Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3975 | 29 Oct 2024
Klinis : Os mengatakan sesak nafas,tidak nyaman untuk berbaring,tidak bisa tidur,kedua tungkai diketahui bengkak,bengkak semakin memberat dan menjalar ke perut,perut terasa keras dan sebah dan mual keluar cairan rembes dari bengkak kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Bapak/Ibu yang saya hormati. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Bapak/Ibu sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Gejala dan Tanda: Sesak napas, perubahan frekuensi napas, iritasi saluran napas.
2. Ketidakefektifan Pola Tidur
- Definisi: Gangguan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
- Gejala dan Tanda: Tidak dapat tidur, tidak nyaman untuk berbaring.
3. Edema
- Definisi: Akumulasi cairan yang berlebihan di dalam ruang interstisial atau di dalam rongga tubuh.
- Gejala dan Tanda: Bengkak pada kedua tungkai, bengkak menyebar ke perut, kulit terasa kencang dan lembab.
4. Mual
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di dalam lambung yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- Gejala dan Tanda: Mual, keluar cairan dari bengkak kaki.
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Intervensi: Atur posisi yang nyaman, lakukan fisioterapi dada, berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Luaran: Frekuensi napas normal, tidak ada sianosis, tidak ada suara napas abnormal.
2. Ketidakefektifan Pola Tidur:
- Intervensi: Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidur, berikan terapi relaksasi, atur jadwal tidur.
- Luaran: Pasien dapat tidur dengan nyenyak, tidak terjaga di malam hari.
3. Edema:
- Intervensi: Elevasi ekstremitas, pembatasan asupan cairan, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian diuretik.
- Luaran: Pengurangan volume cairan tubuh, pengurangan bengkak pada ekstremitas dan perut.
4. Mual:
- Intervensi: Berikan antiemetik, atur pola makan, kolaborasi dengan dokter untuk penanganan penyebab.
- Luaran: Frekuensi mual berkurang, pasien tidak muntah.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Bapak/Ibu. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. Terima kasih. -
Article No. 3976 | 29 Oct 2024
Klinis : pasien dengan diagnosa obs febris + pneumonia datang ke rs dengan keluhan nyeri ulu hati, mual, muntah, pusing, demam semenjak 4 hari yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (nyeri).
Penjelasan:
- Pasien mengeluh nyeri ulu hati, yang merupakan gejala akibat pneumonia.
- Nyeri akut terjadi karena adanya proses infeksi/peradangan di dalam tubuh pasien.
2. Mual dan Muntah
Definisi: Sensasi subjektif tidak nyaman yang dapat memicu refleks muntah.
Penjelasan:
- Pasien mengalami mual dan muntah, yang dapat disebabkan oleh infeksi atau peradangan dalam tubuh.
- Keluhan mual dan muntah dapat terjadi sebagai respon tubuh terhadap proses patologis yang terjadi.
3. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
Penjelasan:
- Pasien mengalami demam atau peningkatan suhu tubuh, yang merupakan salah satu tanda infeksi atau peradangan.
- Hipertermia terjadi sebagai respons tubuh untuk melawan infeksi atau proses patologis dalam tubuh.
4. Gangguan Pola Tidur
Definisi: Gangguan dalam kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Penjelasan:
- Pasien mungkin mengalami gangguan pola tidur akibat nyeri, mual, muntah, dan demam yang dialaminya.
