD-10 yang sesuai adalah F63.8 (Gangguan kontrol impuls, tidak diklasifikasikan di tempat lain). Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kasus ini.
Diagnosis keperawatan yang sesuai mencakup risiko perilaku kekerasan (SDKI), risiko menyakiti orang lain (SLKI), risiko perilaku agresif (SIKI), dan risiko perilaku kekerasan (NANDA).
Penatalaksanaan yang direkomendasikan meliputi penggunaan obat-obatan antipsikotik atipik, antidepresan, dan antiansietas untuk mengelola gejala marah-marah dan agresi. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan mencakup evaluasi psikologis/psikiatris, tes laboratorium darah, dan pencitraan otak untuk menyingkirkan penyebab organik, jika diperlukan. -
Article No. 18271 | 05 Jun 2025
Klinis : Seorang laki-laki, 55 tahun, dirawat di bangsal bedah dengan diagnose medis benigna prostat hypertropi (BPH). Hasil pengkajian anamnesa: pasien mengeluh kandung kemih terasa penuh, ingin buang air kecil (BAK) tapi tidak keluar atau kadang hanya menetes saja (dribbling) dan terasa nyeri dan panas saat BAK (disuria). Hasil inspeksi area simfisis pubis hingga ke umbilical tampak menegang dan hasil pemeriksaan fisik didapatkan distensi kandung kemih, serta tidak ada urin yang keluar, dan menetes ketika pasien mengejan.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N40.1
- Deskripsi: Hipertrofi prostat benigna
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu keluhan kandung kemih terasa penuh, kesulitan berkemih, dribbling, dan disuria, diagnosis yang sesuai adalah hipertrofi prostat benigna (BPH). Kode ICD-10 untuk kondisi ini adalah N40.1.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 60.2
- Deskripsi: Prostatektomi suprapubik
Penjelasan:
Jika pasien memerlukan tindakan medis untuk mengatasi BPH, salah satu prosedur yang dapat dilakukan adalah prostatektomi suprapubik. Kode ICD-9-CM untuk prosedur ini adalah 60.2.
Dengan adanya diagnosis BPH dan pemeriksaan fisik yang menunjukkan distensi kandung kemih serta tidak ada urin yang keluar, prosedur prostatektomi suprapubik dapat menjadi pertimbangan sebagai tindakan untuk mengatasi obstruksi saluran kemih yang disebabkan oleh pembesaran prostat. -
Article No. 18272 | 05 Jun 2025
Klinis : Seorang laki-laki, 55 tahun, dirawat di bangsal bedah dengan diagnose medis benigna prostat hypertropi (BPH). Hasil pengkajian anamnesa: pasien mengeluh kandung kemih terasa penuh, ingin buang air kecil (BAK) tapi tidak keluar atau kadang hanya menetes saja (dribbling) dan terasa nyeri dan panas saat BAK (disuria). Hasil inspeksi area simfisis pubis hingga ke umbilical tampak menegang dan hasil pemeriksaan fisik didapatkan distensi kandung kemih, serta tidak ada urin yang keluar, dan menetes ketika pasien mengejan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Retensi Urin (Kode: 00023)
Definisi: Ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
Penjelasan:
- Pasien mengeluhkan kandung kemih terasa penuh, ingin BAK tapi tidak keluar atau hanya menetes, serta disuria (nyeri dan panas saat BAK).
- Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya distensi kandung kemih dan tidak ada urin yang keluar saat pasien mengejan.
- Hal ini menunjukkan adanya retensi urin pada pasien.
2. Nyeri Akut (Kode: 00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Penjelasan:
- Pasien mengeluhkan rasa nyeri dan panas saat BAK (disuria).
- Hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang dialami pasien terkait dengan gangguan pada saluran kemih.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Retensi Urin (Kode: 00023)
- Nyeri Akut (Kode: 00132)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Eliminasi Urin Lancar (Kode: 0303)
- Manajemen Nyeri (Kode: 1400)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kateterisasi Urin (Kode: 3660)
- Manajemen Nyeri (Kode: 1400)
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang menetapkan standar-standar tersebut untuk memandu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan terstandarisasi. -
Article No. 18273 | 05 Jun 2025
Klinis : kejang dan demam pada anak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi kejang dan demam pada anak, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit (SDKI 10.01.06)
Definisi: Keadaan berisiko mengalami perubahan fungsi dan struktur kulit yang normal.
2. Hipertermia (SDKI 07.01.03)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
3. Perubahan Pola Tidur (SDKI 13.01.06)
Definisi: Gangguan dalam kualitas dan kuantitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit (SDKI 10.01.06)
Kode: 10.01.06
Definisi: Keadaan berisiko mengalami perubahan fungsi dan struktur kulit yang normal.
