Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3476 | 25 Oct 2024
Klinis : Mr. KS berusia 32 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama merasa pusing dan sakit kepala selama hampir satu minggu, sebelum ke rumah sakit pasien mengatakan mudah merasa mengantuk di sela-sela aktivitas yang dilakukan dan sering sesak nafas. Pasien juga mengatakan cepat merasa lelah setelah beraktivitas dan jantung berdebar diikuti sakit yang dirasakan di dada serta penglihatan kabur. Saat pasien datang pasien tampak gelisah sambil memegang dadanya dan tampak berkeringat di sekujur tubuh, saat melakukan pengkajian pasien juga tampak susah untuk berbicara dan kesulitan bernapas. Dengan hasil pemeriksaan fisik: 1. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit 2. TTV, TD: 140/90 mmHG, 3. N: 80x/menit 4. R: 12x/menit 5. SB: 36.1°C
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan dan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
2. Nyeri Akut
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida yang optimal pada tingkat alveolar-kapiler.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk membantu mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida yang optimal pada tingkat alveolar-kapiler.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida yang optimal pada tingkat alveolar-kapiler.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan oleh pasien.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan oleh pasien.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari yang diinginkan/dibutuhkan.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk membantu pasien dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari yang diinginkan/dibutuhkan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk membantu pasien dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari yang diinginkan/dibutuhkan.
Secara singkat, diagnosa keperawatan tersebut menggambarkan kondisi pasien yang mengalami kesulitan dalam pertukaran gas, nyeri di dada, dan intoleransi aktivitas sehingga memerlukan intervensi dan tindakan keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. -
Article No. 3477 | 25 Oct 2024
Klinis : Pasien merasa lemas diseluruh badannya, tidak dapat tidur malam dan nyeri di tulang2, kaki dan tangan dengan skala 4
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Fatigue (kelelahan) berhubungan dengan nyeri dan gangguan pola tidur.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Fatigue didefinisikan sebagai sensasi kelelahan dan berkurangnya kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan energi pada tingkat sel, organ, dan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa keperawatan ini adalah pasien dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas, melaporkan peningkatan energi dan perbaikan pola tidur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen energi, manajemen nyeri, dan peningkatan pola tidur. Contohnya seperti pemberian terapi analgesik untuk mengatasi nyeri, teknik relaksasi, dan pengaturan lingkungan yang mendukung tidur.
Dengan pendekatan akademis dan persona sebagai pakar perawat, saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar asuhan keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 3478 | 25 Oct 2024
Klinis : Pasien merasa lemas diseluruh badannya, tidak dapat tidur malam dan nyeri di tulang2, kaki dan tangan dengan skala 4, DMT2, CKD on HD, anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosís keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, anemia, dan penyakit kronis (DM tipe 2 dan CKD on HD) sebagaimana ditunjukkan dengan pasien merasa lemas di seluruh tubuh.
Penjelasan Singkat:
Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari akibat keterbatasan energi. Kondisi ini berhubungan dengan kelemahan umum, anemia, dan penyakit kronis yang diderita pasien (DM tipe 2 dan CKD on HD).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang tersedia dan energi yang dibutuhkan.
Karakteristik Definitif: Pasien merasa lemas di seluruh tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mendemonstrasikan peningkatan toleransi aktivitas.
Kriteria Hasil: Pasien tidak merasa lemas di seluruh tubuh, Pasien dapat tidur lebih nyenyak di malam hari, Nyeri tulang, kaki, dan tangan menurun.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan: Manajemen energi, Manajemen nyeri, Manajemen anemia, Edukasi manajemen penyakit kronis.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 3479 | 25 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan sakit dibagian lambung
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: K29.70
- Deskripsi: Gastritis, tidak spesifik
Berdasarkan keluhan pasien yang mengatakan sakit di bagian lambung, kode ICD-10 yang sesuai adalah K29.70, Gastritis, tidak spesifik. Gastritis adalah kondisi peradangan di lapisan dalam dinding lambung yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori, penggunaan obat-obatan tertentu, atau stres.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 44.14
- Deskripsi: Esofagogastroduodenoskopi (EGD)
Untuk mendiagnosis dan mengidentifikasi penyebab gejala yang dikeluhkan, prosedur diagnostik yang mungkin dilakukan adalah esofagogastroduodenoskopi (EGD). Kode ICD-9-CM untuk prosedur ini adalah 44.14. EGD adalah pemeriksaan visual dari esofagus, lambung, dan duodenum menggunakan sebuah endoskop yang dimasukkan melalui mulut. Prosedur ini dapat membantu mendeteksi lesi, ulserasi, atau inflamasi di dalam saluran pencernaan atas. -
Article No. 3480 | 25 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan sakit dibagian lambung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengeluhkan sakit di bagian lambung.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit pada lambung.
