Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3691 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki, usia 4 tahun 3 bulan, datang dengan keluhan belum dapat berbicara dan aktivitas berlebihan, pasien Terdiagnosis dengan autisme, dengan tanda-tanda keterlambatan bicara, mengucapkan bahasa “planet”, menghindar bertatap muka, perilaku kelebihan, mengamuk dan menutup telinga bila ada suara keras. Komorbid yang ada pada pasien ini adanya gejala hiperaktivitas. Riwayat perkembangan tidak ada regresi perkembangan namun terdapat keterlambatan bicara dan personal sosial. Hasil penilaian dengan Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) didapatkan kesimpulan resiko sedang gangguan autisme. Hasil penilaian dengan Childhood Autism Rating Scale(CARS) didapatkan skor 36 (autisme ringan). Kesimpulan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan perkembangan autisme. Status gizi baik : berat badan 19 kg, tinggi badan 111 cm (BB//U 0< Z < 2; TB//U 0< Z<2 ;BB//TB 0< Z <1 (chart WHO-NCHS). Hasil pemeriksaan fisik normosefal, tidak ditemukanwajah dismorfik, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Status neurologis dalam batas normal. Hasil tes pendengaran : anak tidak mau merespon terhadap suara panggilan nama namun mau melihat sumber suara di televisi. Riwayat kehamilan baik, riwayat persalinan kurang baik, riwayat pasca persalinan baik. Riwayat imunisasi baik. Riwayat pemberian makan kurang baik, sejak lahir pasien mendapat ASI ditambah dengan susu formula hingga usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan diberikan bubur susu.Anak merupakan anak pertama dari pasangan 42 tahun dan 33 tahun, bukan dari perkawinan Keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi anak laki-laki usia 4 tahun 3 bulan dengan autisme:
Diagnosa Keperawatan:
1. Komunikasi Verbal Terganggu berhubungan dengan keterlambatan bicara dan perilaku menghindar bertatap muka.
2. Aktivitas Motorik Berlebih berhubungan dengan perilaku kelebihan dan mengamuk.
3. Gangguan Sensori Persepsi berhubungan dengan perilaku menutup telinga bila ada suara keras.
Penjelasan Singkat:
1. Komunikasi Verbal Terganggu:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mengekspresikan atau memahami bahasa lisan atau tulisan.
- SLKI: Peningkatan kemampuan komunikasi verbal.
- SIKI: Intervensi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi verbal.
2. Aktivitas Motorik Berlebih:
- SDKI: Peningkatan gerakan fisik yang tidak terkendali.
- SLKI: Penurunan aktivitas motorik berlebih.
- SIKI: Intervensi untuk mengurangi aktivitas motorik berlebih.
3. Gangguan Sensori Persepsi:
- SDKI: Perubahan dalam interpretasi atau pengalaman stimulus sensorik.
- SLKI: Peningkatan toleransi terhadap rangsangan sensorik.
- SIKI: Intervensi untuk meningkatkan toleransi terhadap rangsangan sensorik.