- Kondisi klinis yang tidak nyaman dapat mengganggu kualitas dan kuantitas tidur pasien.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar diagnosis keperawatan yang digunakan adalah SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI menyediakan definisi, karakteristik, dan faktor yang berhubungan untuk setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah menegakkan diagnosis keperawatan, perawat dapat menggunakan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan, perawat dapat menggunakan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sebagai panduan dalam melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan pasien. -
Article No. 3977 | 29 Oct 2024
Klinis : pasien mengeluh keluar darah sedikit-sedikit dari telinga bagian kiri, pasien mengeluh pusing, tampak darah keluar dari telinga kiri, pasien post KLL, tampak luka babras dikaki dan tangan, TTV: TD 135/74 mmHg N 67 x/mnt S 37,6 RR 18 x/mnt, hasil ct scan tampak lesi intra air cell mastoid kiri, hematomastoid kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Perdarahan telinga kiri
2. Nyeri akut
3. Risiko infeksi
Penjelasan:
1. Perdarahan Telinga Kiri
- SDKI: Perdarahan
- SLKI: Pemulihan Perdarahan
- SIKI: Manajemen Perdarahan
Pasien mengalami perdarahan dari telinga kiri yang perlu segera diatasi. Intervensi keperawatan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, kontrol perdarahan, pemberian kompres dingin, dan kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan penunjang dan penanganan lanjut.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Pasien mengeluh pusing yang merupakan salah satu gejala nyeri akut. Intervensi keperawatan meliputi pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi relaksasi, dan edukasi manajemen nyeri.
3. Risiko Infeksi
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Penyembuhan Luka
- SIKI: Perawatan Luka
Pasien memiliki luka abrasi di kaki dan tangan yang berisiko mengalami infeksi. Intervensi keperawatan meliputi perawatan luka, pemberian antibiotik, edukasi perawatan luka, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
Dengan diagnosa keperawatan dan intervensi di atas, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesehatan pasien secara komprehensif. -
Article No. 3978 | 29 Oct 2024
Klinis : pneumothorak
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis pneumothorax serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait, dengan format yang terstruktur sesuai permintaan Anda.
1. Kode ICD-10:
- Kode: J93
- Deskripsi: Pneumothorax
Pneumothorax adalah kondisi dimana udara masuk ke dalam rongga pleura, sehingga menyebabkan kolaps sebagian atau seluruh paru-paru. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti trauma, penyakit paru-paru, atau komplikasi dari prosedur medis.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 34.04
- Deskripsi: Torakosentesis; tindakan untuk memasukkan jarum atau kateter ke dalam rongga pleura untuk mengeluarkan udara atau cairan, biasanya dilakukan untuk mendiagnosis atau mengobati pneumothorax.
Kode ICD-9-CM 34.04 (Torakosentesis) dapat digunakan untuk mengkodekan prosedur medis yang dilakukan pada pasien dengan pneumothorax, seperti aspirasi cairan atau udara dari rongga pleura untuk mengurangi tekanan dan memulihkan fungsi paru-paru. -
Article No. 3979 | 29 Oct 2024
Klinis : Ny. R pernah dirawat di rumah sakit pada tahun 2023 dengan diagnosa CHF, keluarga mengatakan Ny. R dirawat karena ada masalah pada paru dan jantung, tetapi keluarga tidak mengetahui apa yang menjadi masalah pada paru dan jantung Ny. R karena selama di rumah Ny. R tidak memiliki keluhan atau masalah. Dilarikan ke rumah sakit karena batuk yang hilang timbul, sampai saat ini Ny. R mengalami batuk hilang timbul tetapi tidak menjalani pengobatan/tidak ada tindakan untuk batuk yang dialami. Ny. R telah melakukan cek dahak saat di rumah sakit, keluarga mengatakan hasil yang didapatkan baik dan tidak memiliki masalah tetapi hingga saat ini batuk yang dialami Ny. R tetap ada. Ny. R sering mengeluhkan sakit kepala, dalam seminggu bisa 2-3x mengeluhkan sakit kepala dan penanganan yang dilakukan untuk mengurangi sakit kepala adalah dengan mengonsumsi bodrex 1 kapsul. Hal ini dilakukan berulang setiap merasakan sakit pada kepala, Ny. R mengatakan sakit kepala yang dirasakan adalah berat pada bagian belakang dan seperti tertusuk-tusuk. Keluarga mengatakan Ny. R memiliki riwayat vertigo >3 tahun yang lalu, saat itu yang dirasakan pusing yang memberat dan pandangan seperti berputar-putar tetapi hingga saat ini vertigo yang dialami tidak ada kekambuhan. Namun, keluarga meyakini bahwa sakit kepala yang sering dirasakan Ny. R selama beberapa bulan terakhir dikarenakan oleh riwayat vertigo
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. R:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola napas tidak efektif
2. Nyeri kepala
3. Risiko gangguan aktivitas fisik
Penjelasan singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ventilasi tidak efektif yang menyebabkan pertukaran gas tidak adekuat.