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
- Faktor yang berhubungan dengan nyeri akut pada kasus ini adalah proses penyakit pada lambung.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Kriteria hasil yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan nyeri terkontrol, kemampuan menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, dan tidak ada komplikasi terkait nyeri.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: manajemen nyeri, terapi relaksasi, pengaturan posisi yang nyaman, pemberian analgesik sesuai instruksi dokter, dan edukasi terkait faktor penyebab dan manajemen nyeri.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai, dan mengembangkan rencana perawatan yang berfokus pada pengurangan nyeri, penanganan penyebab, dan peningkatan kenyamanan pasien. Saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memastikan perawatan yang optimal bagi pasien. -
Article No. 3481 | 25 Oct 2024
Klinis : kesiapan peningkatan nutrisi untuk klien dengan asam lambung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Peningkatan Nutrisi
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Kesiapan Peningkatan Nutrisi: Kemampuan individu untuk meningkatkan asupan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik, yang dapat ditingkatkan.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Asupan Nutrisi: Jumlah dan jenis makanan dan cairan yang dikonsumsi individu untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Status Nutrisi: Keadaan kesehatan yang dipengaruhi oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi oleh tubuh.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Manajemen Asam Lambung: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengontrol produksi dan mengurangi efek asam lambung yang berlebihan.
- Edukasi Nutrisi: Proses pemberian informasi yang terencana untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan individu atau kelompok terkait dengan kebutuhan nutrisi.
Dalam konteks klien dengan asam lambung, perawat dapat mengembangkan intervensi keperawatan yang berfokus pada upaya peningkatan nutrisi yang tepat dan aman untuk mengelola kondisi asam lambung. Hal ini dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti ahli gizi, serta memberikan edukasi yang komprehensif kepada klien mengenai pemilihan dan pengaturan makanan yang dapat membantu mengurangi gejala asam lambung. -
Article No. 3482 | 25 Oct 2024
Klinis : manajemen kesehatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Defisit Pengetahuan
Definisi:
Defisit Pengetahuan adalah keterbatasan atau kurangnya informasi kognitif yang dibutuhkan tentang suatu topik atau situasi tertentu.
Batasan Karakteristik (SDKI):
- Pernyataan pasien tentang masalah
- Pertanyaan pasien tentang penyakit/kondisi
- Pernyataan pasien tentang keterbatasan pengetahuan
Faktor yang Berhubungan (SDKI):
- Kurangnya paparan/penyuluhan
- Kurangnya minat/motivasi
- Kompleksitas situasi kesehatan
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Pendidikan Kesehatan
- Bimbingan/Konseling
- Penyediaan Sumber Informasi
Kriteria Hasil (SLKI):
- Pasien mendemonstrasikan pemahaman
- Pasien menjelaskan kembali informasi yang diberikan
- Pasien mengungkapkan kepuasan terhadap informasi yang diterima
Sebagai seorang perawat, saya memahami bahwa manajemen kesehatan melibatkan proses pengambilan keputusan dan implementasi tindakan untuk mencapai tujuan kesehatan yang optimal bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Diagnosa Keperawatan Defisit Pengetahuan dapat menjadi dasar bagi perawat untuk memberikan intervensi yang tepat, seperti pendidikan kesehatan, bimbingan, dan penyediaan sumber informasi yang dapat membantu pasien memahami kondisi kesehatannya dan mengambil keputusan yang tepat. -
Article No. 3483 | 25 Oct 2024
Klinis : ketidakstabilan kadar glukosa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi ketidakstabilan kadar glukosa:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Kadar Glukosa
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakstabilan kadar glukosa adalah kondisi di mana terjadi fluktuasi kadar glukosa dalam darah, yang dapat menimbulkan komplikasi metabolik dan kardiovaskular. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti asupan makan, aktivitas fisik, stres, dan penyakit kronis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan ketidakstabilan kadar glukosa adalah pasien dapat mempertahankan kadar glukosa dalam rentang normal, tidak terjadi komplikasi metabolik dan kardiovaskular, serta pasien mampu melakukan manajemen diri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakstabilan kadar glukosa meliputi pemantauan kadar glukosa secara teratur, pengaturan diet dan asupan karbohidrat, pemberian obat-obatan antidiabetik sesuai resep, edukasi tentang manajemen diabetes, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pengelolaan komprehensif.
