Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2062 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia telah mengalami penurunan pada fungsi pencernaan, yang akan menimbulkan masalah nutrisi. Apakah intervensi yang dapat disusun untuk mengotimalkan kerja fungsi pencernaan? a. Batasi pemberian makanan yang tinggi kalori b. Batasi minum kopi dan teh c. Berikan makanan ynag mengandung serat d. Beri makan porsi kecil tapi sering e. Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan, kelemahan, dan defisiensi nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk mengatasi risiko gangguan nutrisi adalah tercapainya status nutrisi yang optimal, dengan indikator seperti berat badan dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi, dan asupan nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Beberapa intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan fungsi pencernaan dan status nutrisi pada lansia, antara lain:
1. Atur pola makan: Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering (d)
2. Tingkatkan asupan cairan: Banyak minum air putih atau cairan lainnya (e)
3. Batasi makanan tinggi kalori dan tinggi garam (a, b)
4. Berikan makanan yang mengandung serat tinggi (c)
5. Pantau status nutrisi secara berkala
6. Edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat pada lansia
Dengan menerapkan intervensi-intervensi tersebut, diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi pencernaan dan status nutrisi pada lansia, sehingga dapat mencegah komplikasi dan mempertahankan kesehatan yang optimal. -
Article No. 2063 | 12 Oct 2024
Klinis : apak F (78 tahun) memiliki ulkus tirah baring. Tampak hilang seluruh ketebalan kulit dengan desktruktif ekstensid dan nekrosis jaringan di area sakrum dan ischia kiri sejak masuk RS akibat Gagal Ginjal Akut, Area sakrum dan ischia tampak bersih, granulasi, diberikan hidrogel, dan dibalut dengan balutan transparan yang diganti setiap hari. Penyembuhan luka diperkirakan memakan waktu 6-8 bulan dengan kondisi nutrisi yang adekuat. Apakah diagnosa keperawatan utama yang dapat ditegakkan pada kasus Bapak F? a. Risiko infeksi b. Nyeri akut c. Cemas d. Gangguan keseimbangan nutrisi e. Kerusakan integritas kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan utama yang dapat ditegakkan pada kasus Bapak F adalah:
e. Kerusakan integritas kulit
Penjelasan:
Bapak F memiliki ulkus tirah baring, yang menunjukkan kerusakan pada integritas kulit. Ulkus tersebut disebabkan oleh Gagal Ginjal Akut yang dialaminya, dan tampak hilangnya seluruh ketebalan kulit dengan destruktif ekstensif dan nekrosis jaringan di area sakrum dan ischia kiri. Meskipun saat ini luka tampak bersih, granulasi, dan diberikan hidrogel serta balutan transparan, penyembuhan luka diperkirakan memakan waktu 6-8 bulan dengan kondisi nutrisi yang adekuat.
Diagnosa keperawatan "Kerusakan integritas kulit" sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Hal ini menggambarkan masalah yang terjadi pada Bapak F terkait rusaknya atau terganggunya struktur dan fungsi kulit. -
Article No. 2064 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia laki-laki, 74 tahun, saat ini tinggal di PSTW. Hasil observasi didapatkan data mengeluh nyeri pada kedua lutut, terkadang bengkak, aktifitas masih dapat dilakukan secara mandiri tanpa bantuan alat. Posisi tubuh sudah membungkuk. Saat berjalan ke kamar mandi hanya bisa merambat ke setiap sisi dinding kamar. Apakah intervensi prioritas yang dapat dilakukan perawat terkait kondisi lansia tersebut? a. Libatkan penjaga panti dalam membantu aktifitas lansia b. Berikan edukasi tentang cara berjalan yang baik dan benar c. Berikan lingkungan yang nyaman d. Pastikan dan yakinkan lingkungan aman bebas injury e. Bekerja sama dengan pihak panti untuk membangun fasilitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi lansia laki-laki berusia 74 tahun yang tinggal di PSTW dan mengalami keluhan nyeri pada kedua lutut, kadang bengkak, serta keterbatasan dalam melakukan aktivitas, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah, baik yang mandiri maupun dengan bantuan alat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Keterbatasan rentang gerak sendi
- Keterbatasan kekuatan otot
- Gangguan keseimbangan
- Nyeri sendi
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Mobilisasi mandiri
- Kemampuan beraktivitas sehari-hari
- Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Perawatan Mobilitas Fisik
- Manajemen Nyeri
- Terapi Latihan
Intervensi Prioritas:
d. Pastikan dan yakinkan lingkungan aman bebas injury
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
- Mengidentifikasi risiko jatuh dan mengambil tindakan pencegahan, seperti menyediakan pegangan di dinding kamar mandi.
