Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3593 | 25 Oct 2024
Klinis : Klien mengatakan dan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi klien yang mengatakan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan keluhan klien yaitu pusing, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi aktivitas didefinisikan sebagai keterbatasan dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas rutin yang diinginkan, yang disebabkan oleh perasaan tidak mampu secara fisiologis. Tanda dan gejala yang mungkin muncul adalah kelelahan, pusing, sesak napas, dan nyeri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa pusing atau kelelahan berlebih.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen aktivitas: mengatur jadwal aktivitas dan istirahat, memantau respon fisiologis saat aktivitas.
2. Manajemen energi: mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi intoleransi aktivitas, mengajarkan teknik konservasi energi.
3. Edukasi kesehatan: memberikan edukasi tentang manajemen intoleransi aktivitas.
Semoga penjelasan ini dapat membantu dalam memahami kondisi klien dan rencana intervensi keperawatan yang sesuai. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan.
Wassalamualaikum. -
Article No. 3594 | 25 Oct 2024
Klinis : Nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nyeri Akut.
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Penjelasan singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
- Karakteristik Definisi: Tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya nyeri, seperti keluhan nyeri, ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri, perubahan tanda-tanda vital, dan perilaku yang menunjukkan nyeri.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan Keperawatan: Klien melaporkan penurunan tingkat nyeri.
- Kriteria Hasil: Klien dapat mengenali penyebab nyeri, klien dapat menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, dan klien melaporkan penurunan skala nyeri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri, yang meliputi pengkajian nyeri, penggunaan tindakan farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, serta evaluasi efektivitas intervensi.
- Aktivitas Keperawatan: Mengkaji karakteristik nyeri, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab nyeri, membantu klien menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, dan mengevaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi tingkat nyeri.
Dalam konteks akademis dan dengan persona sebagai pakar keperawatan, penjelasan di atas memberikan gambaran komprehensif mengenai Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang digunakan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Saya berharap informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 3595 | 25 Oct 2024
Klinis : benjolan pada lipat paha
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM untuk kondisi benjolan pada lipat paha sesuai dengan format yang anda berikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: L92.0
- Deskripsi: Granuloma inguinal
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 83.64
- Deskripsi: Eksisi atau destruksi lesi atau jaringan inguinal atau femoral
Penjelasan:
Kode ICD-10 L92.0 (Granuloma inguinal) digunakan untuk mendiagnosis kondisi benjolan pada lipat paha. Granuloma inguinal adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya benjolan atau massa di daerah lipat paha, yang disebabkan oleh infeksi bakteri Klebsiella granulomatis.
Jika diperlukan tindakan medis untuk mengatasi kondisi ini, maka dapat digunakan kode ICD-9-CM 83.64 (Eksisi atau destruksi lesi atau jaringan inguinal atau femoral). Kode ini mencakup prosedur pembedahan untuk mengangkat atau menghancurkan lesi atau jaringan abnormal yang terdapat di daerah lipat paha.
Sebagai seorang dokter atau perekam medis, saya akan memberikan kode-kode tersebut untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kondisi pasien secara akurat. Hal ini penting untuk memastikan perawatan yang tepat dan penagihan yang sesuai. -
Article No. 3596 | 25 Oct 2024
Klinis : benjolan pada lipat paha
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi benjolan pada lipat paha.
Diagnosa Keperawatan:
Perubahan Integritas Kulit
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Perubahan struktur dan fungsi kulit yang menyebabkan gangguan pada kulit.
- Karakteristik Mayor: Adanya lesi, benjolan, dan perubahan warna pada kulit.
- Faktor Yang Berhubungan: Reaksi inflamasi, proses patologis, dan trauma.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Integritas kulit membaik, tidak ada komplikasi, dan tidak ada tanda infeksi.
- Intervensi Keperawatan: Perawatan luka, manajemen nyeri, dan edukasi terkait perawatan kulit.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan luka, manajemen nyeri, dan edukasi terkait perawatan kulit.
- Aktivitas Keperawatan: Melakukan pengkajian luka, menerapkan prinsip-prinsip perawatan luka, memberikan analgetik sesuai indikasi, dan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga.