Dalam kondisi ini, peran perawat adalah membantu pasien memahami penyakitnya, melakukan pemantauan glukosa, melaksanakan intervensi untuk menjaga stabilitas kadar glukosa, serta mendukung pasien dalam melakukan manajemen diri yang efektif. -
Article No. 3484 | 25 Oct 2024
Klinis : klien mengalami hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Peningkatan Tekanan Darah
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Peningkatan Tekanan Darah didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang melebihi batas normal. Kriteria diagnostik meliputi tekanan darah sistolik >140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >90 mmHg.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan klien dengan Peningkatan Tekanan Darah antara lain: Tekanan darah terkontrol, Pengetahuan klien tentang hipertensi meningkat, Kepatuhan klien terhadap pengobatan dan perawatan meningkat, serta Komplikasi hipertensi dapat dicegah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk mengatasi Peningkatan Tekanan Darah mencakup: Manajemen hipertensi, Edukasi gaya hidup sehat, Pemantauan tanda-tanda vital, Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, serta Dukungan psikososial bagi klien dan keluarga.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, saya berusaha menyampaikan informasi mengenai standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi hipertensi dengan jelas, padat, dan komprehensif. Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami pendekatan keperawatan yang direkomendasikan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 3485 | 25 Oct 2024
Klinis : Nn. S berumur 28 tahun. Mengeluh sesak dan kesulitan bernafas. Sekitar 2 minggu yang lalu pernah menghadiri pemakaman seseorang yang terdiagnosis positif Covid-19. 5 hari kemudian mengeluhkan batuk kering dan diperiksa dengan rapid test tanggal 29 Maret 2020 didapatkan hasil negative sehingga Nn. S pulang ke rumah orang tuanya. Setelah 5 hari di rumah orang tuanya pasien mengeluh batuk kering, demam 39 C. tubuh terasa lemas, nyeri otot, mengalami sesak dan kesulitan bernapas. Klien dibawa ke RS pada tanggal 5 April 2020 dan bertambah mengalami sesak napas, terasa seperti ada cairan yang memenuhi paru-parunya, dan pasien kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan thorax: corakan bronchovaskuler ramai dengan bercak interstitial dan ground glass basal kedua paru, cord an aorta normal, kedua sinus dan diafragma normal, tulang-tulang normal. Kesimpulan: Sugestif viral pneumonia bilateral. Hasil CRP positif, dan hasil pemeriksaan AGD sebagai berikut: pH 7,1; HCO3 27 mEq/L; PaO2 75 mmHg, PaCO2 46 mmHg, SaO2 92%.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, dapat ditetapkan diagnosa keperawatan untuk Nn. S sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
b. Perfusi Jaringan Terganggu
c. Risiko Infeksi
Penjelasan singkat:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Sekresi yang berlebihan, kelemahan otot pernapasan, dan kelelahan.
- Gejala: Batuk tidak efektif, sputum berlebih, sesak napas, dan suara napas tambahan.
b. Perfusi Jaringan Terganggu
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah dan oksigen ke jaringan perifer.
- Penyebab: Gangguan fungsi pernapasan, kerusakan parenkim paru, dan hipoksemia.
- Gejala: Sesak napas, nyeri dada, cyanosis, dan perubahan warna kulit.
c. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan perbanyakan organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
- Penyebab: Paparan terhadap patogen, penurunan sistem pertahanan tubuh, dan prosedur invasif.
- Gejala: Demam, peningkatan jumlah leukosit, dan peningkatan penanda infeksi (CRP).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dapat diterapkan:
- Mempertahankan bersihan jalan napas
- Meningkatkan perfusi jaringan
- Mencegah infeksi
Tujuan utamanya adalah memulihkan fungsi pernapasan, mempertahankan oksigenasi jaringan, dan mencegah komplikasi infeksi lebih lanjut pada pasien Nn. S.