Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1927 | 11 Oct 2024
Klinis : wanita usia 35 tahun, nyeri dan kencceng kenceng pada perut bawah, mual muntah, nyeri kepala. tensi 200/120, nadi 120
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia adalah:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit.
2. Penjelasan singkat:
a. Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
b. Tanda dan gejala: Nyeri dan kenceng-kenceng pada perut bawah, mual muntah, dan nyeri kepala.
c. Faktor yang berhubungan: Proses penyakit yang menyebabkan nyeri dan perubahan fisiologis.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Kriteria Hasil:
i. Pasien melaporkan nyeri berkurang.
ii. Pasien dapat menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
iii. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Intervensi Keperawatan:
i. Manajemen Nyeri: Mengidentifikasi karakteristik nyeri, memantau respons pasien terhadap intervensi, dan mengkolaborasikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis.
ii. Manajemen Hipertensi: Memantau tanda-tanda vital, mengatur lingkungan yang tenang dan nyaman, serta mengkolaborasikan intervensi farmakologis.
iii. Manajemen Mual dan Muntah: Mengidentifikasi penyebab, memantau intake dan output cairan, serta mengkolaborasikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan standar praktik profesional, kode etik, dan praktik berbasis bukti untuk memastikan kualitas perawatan yang diberikan. -
Article No. 1928 | 11 Oct 2024
Klinis : wanita usia 35 tahun, nyeri dan kencceng kenceng pada perut bawah, mual muntah, nyeri kepala. tensi 200/120, nadi 120
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis, ditandai dengan keluhan nyeri dan kenceng-kenceng pada perut bawah.
2. Mual dan muntah berhubungan dengan proses patologis, ditandai dengan keluhan mual dan muntah.
3. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan proses patologis, ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) merupakan klasifikasi diagnosa keperawatan yang diakui secara nasional di Indonesia. Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang teridentifikasi berdasarkan SDKI adalah nyeri akut, mual dan muntah, serta ketidakefektifan pola napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Luaran yang diharapkan dalam kasus ini adalah pengurangan nyeri, penurunan mual dan muntah, serta pemulihan pola napas yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, manajemen mual dan muntah, serta pemantauan tanda-tanda vital.
Secara akademis, persona saya adalah pakar dalam bidang keperawatan, sehingga saya dapat memberikan penjelasan yang komprehensif dan sesuai dengan standar PPNI. Sebagai perawat, saya memiliki pemahaman yang mendalam mengenai kondisi kesehatan pasien dan strategi penatalaksanaannya. -
Article No. 1929 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien diantar oleh ambulans PSC 119, ditemukan di jalan borobudur, dlm kondisi tidak sadar pasca kecelakaan, pasien tidak ingat kejadian, muntah2 kemerahan 2x, mimisan (+).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Kesadaran berhubungan dengan trauma kepala akibat kecelakaan, ditandai dengan pasien tidak sadar saat ditemukan.
2. Perdarahan Aktif berhubungan dengan trauma, ditandai dengan muntah darah merah dan mimisan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Penurunan Kesadaran: Keadaan di mana seseorang mengalami gangguan tingkat kesadaran, rentang dari letargi hingga koma, yang disebabkan oleh cedera otak, gangguan metabolik, atau faktor lain.
2. Perdarahan Aktif: Pengeluaran darah yang terus-menerus dari pembuluh darah yang rusak, yang dapat mengancam kehidupan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Untuk Penurunan Kesadaran: Pasien akan menunjukkan peningkatan kesadaran dan respons terhadap lingkungan.
2. Untuk Perdarahan Aktif: Perdarahan akan terkontrol, dan tidak ada tanda-tanda perdarahan lebih lanjut.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Untuk Penurunan Kesadaran: Intervensi yang dapat dilakukan adalah mempertahankan jalan napas, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan penanganan medis yang sesuai.
2. Untuk Perdarahan Aktif: Intervensi yang dapat dilakukan adalah melakukan kompresi pada sumber perdarahan, pemberian cairan/cairan pengganti darah, dan pemberian obat-obatan untuk menghentikan perdarahan.