Dalam konteks akademis dan sebagai seorang pakar perawat, saya dapat menjelaskan lebih detail mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi benjolan pada lipat paha. Saya akan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan praktik keperawatan berbasis bukti untuk memberikan asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien. -
Article No. 3597 | 25 Oct 2024
Klinis : pasien anak datang ke igd terdapat luka terbuka di kening 1 jam sebelum masuk rumah sakit disertai demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan luka terbuka di kening
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi didefinisikan sebagai "Rentan terhadap invasi dan perbanyakan organisme patogen, yang dapat berkompromi kesehatan". Faktor risiko yang berhubungan dengan kondisi ini antara lain adanya luka terbuka dan riwayat demam.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada kondisi ini adalah Peningkatan Pengendalian Infeksi, yang ditandai dengan tanda-tanda vital normal, tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka, dan tidak ada peningkatan demam.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Perawatan Luka: Mempertahankan lingkungan luka yang bersih dan kering, memantau tanda-tanda infeksi, dan melakukan tindakan aseptik saat merawat luka.
2. Manajemen Demam: Memantau suhu tubuh, memberikan obat penurun demam jika diperlukan, dan menjaga agar pasien tetap nyaman.
3. Edukasi Pasien dan Keluarga: Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan luka, tanda-tanda infeksi, dan kapan harus kembali ke rumah sakit.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan dapat mencegah terjadinya infeksi pada luka terbuka dan memulihkan kondisi pasien anak secara optimal. -
Article No. 3598 | 25 Oct 2024
Klinis : pasien anak datang ke igd terdapat luka terbuka di kening 1 jam sebelum masuk rumah sakit disertai demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S01.0
- Deskripsi: Luka terbuka di daerah kening
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 98.02
- Deskripsi: Debridemen luka terbuka, reparasi luka sederhana
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 S01.0 (Luka terbuka di daerah kening):
- Kode S01 merupakan kode untuk "Luka terbuka di kepala", dan sub-kode S01.0 lebih spesifik untuk luka terbuka di daerah kening.
- Kode ini sesuai dengan kondisi pasien anak yang datang ke IGD dengan luka terbuka di kening.
2. Kode ICD-9-CM Prosedur 98.02 (Debridemen luka terbuka, reparasi luka sederhana):
- Kode 98.02 merupakan kode untuk prosedur debridemen luka terbuka dan reparasi luka sederhana.
- Prosedur ini sesuai dengan penanganan luka terbuka di kening pada pasien anak, yang mungkin membutuhkan pembersihan luka dan penjahitan/perekat luka sederhana.
Dalam penanganan kasus ini, pasien anak dengan luka terbuka di kening disertai demam, kemungkinan akan membutuhkan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab demam dan mengevaluasi kemungkinan adanya infeksi. Pemeriksaan laboratorium dan pencitraan mungkin diperlukan, serta pemberian terapi antibiotik jika terdapat tanda-tanda infeksi. Debridemen luka dan reparasi luka sederhana juga akan dilakukan untuk menangani luka terbuka di kening. -
Article No. 3599 | 25 Oct 2024
Klinis : pasien anak datang ke igd terdapat luka terbuka di kening 1 jam sebelum masuk rumah sakit disertai demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan luka terbuka di kening.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Infeksi adalah keadaan rentan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan yang diharapkan adalah tidak terjadi tanda dan gejala infeksi pada luka.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, pemberian antibiotik, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
Selain itu, ada diagnosa keperawatan lain yang dapat muncul, yaitu:
2. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi.
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas suhu normal.
- SLKI: Tujuan yang diharapkan adalah suhu tubuh pasien kembali normal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian antipiretik, kompres dingin, dan pemantauan suhu tubuh.
