Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1815 | 10 Oct 2024
Klinis : Tn. Sahar berusia 45 tahun mengalami luka bakar 40% klasifikasi luka grade 3 karena terkena ledakan tabung gas. Lokasi luka bakar mengenai keseluruhan anterior thorax, lengan kiri, dan lengan kanan, bagian leher dan pipi kiri. Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri hebat berskala 7. Keluarga mengatakan pasien tidak mau makan, dan sulit tidur. Luka dalam terapi perawatan luka dengan perawat khusus perawatan luka. Saat proses perawatan luka pasien mengerang kesakitan dan beberapa saat meminta dihentikan perawatannya. Pasien sering mengucapkan dzikir untuk mengurangi rasa nyeri. Pemeriksaan Fisik: Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi: 70x/menit teratur; 80x/menit teratur, frekuensi napas 18 x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi yang dialami oleh Tn. Sahar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik (luka bakar)
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik (luka bakar)
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Pengendalian Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Pasien mengalami nyeri hebat berskala 7 akibat luka bakar yang dialaminya. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah menilai karakteristik nyeri, memberikan analgesik sesuai instruksi, mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti relaksasi, distraksi, dan kompres dingin untuk mengurangi nyeri.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut
- SDKI: Gangguan Pola Tidur
- SLKI: Pemulihan Tidur
- SIKI: Manajemen Gangguan Tidur
Pasien mengeluhkan sulit tidur karena nyeri hebat yang dialami. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah menilai pola tidur pasien, mengidentifikasi faktor-faktor yang mengganggu tidur, memberikan lingkungan yang nyaman untuk tidur, dan menerapkan teknik relaksasi.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar
- SDKI: Integritas Kulit Terganggu
- SLKI: Penyembuhan Luka
- SIKI: Perawatan Luka
Pasien mengalami luka bakar 40% klasifikasi grade 3 yang melibatkan beberapa area tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah menilai karakteristik luka, melakukan perawatan luka sesuai prosedur, memantau tanda-tanda infeksi, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan luka di rumah.
Secara keseluruhan, pendekatan manajemen keperawatan yang holistik dan berpusat pada pasien sangat diperlukan untuk mengelola kondisi Tn. Sahar secara komprehensif. -
Article No. 1816 | 10 Oct 2024
Klinis : Seorang laki-laki 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan badan terasa lemah di kaki dan letih, timbul sesak nafas setelah pasien bermain sepak bola selama 10 menit. Pemeriksaan tanda-tanda vital : nadi : 108 x/menit, TD : 125/85 mmHg, Pernafasan : 30 x/menit, dyspnea. Ketika perawat memerintahkan digerakkan kaki,klien melakukan gerakan ekstensi Apakah istilah untuk hasil tekanan darah pada pasien di atas? a. Hipertermia b. Hipertensi c. Prehipertensi d. Hipotermia e. Hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu badan terasa lemah di kaki, letih, timbul sesak napas setelah beraktivitas, serta pemeriksaan tanda-tanda vital yang menunjukkan nadi cepat, respirasi cepat, dan dyspnea, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat keterbatasan fisik dan energi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Domain: Aktivitas/Istirahat
- Kelas: Pergerakan
- Diagnosa: Intoleransi Aktivitas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Toleransi Aktivitas
- Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sesuai kapasitasnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Aktivitas
- Definisi: Membantu klien untuk merencanakan, melakukan, dan mempertahankan aktivitas fisik yang optimal.