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif, memberikan perawatan yang sesuai, dan berkoordinasi dengan tim medis untuk memastikan pasien mendapatkan penanganan yang tepat. -
Article No. 1930 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita usia 35 tahun, kesadaran menurun, riwayat operasi craniotomy, terpasang tracesotomy, ada fraktur os zigomatikus sinistra,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
2. Risiko Perdarahan
3. Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Pertukaran Gas
SDKI: Penurunan kemampuan untuk melakukan ventilasi dan/atau pertukaran gas di alveolus dan kapiler paru
SLKI: Peningkatan upaya napas, Dispnea, Sianosis, Takipnea, Hiperkapnia, Hipoksemia
SIKI: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigenasi, Manajemen Ventilasi
2. Risiko Perdarahan
SDKI: Ancaman terhadap integritas jaringan pembuluh darah yang dapat menyebabkan hilangnya darah
SLKI: Perdarahan, Hematoma, Kehilangan cairan/darah yang tidak terkendali
SIKI: Manajemen Perdarahan, Manajemen Syok, Manajemen Trauma
3. Gangguan Integritas Kulit
SDKI: Kerusakan pada kulit dan/atau jaringan yang mendasarinya
SLKI: Luka, Kerusakan jaringan, Perubahan warna kulit, Perubahan tekstur kulit
SIKI: Perawatan Luka, Manajemen Perawatan Kulit, Proteksi Integritas Kulit
Pasien memerlukan perawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah yang terkait dengan gangguan pertukaran gas, risiko perdarahan, dan gangguan integritas kulit. Intervensi keperawatan yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI harus dilakukan secara terpadu untuk memulihkan kondisi pasien. -
Article No. 1931 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita usia 35 tahun, kesadaran menurun, Amenore 38 minggu, tekanan darah 200/120, nadi 115, rr 22, spo2 89
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Serebral Berhubungan dengan Hipertensi Krisis
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Gangguan Perfusi Serebral adalah kondisi di mana terjadi penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke otak.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan kesadaran, yang merupakan salah satu luaran yang dapat diukur dari gangguan perfusi serebral.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, mengatur posisi pasien, memberikan oksigen, memberikan terapi antikonvulsan, dan menurunkan tekanan darah.
2. Risiko Komplikasi: Stroke Hemoragik Berhubungan dengan Hipertensi Krisis
Penjelasan:
- SDKI: Risiko Komplikasi: Stroke Hemoragik adalah kondisi di mana terdapat potensi terjadinya perdarahan di dalam otak akibat hipertensi krisis.
- SLKI: Pasien menunjukkan tanda-tanda hipertensi krisis, yaitu tekanan darah yang sangat tinggi (>180/120 mmHg), yang merupakan faktor risiko stroke hemoragik.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, memberikan terapi antiplatelet, menurunkan tekanan darah, dan merujuk ke pelayanan yang lebih komprehensif.
Kesimpulan:
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, diagnosa keperawatan utama adalah Gangguan Perfusi Serebral Berhubungan dengan Hipertensi Krisis, serta Risiko Komplikasi: Stroke Hemoragik Berhubungan dengan Hipertensi Krisis. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan sesuai dengan standar SDKI - SLKI - SIKI adalah memantau tanda-tanda vital, mengatur posisi pasien, memberikan oksigen, memberikan terapi antikonvulsan dan antiplatelet, serta menurunkan tekanan darah. -
Article No. 1932 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita usia 35 tahun, kesadaran menurun, Amenore 38 minggu, tekanan darah 200/120, nadi 115, rr 22, spo2 89, pasien kejang 2 menit, tanda-tanda odema anasarka, protein urine positif 3, hamil ank ke 1
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kekurangan Volume Cairan (Risiko Dehidrasi) berhubungan dengan Penurunan Intake Cairan yang Tidak Adekuat.
2. Risiko Kejang berhubungan dengan Hipertensi.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan Peningkatan Kebutuhan Nutrisi.
4. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan Edema.
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Kekurangan Volume Cairan (Risiko Dehidrasi) berhubungan dengan Penurunan Intake Cairan yang Tidak Adekuat:
- SDKI: Risiko Kekurangan Volume Cairan
- SLKI: Cairan Tubuh Terpenuhi
- SIKI: Manajemen Cairan, Pemantauan Cairan
2. Risiko Kejang berhubungan dengan Hipertensi:
- SDKI: Risiko Kejang
- SLKI: Bebas Kejang
- SIKI: Manajemen Hipertensi, Manajemen Kejang
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan Peningkatan Kebutuhan Nutrisi:
- SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SLKI: Keseimbangan Nutrisi Terpenuhi
- SIKI: Manajemen Nutrisi, Dukungan Nutrisi
4. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan Edema:
- SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
- SLKI: Perfusi Jaringan Perifer Adekuat
- SIKI: Manajemen Edema, Manajemen Sirkulasi
Dalam menangani kondisi pasien ini, perawat perlu melakukan intervensi yang komprehensif untuk mengatasi risiko dehidrasi, menstabilkan tekanan darah, mencegah kejang, memenuhi kebutuhan nutrisi, dan menangani edema. Pemantauan keadaan pasien secara terus-menerus serta kolaborasi dengan tim medis lainnya sangat penting untuk mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 1933 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien wanita usia 30 tahun, hamil 9 bulan, datang ke igd dengan keluhan perut kenceng-kenceng, keluar cairan darah dan lendir per vagina,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, pasien wanita usia 30 tahun yang hamil 9 bulan dengan keluhan perut kenceng-kenceng, keluar cairan darah dan lendir per vagina, dapat diberikan diagnosis keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosis Keperawatan Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi rahim
b. Risiko perdarahan berhubungan dengan plasenta previa atau solusio plasenta
2. Penjelasan Singkat:
a. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi rahim:
- Pasien mengeluhkan perut kenceng-kenceng, yang merupakan tanda kontraksi rahim.