- Memastikan lingkungan bebas dari benda-benda yang dapat menghambat mobilisasi lansia.
- Menggunakan alat bantu mobilisasi sesuai kebutuhan lansia, seperti walker atau kursi roda.
Selain itu, intervensi lain yang dapat dilakukan adalah:
b. Berikan edukasi tentang cara berjalan yang baik dan benar
c. Berikan lingkungan yang nyaman
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi mobilitas lansia dan mengurangi risiko cedera. -
Article No. 2065 | 12 Oct 2024
Klinis : Ibu O 88 tahun mengatakan tidak nafsu makan karena gigi palsunya copot. Apakah intervensi yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah tersebut? a. Berikan makanan ynag mengandung serat b. Batasi minum kopi dan teh c. Beri makan porsi kecil tapi sering d. Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin e. Berikan makan lunak dan hangat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ibu O yang mengatakan tidak nafsu makan karena gigi palsunya copot.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi berhubungan dengan gangguan pada fungsi pengunyahan.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) menjelaskan bahwa Defisit Nutrisi adalah keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Dalam kasus Ibu O, kondisi ini berhubungan dengan gangguan pada fungsi pengunyahan, yaitu hilangnya gigi palsu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) mengidentifikasi bahwa luaran yang diharapkan untuk mengatasi Defisit Nutrisi adalah Intake Nutrisi Adekuat, di mana individu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menyarankan beberapa intervensi yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah ini, antara lain:
e. Berikan makan lunak dan hangat
Intervensi ini tepat dilakukan untuk Ibu O yang mengalami kesulitan mengunyah akibat hilangnya gigi palsu. Makanan lunak dan hangat akan lebih mudah ditelan dan dicerna, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Ibu O.
Selain itu, intervensi lain yang dapat dipertimbangkan adalah:
c. Beri makan porsi kecil tapi sering
Hal ini dapat memudahkan Ibu O untuk mengonsumsi makanan tanpa terlalu membebani sistem pencernaannya.
Dengan penerapan intervensi yang tepat, diharapkan Ibu O dapat kembali memenuhi kebutuhan nutrisinya dan mencapai luaran Intake Nutrisi Adekuat. -
Article No. 2066 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia laki-laki 68 tahun, tinggal di PSTW mengalami nyeri pada sendi-sendi. Nyeri dirasakan meningkat saat bangun tidur dan menjelang malam hari. Saat pengkajian didapatkan data lemas, dapat melakukan aktifitas secara mandiri, saat berjalan menggunakan alat bantu. TD 140/100 mmHg, frekuensi nafas 20 x/menit, denyut nadi 89 x/menit dan suhu tubuh 370C. hasil lab Asam urat 10 mg/dl. Apakah intervensi yang dapat dilakukan terhadap kasus diatas? a. Melatih dan melakukan senam kaki DM b. Melatih dan melakukan senam rematik c. Melatih dan mengajak lansia olahraga rutin setian hari untuk mengurangi nyeri d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penanganan nyeri kaki e. Menganjurkan untuk mengurangi makan sayuran hijau
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kasus Lansia laki-laki 68 tahun yang mengalami nyeri pada sendi-sendi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Muskuloskeletal (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan pada struktur tubuh yang berhubungan dengan otot, tulang, dan sendi.