Dalam penanganan kasus ini, perawat harus mempertimbangkan pendekatan komprehensif yang melibatkan terapi perilaku, terapi wicara, terapi okupasi, dan dukungan keluarga untuk memfasilitasi perkembangan anak dengan autisme. -
Article No. 3692 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki, usia 4 tahun 3 bulan, datang dengan keluhan belum dapat berbicara dan aktivitas berlebihan, pasien Terdiagnosis dengan autisme, dengan tanda-tanda keterlambatan bicara, mengucapkan bahasa “planet”, menghindar bertatap muka, perilaku kelebihan, mengamuk dan menutup telinga bila ada suara keras. Komorbid yang ada pada pasien ini adanya gejala hiperaktivitas. Riwayat perkembangan tidak ada regresi perkembangan namun terdapat keterlambatan bicara dan personal sosial. Hasil penilaian dengan Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) didapatkan kesimpulan resiko sedang gangguan autisme. Hasil penilaian dengan Childhood Autism Rating Scale(CARS) didapatkan skor 36 (autisme ringan). Kesimpulan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan perkembangan autisme. Status gizi baik : berat badan 19 kg, tinggi badan 111 cm (BB//U 0< Z < 2; TB//U 0< Z<2 ;BB//TB 0< Z <1 (chart WHO-NCHS). Hasil pemeriksaan fisik normosefal, tidak ditemukanwajah dismorfik, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Status neurologis dalam batas normal. Hasil tes pendengaran : anak tidak mau merespon terhadap suara panggilan nama namun mau melihat sumber suara di televisi. Riwayat kehamilan baik, riwayat persalinan kurang baik, riwayat pasca persalinan baik. Riwayat imunisasi baik. Riwayat pemberian makan kurang baik, sejak lahir pasien mendapat ASI ditambah dengan susu formula hingga usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan diberikan bubur susu.Anak merupakan anak pertama dari pasangan 42 tahun dan 33 tahun, bukan dari perkawinan Keluarga.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan kode terkait yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F84.0
- Deskripsi: Autisme infantil
Penjelasan:
Pasien menunjukkan gejala-gejala khas autisme infantil, seperti keterlambatan bicara, pengucapan bahasa yang unik, menghindari kontak mata, perilaku berlebihan, dan gejala hiperaktivitas. Hasil skrining dengan CHAT dan CARS juga mendukung diagnosis autisme ringan pada pasien.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada informasi prosedur medis yang dilakukan.
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis yang dilaporkan dalam kasus ini.
Secara umum, manajemen autisme pada anak meliputi terapi wicara, terapi perilaku, dan intervensi edukasional. Namun, informasi detail mengenai tindakan medis yang dilakukan tidak tersedia dalam kasus ini. -
Article No. 3693 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki, usia 4 tahun 3 bulan, datang dengan keluhan belum dapat berbicara dan aktivitas berlebihan, pasien Terdiagnosis dengan autisme, dengan tanda-tanda keterlambatan bicara, mengucapkan bahasa “planet”, menghindar bertatap muka, perilaku kelebihan, mengamuk dan menutup telinga bila ada suara keras. Komorbid yang ada pada pasien ini adanya gejala hiperaktivitas. Riwayat perkembangan tidak ada regresi perkembangan namun terdapat keterlambatan bicara dan personal sosial. Hasil penilaian dengan Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) didapatkan kesimpulan resiko sedang gangguan autisme. Hasil penilaian dengan Childhood Autism Rating Scale(CARS) didapatkan skor 36 (autisme ringan). Kesimpulan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan perkembangan autisme. Status gizi baik : berat badan 19 kg, tinggi badan 111 cm (BB//U 0< Z < 2; TB//U 0< Z<2 ;BB//TB 0< Z <1 (chart WHO-NCHS). Hasil pemeriksaan fisik normosefal, tidak ditemukanwajah dismorfik, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Status neurologis dalam batas normal. Hasil tes pendengaran : anak tidak mau merespon terhadap suara panggilan nama namun mau melihat sumber suara di televisi. Riwayat kehamilan baik, riwayat persalinan kurang baik, riwayat pasca persalinan baik. Riwayat imunisasi baik. Riwayat pemberian makan kurang baik, sejak lahir pasien mendapat ASI ditambah dengan susu formula hingga usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan diberikan bubur susu.Anak merupakan anak pertama dari pasangan 42 tahun dan 33 tahun, bukan dari perkawinan Keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang telah Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perkembangan bicara terlambat dan kemampuan berbahasa terbatas, ditandai dengan belum dapat berbicara dan mengucapkan bahasa "planet".
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosis ini sesuai dengan definisi SDKI "Gangguan dalam kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim, dan/atau menggunakan sistem simbol verbal untuk berkomunikasi secara efektif".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan antara lain: Komunikasi verbal meningkat, Partisipasi dalam percakapan meningkat, dan Kemampuan berbahasa meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Terapi wicara, Stimulasi komunikasi, Latihan berbahasa, Modifikasi lingkungan, dan Dukungan keluarga.
2. Perilaku destruktif berhubungan dengan hiperaktivitas dan kesulitan beradaptasi, ditandai dengan perilaku mengamuk dan menutup telinga bila ada suara keras.
SDKI: Diagnosis ini sesuai dengan definisi SDKI "Perilaku yang dapat merusak diri sendiri, orang lain, atau lingkungan".
