Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1950 | 11 Oct 2024
Klinis : Laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang unit stroke dengan stroke hemoragik hari ke 5. Hasil pengkajian: TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/ menit, frekuensi napas 20 x/ menit. Terdapat gangguan pada reflek menelan. Pasien terpasang NGT untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi dan mendapatkan diet cair 3 x 500 cc per 24 jam. Upaya kesehatan yang dilakukan perawat adalah? a. Kuratif b. Solutif c. Rehabilitatif d. Preventif e. Promotif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko aspirasi berhubungan dengan gangguan reflek menelan.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan cedera neurologis.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat.
Penjelasan Singkat:
1. Risiko aspirasi berhubungan dengan gangguan reflek menelan:
- Definisi: Keadaan dimana individu berisiko mengalami masuknya benda asing (cairan, makanan) ke dalam saluran pernapasan.
- Penyebab: Gangguan reflek menelan akibat stroke hemoragik.
- Intervensi Keperawatan: Pengaturan posisi tidur, pemantauan tanda-tanda vital, pemberian nutrisi melalui NGT, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan cedera neurologis:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang efektif untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- Penyebab: Cedera pada sistem saraf akibat stroke hemoragik.
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat:
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Intake nutrisi yang tidak adekuat melalui NGT.
- Intervensi Keperawatan: Pemberian nutrisi melalui NGT, pemantauan intake dan output cairan, serta kolaborasi dengan ahli gizi.
Upaya kesehatan yang dilakukan perawat adalah rehabilitatif, yaitu upaya untuk memulihkan dan mempertahankan fungsi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual pasien agar dapat beradaptasi dengan kondisi kesehatannya secara optimal. -
Article No. 1951 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 70 tahun, datang ke IGD dengan keluhan diare sejak 2 minggu yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan adanya nyeri di daerah atas umbilikus dan mual. Pasien direncanakan akan dilakukan pembedahan. Pasien akan dipasang kateter, namun tiba-tiba datang pasien dengan perdarahan karena kecelakaan, perawat meminta izin kepada pasien untuk menangani pasien yang perdarahan, setelah selesai melakukan tindakan perawat memasang kateter lansia. Nilai keperawatan profesional yang diterapkan perawat? a. Tanggung jawab b. Kolaborasi c. Menghormati d. Komitmen kepada pasien e. Menjaga privasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan penyakit gastrointestinal (diare) dan rencana pembedahan.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan pemasangan kateter.
3. Risiko perdarahan berhubungan dengan cedera akibat kecelakaan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Risiko infeksi: Rentan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Risiko perdarahan: Rentan terhadap kehilangan darah dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pasien melaporkan nyeri berkurang, menggunakan teknik manajemen nyeri, dan tidak ada komplikasi.
- Risiko infeksi: Tidak terjadi infeksi, tanda-tanda infeksi berkurang, dan tidak ada komplikasi.
- Risiko perdarahan: Tidak terjadi perdarahan, tanda-tanda perdarahan berkurang, dan tidak ada komplikasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Mengidentifikasi penyebab nyeri, memberikan intervensi non-farmakologis, dan memantau efektivitas intervensi.
- Pencegahan infeksi: Menjaga kebersihan dan sterilitas, memantau tanda-tanda infeksi, dan kolaborasi dengan profesi kesehatan lain.
- Manajemen perdarahan: Mengidentifikasi penyebab perdarahan, memberikan kompresi, dan memantau efektivitas intervensi.
Nilai Keperawatan Profesional yang Diterapkan:
a. Tanggung jawab: Perawat bertanggung jawab untuk menangani kedua pasien dengan prioritas yang tepat.
b. Kolaborasi: Perawat berkolaborasi dengan pasien dan profesi kesehatan lain dalam memberikan perawatan yang komprehensif.
c. Menghormati: Perawat menghormati hak pasien untuk memberikan persetujuan sebelum tindakan keperawatan.
d. Komitmen kepada pasien: Perawat berkomitmen untuk memberikan perawatan yang aman dan berkualitas bagi kedua pasien.
e. Menjaga privasi: Perawat menjaga privasi dan kerahasiaan informasi pasien selama proses perawatan. -
Article No. 1952 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang perawat merawat klien laki-laki usia 46 tahun karena keluhan sesak nafas. Klien saat ini terasang oksigen. Perawat melihat bahwa air pada tabung humidifier oksigen hampir habis, perawat langsung menambah air aqua steril pada tabung humidifier agar alat bekerja dengan lancar. Perilaku caring yang dilakukan perawat, merupakan aplikasi dari tindakan: a. Mengidentifikasi secara dini perubahan status klien b. Berespon dengan cepat dan tanggap c. Bekerja dengan terampil, cepat, cermat dan berdasarkan ilmu d. Memberikan rasa aman dan nyaman e. Kompeten dalam melakukan tindakan keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Diagnosa Keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang digambarkan adalah:
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.