Terkait dengan tekanan darah pasien, hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 125/85 mmHg. Berdasarkan klasifikasi tekanan darah, hasil ini termasuk dalam kategori:
b. Hipertensi
Penjelasan: Tekanan darah 125/85 mmHg termasuk dalam kategori hipertensi, yaitu tekanan darah sistolik ≥ 120 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 80 mmHg. -
Article No. 1817 | 10 Oct 2024
Klinis : Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan" dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan adalah kemampuan seseorang untuk secara mandiri meningkatkan pengelolaan kesehatan diri sendiri yang dapat ditingkatkan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat secara mandiri mengelola kesehatannya dengan baik, seperti memahami penyakitnya, melakukan perawatan diri yang tepat, serta mampu mengambil keputusan yang sesuai untuk meningkatkan kesehatannya.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Edukasi kesehatan: memberikan informasi dan edukasi terkait penyakit, manajemen perawatan diri, dan cara-cara meningkatkan kesehatan.
b. Konseling: memberikan dukungan dan bimbingan untuk membantu pasien mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola kesehatannya.
c. Fasilitasi: memfasilitasi pasien dalam menyusun rencana peningkatan manajemen kesehatan dan memantau perkembangannya.
d. Kolaborasi: bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang komprehensif dan terintegrasi.
Dengan penerapan standar-standar ini, diharapkan pasien dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola kesehatan dirinya secara mandiri dan mencapai outcome kesehatan yang optimal. -
Article No. 1818 | 10 Oct 2024
Klinis : Tn. Sahar berusia 45 tahun mengalami luka bakar 40% klasifikasi luka grade 3 karena terkena ledakan tabung gas. Lokasi luka bakar mengenai keseluruhan anterior thorax, lengan kiri, dan lengan kanan, bagian leher dan pipi kiri. Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri hebat berskala 7. Keluarga mengatakan pasien tidak mau makan, dan sulit tidur. Luka dalam terapi perawatan luka dengan perawat khusus perawatan luka. Saat proses perawatan luka pasien mengerang kesakitan dan beberapa saat meminta dihentikan perawatannya. Pasien sering mengucapkan dzikir untuk mengurangi rasa nyeri. Pemeriksaan Fisik: Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi: 70x/menit teratur; 80x/menit teratur, frekuensi napas 18 x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka bakar
2. Gangguan tidur berhubungan dengan nyeri akut
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan luka bakar
4. Risiko infeksi berhubungan dengan luka bakar
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka bakar
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri Akut
Penjelasan:
Pasien mengalami nyeri akut dengan skala 7 karena luka bakar yang dialami. Nyeri ini mengganggu aktivitas dan istirahat pasien.
2. Gangguan tidur berhubungan dengan nyeri akut
- SDKI: Gangguan Tidur
- SLKI: Manajemen Tidur
- SIKI: Manajemen Gangguan Tidur
Penjelasan:
Pasien mengalami kesulitan tidur karena nyeri akut yang dirasakannya. Keluarga juga melaporkan bahwa pasien sulit tidur.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan luka bakar
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
Pasien mengalami luka bakar yang luas, sehingga terdapat keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan luka bakar
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Pencegahan Infeksi
- SIKI: Manajemen Risiko Infeksi
Penjelasan:
Adanya luka bakar yang luas meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada pasien. Perawatan luka yang tepat diperlukan untuk mencegah infeksi.
Dalam proses perawatan luka, pasien mengalami rasa nyeri yang hebat dan beberapa kali meminta agar perawatan dihentikan. Hal ini perlu diatasi dengan manajemen nyeri yang efektif, seperti pemberian analgesik, relaksasi, dan distraksi. -
Article No. 1819 | 10 Oct 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 70 tahun, datang dengan keluhan diare sejak 6 bulan yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan adanya nyeri di daerah atas umbilikus dan mual. Pasien direncanakan akan dilakukan pembedahan. Pasien dipasang kateter. Pasien mengatakan demam dan sangat kuatir dengan rencana pembedahan. TD: 130/90 mmHg, N: 90 x/mnt, RR: 24 x/mnt, S: 380C. Apakah penyebab infeksi nosokomial yang dialami oleh pasien? a. Penggunaan antibiotik 2 buah b. Pemakaian ventilator c. Infeksi saat operasi d. Infeksi kateter urin e. Penyakit imun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, penyebab infeksi nosokomial yang dialami oleh pasien adalah:
d. Infeksi kateter urin
Penjelasan:
Pasien dalam kondisi ini telah dipasang kateter urin, yang meningkatkan risiko infeksi saluran kemih nosokomial. Infeksi saluran kemih adalah salah satu jenis infeksi nosokomial yang sering terjadi akibat penggunaan kateter urin.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Saluran Kemih berhubungan dengan pemasangan kateter urin.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Saluran Kemih adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi mikroorganisme pada saluran kemih yang dapat menyebabkan penyakit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah tidak terjadi infeksi saluran kemih, ditandai dengan bebas dari gejala infeksi (demam, nyeri saat berkemih, dan lainnya).