SLKI: Luaran yang diharapkan antara lain: Perilaku adaptif meningkat, Kontrol perilaku meningkat, dan Kemampuan interaksi sosial meningkat.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen perilaku, Pengalihan fokus, Latihan keterampilan sosial, dan Konseling keluarga.
Kesimpulan:
Pasien ini mengalami gangguan perkembangan autisme dengan disertai gejala hiperaktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah terapi wicara, stimulasi komunikasi, modifikasi lingkungan, manajemen perilaku, dan konseling keluarga untuk mendukung perkembangan dan adaptasi pasien. -
Article No. 3694 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki, usia 4 tahun 3 bulan, datang dengan keluhan belum dapat berbicara dan aktivitas berlebihan, pasien Terdiagnosis dengan autisme, dengan tanda-tanda keterlambatan bicara, mengucapkan bahasa “planet”, menghindar bertatap muka, perilaku kelebihan, mengamuk dan menutup telinga bila ada suara keras. Komorbid yang ada pada pasien ini adanya gejala hiperaktivitas. Riwayat perkembangan tidak ada regresi perkembangan namun terdapat keterlambatan bicara dan personal sosial. Hasil penilaian dengan Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) didapatkan kesimpulan resiko sedang gangguan autisme. Hasil penilaian dengan Childhood Autism Rating Scale(CARS) didapatkan skor 36 (autisme ringan). Kesimpulan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan perkembangan autisme. Status gizi baik : berat badan 19 kg, tinggi badan 111 cm (BB//U 0< Z < 2; TB//U 0< Z<2 ;BB//TB 0< Z <1 (chart WHO-NCHS). Hasil pemeriksaan fisik normosefal, tidak ditemukanwajah dismorfik, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Status neurologis dalam batas normal. Hasil tes pendengaran : anak tidak mau merespon terhadap suara panggilan nama namun mau melihat sumber suara di televisi. Riwayat kehamilan baik, riwayat persalinan kurang baik, riwayat pasca persalinan baik. Riwayat imunisasi baik. Riwayat pemberian makan kurang baik, sejak lahir pasien mendapat ASI ditambah dengan susu formula hingga usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan diberikan bubur susu.Anak merupakan anak pertama dari pasangan 42 tahun dan 33 tahun, bukan dari perkawinan Keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan keterlambatan bicara, mengucapkan bahasa "planet", dan menghindar bertatap muka.
2. Perilaku hiperaktif berhubungan dengan aktivitas berlebihan, mengamuk, dan menutup telinga bila ada suara keras.
3. Kecemasan berhubungan dengan resiko sedang gangguan autisme.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan komunikasi verbal: Ketidakmampuan atau keterbatasan dalam pengiriman atau penerimaan pesan verbal.
2. Perilaku hiperaktif: Perilaku yang ditandai dengan aktivitas motorik berlebihan dan sulit dikontrol.
3. Kecemasan: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai dengan respons otonom, perasaan tegang, dan perubahan perilaku.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Komunikasi efektif
2. Perilaku terkontrol
3. Pengendalian kecemasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi bermain
2. Modifikasi perilaku
3. Manajemen kecemasan
Penjelasan singkat:
Anak dengan autisme mengalami gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah terapi bermain untuk meningkatkan komunikasi, modifikasi perilaku untuk mengelola perilaku hiperaktif, dan manajemen kecemasan untuk mengurangi kecemasan terkait risiko gangguan autisme. Perawatan kolaboratif dengan tim medis lain sangat diperlukan untuk menangani kondisi ini secara komprehensif. -
Article No. 3695 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki, usia 4 tahun 3 bulan, datang dengan keluhan belum dapat berbicara dan aktivitas berlebihan, pasien Terdiagnosis dengan autisme, dengan tanda-tanda keterlambatan bicara, mengucapkan bahasa “planet”, menghindar bertatap muka, perilaku kelebihan, mengamuk dan menutup telinga bila ada suara keras. Komorbid yang ada pada pasien ini adanya gejala hiperaktivitas. Riwayat perkembangan tidak ada regresi perkembangan namun terdapat keterlambatan bicara dan personal sosial. Hasil penilaian dengan Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) didapatkan kesimpulan resiko sedang gangguan autisme. Hasil penilaian dengan Childhood Autism Rating Scale(CARS) didapatkan skor 36 (autisme ringan). Kesimpulan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan perkembangan autisme. Status gizi baik : berat badan 19 kg, tinggi badan 111 cm (BB//U 0< Z < 2; TB//U 0< Z<2 ;BB//TB 0< Z <1 (chart WHO-NCHS). Hasil pemeriksaan fisik normosefal, tidak ditemukanwajah dismorfik, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Status neurologis dalam batas normal. Hasil tes pendengaran : anak tidak mau merespon terhadap suara panggilan nama namun mau melihat sumber suara di televisi. Riwayat kehamilan baik, riwayat persalinan kurang baik, riwayat pasca persalinan baik. Riwayat imunisasi baik. Riwayat pemberian makan kurang baik, sejak lahir pasien mendapat ASI ditambah dengan susu formula hingga usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan diberikan bubur susu.Anak merupakan anak pertama dari pasangan 42 tahun dan 33 tahun, bukan dari perkawinan Keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk anak laki-laki berusia 4 tahun 3 bulan dengan kondisi autisme:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bicara dan pemrosesan informasi yang terganggu.
