Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2092 | 12 Oct 2024
Klinis : pasien masuk ugd dengan keluhan nyeri ulu hati nyeri kepala disertai mual pada saat ct scan ditemukan adanya pembengkakkan dan hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisiologis (pembengkakan dan hipertensi) berdasarkan keluhan pasien.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- Faktor yang berhubungan: cedera fisiologis (pembengkakan dan hipertensi).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien melaporkan nyeri terkendali.
- Pasien mendemonstrasikan strategi pengelolaan nyeri yang efektif.
- Pasien melaporkan peningkatan kenyamanan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri
- Monitoring Tanda Vital
- Kolaborasi Pemberian Analgesik
Jadi, untuk pasien dengan keluhan nyeri ulu hati, nyeri kepala, dan mual yang disertai dengan pembengkakan dan hipertensi saat CT scan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisiologis. Rencana asuhan keperawatan yang dapat diberikan adalah manajemen nyeri, monitoring tanda vital, dan kolaborasi pemberian analgesik untuk mengelola keluhan pasien. -
Article No. 2093 | 12 Oct 2024
Klinis : pasien masuk ugd dengan keluhan nyeri ulu hati nyeri kepala disertai mual pada saat ct scan ditemukan adanya pembengkakkan otak dan hipertensi tekanan darah 140/80 mmhg suhu 36 derajat celcius
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami penurunan aliran darah ke otak yang dapat mengancam kelangsungan hidup.
- Faktor yang berhubungan: Peningkatan tekanan intrakranial, perubahan struktur serebral, perdarahan intrakranial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Perfusi jaringan serebral yang efektif.
- Kriteria hasil: Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, tidak ada tanda-tanda kerusakan jaringan serebral, nilai GCS dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pemantauan tekanan intrakranial, manajemen peningkatan tekanan intrakranial, manajemen nyeri, manajemen aktivitas, dan edukasi pasien/keluarga.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami kondisi yang mengindikasikan adanya peningkatan tekanan intrakranial, yaitu nyeri kepala, mual, dan pembengkakan otak yang ditemukan saat CT scan. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan perfusi jaringan serebral, sehingga dibutuhkan intervensi keperawatan yang tepat untuk mempertahankan perfusi jaringan serebral yang efektif dan mencegah kerusakan jaringan otak lebih lanjut.
Peran perawat dalam kondisi ini adalah melakukan pemantauan yang ketat terhadap tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, manajemen peningkatan tekanan intrakranial, manajemen nyeri dan mual, serta edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi dan penatalaksanaannya. -
Article No. 2094 | 12 Oct 2024
Klinis : penderita tof
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi penderita Tumor Otak Fungsional (TOF).
Diagnosa Keperawatan:
1. Keletihan (Fatigue)
- SDKI: Perasaan kelelahan dan/atau penurunan energi yang tidak sebanding dengan aktivitas yang dilakukan.
- SLKI: Peningkatan kemampuan pemulihan energi.
- SIKI: Manajemen energi, Terapi relaksasi, Terapi aktivitas.
2. Perubahan Persepsi Sensori: Penglihatan (Visual Disturbance)
- SDKI: Perubahan dalam kemampuan menerima, menginterpretasikan, dan berespon terhadap rangsangan visual.
- SLKI: Peningkatan kemampuan fungsi visual.
- SIKI: Manajemen perubahan persepsi sensori, Terapi aktivitas, Edukasi kesehatan.
3. Risiko Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Risiko mengalami ketidakmampuan mentoleransi aktivitas fisik.
- SLKI: Peningkatan toleransi aktivitas.
- SIKI: Manajemen aktivitas, Manajemen energi, Edukasi kesehatan.
4. Nyeri Kronis
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- SLKI: Penurunan tingkat nyeri.
- SIKI: Manajemen nyeri, Terapi relaksasi, Edukasi kesehatan.
Sebagai perawat, saya akan fokus pada pengelolaan gejala dan peningkatan kualitas hidup pasien dengan TOF. Intervensi keperawatan akan melibatkan manajemen energi, terapi aktivitas, edukasi kesehatan, dan manajemen nyeri untuk membantu pasien beradaptasi dengan perubahan kondisi kesehatan. -
Article No. 2095 | 12 Oct 2024
Klinis : penderita tof
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi penderita tof (Tetralogi Fallot).
