Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1805 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan alergi sejak 3 bualn terakhir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan/dibutuhkan.
- Faktor yang Berhubungan: Penurunan fungsi fisiologis, kekurangan energi, dan kurangnya motivasi.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- Indikator: Pasien menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas, pasien melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan, dan pasien menunjukkan peningkatan energi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi, dan Terapi Aktivitas.
- Tujuan Intervensi: Membantu pasien meningkatkan toleransi aktivitas, mengelola energi, dan melakukan aktivitas sesuai kemampuan.
Dalam kondisi pasien dengan keluhan alergi, intoleransi aktivitas dapat terjadi sebagai dampak dari gejala alergi yang dialami, seperti kelelahan, kelemahan, dan penurunan fungsi fisiologis. Perawat akan berperan dalam membantu pasien mengelola aktivitas sesuai dengan kemampuannya, serta mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang memengaruhi toleransi aktivitas. -
Article No. 1806 | 10 Oct 2024
Klinis : ps sempat terjatuh dari motor terlihat ada memar dibagian kaki bagian kanan dan tangan bagian kanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Trauma Fisik
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kerusakan Integritas Kulit adalah kondisi di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi kulit yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem perlindungan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien menunjukkan perbaikan integritas kulit yang ditandai dengan pengurangan atau hilangnya memar, abrasif, atau luka pada kulit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain perawatan luka, aplikasi kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri, serta edukasi kepada pasien mengenai perawatan luka yang tepat.
Dengan kondisi pasien yang terjatuh dari motor dan terlihat adanya memar di bagian kaki dan tangan kanan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Trauma Fisik. Perawat perlu melakukan penilaian luka, memberikan perawatan yang tepat, serta memberikan edukasi kepada pasien mengenai perawatan luka dan pencegahan komplikasi. -
Article No. 1807 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mulut kering, mata kering, nyeri sendi. Gejala sjogren syndrome
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu mulut kering, mata kering, dan nyeri sendi, yang mengarah pada sindrom Sjögren, maka kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: M35.0
- Deskripsi: Sindrom Sjögren
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.99
- Deskripsi: Prosedur diagnotik lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Sindrom Sjögren adalah suatu penyakit autoimun kronis yang mempengaruhi kelenjar eksokrin, terutama kelenjar air mata dan kelenjar ludah, sehingga menyebabkan mata kering (keratokonjungtivitis sicca) dan mulut kering (xerostomia). Selain itu, pasien juga sering mengalami keluhan nyeri atau kekakuan sendi.
Pada pasien dengan gejala-gejala ini, pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan antara lain:
- Tes Schirmer untuk menilai produksi air mata
- Skor Sjögren untuk mengevaluasi kekeringan mulut
- Biopsi kelenjar ludah minor untuk melihat perubahan histologis
- Pemeriksaan laboratorium, seperti tes antibodi anti-Ro (SSA) dan anti-La (SSB)
Manajemen sindrom Sjögren meliputi penanganan gejala kekeringan, pengobatan penyakit dasar dengan imunosupresan, serta penatalaksanaan komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 1808 | 10 Oct 2024
Klinis : ps mengeluh perutya nyeri dan kembung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengeluh perut nyeri dan kembung, dengan nada akademis dan persona sebagai tenaga profesional keperawatan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu nyeri perut dan rasa kembung, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan gangguan gastrointestinal, ditandai dengan pasien mengeluh nyeri perut.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa nyeri akut berhubungan dengan gangguan gastrointestinal adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, pasien dapat mengelola nyeri dengan cara yang efektif, dan pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: manajemen nyeri, manajemen gastrointestinal, edukasi terkait nyeri dan cara penanganannya, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan kondisi pasien.
Dengan menerapkan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien dalam mengatasi nyeri perut dan rasa kembung yang dialami. -
Article No. 1809 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mulut kering, mata kering, nyeri sendi. Gejala sjogren syndrome
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien dengan gejala Sindrom Sjogren.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kekeringan Selaput Mukosa (Xerostomia) berhubungan dengan disfungsi kelenjar ludah sekunder akibat Sindrom Sjogren.
2. Kekeringan Mata (Xeroftalmia) berhubungan dengan disfungsi kelenjar lakrimal sekunder akibat Sindrom Sjogren.
3. Nyeri Sendi berhubungan dengan peradangan sendi sekunder akibat Sindrom Sjogren.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Kekeringan Selaput Mukosa (Xerostomia): Kondisi dimana mukosa mulut, tenggorokan, dan saluran pernapasan atas menjadi kering akibat penurunan produksi saliva.
2. Kekeringan Mata (Xeroftalmia): Kondisi dimana mata menjadi kering akibat penurunan produksi air mata.
3. Nyeri Sendi: Kondisi dimana pasien mengalami rasa sakit atau tidak nyaman di area sendi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kekeringan Selaput Mukosa (Xerostomia): Pasien dapat mempertahankan hidrasi mulut yang adekuat.
