Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1960 | 11 Oct 2024
Klinis : Nausea
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis nausea dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Nausea
Nausea merupakan sensasi tidak nyaman di bagian atas perut yang dapat menyebabkan dorongan untuk muntah. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, obat-obatan, kehamilan, atau kondisi medis lainnya. Kode ICD-10 R11.0 digunakan untuk mengkodekan nausea sebagai diagnosis utama atau kondisi yang menjadi perhatian.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.1
- Deskripsi: Pemberian anti-emetik
Prosedur umum yang mungkin dilakukan dalam penanganan nausea adalah pemberian obat anti-emetik, yang dapat membantu mengurangi atau menghilangkan rasa mual. Kode ICD-9-CM 94.1 digunakan untuk mengkodekan pemberian anti-emetik sebagai tindakan medis yang dilakukan dalam penanganan kondisi nausea.
Catatan: Kode ICD-9-CM digunakan dalam sistem klasifikasi penyakit dan tindakan medis yang sebelumnya digunakan di Amerika Serikat, sedangkan kode ICD-10 merupakan sistem klasifikasi yang saat ini digunakan secara global. -
Article No. 1961 | 11 Oct 2024
Klinis : ketidakstabilan kadar glukosa darah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang terkait dengan kondisi ketidakstabilan kadar glukosa darah.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R73.9
- Deskripsi: Hiperglikemia, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 R73.9 digunakan untuk mengkodekan kondisi ketidakstabilan kadar glukosa darah, di mana terdapat peningkatan kadar glukosa dalam darah yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori lain yang lebih spesifik, seperti diabetes melitus.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.28
- Deskripsi: Pemantauan kadar glukosa darah
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM 99.28 digunakan untuk mengkodekan tindakan pemantauan kadar glukosa darah, yang merupakan salah satu prosedur yang sering dilakukan dalam penatalaksanaan kondisi ketidakstabilan kadar glukosa darah. Pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium atau penggunaan alat pengukur glukosa darah. -
Article No. 1962 | 11 Oct 2024
Klinis : sakit mata ketika melihat cahaya sampai sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sakit mata ketika melihat cahaya sampai sakit kepala, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan nyeri mata akibat cahaya.
Penjelasan:
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat keterbatasan fisik, psikologis, atau lingkungan. Dalam kasus ini, pasien mengalami nyeri mata ketika terkena cahaya, yang dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, dibutuhkan, atau diharapkan. Tanda dan gejala yang dapat ditemukan pada pasien antara lain kelelahan, nyeri, dan perubahan tanda-tanda vital.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran keperawatan yang diharapkan pada pasien dengan Intoleransi Aktivitas adalah peningkatan toleransi terhadap aktivitas, penurunan kelelahan, dan peningkatan kemampuan beraktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, manajemen aktivitas, dan edukasi pasien dan keluarga. Tujuannya adalah untuk membantu pasien beradaptasi dengan keterbatasan dan melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya.
Dengan adanya standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk membantu pasien dengan kondisi sakit mata ketika melihat cahaya sampai sakit kepala. -
Article No. 1963 | 11 Oct 2024
Klinis : data subjektif : pasien mengatakan batuk berdahak data objektif : pasien terlihat batuk terus menerus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, berikut adalah diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Pasien dapat batuk efektif.
2. Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan mudah.
3. Pasien dapat bernafas dengan mudah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Lakukan pemeriksaan fisik, identifikasi penyebab, dan auskultasi bunyi napas.
2. Berikan edukasi kepada pasien tentang teknik batuk efektif.
3. Fasilitasi pasien untuk melakukan drainase sekret, seperti postural drainage.
4. Berikan terapi oksigen jika diperlukan.
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi obat, jika diperlukan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 1964 | 11 Oct 2024
Klinis : data subjektif : pasien mengatakan batuk berdahak data objektif : pasien terlihat batuk terus menerus
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J40
- Deskripsi: Bronkitis, tidak ditentukan apakah akut atau kronis
Penjelasan:
Kode ICD-10 J40 (Bronkitis, tidak ditentukan apakah akut atau kronis) sesuai dengan gejala pasien yang mengeluhkan batuk berdahak dan terlihat batuk terus-menerus. Bronkitis merupakan peradangan pada saluran pernapasan besar (bronkus) yang dapat menyebabkan batuk, produksi dahak, dan sesak napas.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
Tidak ada kode ICD-9-CM procedure yang spesifik untuk kondisi ini. Penatalaksanaan yang mungkin dilakukan adalah pengobatan simptomatik, seperti pemberian obat pereda batuk, ekspektoran, atau kortikosteroid inhalasi, serta terapi lainnya sesuai kebutuhan pasien. -
Article No. 1965 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya Perawat Profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Berdasarkan informasi yang Anda berikan, saya dapat memberikan analisis diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Berhubungan dengan adanya produksi sekret yang berlebihan akibat infeksi paru (tuberkulosis).
- Ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas, dan suara napas bronkial di paru kanan atas.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif, ditandai dengan frekuensi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada obstruksi jalan napas, dan suara napas bersih.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, termasuk pemberian oksigen, fisioterapi dada, dan suisitasi jalan napas jika diperlukan untuk membantu pasien mengeluarkan sekret.