Penyebab: Gangguan mekanisme batuk, sekresi yang meningkat, edema pada saluran nafas.
Gejala dan Tanda: Sesak nafas, distres pernapasan, suara napas tambahan, sianosis.
2. Penurunan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida yang adekuat.
Penyebab: Gangguan pada mekanisme pernapasan, peningkatan kebutuhan oksigen, penurunan kemampuan untuk mempertahankan oksigenasi.
Gejala dan Tanda: Sesak nafas, sianosis, perubahan irama pernapasan, gas darah abnormal.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar diagnosis keperawatan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar luaran keperawatan yang digunakan untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar intervensi keperawatan yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus ini, tindakan perawat menambah air pada tabung humidifier oksigen merupakan aplikasi dari tindakan "Bekerja dengan terampil, cepat, cermat dan berdasarkan ilmu". Perawat menunjukkan kompetensi dan keterampilan dalam melakukan tindakan keperawatan untuk mempertahankan oksigenasi klien.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. -
Article No. 1953 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah kemungkinan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkatnya berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
4. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat:
1. Nyeri Akut:
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Pasien mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, yang merupakan gejala khas dari infark miokard akut.
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif:
- SDKI: Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Pasien mengalami gejala sesak napas dan keringat dingin, yang mengindikasikan adanya gangguan perfusi jaringan.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Pasien memiliki riwayat penyakit yang dapat memengaruhi asupan dan metabolisme nutrisi, seperti diabetes melitus tipe 2.
4. Intoleransi Aktivitas:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Pasien dengan infark miokard akut mungkin mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat adanya gangguan kardiovaskular.
Standar Asuhan Keperawatan (SLKI dan SIKI):
- SLKI: Standar Luaran Keperawatan Indonesia
- SIKI: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Perawat dapat menggunakan standar-standar ini sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 1954 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien usia 28 tahun rencana tindakan sc cito pasien tampak lemas pasien tapak kesadar menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan persiapan tindakan SC cito.
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko penurunan curah jantung: Adanya kemungkinan terjadi penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu.
- Faktor yang berhubungan: Persiapan tindakan bedah.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan curah jantung: Kemampuan jantung untuk memompa volume darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan hemodinamik: Tindakan untuk mengkaji dan memantau status hemodinamik pasien secara teratur.
- Manajemen cairan: Tindakan untuk mengatur pemberian cairan dan elektrolit secara adekuat.
- Persiapan pembedahan: Tindakan untuk mempersiapkan pasien sebelum menjalani prosedur pembedahan.
Pasien usia 28 tahun dengan rencana tindakan SC cito, tampak lemas, dan kesadaran yang menurun memiliki risiko terjadinya penurunan curah jantung. Oleh karena itu, perawat perlu melakukan pemantauan hemodinamik, manajemen cairan, dan persiapan pembedahan yang tepat untuk mencegah komplikasi dan memastikan kondisi pasien stabil selama dan setelah tindakan. -
Article No. 1955 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan nueri perut menjalar ke pingang rencana persalinan normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan proses persalinan normal ditandai dengan pasien mengeluh nyeri perut yang menjalar ke pinggang.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri terkontrol
2. Pasien mendemonstrasikan strategi pengelolaan nyeri yang efektif
3. Pasien mempertahankan aktivitas sesuai toleransi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Kaji nyeri secara komprehensif
- Berikan analgetik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
2. Persiapan Persalinan
- Kaji kesiapan ibu untuk proses persalinan
- Edukasi ibu tentang proses persalinan dan manajemen nyeri
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk memfasilitasi proses persalinan
Harapannya, dengan penerapan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan intervensi yang tepat untuk mengelola nyeri akut yang dialami pasien serta mempersiapkan ibu secara komprehensif menghadapi proses persalinan normal. -
Article No. 1956 | 11 Oct 2024
Klinis : Manajemen trauma perkosaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Manajemen Trauma Perkosaan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Trauma psikologis berhubungan dengan perkosaan, ditandai dengan gejala-gejala kecemasan, depresi, dan stres pasca-trauma.
2. Risiko cidera berhubungan dengan trauma fisik akibat perkosaan.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka-luka akibat perkosaan.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma dan luka-luka akibat perkosaan.
