Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3935 | 29 Oct 2024
Klinis : low back pain
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: M54.5
- Deskripsi: Nyeri punggung bawah
Nyeri punggung bawah, atau low back pain, merupakan kondisi yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera otot, ketegangan, hernia cakram, osteoartritis, atau kondisi medis lainnya. Kode ICD-10 M54.5 mencakup berbagai penyebab nyeri di wilayah punggung bawah, tanpa spesifikasi penyebab yang mendasarinya.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk nyeri punggung bawah sebagai kondisi medis.
- Deskripsi: Penatalaksanaan nyeri punggung bawah dapat melibatkan berbagai intervensi medis, seperti pengobatan farmakologis, fisioterapi, manipulasi tulang, atau dalam kasus yang lebih parah, prosedur bedah. Namun, tidak ada kode ICD-9-CM yang secara khusus mewakili tindakan medis untuk nyeri punggung bawah. -
Article No. 3936 | 29 Oct 2024
Klinis : low back pain
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi low back pain.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Punggung Bawah
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Punggung Bawah didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial di area punggung bawah.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk Nyeri Punggung Bawah adalah:
a. Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri.
b. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri.
c. Pasien dapat beraktivitas sesuai kemampuan tanpa disertai nyeri punggung bawah.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola Nyeri Punggung Bawah meliputi:
a. Manajemen nyeri: Mengkaji karakteristik nyeri, memberikan analgesik sesuai indikasi, dan mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti relaksasi, kompres hangat/dingin, dan massase.
b. Peningkatan mobilitas: Mengajarkan latihan penguatan dan peregangan otot punggung bawah, serta aktivitas yang sesuai dengan kondisi pasien.
c. Edukasi: Memberikan informasi tentang penyebab, pencegahan, dan manajemen nyeri punggung bawah.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan penjelasan tambahan. -
Article No. 3937 | 29 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kaki dari paha, betis hingga telapak kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
Penyebab: Cedera, pembedahan, infeksi, atau penyakit kronis.
2. Gangguan Mobilitas Fisik
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kemampuan dan kebutuhan aktivitas.
Penyebab: Cedera, penyakit, atau ketidaknyamanan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Karakteristik: Keluhan nyeri, ekspresif nonverbal, perubahan tanda-tanda vital.
- Intervensi: Manajemen nyeri, terapi farmakologis, terapi non-farmakologis.
2. Gangguan Mobilitas Fisik
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kemampuan dan kebutuhan aktivitas.
- Karakteristik: Keterbatasan dalam rentang gerak, kelemahan otot, keterbatasan aktivitas sehari-hari.
- Intervensi: Terapi latihan, bantuan alat, modifikasi lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Terkontrol
- Definisi: Tingkat keparahan nyeri yang dapat diterima oleh individu.
- Kriteria Hasil: Nyeri terkontrol, mampu mengendalikan nyeri, tingkat nyeri menurun.
2. Mobilitas Fisik Meningkat
- Definisi: Kemampuan individu untuk bergerak secara mandiri.
- Kriteria Hasil: Rentang gerak sendi meningkat, kekuatan otot meningkat, kemampuan aktivitas fisik meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor yang memengaruhi persepsi nyeri individu.
- Aktivitas: Pengkajian nyeri, intervensi farmakologis, intervensi nonfarmakologis.
2. Terapi Latihan
- Definisi: Rangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan atau mempertahankan fungsi fisik.
- Aktivitas: Latihan rentang gerak, latihan kekuatan, latihan koordinasi.
Jadi, secara singkat, pasien dengan keluhan sakit kaki dari paha, betis hingga telapak kaki dapat didiagnosis dengan Nyeri Akut dan Gangguan Mobilitas Fisik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri dan Terapi Latihan, dengan tujuan untuk mengendalikan nyeri dan meningkatkan mobilitas fisik pasien. -
Article No. 3938 | 29 Oct 2024
Klinis : gea
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis untuk kondisi gastroenteritis akut (GEA):
1. Kode ICD-10:
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis yang diduga infeksius
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.93
- Deskripsi: Pemasangan alat untuk pemberian cairan intravena dan nutrisi parenteral
Dalam kondisi gastroenteritis akut (GEA), pasien biasanya mengalami diare dan gejala gastrointestinal lainnya seperti mual, muntah, dan kram perut yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme. Kode ICD-10 A09 mencakup berbagai jenis gastroenteritis yang diduga infeksius, termasuk GEA.