2. Kekeringan Mata (Xeroftalmia): Pasien dapat mempertahankan fungsi penglihatan yang optimal.
3. Nyeri Sendi: Pasien dapat mengendalikan rasa nyeri di area sendi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kekeringan Selaput Mukosa (Xerostomia): Pemberian obat-obatan untuk merangsang produksi saliva, pengaturan diet, dan perawatan mulut.
2. Kekeringan Mata (Xeroftalmia): Pemberian tetes mata, penggunaan pelembab mata, dan perawatan mata.
3. Nyeri Sendi: Pemberian analgesik, terapi panas/dingin, dan latihan sendi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai acuan dalam menegakkan diagnosa, menetapkan luaran, dan melaksanakan intervensi yang tepat untuk pasien dengan gejala Sindrom Sjogren. -
Article No. 1810 | 10 Oct 2024
Klinis : bayi baru lahir sesak, retraksi dada, apgar 1, 6
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis dalam format yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: P22.0
- Deskripsi: Sindrom gawat nafas pada bayi baru lahir
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Ventilasi mekanis tidak spesifik, tidak lain
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang Anda berikan, yaitu bayi baru lahir dengan sesak napas, retraksi dada, dan skor Apgar rendah (1 pada menit 1, 6 pada menit 5), diagnosis yang sesuai adalah Sindrom Gawat Nafas pada Bayi Baru Lahir, yang dikodekan dengan P22.0 dalam ICD-10.
Sindrom gawat napas pada bayi baru lahir merupakan kondisi yang ditandai dengan kesulitan bernapas segera setelah lahir, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti imaturitas paru, aspirasi mekonium, pneumonia, atau kelainan kongenital. Bayi dengan kondisi ini membutuhkan dukungan pernapasan yang mungkin berupa ventilasi mekanis, yang dikodekan dengan 93.90 dalam ICD-9-CM.
Kode prosedur ICD-9-CM 93.90 mencakup ventilasi mekanis yang tidak dispesifikan lebih lanjut, karena informasi yang tersedia tidak cukup untuk mengidentifikasi jenis ventilasi yang diberikan, seperti ventilasi mekanis kontinu, ventilasi mekanis intermiten, atau jenis ventilasi lainnya. -
Article No. 1811 | 10 Oct 2024
Klinis : bayi baru lahir sesak, retraksi dada, apgar 1, 6
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
- Bayi baru lahir mengalami sesak napas dan retraksi dada, yang menunjukkan pola napas tidak efektif.
- Indikator SDKI: Frekuensi napas, irama napas, kedalaman napas.
- Intervensi SLKI: Manajemen jalan napas, manajemen oksigenasi, pemantauan pernapasan.
- Intervensi SIKI: Manajemen gangguan jalan napas, pemberian oksigen, pemantauan status pernapasan.
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif
Penjelasan:
- Bayi baru lahir dengan skor Apgar 1, 6 menunjukkan adanya gangguan perfusi jaringan.
- Indikator SDKI: Warna kulit, suhu kulit, pengisian kapiler.
- Intervensi SLKI: Manajemen sirkulasi, manajemen oksigenasi, pemantauan tanda-tanda vital.
- Intervensi SIKI: Manajemen gangguan sirkulasi, pemberian oksigen, pemantauan tanda-tanda vital.
3. Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh
Penjelasan:
- Bayi baru lahir dengan kondisi sesak napas dan perfusi jaringan tidak efektif berisiko mengalami ketidakseimbangan suhu tubuh.
- Indikator SDKI: Suhu tubuh, kemampuan mengatur suhu tubuh.
- Intervensi SLKI: Manajemen termoregulasi, manajemen lingkungan, pemantauan suhu tubuh.
- Intervensi SIKI: Manajemen hipotermi/hipertermi, pengaturan suhu lingkungan, pemantauan suhu tubuh.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Sistem standardisasi diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Sistem standardisasi luaran atau hasil keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Sistem standardisasi intervensi atau tindakan keperawatan yang digunakan di Indonesia. -
Article No. 1812 | 10 Oct 2024
Klinis : ps sempat terjatuh dari motor tampak ada memar pada bagian kaki, dan terbentur saat berdiri dari tempat tidur terdapat memar bagian tangan kanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya Perawat Senior dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI - SLKI - SIKI standar:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Cedera Fisik Berhubungan dengan Jatuh
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Risiko Cedera Fisik adalah kondisi rentan mengalami kerusakan struktur dan/atau fungsi tubuh.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Klien bebas dari cedera fisik, yaitu tidak ada kerusakan struktur dan fungsi tubuh.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Risiko Jatuh, Pencegahan Cedera, dan Pemantauan Tanda Vital.
Penjelasan Singkat:
Pasien sempat terjatuh dari motor dan terbentur saat berdiri dari tempat tidur, sehingga berisiko mengalami cedera fisik, seperti memar pada kaki dan tangan kanan. Perawat perlu melakukan intervensi untuk mencegah terjadinya cedera lebih lanjut, seperti memantau tanda-tanda vital, memberikan perawatan luka, dan mengidentifikasi faktor-faktor risiko jatuh yang mungkin terjadi.