2. Perilaku Hiperaktif berhubungan dengan gangguan fokus dan kontrol diri.
3. Risiko Gangguan Proses Sosial berhubungan dengan kesulitan berinteraksi dan bersosialisasi.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Komunikasi Verbal:
- SDKI: Kemampuan anak untuk mengekspresikan kebutuhan, pikiran, dan perasaan secara lisan terganggu.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang difokuskan pada peningkatan kemampuan anak untuk berkomunikasi secara verbal.
- SIKI: Intervensi seperti terapi wicara, menggunakan alat bantu komunikasi, dan memfasilitasi penggunaan bahasa yang sesuai dengan usia anak.
2. Perilaku Hiperaktif:
- SDKI: Anak menunjukkan perilaku bergerak secara berlebihan dan sulit fokus.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengontrol perilakunya.
- SIKI: Intervensi seperti manajemen lingkungan, teknik relaksasi, dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi.
3. Risiko Gangguan Proses Sosial:
- SDKI: Anak memiliki kesulitan dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang fokus pada peningkatan kemampuan anak dalam berinteraksi dan bersosialisasi.
- SIKI: Intervensi seperti terapi bermain, fasilitasi interaksi sosial, dan penggunaan strategi komunikasi yang sesuai.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan dan intervensi yang diterapkan harus berfokus pada peningkatan kemampuan komunikasi, pengaturan perilaku, dan pengembangan keterampilan sosial anak dengan autisme, dengan mempertimbangkan pendekatan yang holistik dan berpusat pada kebutuhan anak. -
Article No. 3696 | 26 Oct 2024
Klinis : muntah 5x, demam tinggi 2 hari, lemes, mimisan, diare 5 kali
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu muntah 5 kali, demam tinggi 2 hari, lemas, mimisan, dan diare 5 kali, dapat diberikan beberapa diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
- SDKI: Penurunan volume cairan tubuh yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Keseimbangan cairan dan elektrolit kembali normal.
- SIKI: Manajemen cairan, manajemen elektrolit, dan terapi cairan.
2. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
- SDKI: Suhu tubuh di atas normal akibat peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas.
- SLKI: Suhu tubuh kembali normal.
- SIKI: Manajemen hipertermia.
3. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Toleransi terhadap aktivitas meningkat.
- SIKI: Manajemen aktivitas.
4. Diagnosa Keperawatan: Perdarahan
- SDKI: Kehilangan darah yang tidak terkontrol.
- SLKI: Perdarahan terkontrol.
- SIKI: Manajemen perdarahan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kondisi klinis pasien, intervensi medis yang diberikan, serta preferensi dan kebutuhan pasien. Diagnosa keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang diterapkan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menjamin kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 3697 | 26 Oct 2024
Klinis : anaknya terakhir kejang 1x dirumah, demam naik turun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi anak tersebut dapat didiagnosis dengan Risiko Kejang yang Berhubungan dengan Perubahan Suhu Tubuh.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kejang yang Berhubungan dengan Perubahan Suhu Tubuh
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Kejang: Keadaan di mana individu/keluarga/masyarakat berisiko mengalami perubahan aktivitas listrik otak yang abnormal, yang menyebabkan kontraksi otot yang tidak terkontrol.
