Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1990 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang perawat melakukan pengkajian menemukan bahwa suatu kelurahan memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol setiap melaksanakan suatu kegiatan perayaan di kelurahan tersebut. Apakah program yang cocok dikembangkan oleh perawat? a. JKN b. GERMAS c. Kualitas Puskesmas d. PIS PK e. Yoga Terapi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi tersebut, program yang sesuai untuk dikembangkan oleh perawat adalah:
b. GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), kondisi ini dapat dikategorikan sebagai:
Diagnosis Keperawatan:
- Risiko Penyalahgunaan Zat (Alkohol)
Penjelasan singkat:
- Risiko Penyalahgunaan Zat (Alkohol) adalah keadaan di mana individu/kelompok berisiko menggunakan zat (alkohol) secara berlebihan atau tidak sesuai indikasi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Intervensi Keperawatan:
- Intervensi yang sesuai adalah GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), yang merupakan program untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
Dalam hal ini, perawat dapat mengembangkan program GERMAS yang berfokus pada pencegahan penyalahgunaan alkohol di masyarakat, seperti edukasi tentang bahaya konsumsi alkohol, promosi pola hidup sehat, dan pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kebiasaan konsumsi alkohol dalam kegiatan perayaan. -
Article No. 1991 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang perawat memberikan gambaran bahwa penyumbatan pembuluh darah dapat diakibatkan oleh penumpukan lemak dengan membawa contoh berupa miniatur pipa dan plastik peraga. Apakah intervensi sekunder yang dilakukan perawat? a. Manajemen diri penyakit akut b. Pengetahuan ketahanan personal c. Pengajaran proses penyakit d. Pendidikan kesehatan e. Pengajaran perawatan penyakit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, intervensi sekunder yang dilakukan oleh perawat dalam kasus ini adalah:
e. Pengajaran perawatan penyakit
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan:
Kurang Pengetahuan terkait Penyakit Jantung Koroner
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kurang Pengetahuan terkait Penyakit Jantung Koroner
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pengetahuan Perilaku Sehat
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Pengajaran Perawatan Penyakit
Dalam kasus ini, perawat memberikan edukasi tentang penyumbatan pembuluh darah yang diakibatkan oleh penumpukan lemak. Hal ini termasuk dalam intervensi sekunder, yaitu pengajaran perawatan penyakit. Perawat menggunakan alat peraga berupa miniatur pipa dan plastik untuk menjelaskan proses penyumbatan pembuluh darah secara lebih konkret.
Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah e. Pengajaran perawatan penyakit. -
Article No. 1992 | 11 Oct 2024
Klinis : Perawat puskesmas memberikan pendidikan kesehatan mengenai TB pada kelompok dewasa di suatu kelurahan. Perawat menjelaskan bahwa lingkungan yang memiliki kelembaban yang tinggi dan sirkulasi udara yang tidak baik. Perawat juga menjelaskan jika seseorang terkena panyakit TB dan tidak menuntaskan pengobatan akan mengalami komplikasi atau perparahan penyakit berupa resistensi obat dan dapat menghabiskan biaya pengobatan hingga 200 juta. Bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perawat tersebut adalah? a. Kuratif b. Preventif c. Rehabilitatif d. Promotif e. Resosialitatif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perawat tersebut adalah:
d. Promotif
Penjelasan:
Dalam situasi ini, perawat di puskesmas memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok dewasa di suatu kelurahan mengenai penyakit tuberkulosis (TB). Perawat menjelaskan faktor lingkungan yang dapat memengaruhi risiko penularan TB, serta konsekuensi dari tidak menuntaskan pengobatan TB. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan perilaku masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan penyakit TB.
Kegiatan promotif adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran, dengan tujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan. Hal ini sejalan dengan peran perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan untuk mempromosikan kesehatan TB pada kelompok dewasa di masyarakat. -
Article No. 1993 | 11 Oct 2024
Klinis : Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu wilayah didapatkan data banyak warga yang suka nongkrong dan mabuk pada malam hari, merokok, dan menggunakan narkoba. Menurut keterangan kader dan ketua RW, banyak remaja yang putus sekolah dan menggunakan narkoba. Hal ini diketahui karena ketua RW pernah menggerebek sebuah rumah kosong yang sedang dipakai pesta narkoba oleh remaja setempat. Dari hasil kuesioner didapatkan 56% remaja merokok. Apakah masalah keperawatan yang tepat untuk kasus di atas a. Resiko penurunan kesehatan masyarakat b. Risiko perilaku kekerasan pada orang lain c. Masalah perilaku seksual d. Perilaku Merokok e. Penyalahgunaan obat-obatan (NAPZA)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kasus di atas adalah:
e. Penyalahgunaan obat-obatan (NAPZA)
Penjelasan:
Berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, kondisi yang digambarkan menunjukkan adanya masalah penyalahgunaan obat-obatan (NAPZA) di wilayah tersebut.