Semoga penjelasan ini membantu. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih.
Wassalamualaikum. -
Article No. 1813 | 10 Oct 2024
Klinis : Ny. Jubaeda berusia 73 tahun sedang menjalani rehabilitasi di RSUI karena post operasi fraktur pada panggul sebelah kiri. Kejadian jatuh 2 minggu yang lalu dan menjalani perawatan selama 10 hari. Pasien belum dapat mobilisasi mandiri berpindah dari tempat tidur sehingga masih dibantu oleh keluarga atau perawat. Pasien memiliki riwayat Diebetes Mellitus dan teratur menjalani pengobatan. Pasien mengeluh sesekali nyeri dengan skala 1-3 dan memburuk saat mobilisasi. Insisi dalam kondisi intact, bersih, dan kering. Pasien mengatakan bosan dan ingin pulang, saat ini keluarga mengeluh pasien tidak mau makan dan harus dibujuk dengan makanan favoritnya yaitu bubur sumsum. Keluarga mengatakan tidak siap jika saat ini harus menjalani perawatan rehabilitasi dengan metode rawat jalan. Alasannya karena khawatir memperburuk panggul yang patah dan kesulitan saat melakukan latihan gerak pada pasien. Pemeriksaan Fisik: Tekanan darah 146/89 mmHg; frekuensi nadi: 72x/menit teratur; 80x/menit teratur, frekuensi napas 18 x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Ny. Jubaeda yang sedang menjalani rehabilitasi pasca operasi fraktur panggul kiri, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Hambatan Mobilitas Fisik
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas muskuloskeletal.
- Faktor yang Berkontribusi: Pasca operasi fraktur panggul, nyeri saat mobilisasi, serta ketidaksiapan keluarga dalam melakukan rehabilitasi rawat jalan.
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko Malnutrisi
- Definisi: Keadaan dimana individu berisiko mengalami penurunan berat badan, kehilangan otot, dan defisiensi nutrisi yang disebabkan oleh penurunan asupan nutrisi.
- Faktor yang Berkontribusi: Pasien tidak mau makan kecuali dibujuk dengan makanan favoritnya, serta perasaan bosan dan ingin pulang yang dapat mempengaruhi nafsu makan.
3. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor yang Berkontribusi: Pasca operasi fraktur panggul, dengan skala nyeri 1-3 yang memburuk saat mobilisasi.
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dapat diatasi melalui intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam menentukan rencana asuhan keperawatan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Menggambarkan hasil yang ingin dicapai dari intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam mengevaluasi keefektifan asuhan keperawatan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Menjelaskan tindakan yang dilakukan perawat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI oleh perawat dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif, terstruktur, dan berpusat pada pasien. -
Article No. 1814 | 10 Oct 2024
Klinis : Tn. Sahar berusia 45 tahun mengalami luka bakar 40% klasifikasi luka grade 3 karena terkena ledakan tabung gas. Lokasi luka bakar mengenai keseluruhan anterior thorax, lengan kiri, dan lengan kanan, bagian leher dan pipi kiri. Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri hebat berskala 7. Keluarga mengatakan pasien tidak mau makan, dan sulit tidur. Luka dalam terapi perawatan luka dengan perawat khusus perawatan luka. Saat proses perawatan luka pasien mengerang kesakitan dan beberapa saat meminta dihentikan perawatannya. Pasien sering mengucapkan dzikir untuk mengurangi rasa nyeri. Pemeriksaan Fisik: Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi: 70x/menit teratur; 80x/menit teratur, frekuensi napas 18 x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Tn. Sahar yang mengalami luka bakar 40% klasifikasi grade 3 dengan lokasi luka pada anterior thorax, lengan kiri, lengan kanan, leher, dan pipi kiri, serta keluhan nyeri hebat, sulit tidur, dan tidak mau makan, dapat diidentifikasi diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri akut berhubungan dengan luka bakar
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri hebat
c. Risiko infeksi berhubungan dengan luka bakar
2. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah tersebut.
- Gangguan pola tidur: Terganggunya kualitas dan/atau kuantitas tidur yang mempengaruhi fungsi harian.
- Risiko infeksi: Rentan terhadap invasi dan perkembangan organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Nyeri terkontrol: Pasien melaporkan nyeri terkontrol atau berkurang.
- Pola tidur membaik: Pasien melaporkan peningkatan dalam kualitas dan kuantitas tidur.
- Tidak ada tanda infeksi: Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka bakar.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Intervensi untuk mengidentifikasi dan mengendalikan penyebab, serta meningkatkan toleransi pasien terhadap nyeri.
- Manajemen pola tidur: Intervensi untuk memfasilitasi kualitas dan kuantitas tidur yang memadai.
- Perawatan luka: Intervensi untuk membersihkan, menutup, dan melindungi luka bakar.
Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengelola kondisi Tn. Sahar, termasuk mengatasi nyeri, memfasilitasi pola tidur yang membaik, dan mencegah risiko infeksi pada luka bakarnya.