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q21.3
- Deskripsi: Tetralogi Fallot
Tetralogi Fallot (TOF) adalah kelainan jantung kongenital yang ditandai dengan empat komponen utama:
1. Defek septum ventrikel (lubang di sekat antara kedua ruang jantung bawah)
2. Stenosis pulmonal (penyempitan katup paru-paru)
3. Hipertrofi ventrikel kanan (pembesaran ruang jantung kanan)
4. Posisi aorta yang berada di atas lubang septum ventrikel (aorta "overriding")
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 35.81
- Deskripsi: Pembedahan reparatif jantung, operasi Blalock-Taussig (shunt antara arteri subklavia dan arteri pulmonal)
Pada kasus Tetralogi Fallot, tindakan pembedahan sering diperlukan untuk memperbaiki struktur jantung dan meningkatkan aliran darah ke paru-paru. Salah satu prosedur yang dapat dilakukan adalah operasi Blalock-Taussig, yang melibatkan pembuatan shunt (sambungan) antara arteri subklavia dan arteri pulmonal untuk meningkatkan aliran darah ke paru-paru. -
Article No. 2096 | 12 Oct 2024
Klinis : penderita tof
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien dengan diagnosa Tof (Tetralogy of Fallot), berikut saya sampaikan Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan gangguan sistem kardiovaskular yang ditandai dengan cepat lelah, sesak napas, dan palpitasi.
Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena keterbatasan fisik dan energi.
- Faktor yang berhubungan: Gangguan sistem kardiovaskular, anemia, malnutrisi, dan keletihan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Toleransi Aktivitas Meningkat: Kemampuan melakukan aktivitas rutin tanpa kelelahan berlebih.
- Indikator: Klien dapat melakukan aktivitas tanpa sesak napas, palpitasi, atau kelelahan yang berlebihan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Aktivitas: Intervensi untuk membantu klien mengatur dan melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya.
- Intervensi: Identifikasi aktivitas yang dapat dilakukan, sesuaikan aktivitas dengan toleransi klien, dan berikan edukasi terkait manajemen energi.
Sebagai perawat, saya akan membantu pasien dengan Tof dalam meningkatkan toleransi aktivitas melalui intervensi keperawatan yang komprehensif, serta bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien. -
Article No. 2097 | 12 Oct 2024
Klinis : penderita tof
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi penderita TOF (Tetralogi of Fallot).
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Curah Jantung
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan Singkat:
1. Penurunan Curah Jantung
- Definisi: Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efektif untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- Penyebab: Adanya kelainan jantung bawaan pada TOF yang menyebabkan aliran darah dari ventrikel kanan ke paru-paru terganggu.
- Tanda dan Gejala: Dispnea, kelelahan, palpitasi, sianosis, dan penurunan aktivitas.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan akibat keterbatasan fisik.
- Penyebab: Penurunan curah jantung yang menyebabkan keterbatasan suplai oksigen ke seluruh tubuh.
- Tanda dan Gejala: Kelelahan, sesak napas, dan palpitasi saat melakukan aktivitas.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- Penyebab: Adanya kelainan jantung bawaan pada TOF yang dapat mengganggu kemampuan makan dan penyerapan nutrisi.
- Tanda dan Gejala: Berat badan yang tidak sesuai dengan usia, kehilangan nafsu makan, dan malnutrisi.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk mengelola kondisi penderita TOF ini secara komprehensif, memantau tanda-tanda vital, memberikan intervensi keperawatan yang tepat, dan mendukung proses pemulihan pasien. -
Article No. 2098 | 12 Oct 2024
Klinis : NAFAS CEPAT CAPILARY REFIL BERKURANG SESAK
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
2. Penurunan Perfusi Jaringan Perifer
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan Singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang adekuat.
- Karakteristik: Napas cepat, sesak, dan capillary refill yang berkurang.
- Faktor yang Berhubungan: Gangguan mekanis pada sistem pernapasan, seperti obstruksi jalan napas.
2. Penurunan Perfusi Jaringan Perifer
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- Karakteristik: Capillary refill yang berkurang, ekstremitas dingin, dan perubahan warna kulit.
- Faktor yang Berhubungan: Gangguan kardiovaskular, seperti hipovolemia.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Karakteristik: Napas cepat, sesak, dan terdapat suara napas tambahan.
- Faktor yang Berhubungan: Obstruksi mekanis pada jalan napas.
Penanganan keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan diagnosa tersebut mencakup:
- Memantau tanda-tanda vital secara berkala.
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Meningkatkan kemampuan batuk dan melatih teknik pernapasan.
- Mempertahankan posisi yang memudahkan pernapasan.
- Memberikan terapi nebulizer atau suction jika diperlukan.
- Mengevaluasi efektivitas penanganan yang diberikan.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda sampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 2099 | 12 Oct 2024
Klinis : diagnosa pada pasien kad
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien kardiovaskular.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Hemodinamik
- Definisi: Perubahan pada salah satu atau lebih parameter hemodinamik seperti tekanan darah, curah jantung, atau frekuensi nadi.