Jika pasien memerlukan perawatan lebih lanjut, seperti pemberian cairan dan nutrisi parenteral melalui infus, maka kode ICD-9-CM 45.93 dapat digunakan untuk prosedur pemasangan alat untuk pemberian cairan intravena dan nutrisi parenteral. Tindakan ini bertujuan untuk menghindari dehidrasi dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien dengan GEA.
Perekam medis dan dokter harus mencatat dengan cermat gejala, hasil pemeriksaan, dan tindakan yang dilakukan untuk memastikan pengkodean yang akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku. -
Article No. 3939 | 29 Oct 2024
Klinis : mutah dan perut sakit
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi mutah dan perut sakit:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual dan muntah, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 91.63
- Deskripsi: Pemeriksaan endoskopi saluran pencernaan atas, termasuk esofagus, lambung, dan duodenum, dengan biopsI dan/atau penyisipan tabung
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R11.2 (Mual dan muntah, tidak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan kondisi umum muntah dan perut sakit tanpa penyebab yang jelas. Ini merupakan kode diagnosis yang mencakup gejala tersebut.
2. Kode ICD-9-CM 91.63 (Pemeriksaan endoskopi saluran pencernaan atas, termasuk esofagus, lambung, dan duodenum, dengan biopsI dan/atau penyisipan tabung) dapat digunakan jika pasien menjalani prosedur endoskopi untuk menyelidiki penyebab dari gejala muntah dan perut sakit. Prosedur ini dapat mencakup pengambilan sampel jaringan (biopsi) untuk analisis lebih lanjut.
Penggunaan kode-kode ini membantu dalam dokumentasi yang akurat dan memfasilitasi proses pembayaran serta pelaporan penyakit dan prosedur medis yang dilakukan. -
Article No. 3940 | 29 Oct 2024
Klinis : batuk pilek
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis jika ada, untuk kondisi batuk pilek. Berikut adalah informasi yang diminta:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J06.9
- Deskripsi: Infeksi saluran pernapasan atas, tidak spesifik
Penjelasan:
Batuk pilek atau infeksi saluran pernapasan atas yang tidak spesifik diklasifikasikan dengan kode ICD-10 J06.9. Kode ini mencakup berbagai gejala dan sindrom yang melibatkan bagian atas saluran pernapasan, seperti hidung, sinus, faring, dan laring, tanpa adanya diagnosis spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
Tidak ada kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang spesifik untuk kondisi batuk pilek. Penanganan batuk pilek biasanya terdiri dari perawatan suportif, seperti pengobatan simptomatik, istirahat, dan hidrasi yang cukup. Tidak ada tindakan medis khusus yang memerlukan kode ICD-9-CM. -
Article No. 3941 | 29 Oct 2024
Klinis : batuk pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi batuk pilek:
Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
- Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, obstruksi jalan napas, kelemahan otot pernapasan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan:
- Jalan napas paten
- Frekuensi napas dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda distres pernapasan
- Tidak ada suara napas tambahan
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
- Manajemen jalan napas
- Manajemen batuk
- Terapi oksigen
- Monitoring tanda-tanda vital
- Edukasi pasien dan keluarga terkait perawatan
Dalam pendekatan akademis, sebagai seorang pakar keperawatan, saya dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi batuk pilek. Hal ini dapat membantu perawat dalam memberikan perawatan yang tepat dan komprehensif bagi pasien. -
Article No. 3942 | 29 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit mata sejak 2 minggu di kelopak mata kanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Resiko Infeksi Mata
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan rentan individu terhadap invasi dan pertumbuhan organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Perubahan pada struktur dan fungsi mata, Demam, Peradangan, Kemerahan pada mata.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi infeksi pada mata, Tanda-tanda infeksi menurun, Pasien dapat merawat mata dengan benar.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi antibiotik/antivirus.
b. Mengajarkan cara perawatan mata yang benar.
c. Memantau tanda-tanda infeksi pada mata.
d. Menjaga kebersihan dan higiene mata.