- Kontraksi rahim yang berlebihan atau tidak teratur dapat menyebabkan nyeri yang dirasakan pasien.
b. Risiko perdarahan berhubungan dengan plasenta previa atau solusio plasenta:
- Pasien mengalami keluar cairan darah dan lendir per vagina, yang dapat mengindikasikan adanya komplikasi kehamilan seperti plasenta previa atau solusio plasenta.
- Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh pembukaan serviks, sedangkan solusio plasenta adalah kondisi di mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir, keduanya dapat menyebabkan perdarahan.
3. Standar Keperawatan Berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Luaran Keperawatan:
- Manajemen nyeri
- Pencegahan perdarahan
b. Intervensi Keperawatan:
- Manajemen nyeri: Pemberian analgesik, teknik relaksasi, dan pengaturan posisi yang nyaman.
- Pencegahan perdarahan: Pemantauan tanda-tanda vital, perdarahan, dan kontraksi uterus, serta pemberian oksigen dan cairan intravena jika diperlukan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus menggunakan pendekatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, dengan mempertimbangkan faktor-faktor biopsikososial dan spiritual yang dapat mempengaruhi kondisi pasien. -
Article No. 1934 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang pasien perempuan berusia 25 tahun mengeluh sesak nafas dan dada berdebar. Perawat menjelaskan bahwa pasien telah mendapatkan semua terapi yang diperlukan dan prosedur tepat sehingga tidak perlu khawatir. Perawat menelpon dokter spesialis mengabari keluhan pasien. Manakah kerja sama tim dalam IPC yang diimplementasikan oleh perawat tersebut? a. Mengenali keterbatasan pada skill, pengetahuan dan kemampuan b. Berkomunikasi dengan anggota tim untuk mengklarifikasi tanggung jawab setiap anggota tim c. Berhubungan secara berkelanjutan dan profesional untuk meningkatkan kinerja tim d. Berhubungan dengan anggota kesehatan yang lain untuk memecahkan masalah pasien e. Menggunakan kemampuan yang saling mengisi pd tim untuk mengoptimalkan perawatan pasien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
a. Dispnea berhubungan dengan gangguan fungsi kardiovaskular.
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Dispnea adalah penurunan kemampuan untuk bernapas secara normal, yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau sulit bernapas.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Setelah intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan bernapas dan penurunan rasa tidak nyaman.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, edukasi terkait manajemen dispnea, dan kolaborasi dengan dokter spesialis untuk penanganan lebih lanjut.
3. Kerja sama tim dalam IPC (Interprofessional Collaboration) yang diimplementasikan oleh perawat:
d. Berhubungan dengan anggota kesehatan yang lain untuk memecahkan masalah pasien.
Penjelasan:
Perawat telah menunjukkan kerja sama tim yang baik dengan menghubungi dokter spesialis untuk mengabari keluhan pasien. Hal ini menunjukkan bahwa perawat berhubungan dengan anggota tim kesehatan lain untuk memecahkan masalah pasien, sesuai dengan pilihan jawaban yang tepat. -
Article No. 1935 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien wanita usia 30 tahun, hamil 9 bulan, datang ke igd dengan keluhan perut kenceng-kenceng, keluar cairan darah dan lendir per vagina, pemeriksaan vaginal touce pembukaan 5cm, efficement 50%, letak kepala hodge 2, ketuban positif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Risiko Persalinan Preterm (SDKI)
- Penjelasan Singkat: Pasien berisiko mengalami persalinan prematur karena adanya kontraksi uterus dan tanda-tanda persalinan sebelum usia kehamilan 37 minggu.
2. Nyeri Akut (SDKI)
- Penjelasan Singkat: Pasien mengalami nyeri akut terkait dengan kontraksi uterus dan proses persalinan yang sedang berlangsung.
3. Risiko Infeksi (SDKI)
- Penjelasan Singkat: Pasien berisiko mengalami infeksi terkait dengan adanya cairan ketuban yang keluar.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan asuhan keperawatan yang terstandar.
Dalam konteks kasus ini, SDKI digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai, SLKI digunakan untuk menetapkan luaran (outcome) yang diharapkan, dan SIKI digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah pasien.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang sistematis, terstandar, dan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien. -
Article No. 1936 | 11 Oct 2024
Klinis : Anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Risiko Intoleransi Aktivitas merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi anemia. Anemia dapat menyebabkan penurunan kapasitas oksigen dan gangguan transportasi oksigen ke jaringan, sehingga dapat menimbulkan kelelahan, penurunan toleransi aktivitas, dan risiko intoleransi aktivitas.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan beberapa luaran yang dapat digunakan untuk mengevaluasi intervensi keperawatan, seperti Ketahanan Aktivitas, Toleransi Aktivitas, dan Kelelahan yang Berkurang.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan berbagai intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko intoleransi aktivitas pada pasien dengan anemia, seperti Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi, Manajemen Kelelahan, dan Edukasi Kesehatan.
Dengan menggunakan kerangka kerja SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat melakukan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami oleh pasien dengan anemia, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencapai hasil yang optimal.