- Faktor Risiko: Perubahan suhu tubuh, riwayat kejang, dehidrasi, infeksi, gangguan elektrolit, dll.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Suhu Tubuh: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Pemantauan Kejang: Kemampuan untuk melakukan monitoring dan mengenali tanda-tanda awal kejang.
- Manajemen Kejang: Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam mengatasi kejang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Demam: Tindakan keperawatan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
- Pencegahan Kejang: Tindakan keperawatan untuk mencegah terjadinya kejang.
- Penatalaksanaan Kejang: Tindakan keperawatan untuk mengatasi kejang.
Dalam kasus ini, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, memantau tanda-tanda vital, mengatur suhu tubuh, dan mempersiapkan tindakan jika terjadi kejang kembali. Selain itu, perawat juga perlu memberikan edukasi kepada keluarga tentang pengenalan tanda-tanda awal kejang, serta tindakan yang harus dilakukan. -
Article No. 3698 | 26 Oct 2024
Klinis : keluhan saat ini demam hari ke 6 (+), pusing (+)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, yaitu demam hari ke-6 dan pusing, maka dapat diidentifikasi beberapa diagnosis keperawatan yang sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- SLKI: Suhu tubuh dalam rentang normal.
- SIKI: Manajemen Demam.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Tingkat nyeri menurun.
- SIKI: Manajemen Nyeri.
3. Penurunan Mobilitas Fisik
- Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah akibat gangguan muskuloskeletal, neuromuskular, atau kardiovaskular.
- SLKI: Kemampuan aktivitas fisik meningkat.
- SIKI: Peningkatan Aktivitas.
Penjelasan singkat:
- Hipertermia: Kondisi ini terjadi akibat adanya peningkatan suhu tubuh di atas normal, biasanya disebabkan oleh proses infeksi. Perawatan yang diperlukan mencakup manajemen demam untuk menurunkan suhu tubuh ke rentang normal.
- Nyeri Akut: Gejala nyeri yang dialami pasien perlu diatasi dengan manajemen nyeri yang sesuai, seperti pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, dan teknik relaksasi.
- Penurunan Mobilitas Fisik: Kondisi ini dapat terjadi akibat gejala pusing yang dialami pasien. Perawatan yang diperlukan adalah peningkatan aktivitas fisik secara bertahap untuk memulihkan mobilitas pasien.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 3699 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki, usia 4 tahun 3 bulan, datang dengan keluhan belum dapat berbicara dan aktivitas berlebihan, pasien Terdiagnosis dengan autisme, dengan tanda-tanda keterlambatan bicara, mengucapkan bahasa “planet”, menghindar bertatap muka, perilaku kelebihan, mengamuk dan menutup telinga bila ada suara keras. Komorbid yang ada pada pasien ini adanya gejala hiperaktivitas. Riwayat perkembangan tidak ada regresi perkembangan namun terdapat keterlambatan bicara dan personal sosial. Hasil penilaian dengan Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) didapatkan kesimpulan resiko sedang gangguan autisme. Hasil penilaian dengan Childhood Autism Rating Scale(CARS) didapatkan skor 36 (autisme ringan). Kesimpulan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan perkembangan autisme. Status gizi baik : berat badan 19 kg, tinggi badan 111 cm (BB//U 0< Z < 2; TB//U 0< Z<2 ;BB//TB 0< Z <1 (chart WHO-NCHS). Hasil pemeriksaan fisik normosefal, tidak ditemukanwajah dismorfik, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Status neurologis dalam batas normal. Hasil tes pendengaran : anak tidak mau merespon terhadap suara panggilan nama namun mau melihat sumber suara di televisi. Riwayat kehamilan baik, riwayat persalinan kurang baik, riwayat pasca persalinan baik. Riwayat imunisasi baik. Riwayat pemberian makan kurang baik, sejak lahir pasien mendapat ASI ditambah dengan susu formula hingga usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan diberikan bubur susu.Anak merupakan anak pertama dari pasangan 42 tahun dan 33 tahun, bukan dari perkawinan Keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, dapat diidentifikasi beberapa diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bicara pada anak autisme