- SLKI: Ketidakmampuan mempertahankan ventilasi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memantau pola napas, mengatur posisi tidur, dan memberikan oksigen sesuai indikasi.
2. Nyeri Kepala
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan jaringan.
- SLKI: Kemampuan untuk mengenali dan melaporkan adanya rasa nyeri di kepala.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengevaluasi penyebab nyeri, mengajarkan teknik manajemen nyeri, dan memantau efektivitas analgesik.
3. Risiko Gangguan Aktivitas Fisik
- SDKI: Peningkatan risiko keterbatasan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengevaluasi kemampuan aktivitas fisik, melatih aktivitas sesuai toleransi, dan memberikan edukasi tentang manajemen aktivitas.
Berdasarkan informasi yang diberikan, Ny. R memiliki riwayat penyakit jantung (CHF) yang mungkin menyebabkan masalah pada paru-paru, serta riwayat vertigo yang bisa memicu nyeri kepala. Pemantauan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab yang mendasari kondisi Ny. R saat ini. -
Article No. 3980 | 29 Oct 2024
Klinis : Risiko ketidakseimbangan elektolit b.d disfungsi ginjal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi ginjal, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Definisi:
Risiko ketidakseimbangan elektrolit adalah rentan terhadap perubahan kadar elektrolit di dalam tubuh, yang dapat mengancam kesehatan.
Penyebab:
Disfungsi ginjal dapat menyebabkan gangguan kemampuan ginjal untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Gejala dan Tanda:
- Perubahan kadar elektrolit dalam darah (natrium, kalium, kalsium, magnesium)
- Perubahan status cairan (edema, dehydrasi)
- Perubahan tanda-tanda vital (denyut nadi, tekanan darah, suhu tubuh)
- Perubahan status mental (kebingungan, iritabilitas, koma)
Rencana Keperawatan (SLKI):
- Monitor kadar elektrolit dalam darah secara berkala
- Pantau tanda-tanda vital dan status cairan pasien
- Berikan intervensi untuk menjaga keseimbangan elektrolit (pemberian cairan/elektrolit)
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi disfungsi ginjal
Luaran Keperawatan (SIKI):
- Keseimbangan elektrolit terpelihara
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak terjadi komplikasi akibat ketidakseimbangan elektrolit
Semoga penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi ginjal. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 3981 | 29 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, kemungkinan mengalami kondisi medis campak.
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05
- Deskripsi: Campak (Measles)
Penjelasan:
Kode ICD-10 B05 adalah untuk penyakit campak (measles), yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak. Gejala-gejala yang dialami pasien, seperti demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mulut, batuk kering, dan mata merah, sangat khas dengan diagnosis campak.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM untuk prosedur
- Deskripsi: Pada kasus ini, tidak terdapat tindakan medis yang perlu dilakukan, karena campak adalah penyakit viral yang biasanya dapat sembuh dengan perawatan simptomatik. Namun, pemantauan dan perawatan suportif mungkin diperlukan untuk memastikan kesejahteraan pasien.