Beberapa indikasi yang mendukung diagnosa ini antara lain:
1. Banyak warga yang suka nongkrong dan mabuk pada malam hari, mengindikasikan penyalahgunaan alkohol.
2. Remaja putus sekolah dan menggunakan narkoba, menunjukkan adanya penyalahgunaan narkoba.
3. Hasil kuesioner menunjukkan 56% remaja merokok, yang dapat menjadi pintu masuk ke penyalahgunaan NAPZA lainnya.
Penyalahgunaan NAPZA merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditangani secara tepat dan komprehensif, melibatkan peran perawat komunitas, kader, dan pemimpin masyarakat setempat. Intervensi yang dapat dilakukan mencakup pendidikan kesehatan, konseling, rehabilitasi, serta upaya pencegahan dan pengawasan penyalahgunaan NAPZA di masyarakat. -
Article No. 1994 | 11 Oct 2024
Klinis : Pada saat kunjungan rumah ditemukan seorang lansia perempuan, berusia 69 tahun sedang duduk sendirian di atas balai-balai didepan toko anaknya. Hasil pengkajian diperoleh data: klien 2 bulan terakhir sering menyendiri dan sulit diajak berkomunikasi. Klien lebih banyak murung dan kadang-kadang menangis, jika tidak diawasi, lansia sering kabur dari rumah. Apakah intervensi utama yang dapat direncanakan untuk klien? a. Bicara secara langsung dengan klien , hargai individu dan ruang pribadinya jika tepat b. Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan c. Berikan dukungan emosional d. Ajarkan beberapa alternative cara penyelesaian masalah yang konstruktif e. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaanya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah:
1. Isolasi Sosial
- Definisi SDKI: Perilaku individu yang ditandai dengan pengurangan atau ketidakmampuan dalam berinteraksi secara sosial.
- Definisi SLKI: Individu atau kelompok mampu menciptakan dan mempertahankan kontak sosial yang memuaskan.
- Definisi SIKI: Intervensi untuk membantu individu atau kelompok menciptakan dan mempertahankan kontak sosial yang memuaskan.
Penjelasan singkat:
Lansia tersebut menunjukkan gejala isolasi sosial, di mana ia sering menyendiri, sulit diajak berkomunikasi, dan kadang-kadang kabur dari rumah. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
a. Bicara secara langsung dengan klien, hargai individu dan ruang pribadinya jika tepat.
b. Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan).
c. Berikan dukungan emosional.
d. Ajarkan beberapa alternatif cara penyelesaian masalah yang konstruktif.
e. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya.
Intervensi utama yang dapat direncanakan adalah:
Memberikan dukungan emosional (opsi c) dan membantu klien mengidentifikasi sumber-sumber harapan (opsi b) untuk mengatasi isolasi sosial yang dialaminya. -
Article No. 1995 | 11 Oct 2024
Klinis : Perawat puskesmas sedang melakukan edukasi pada anak remaja yang mengalami kecanduan terhadap rokok, diruang edukasi puskesmas tersebut. Perawat melakukannya tidak didampingi oleh petugas kesehatan lain ataupun dari keluarga si remaja. Apakah teknik edukasi yang digunakan oleh perawat a. Simulasi b. Roleplay c. Pendidikan kesehatan langsung d. Focus Group Discussion e. Konseling
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan persona sebagai pakar keperawatan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Perilaku Merokok Tidak Sehat
Penjelasan:
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), perilaku merokok tidak sehat didefinisikan sebagai "Pola penggunaan tembakau yang menyebabkan konsekuensi negatif bagi kesehatan fisik dan/atau psikologis individu."
Menurut SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), salah satu luaran yang diharapkan dari penanganan perilaku merokok tidak sehat adalah "Motivasi untuk Berhenti Merokok", di mana individu dapat menunjukkan keinginan dan upaya untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok.
Dalam SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), intervensi yang sesuai untuk menangani perilaku merokok tidak sehat adalah "Edukasi Kesehatan", yang meliputi pemberian informasi, pengetahuan, dan keterampilan untuk mengubah perilaku merokok menjadi lebih sehat.
Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, teknik edukasi yang digunakan oleh perawat adalah "Pendidikan Kesehatan Langsung". Dalam pendidikan kesehatan langsung, perawat melakukan interaksi tatap muka dengan individu atau kelompok untuk memberikan informasi, memotivasi, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mengubah perilaku merokok menjadi lebih sehat.