- SDKI: Komunikasi Verbal Terganggu
- SLKI: Peningkatan Komunikasi Verbal
- SIKI: Terapi Wicara
2. Diagnosa Keperawatan: Perilaku menyimpang berhubungan dengan hiperaktivitas pada anak autisme
- SDKI: Perilaku Tidak Adaptif
- SLKI: Pengaturan Perilaku
- SIKI: Terapi Perilaku
3. Diagnosa Keperawatan: Resiko cedera berhubungan dengan perilaku mengamuk dan menutup telinga pada anak autisme
- SDKI: Risiko Cedera
- SLKI: Pencegahan Cedera
- SIKI: Manajemen Keamanan
4. Diagnosa Keperawatan: Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan perkembangan personal sosial pada anak autisme
- SDKI: Defisit Perawatan Diri
- SLKI: Peningkatan Perawatan Diri
- SIKI: Pelatihan Keterampilan Hidup Sehari-hari
Penjelasan singkat:
1. Komunikasi Verbal Terganggu: Keterlambatan perkembangan bicara dan penggunaan bahasa "planet" pada anak autisme dapat menghambat kemampuan komunikasi verbal. Peningkatan Komunikasi Verbal dan Terapi Wicara diperlukan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
2. Perilaku Tidak Adaptif: Hiperaktivitas, menghindar tatap muka, dan perilaku mengamuk pada anak autisme memerlukan Pengaturan Perilaku dan Terapi Perilaku untuk memfasilitasi penyesuaian perilaku yang lebih adaptif.
3. Risiko Cedera: Perilaku mengamuk dan menutup telinga saat ada suara keras dapat meningkatkan risiko cedera. Pencegahan Cedera dan Manajemen Keamanan diperlukan untuk mencegah terjadinya cedera.
4. Defisit Perawatan Diri: Gangguan perkembangan personal sosial dapat menyebabkan keterbatasan dalam melakukan perawatan diri. Peningkatan Perawatan Diri dan Pelatihan Keterampilan Hidup Sehari-hari diperlukan untuk meningkatkan kemandirian dalam perawatan diri. -
Article No. 3700 | 26 Oct 2024
Klinis : Nyeri perut bawah sejak 1 minggu,nyeri vas 8-9,untuk bergerak nyeri,demam,BAB sulit,mual muntah,tidak mau makan minum sejak 5 hari terakhir,pasien mengeluh lemas,BAK terakhir kemarin sore,warna kuning riwayat operasi hemoroid 1 tahun yang lalu,terdapat kemerahan di paha
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
2. Gangguan rasa nyaman: nyeri
3. Intoleransi aktivitas
4. Defisit volume cairan
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain)
- SLKI: Intervensi untuk menghilangkan atau mengurangi pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
- SIKI: Tindakan mandiri perawat untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
2. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain)
- SLKI: Intervensi untuk menghilangkan atau mengurangi pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
- SIKI: Tindakan mandiri perawat untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keterbatasan fisik dan/atau psikologis yang mengakibatkan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau dibutuhkan
- SLKI: Intervensi untuk memaksimalkan tingkat aktivitas dan kapasitas fungsional individu
- SIKI: Tindakan mandiri perawat untuk memulihkan, mempertahankan, atau meningkatkan tingkat aktivitas dan kapasitas fungsional individu
4. Defisit Volume Cairan
- SDKI: Pengurangan jumlah cairan intravaskuler, interstitial, dan/atau intrasellular
- SLKI: Intervensi untuk mempertahankan atau meningkatkan volume cairan tubuh yang adekuat
- SIKI: Tindakan mandiri perawat untuk mempertahankan atau meningkatkan volume cairan tubuh yang adekuat
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, pasien mengalami nyeri perut bawah, demam, mual muntah, dan kesulitan makan minum yang menunjukkan adanya nyeri akut, gangguan rasa nyaman: nyeri, intoleransi aktivitas, dan defisit volume cairan. Perawatan yang diperlukan harus berfokus pada penanganan nyeri, pemulihan status cairan, dan peningkatan toleransi aktivitas.