Dalam penanganan kasus campak pada anak, fokus utama adalah memberikan perawatan simptomatik, menjaga hidrasi, dan memantau komplikasi yang mungkin timbul. Tidak ada prosedur khusus yang perlu dilakukan selain pemeriksaan fisik dan pengobatan sesuai dengan gejala yang ada. -
Article No. 3982 | 29 Oct 2024
Klinis : Tn. Leon, 22 tahun, dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran setelah mengalami kecelakaan tunggal. Diketahui pasien mengendarai mobil tanpa seatbelt lalu menabrak pohon, sempat pingsan lalu sadar. Hasil pengkajian: E2M3V2, nadi 121x/menit lemah, RR 32x/menit takipnea, hipersonor dan suara paru menghilang di lapang kiri, terdapat distensi vena jugularis, deviasi trakea ke kanan, TD 65/40 mmHg, SpO2 95%, Earle's sign positif, Cardinal sign positif pada radius sinistra, akral pucat dan dingin, CRT > 2 detik. Hasil pemeriksaan diagnostik: tampak hyperexpansion hemithorax sinistra.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dialami oleh Tn. Leon, 22 tahun, yang dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran setelah mengalami kecelakaan tunggal, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penurunan Perfusi Jaringan Cerebral (SDKI)
- Definisi: Risiko mengalami penurunan aliran darah ke otak yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan.
- Penyebab: Trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial, hipotensi, dan hipoksia.
2. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI)
- Definisi: Ketidakefektifan pertukaran oksigen dan karbon dioksida di alveoli dan/atau pembuluh darah.
- Penyebab: Gangguan ventilasi, gangguan perfusi, dan gangguan difusi.
3. Risiko Perdarahan (SDKI)
- Definisi: Risiko mengalami hilangnya darah dari pembuluh darah dalam jumlah yang melebihi batas normal.
- Penyebab: Trauma, gangguan koagulasi, dan penurunan volume cairan.
4. Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI)
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dari satu posisi ke posisi lain.
- Penyebab: Penurunan kesadaran, cedera muskuloskeletal, dan nyeri.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi, dan mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 3983 | 29 Oct 2024
Klinis : Perut nyeri, kembung, post laparotomy, bab susah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan (post-laparotomi)
2. Konstipasi berhubungan dengan efek samping obat-obatan dan pembatasan aktivitas
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan (post-laparotomi)
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Individu mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien mendemonstrasikan strategi untuk mengurangi nyeri, dan pasien melaporkan kepuasan terhadap pengelolaan nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nyeri, pemberian analgesik, terapi modalitas nyeri (seperti kompres hangat/dingin, relaksasi, distraksi), dan monitoring tanda-tanda vital.
2. Konstipasi berhubungan dengan efek samping obat-obatan dan pembatasan aktivitas
- SDKI: Individu mengalami penurunan frekuensi, kesulitan, atau ketidakmampuan untuk membuang feses.
- SLKI: Pasien melaporkan pola defekasi normal, pasien melaporkan kepuasan dengan pola defekasi, dan pasien mendemonstrasikan strategi untuk mengatasi konstipasi.
- SIKI: Manajemen konstipasi, pemberian laksatif/enema, peningkatan asupan cairan dan serat, latihan fisik, dan edukasi tentang pola defekasi yang sehat.
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Sebagai perawat, kami selalu berusaha memberikan perawatan yang terbaik untuk pasien. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 3984 | 29 Oct 2024
Klinis : Drain abdomen,nyeri perut post op, kencing via cateter dengan irigasi warna jernih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik pasca-operasi, seperti yang ditunjukkan dengan drain abdomen dan nyeri perut.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan kegiatan fisik yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan energi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri sesuai dengan kapasitas dan kondisi kesehatannya.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan meliputi manajemen aktivitas, manajemen energi, dan peningkatan mobilitas.
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan prosedur kateter urin dengan irigasi.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Kondisi di mana individu berisiko mengalami invasi dan berkembangnya organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Pasien terbebas dari tanda dan gejala infeksi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi manajemen infeksi, kontrol lingkungan, dan perawatan kateter urin.
Tone: Akademis
Persona: Pakar
Nurse: Sebagai perawat, saya menjelaskan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkatnya menggunakan standar PPNI secara terperinci dan komprehensif.