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan area genital, mempertahankan sterilitas kateter, dan memantau tanda-tanda infeksi saluran kemih.
Penyebab infeksi nosokomial yang lain seperti penggunaan antibiotik 2 buah, pemakaian ventilator, dan infeksi saat operasi tidak sesuai dengan informasi yang diberikan. -
Article No. 1820 | 10 Oct 2024
Klinis : analisislah diagnosa keperawatan kasus berikut Kasus: Tn. Sahar berusia 45 tahun mengalami luka bakar 40% klasifikasi luka grade 3 karena terkena ledakan tabung gas. Lokasi luka bakar mengenai keseluruhan anterior thorax, lengan kiri, dan lengan kanan, bagian leher dan pipi kiri. Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri hebat berskala 7. Keluarga mengatakan pasien tidak mau makan, dan sulit tidur. Luka dalam terapi perawatan luka dengan perawat khusus perawatan luka. Saat proses perawatan luka pasien mengerang kesakitan dan beberapa saat meminta dihentikan perawatannya. Pasien sering mengucapkan dzikir untuk mengurangi rasa nyeri. Pemeriksaan Fisik: Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi: 70x/menit teratur; 80x/menit teratur, frekuensi napas 18 x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus Tn. Sahar yang mengalami luka bakar 40% klasifikasi luka grade 3.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (SDKI: 00132)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah terjadinya kerusakan.
Faktor Berhubungan: Cedera fisik (luka bakar)
Gejala Mayor: Pasien mengatakan nyeri hebat berskala 7, mengerang kesakitan saat perawatan luka, dan sering mengucapkan dzikir untuk mengurangi rasa nyeri.
2. Gangguan Tidur (SDKI: 00198)
Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan fungsi.
Faktor Berhubungan: Nyeri
Gejala Mayor: Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri hebat.
3. Risiko Kekurangan Volume Cairan (SDKI: 00028)
Definisi: Berisiko mengalami pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
Faktor Berhubungan: Kehilangan cairan akibat luka bakar, anoreksia
Gejala Mayor: Pasien mengatakan tidak mau makan.
4. Risiko Infeksi (SDKI: 00004)
Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
Faktor Berhubungan: Kerusakan integritas kulit (luka bakar)
Gejala Mayor: Adanya luka bakar yang memerlukan perawatan khusus.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh pasien, termasuk faktor-faktor yang berhubungan dan gejala-gejala yang menyertainya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan-tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dengan menggunakan standar ini, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terukur, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 1821 | 10 Oct 2024
Klinis : Kasus: Tn. Sahar berusia 45 tahun mengalami luka bakar 40% klasifikasi luka grade 3 karena terkena ledakan tabung gas. Lokasi luka bakar mengenai keseluruhan anterior thorax, lengan kiri, dan lengan kanan, bagian leher dan pipi kiri. Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri hebat berskala 7. Keluarga mengatakan pasien tidak mau makan, dan sulit tidur. Luka dalam terapi perawatan luka dengan perawat khusus perawatan luka. Saat proses perawatan luka pasien mengerang kesakitan dan beberapa saat meminta dihentikan perawatannya. Pasien sering mengucapkan dzikir untuk mengurangi rasa nyeri. Pemeriksaan Fisik: Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi: 70x/menit teratur; 80x/menit teratur, frekuensi napas 18 x/menit berikan diagnosa dan do ds nya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat pakar, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kasus Tn. Sahar yang mengalami luka bakar 40% klasifikasi grade 3.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kronis Berhubungan dengan Luka Bakar
2. Gangguan Tidur Berhubungan dengan Nyeri Hebat
3. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Berhubungan dengan Penurunan Nafsu Makan
Penjelasan:
1. Nyeri Kronis Berhubungan dengan Luka Bakar
- SDKI: Nyeri Kronis adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- SLKI: Manajemen Nyeri, Kenyamanan
- SIKI: Manajemen Nyeri, Terapi Komplementer
2. Gangguan Tidur Berhubungan dengan Nyeri Hebat
- SDKI: Gangguan Tidur adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan atau mencapai kualitas dan kuantitas tidur yang diinginkan.