Dalam kondisi ini, pasien memerlukan penanganan yang komprehensif, termasuk intervensi medis untuk mengatasi infeksi tuberkulosis paru, serta intervensi keperawatan untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif. Perawat berperan penting dalam memantau kondisi pasien, memberikan asuhan keperawatan, dan berkolaborasi dengan tim medis lainnya untuk mencapai hasil perawatan yang optimal.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi pasien dan rencana asuhan keperawatannya. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 1966 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri di perut sebelah kanan adanya riwayat makan-makanan pedas selama 3 hari berturut-turut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain). Nyeri akut biasanya memiliki awitan tiba-tiba, durasi terbatas, dan intensitas bervariasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa nyeri akut adalah:
1. Pasien dapat mengontrol nyeri.
2. Pasien dapat melaporkan nyeri berkurang.
3. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi nyeri akut pada pasien dengan keluhan nyeri di perut sebelah kanan dan riwayat makan makanan pedas adalah:
1. Manajemen nyeri: Menilai karakteristik nyeri, memberikan analgesik sesuai resep, dan mengevaluasi efektivitas penanganan nyeri.
2. Terapi relaksasi: Mengajarkan teknik relaksasi seperti nafas dalam untuk mengurangi nyeri.
3. Kompres hangat: Memberikan kompres hangat pada area perut yang nyeri untuk mengurangi spasme otot.
4. Edukasi diet: Memberikan edukasi kepada pasien untuk menghindari makanan pedas selama masa pemulihan.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dapat mengatasi nyeri akut yang dialaminya. -
Article No. 1967 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri di perut sebelah kanan adanya riwayat makan-makanan pedas selama 3 hari berturut-turut ditambah buang air besar dengan konsistensi cair dan frekuensi 5x sehari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya selaku perawat akan memberi diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada usus akibat konsumsi makanan pedas.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Gejala yang muncul pada pasien antara lain nyeri perut sebelah kanan, riwayat konsumsi makanan pedas selama 3 hari, dan buang air besar dengan konsistensi cair serta frekuensi 5 kali sehari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengenali, melaporkan, dan mengatasi nyeri dengan baik.
- Indikator keberhasilan seperti skala nyeri berkurang, pasien dapat menjelaskan penyebab nyeri, dan pasien dapat menerapkan manajemen nyeri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, seperti pemberian analgetik, teknik relaksasi, dan kompres hangat pada area yang nyeri.
- Edukasi mengenai penyebab dan manajemen nyeri juga perlu diberikan kepada pasien.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya. Terima kasih.
Wassalamualaikum. -
Article No. 1968 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan bab terus menerus di perut sebelah kanan adanya riwayat makan-makanan pedas selama 3 hari berturut-turut ditambah buang air besar dengan konsistensi cair dan frekuensi 5x sehari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memahami kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Diare akut
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diare akut adalah pengeluaran feses cair atau cair bercampur dengan lendir dan/atau darah dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari, yang berlangsung kurang dari 14 hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Tanda dan Gejala: Pasien dapat mengenali tanda dan gejala diare akut.
2. Keseimbangan Cairan: Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
3. Manajemen Diare: Pasien dapat mengelola diare akut dengan efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Cairan dan Elektrolit
2. Manajemen Diare
3. Edukasi Kesehatan
Penjelasan singkat:
Berdasarkan keluhan pasien yang mengalami bab terus-menerus di perut sebelah kanan, riwayat makan makanan pedas selama 3 hari berturut-turut, serta buang air besar dengan konsistensi cair dan frekuensi 5 kali sehari, maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami diare akut. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Diare akut.
Tujuan keperawatan yang perlu dicapai adalah pasien dapat mengenali tanda dan gejala diare akut, mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat, serta dapat mengelola diare akut dengan efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan cairan dan elektrolit, manajemen diare, serta edukasi kesehatan terkait pengelolaan diare akut. -
Article No. 1969 | 11 Oct 2024
Klinis : 80% masyarakat mengalami riwayat hipertensi, namun banyak yang tidak melakukan diet hipertensi dan masih merokok
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (SDKI)
Penjelasan: Kondisi di mana individu atau kelompok mengalami kegagalan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka, seperti riwayat hipertensi yang tidak dikelola dengan baik dan masih merokok.
Hasil Keperawatan (SLKI):
1. Perilaku Sehat (SLKI)
Penjelasan: Kemampuan individu atau kelompok untuk melakukan tindakan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka, seperti menerapkan diet hipertensi dan berhenti merokok.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Edukasi Kesehatan (SIKI)
Penjelasan: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi individu atau kelompok dalam mengambil keputusan dan tindakan yang mendukung kesehatan, seperti memberikan informasi mengenai diet hipertensi dan dampak merokok terhadap kesehatan.
2. Manajemen Risiko (SIKI)
Penjelasan: Tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan individu atau kelompok, seperti riwayat hipertensi dan merokok.
3. Promosi Kesehatan (SIKI)
Penjelasan: Tindakan yang dilakukan untuk mendorong dan memfasilitasi perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat, seperti memotivasi masyarakat untuk menerapkan diet hipertensi dan berhenti merokok.
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengelola riwayat hipertensi mereka dan menghindari faktor risiko yang dapat memperberat kondisi tersebut.