Penjelasan Singkat:
1. Trauma Psikologis berhubungan dengan Perkosaan:
- SDKI: Trauma Psikologis
- SLKI: Pemulihan Trauma Psikologis
- SIKI: Terapi Kognitif, Terapi Relaksasi, Konseling Krisis
2. Risiko Cidera berhubungan dengan Trauma Fisik Akibat Perkosaan:
- SDKI: Risiko Cidera
- SLKI: Integritas Fisik
- SIKI: Manajemen Nyeri, Perawatan Luka, Perlindungan Diri
3. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan Luka-luka Akibat Perkosaan:
- SDKI: Gangguan Integritas Kulit
- SLKI: Integritas Kulit
- SIKI: Perawatan Luka, Terapi Nutrisi
4. Risiko Infeksi berhubungan dengan Trauma dan Luka-luka Akibat Perkosaan:
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Pencegahan Infeksi
- SIKI: Manajemen Infeksi, Edukasi Kebersihan Diri
Sebagai perawat, saya akan menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk membantu korban perkosaan dalam proses pemulihan fisik dan psikologis. -
Article No. 1957 | 11 Oct 2024
Klinis : Manajemen trauma perkosaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Cedera Fisik berhubungan dengan Perkosaan
2. Trauma Emosional berhubungan dengan Perkosaan
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan Perkosaan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Cedera Fisik berhubungan dengan Perkosaan
- Definisi: Kerentanan terhadap luka fisik yang dapat mengancam integritas jaringan tubuh akibat tindakan perkosaan.
- Penyebab: Perkosaan, kekerasan fisik.
- Faktor Risiko: Ketidakmampuan untuk membela diri, lokasi dan waktu terjadinya perkosaan.
2. Trauma Emosional berhubungan dengan Perkosaan
- Definisi: Pengalaman emosional yang sangat menyakitkan dan mengganggu fungsi psikologis akibat tindakan perkosaan.
- Penyebab: Perkosaan, kekerasan seksual.
- Faktor Risiko: Riwayat trauma sebelumnya, dukungan sosial yang kurang, koping yang tidak efektif.
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan Perkosaan
- Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan perbanyakan mikroorganisme patogen yang dapat mengancam kesehatan akibat tindakan perkosaan.
- Penyebab: Perkosaan, luka pada organ genitalia.
- Faktor Risiko: Kebersihan yang buruk, riwayat infeksi sebelumnya, imunitas yang lemah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Jaringan Membaik
2. Pemulihan Trauma Emosional
3. Bebas Infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Trauma Fisik
2. Terapi Trauma Emosional
3. Pencegahan Infeksi
Peran perawat dalam manajemen trauma perkosaan adalah memberikan perawatan komprehensif yang meliputi aspek fisik, psikologis, dan sosial. Perawat harus mampu memberikan dukungan emosional, intervensi terapeutik, serta memfasilitasi akses ke layanan kesehatan dan layanan sosial lainnya untuk membantu korban dalam proses pemulihan. -
Article No. 1958 | 11 Oct 2024
Klinis : MUNTAH
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi 'Muntah'.
Diagnosa Keperawatan:
Mual dan Muntah
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mual dan muntah adalah sensasi tidak nyaman yang dirasakan di perut yang dapat menyebabkan pengeluaran isi perut melalui mulut secara tidak terkendali.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan mual dan muntah adalah pasien dapat mengendalikan frekuensi dan durasi mual dan muntah, tidak terjadi dehidrasi, serta pasien merasa nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Monitor tanda-tanda vital, intake-output cairan, dan berat badan pasien.
2. Berikan antiemetik sesuai resep dokter.
3. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan dan cairan yang mudah dicerna.
4. Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa mual.
5. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih untuk mencegah terjadinya infeksi.
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment menyeluruh, merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mengatasi mual dan muntah secara efektif. -
Article No. 1959 | 11 Oct 2024
Klinis : MUNTAH
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi "MUNTAH" dengan format yang terstruktur dan penjelasan detail.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Mual dan muntah
Penjelasan:
Kode ICD-10 R11.0 digunakan untuk menggambarkan kondisi mual dan muntah. Ini merupakan salah satu gejala yang umum ditemukan dalam berbagai kondisi medis, seperti:
- Gastroenteritis
- Infeksi saluran cerna
- Obat-obatan tertentu
- Kehamilan (mual dan muntah pada awal kehamilan)
- Kondisi medis lainnya yang melibatkan saluran cerna
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.0
- Deskripsi: Injeksi atau infusi obat anti-mual dan anti-muntah
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM 94.0 digunakan untuk mencatat pemberian injeksi atau infusi obat anti-mual dan anti-muntah. Tindakan ini dapat dilakukan untuk mengatasi gejala muntah yang terjadi akibat berbagai kondisi medis, seperti:
- Efek samping pengobatan (misalnya kemoterapi)
- Gastroenteritis
- Kehamilan (mual dan muntah pada awal kehamilan)
- Kondisi medis lainnya yang menyebabkan muntah
Pemberian obat anti-mual dan anti-muntah ini bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala muntah, sehingga dapat membantu meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan pasien.