- SLKI: Manajemen Tidur, Kenyamanan
- SIKI: Manajemen Nyeri, Manajemen Tidur
3. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Berhubungan dengan Penurunan Nafsu Makan
- SDKI: Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan adalah ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mencari, mendapatkan, dan/atau menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan.
- SLKI: Manajemen Nutrisi, Pemenuhan Kebutuhan Dasar
- SIKI: Manajemen Nutrisi, Konseling Gizi
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan tindakan-tindakan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk menangani masalah-masalah yang terjadi pada Tn. Sahar. Perawat juga perlu melibatkan pasien dan keluarga dalam proses perawatan untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 1822 | 10 Oct 2024
Klinis : Kasus: Tn. Sahar berusia 45 tahun mengalami luka bakar 40% klasifikasi luka grade 3 karena terkena ledakan tabung gas. Lokasi luka bakar mengenai keseluruhan anterior thorax, lengan kiri, dan lengan kanan, bagian leher dan pipi kiri. Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri hebat berskala 7. Keluarga mengatakan pasien tidak mau makan, dan sulit tidur. Luka dalam terapi perawatan luka dengan perawat khusus perawatan luka. Saat proses perawatan luka pasien mengerang kesakitan dan beberapa saat meminta dihentikan perawatannya. Pasien sering mengucapkan dzikir untuk mengurangi rasa nyeri. Pemeriksaan Fisik: Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi: 70x/menit teratur; 80x/menit teratur, frekuensi napas 18 x/menit sebutkan do ds nya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, Tn. Sahar mengalami kondisi yang serius dengan luka bakar grade 3 yang cukup luas. Berdasarkan informasi yang diberikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang direkomendasikan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- DO: Pasien mengeluh nyeri hebat dengan skala 7, mengerang saat perawatan luka, dan sering mengucapkan dzikir untuk mengurangi nyeri.
- DS: Luka bakar grade 3 yang mengenai sebagian besar tubuh, pasien tidak bisa tidur karena nyeri.
2. Gangguan Tidur
- DO: Pasien mengatakan sulit tidur dan keluarga mengatakan pasien tidak mau makan.
- DS: Nyeri hebat akibat luka bakar yang menyebabkan kesulitan tidur dan penurunan nafsu makan.
3. Risiko Infeksi
- DO: Luka bakar grade 3 yang luas, pasien menjalani perawatan luka oleh perawat khusus.
- DS: Kerusakan integritas kulit yang luas akibat luka bakar, membutuhkan perawatan luka yang intensif.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, mengacu pada tanda-tanda dan gejala (DO dan DS) yang ditemukan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan tujuan dan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Dengan menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, komprehensif, dan sesuai dengan kebutuhan pasien. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas dan keamanan perawatan yang diberikan. -
Article No. 1823 | 10 Oct 2024
Klinis : Seorang pasien datang ke Rumah Sakit dan dari hasil pemeriksaan fisik diketahui pada bagian iga bawah terdapat lengkung dan pada persambungan iga dengan tulang terdapat benjolan. Hal ini dikenal dengan? a. Funnel chest b. Barrel chest c. Rachitis chest d. Pigeon chest e. Flat chest
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang tepat adalah:
d. Pigeon chest
Penjelasan singkat:
Pigeon chest (pectus carinatum) adalah kondisi dimana dada tampak menonjol atau melengkung ke depan, biasanya disebabkan oleh pertumbuhan tulang rusuk yang tidak normal. Hal ini ditandai dengan adanya lengkung pada bagian iga bawah dan benjolan pada persambungan iga dengan tulang.
Standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pigeon chest adalah sebagai berikut:
SDKI: Gangguan pola napas
SLKI: Perbaikan pola napas
SIKI: Manajemen gangguan pola napas
Penting bagi perawat untuk melakukan pengkajian menyeluruh, memberikan intervensi keperawatan yang sesuai, dan memantau perkembangan pasien dengan kondisi ini. -
Article No. 1824 | 10 Oct 2024
Klinis : Ny. Jubaeda berusia 73 tahun sedang menjalani rehabilitasi di RSUI karena post operasi fraktur pada panggul sebelah kiri. Kejadian jatuh 2 minggu yang lalu dan menjalani perawatan selama 10 hari. Pasien belum dapat mobilisasi mandiri berpindah dari tempat tidur sehingga masih dibantu oleh keluarga atau perawat. Pasien memiliki riwayat Diabetes Mellitus dan teratur menjalani pengobatan. Pasien mengeluh sesekali nyeri dengan skala 1-3 dan memburuk saat mobilisasi. Insisi dalam kondisi intact, bersih, dan kering. Pasien mengatakan bosan dan ingin pulang, saat ini keluarga mengeluh pasien tidak mau makan dan harus dibujuk dengan makanan favoritnya yaitu bubur sumsum. Keluarga mengatakan tidak siap jika saat ini harus menjalani perawatan rehabilitasi dengan metode rawat jalan. Alasannya karena khawatir memperburuk panggul yang patah dan kesulitan saat melakukan latihan gerak pada pasien. Pemeriksaan Fisik: Tekanan darah 146/89 mmHg; frekuensi nadi: 72x/menit teratur; 80x/menit teratur, frekuensi napas 18 x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hambatan Mobilitas Fisik
SDKI:
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik mandiri, terkendali, dan terkoordinasi yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, rentang gerak, dan/atau kontrol motorik.
- Faktor Risiko: Penurunan kekuatan otot, penurunan rentang gerak, penurunan koordinasi motorik, nyeri.
SLKI:
- Hasil yang Diharapkan: Pasien dapat bergerak secara mandiri, terkoordinasi, dan terkendali.
- Indikator: Rentang gerak sendi, kekuatan otot, koordinasi motorik.
SIKI:
- Intervensi: Latihan rentang gerak, latihan kekuatan otot, latihan koordinasi motorik, manajemen nyeri.
2. Risiko Defisit Nutrisi
SDKI:
- Definisi: Risiko mengalami intake nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor Risiko: Anoreksia, penurunan nafsu makan, penyakit kronis.
SLKI:
- Hasil yang Diharapkan: Pasien dapat mempertahankan berat badan yang sesuai.
- Indikator: Asupan nutrisi, berat badan.
SIKI:
- Intervensi: Skrining nutrisi, konseling nutrisi, pemberian makanan sesuai preferensi pasien, kolaborasi dengan ahli gizi.
3. Kecemasan
SDKI:
- Definisi: Respon emosional dan fisiologis terhadap sumber ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
- Faktor Risiko: Perubahan status kesehatan, perubahan lingkungan, hospitalisasi.
SLKI:
- Hasil yang Diharapkan: Pasien dapat mengelola kecemasan.
- Indikator: Ekspresi wajah, tanda-tanda vital, perilaku.
SIKI:
- Intervensi: Terapi relaksasi, terapi distraksi, konseling, dukungan emosional.
Penjelasan singkat:
Ny. Jubaeda mengalami hambatan mobilitas fisik akibat post operasi fraktur panggul, sehingga memerlukan latihan fisik dan manajemen nyeri untuk meningkatkan kemampuan mobilisasi. Risiko defisit nutrisi juga teridentifikasi karena pasien menolak makan, sehingga perlu intervensi untuk meningkatkan asupan nutrisi. Selain itu, pasien juga mengalami kecemasan terkait kondisi kesehatannya dan proses rehabilitasi, sehingga dibutuhkan intervensi untuk mengelola kecemasan tersebut.