Dalam kondisi ini, pasien datang dengan keluhan sakit mata sejak 2 minggu di kelopak mata kanan. Hal ini menunjukkan adanya risiko infeksi pada mata yang perlu ditangani segera. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi, mengajarkan perawatan mata yang benar, memantau tanda-tanda infeksi, dan menjaga kebersihan mata. -
Article No. 3943 | 29 Oct 2024
Klinis : periksa hamil normal
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk diagnosis dan tindakan medis pada kondisi periksa hamil normal:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z34.80
- Deskripsi: Pemantauan kehamilan normal, tidak dijelaskan lebih lanjut
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 59.70
- Deskripsi: Pemeriksaan prenatal, tidak dijelaskan lebih lanjut
Penjelasan detail:
Pada kondisi "periksa hamil normal", kode ICD-10 yang sesuai adalah Z34.80 yang menggambarkan pemantauan kehamilan normal tanpa komplikasi atau kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Kode ini digunakan untuk mencatat kunjungan pemeriksaan rutin selama kehamilan pada wanita dengan kehamilan yang berjalan normal tanpa masalah.
Untuk kode ICD-9-CM prosedur, kode yang sesuai adalah 59.70 yang menggambarkan pemeriksaan prenatal secara umum. Kode ini digunakan untuk mencatat tindakan pemeriksaan yang dilakukan selama kunjungan pemeriksaan kehamilan, seperti pengukuran, pemeriksaan fisik, pengambilan sampel, dan lain-lain.
Penggunaan kode-kode ini penting untuk mendokumentasikan kondisi dan tindakan medis yang dilakukan selama masa kehamilan normal, sehingga dapat digunakan untuk keperluan administrasi, penagihan, analisis data, dan pelaporan. -
Article No. 3944 | 29 Oct 2024
Klinis : periksa hamil normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Peningkatan Risiko Infeksi
Penjelasan: Pasien yang sedang hamil memiliki risiko peningkatan infeksi, terutama infeksi saluran kemih, infeksi vagina, dan infeksi lainnya yang dapat terjadi selama kehamilan. Ini karena perubahan hormonal dan anatomis yang terjadi selama kehamilan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Berada dalam risiko meningkatnya gejala dan tanda-tanda infeksi yang dapat mengganggu kesehatan.
- Faktor Risiko: Perubahan sistem imun, perubahan struktur dan fungsi organ, malnutrisi, prosedur medis invasif, kontak dengan sumber infeksi.
- Kriteria Hasil: Angka infeksi menurun, tanda-tanda infeksi berkurang, tidak ada komplikasi infeksi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Infeksi
- Pemulihan Kesehatan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Risiko Infeksi
- Pencegahan Infeksi
- Perawatan Luka
2. Ketidaknyamanan Fisik
Penjelasan: Selama kehamilan, pasien dapat mengalami berbagai ketidaknyamanan fisik, seperti mual, muntah, kelelahan, nyeri punggung, dan lain-lain. Hal ini merupakan konsekuensi normal dari perubahan fisik dan hormonal yang terjadi selama kehamilan.
SDKI:
- Definisi: Pengalaman subyektif akan adanya sensasi yang tidak menyenangkan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Faktor Risiko: Perubahan fisiologis, psikologis, dan gaya hidup.
- Kriteria Hasil: Tingkat kenyamanan meningkat, gejala berkurang, kemampuan beraktivitas meningkat.
SLKI:
- Manajemen Nyeri
- Peningkatan Kenyamanan
SIKI:
- Manajemen Nyeri
- Terapi Relaksasi
- Edukasi Manajemen Ketidaknyamanan