- Penyebab: Penyakit kardiovaskular, cedera, atau kondisi yang memengaruhi fungsi kardiovaskular.
- Gejala: Perubahan pada tekanan darah, nadi, sensasi dada, napas, dan kesadaran.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Penyebab: Penurunan kapasitas fungsional jantung, perubahan perfusi jaringan, dan kelelahan.
- Gejala: Kelelahan, napas pendek, palpitasi, dan nyeri dada.
3. Gangguan Perfusi Jaringan
- Definisi: Penurunan pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan.
- Penyebab: Penyakit kardiovaskular, penurunan curah jantung, atau gangguan vaskuler.
- Gejala: Perubahan warna kulit, suhu, dan sensasi di ekstremitas.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Memuat definisi, penyebab, gejala, dan karakteristik diagnostik dari diagnosa keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Memuat hasil atau outcome yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Memuat tindakan atau intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI bertujuan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, memfasilitasi dokumentasi yang sistematis, dan mendukung praktik keperawatan berbasis bukti. -
Article No. 2100 | 12 Oct 2024
Klinis : An A umur 2 tahun diagnosa medis febris+ispa riwayat penyakit demam,batuk,pilek BB 10.25 BB 82 t 38.5 derajat celsius nadi 130x/menit pernafasan 28x/menit leukosit 11.37 ribu/uL monosit 13.1% eosinofil 1.7% eritrosit 4.79juta/uL hematokrit 41.4% Terapi ceftriaxone 1x1g Paracetamol 110mg iv Puyer batuk 3x1 Inf D51/2NS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien An A yang berusia 2 tahun dengan diagnosa medis febris+ispa.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- Faktor Berhubungan: Proses infeksi (ISPA).
- Gejala dan Tanda: Suhu tubuh meningkat (38,5°C), nadi cepat (130x/menit).
2. Pola Napas Tidak Efektif (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- Faktor Berhubungan: Proses infeksi (ISPA).
- Gejala dan Tanda: Pernapasan cepat (28x/menit).
3. Risiko Infeksi (SDKI)
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Berhubungan: Proses infeksi (ISPA), riwayat penyakit (demam, batuk, pilek).
- Gejala dan Tanda: Leukositosis (11.37 ribu/uL), monosit meningkat (13,1%), eosinofil menurun (1,7%), eritrosit menurun (4,79 juta/uL), hematokrit menurun (41,4%).
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Hipertermia
- Tujuan: Suhu tubuh dalam batas normal.
- Intervensi: Observasi tanda-tanda vital, pemberian antipiretik (paracetamol 110mg IV), kompres hangat.
2. Manajemen Pola Napas Tidak Efektif
- Tujuan: Pola napas efektif.
- Intervensi: Observasi tanda-tanda vital, pemberian oksigen, sputum management (puyer batuk 3x1).
3. Pencegahan Infeksi
- Tujuan: Tidak terjadi infeksi.
- Intervensi: Observasi tanda-tanda infeksi, pemberian antibiotik (ceftriaxone 1x1g), menjaga kebersihan lingkungan.
Rencana Evaluasi (SIKI):
1. Suhu tubuh dalam batas normal (36,5-37,5°C).
2. Pola napas efektif dengan frekuensi 20-30x/menit.
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 2101 | 12 Oct 2024
Klinis : pasien laki-laki usia 67 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas didapatkan rr 48 kali menit,nafas dangkal, terdapat tarikan dinding dada,terdengar suara wheezing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Faktor yang Berhubungan: Hipersekresi sekret, peningkatan produksi sekret, obstruksi jalan napas.
2. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- Faktor yang Berhubungan: Kelelahan otot pernapasan, penyakit neuromuskular, penyakit paru-paru.
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Paru
- Definisi: Kekurangan oksigen, nutrisi, dan/atau pengeluaran produk sisa pada tingkat kapiler paru.
- Faktor yang Berhubungan: Peningkatan tekanan jalan napas, obstruksi jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Mendefinisikan diagnosa keperawatan secara spesifik dan terstandar.
- Memuat definisi, faktor yang berhubungan, dan karakteristik mayor/minor.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan luaran keperawatan yang diharapkan.
- Memuat definisi, kriteria hasil, dan skala pengukuran.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan intervensi keperawatan yang dibutuhkan.
- Memuat definisi, aktivitas, dan kriteria hasil.
Dalam konteks ini, perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai panduan untuk melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa, menetapkan tujuan, dan merencanakan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.