Penekanan pada persona pakar, perawat, dan tone akademis:
Sebagai pakar keperawatan, saya menekankan pentingnya penggunaan standar keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI) untuk menentukan diagnosa keperawatan yang tepat dan memberikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan pasien anak tersebut. Hal ini penting untuk memastikan pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien. -
Article No. 3600 | 25 Oct 2024
Klinis : Seorang pasien perempuan berusia 45 Tahun bernama Ny.S datang ke Rumah Sakit Respati dengan keluhan nyeri abdomen bagian bawah, pusing, dan mengeluarkan darah dari kemaluannya sejak 1 minggu yang lalu dan saat periksa kerumah sakit perdarahan sudah berhenti. Hasil anamnesa perawat maternitas menunjukkan hasil Ny.S mengalami riwayat leukorrhea sejak 6 bulan yang lalu. Leukorrhea berwarna kuning dan menyebabkan rasa gatal dan panas pada kemaluan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. S.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis pada abdomen bawah
2. Perdarahan vagina berhubungan dengan kondisi ginekologis
3. Risiko infeksi berhubungan dengan adanya riwayat leukorrhea
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis pada abdomen bawah
- SDKI: Nyeri akut
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Pengkajian Nyeri, Manajemen Nyeri Farmakologis, Manajemen Nyeri Non-Farmakologis
2. Perdarahan vagina berhubungan dengan kondisi ginekologis
- SDKI: Perdarahan vagina
- SLKI: Manajemen Perdarahan
- SIKI: Pengkajian Perdarahan, Tindakan Hemostatik, Edukasi Pencegahan Perdarahan
3. Risiko infeksi berhubungan dengan adanya riwayat leukorrhea
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Manajemen Infeksi
- SIKI: Pengkajian Infeksi, Pengelolaan Infeksi, Edukasi Pencegahan Infeksi
Dalam penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan intervensi yang tepat, dan melakukan evaluasi untuk memantau perkembangan kondisi pasien. Pendekatan ini membantu perawat memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan berpusat pada pasien. -
Article No. 3601 | 25 Oct 2024
Klinis : Seorang pasien perempuan berusia 45 Tahun bernama Ny.S datang ke Rumah Sakit Respati dengan keluhan nyeri abdomen bagian bawah, pusing, dan mengeluarkan darah dari kemaluannya sejak 1 minggu yang lalu dan saat periksa kerumah sakit perdarahan sudah berhenti. Hasil anamnesa perawat maternitas menunjukkan hasil Ny.S mengalami riwayat leukorrhea sejak 6 bulan yang lalu. Leukorrhea berwarna kuning dan menyebabkan rasa gatal dan panas pada kemaluan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses patologis (perdarahan dan nyeri abdomen)
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan leukorrhea
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses patologis (perdarahan dan nyeri abdomen)
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Pengendalian Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut. Nyeri yang dialami Ny.S berhubungan dengan proses patologis berupa perdarahan dan nyeri abdomen bawah.
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan leukorrhea
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Pencegahan Infeksi
- SIKI: Manajemen Risiko Infeksi
Risiko Infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan. Leukorrhea yang dialami Ny.S dapat meningkatkan risiko infeksi karena adanya sekresi berlebih dari vagina yang dapat menjadi media pertumbuhan bakteri.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh Ny.S. -
Article No. 3602 | 25 Oct 2024
Klinis : Seorang laki-laki 47 tahun, dirawat di unit penyakit dalam, klien masuk melalui UGD dengan riwayat 1 hari yang lalu mengalami nyeri dada hebat di sebelah kiri, seperti tertekan dan keringat dingin. Klien mengalami keluhan itu dalam perjalanan menuju ke kantor. Klien dianjurkan dirawat di ICU, tetapi klien dan keluarga menolak dengan alasan keberatan biaya. Hasil pengkajian, keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran compos mentis, tampak terbaring lemah di tempat tidur terpasang oksigen 3l/mt, infuse asering di lengan kiri. Hasil rekaman jantung sinus ritme dengan ST depresi di lead II, III dan aVF. N/HR = 88x / menit, Terapi yang didapatkan Nitrogliceryn SL. Saat ini, keluhan nyeri dada masih hilang timbul dengan intensitas 3-4, Obsv TTV= TD=130/90mmHg N/HR=88x/mnt. Diagnosa medik ACS: NSTEMI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, dan rencana keperawatan untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit jantung koroner, ditandai dengan keluhan nyeri dada seperti tertekan dan keringat dingin.
Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah terjadinya kerusakan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan nyeri terkontrol, menunjukkan ekspresi nyaman, dan mempertahankan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nyeri, termasuk pemberian analgesik, teknik nonfarmakologis, dan monitoring efektivitas intervensi.
Rencana Keperawatan:
1. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, intensitas, durasi, frekuensi) secara berkala.
2. Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien.
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik yang sesuai (misalnya nitrogliserin sublingual).
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan teknik pernafasan.
5. Monitor tanda-tanda vital secara berkala.
6. Berikan dukungan emosional dan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit jantung koroner.
7. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (dokter, fisioterapis, dll.) untuk penanganan komprehensif.
Tujuan Akhir:
Pasien melaporkan nyeri terkontrol, menunjukkan ekspresi nyaman, dan dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.