2. Hipertermia (SDKI 07.01.03)
Kode: 07.01.03
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
3. Perubahan Pola Tidur (SDKI 13.01.06)
Kode: 13.01.06
Definisi: Gangguan dalam kualitas dan kuantitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Kulit Terpelihara (SLKI 10.01.01)
2. Suhu Tubuh dalam Rentang Normal (SLKI 07.01.01)
3. Pola Tidur Terpelihara (SLKI 13.01.01)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Kulit (SIKI 10.01.01)
2. Manajemen Demam (SIKI 07.01.01)
3. Manajemen Tidur (SIKI 13.01.01)
Dalam kondisi kejang dan demam pada anak, perawat perlu memfokuskan intervensi pada pencegahan kerusakan integritas kulit, pengelolaan demam, dan optimalisasi pola tidur. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan pasien anak serta mencegah komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 18274 | 05 Jun 2025
Klinis : manajemen kejang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "manajemen kejang" dengan tone akademis dan persona pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Cedera Akibat Kejang (00155)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Cedera Akibat Kejang (00155)
Definisi: Kerentanan terhadap luka fisik yang dapat terjadi selama episode kejang.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Kejang (1902)
Definisi: Kemampuan individu untuk mencegah, mengendalikan, atau mengurangi frekuensi dan durasi episode kejang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Kejang (4910)
Definisi: Tindakan untuk mencegah, mengendalikan, atau mengurangi frekuensi dan durasi episode kejang.
Kode dan Definisi:
1. Risiko Cedera Akibat Kejang (00155)
Definisi: Kerentanan terhadap luka fisik yang dapat terjadi selama episode kejang.
2. Kontrol Kejang (1902)
Definisi: Kemampuan individu untuk mencegah, mengendalikan, atau mengurangi frekuensi dan durasi episode kejang.
3. Manajemen Kejang (4910)
Definisi: Tindakan untuk mencegah, mengendalikan, atau mengurangi frekuensi dan durasi episode kejang.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa keperawatan "Risiko Cedera Akibat Kejang" menggambarkan kerentanan pasien terhadap cedera fisik selama episode kejang. Intervensi keperawatan "Manajemen Kejang" berfokus pada tindakan untuk mencegah, mengendalikan, atau mengurangi frekuensi dan durasi episode kejang. Luaran yang diharapkan adalah "Kontrol Kejang", yaitu kemampuan individu untuk mencegah, mengendalikan, atau mengurangi episode kejang. -
Article No. 18275 | 05 Jun 2025
Klinis : meningitis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi meningitis dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penurunan Perfusi Jaringan Serebral (kode: 00201)
Definisi: Berisiko mengalami penurunan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
2. Kelelahan (kode: 00093)
Definisi: Pengalaman yang berkepanjangan dan subjektif dari keletihan fisik, emosional, dan/atau kognitif yang berkaitan dengan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan energi pada tingkat individu.
3. Gangguan Pola Tidur (kode: 00198)
Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Penurunan Perfusi Jaringan Serebral (kode: 00201)
- Definisi: Berisiko mengalami penurunan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
- Faktor risiko: Peningkatan tekanan intrakranial, perubahan metabolisme otak, penyakit kardiovaskular, dan gangguan neurologi.
2. Kelelahan (kode: 00093)
- Definisi: Pengalaman yang berkepanjangan dan subjektif dari keletihan fisik, emosional, dan/atau kognitif yang berkaitan dengan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan energi pada tingkat individu.
- Karakteristik: Kelelahan yang berlebihan, penurunan motivasi, dan penurunan kapasitas fisik.
3. Gangguan Pola Tidur (kode: 00198)
- Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
- Karakteristik: Kesulitan memulai atau mempertahankan tidur, terbangun terlalu dini, dan tidur tidak restoratif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Serebral Adekuat (kode: 0404)
- Definisi: Keadaan di mana aliran darah ke otak dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik jaringan otak.
2. Manajemen Energi (kode: 0001)
- Definisi: Kemampuan untuk mengatur sumber daya energi dalam memenuhi kebutuhan aktivitas.
3. Kualitas Tidur (kode: 0004)
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan pola tidur yang adekuat dan restoratif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tekanan Intrakranial (kode: 12037)
- Definisi: Tindakan pemantauan tekanan di dalam rongga kranial.
2. Manajemen Kelelahan (kode: 11025)
- Definisi: Upaya untuk mengelola kelelahan yang dirasakan pasien.
3. Manajemen Gangguan Tidur (kode: 11026)
- Definisi: Upaya untuk membantu pasien mencapai pola tidur yang adekuat dan restoratif.
Dengan demikian, penjelasan singkat mengenai Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi meningitis dengan tone akademis dan persona pakar/perawat. Semoga informasi ini bermanfaat.