Pada situasi ini, perawat melakukan edukasi pada anak remaja yang mengalami kecanduan rokok di ruang edukasi puskesmas, tanpa didampingi oleh petugas kesehatan lain atau keluarga si remaja. Pendekatan ini memungkinkan perawat untuk memberikan perhatian dan dukungan yang lebih personal, serta memfasilitasi dialog dan pertukaran informasi yang lebih efektif. -
Article No. 1996 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien menunjukkan pola napas yang efektif, seperti pergerakan dada dan perut yang simetris, frekuensi napas dalam batas normal, dan tidak ada suara napas tambahan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pemantauan pola napas, pengaturan posisi pasien, pemberian oksigen, dan latihan napas.
2. Risiko Infeksi
Penjelasan:
- SDKI: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi, seperti peningkatan suhu tubuh, peningkatan jumlah leukosit, dan perubahan warna, konsistensi, atau jumlah sekresi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi perawatan luka, pemberian antibiotik, pencegahan infeksi silang, dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
3. Ansietas
Penjelasan:
- SDKI: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya yang belum jelas identifikasinya.
- SLKI: Pasien menunjukkan tingkat kecemasan yang rendah, dengan tanda-tanda vital dalam batas normal, serta mampu mengidentifikasi dan mengatasi sumber kecemasan.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi komunikasi terapeutik, relaksasi, terapi bermain, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi pasien, kebutuhan, dan preferensinya. Diagnosa keperawatan dan rencana intervensi harus disesuaikan dengan keadaan pasien secara individual. -
Article No. 1997 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas batas normal, biasanya disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan mekanisme kehilangan panas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan hipertermia adalah:
1. Suhu tubuh kembali normal
2. Tidak terjadi komplikasi akibat hipertermia
3. Pasien memahami penyebab dan penanganan hipertermia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk menangani hipertermia meliputi:
1. Monitor suhu tubuh pasien secara berkala
2. Berikan tindakan penurunan suhu, seperti kompres hangat, pemberian obat antipiretik, atau tindakan lain sesuai kondisi pasien
3. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, tanda-tanda, dan penanganan hipertermia
Dalam konteks akademis dan sebagai pakar, saya harap penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan. Silakan tanyakan jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut. -
Article No. 1998 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan batuk pilek, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan nafas yang adekuat.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekresi, penumpukan sekresi, dan ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi secara efektif.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Nafas
- Tujuan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan nafas yang adekuat.
- Intervensi:
- Auskultasi suara napas
- Lakukan fisioterapi dada
- Berikan oksigen, jika diperlukan
- Anjurkan teknik batuk efektif
- Berikan mukolitik atau bronkodilator, jika diindikasikan
Implementasi (SIKI):
1. Manajemen jalan napas
- Definisi: Tindakan memfasilitasi dan mempertahankan bersihan jalan napas yang adekuat.
- Tindakan:
- Lakukan suction, jika diperlukan
- Auskultasi suara napas
- Berikan posisi yang nyaman untuk mempertahankan jalan napas
- Anjurkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, jika diperlukan
Evaluasi (SDKI):
1. Bersihan jalan nafas
- Kriteria hasil: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan nafas yang adekuat.
- Indikator:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Tidak ada suara napas tambahan
- Tidak ada sianosis
- Pasien dapat batuk efektif
Dengan menggunakan kerangka SDKI - SLKI - SIKI, diagnosa keperawatan, rencana, implementasi, dan evaluasi dapat dilakukan secara terstruktur dan sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 1999 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam batuk pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat dari peningkatan produksi panas atau karena gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Gejala utama: Suhu tubuh meningkat di atas 37,5°C.
- Gejala pendukung: Kulit hangat, wajah kemerahan, nadi cepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Pasien menunjukkan suhu tubuh normal.
- Kriteria hasil: Pasien menunjukkan suhu tubuh 36-37,5°C.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen demam, manajemen cairan, dan pemantauan tanda-tanda vital.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
SDKI:
- Gejala utama: Batuk berdahak, napas cuping hidung.
- Gejala pendukung: Pernapasan dangkal, suara napas tambahan, sianosis.
SLKI:
- Tujuan: Pasien menunjukkan jalan napas yang efektif.
- Kriteria hasil: Pasien memiliki irama napas normal, suara napas bersih, dan oksigenasi adekuat.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen jalan napas, oksigenasi, dan fisioterapi dada.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan demam, batuk, dan pilek dapat didiagnosis dengan hipertermia dan bersihan jalan napas tidak efektif. Diagnosa ini didasarkan pada gejala utama dan pendukung yang muncul pada pasien. Tujuan keperawatan adalah mengembalikan suhu tubuh dan jalan napas pasien ke kondisi normal, yang dapat dicapai melalui intervensi keperawatan yang sesuai.