- Karakteristik: Keluhan nyeri pada sendi-sendi, peningkatan nyeri saat melakukan aktivitas, keterbatasan rentang gerak, kekakuan, dan limfadenopati.
Rencana Intervensi Keperawatan (SLKI dan SIKI):
1. Manajemen Nyeri (SLKI)
- Definisi: Upaya untuk membantu klien mengurangi atau mengendalikan nyeri.
- Intervensi (SIKI):
a. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas) secara komprehensif.
b. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, seperti aktivitas fisik, postur tubuh, dan istirahat.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, kompres hangat/dingin, dan latihan gerak sendi.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian intervensi farmakologis sesuai kebutuhan.
2. Peningkatan Mobilitas Sendi (SLKI)
- Definisi: Upaya untuk membantu klien meningkatkan rentang gerak sendi.
- Intervensi (SIKI):
a. Kaji kemampuan mobilitas sendi klien.
b. Latih dan dampingi klien dalam melakukan senam atau latihan gerak sendi secara bertahap.
c. Berikan edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik dan latihan gerak sendi untuk mengurangi nyeri.
d. Monitor dan evaluasi kemajuan klien dalam meningkatkan mobilitas sendi.
Berdasarkan informasi yang diberikan, intervensi yang paling sesuai adalah opsi c, yaitu "Melatih dan mengajak lansia olahraga rutin setiap hari untuk mengurangi nyeri". Hal ini sejalan dengan intervensi keperawatan dalam Peningkatan Mobilitas Sendi, dimana perawat dapat melatih dan mendampingi klien dalam melakukan aktivitas fisik dan latihan gerak sendi secara rutin untuk mengurangi nyeri muskuloskeletal. -
Article No. 2067 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia perempuan 60 tahun menderita kanker payudara dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi, mengeluh lemas, mual, dan tidak mau makan. klien terlihat lemas, BB saat ini : 64 kg, TB : 170 cm. Tanda-tanda vital : TD:160/100 mmHg, N: 84x/mnt, RR: 20x/mnt, S:36 ÂșC. Setelah diperiksa Hasil labolatorium menunjukkan leukosit : 5,3 rb/uL, eritrosit: 2,7 jt/ul, Hb: 9,2 g/dL, Ht:26%, GDS : 143 mg/dL. Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus diatas? a. Gangguan eliminasi urin b. Resiko infeksi c. Hambatan mobilitas fisik d. Ketidakseimbangan nutrisi e. Resiko penyebaran infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Setelah mempelajari kondisi pasien lansia perempuan 60 tahun yang menderita kanker payudara dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi, dengan keluhan lemas, mual, dan tidak mau makan, serta hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan adanya penurunan darah, diagnosa keperawatan utama pada kasus ini adalah:
d. Ketidakseimbangan nutrisi
Penjelasan:
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), diagnosa keperawatan utama yang sesuai dengan kondisi pasien adalah "Ketidakseimbangan nutrisi" dengan definisi "Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik". Hal ini ditandai dengan:
- Keluhan pasien yang tidak mau makan
- Penurunan berat badan
- Hasil laboratorium menunjukkan penurunan kadar Hb, eritrosit, dan leukosit yang mengindikasikan malnutrisi
Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan keperawatan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan mempertahankan status nutrisi pasien selama menjalani pengobatan kemoterapi. -
Article No. 2068 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia (60 tahun) datang ke RS dengan keluhan nyeri di ulu hati. Hasil pengkajian menunjukkan klien memiliki riwayat gastritis sejak 3 tahun lalu dan sering kambuh. Klien biasa mengkonsumsi kopi di pagi hari. Klien dapat makan dan minum, walaupun sedikit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan mukosa lambung (Gastritis)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat nyeri menurun
2. Koping terhadap nyeri meningkat
3. Pemantauan tanda-tanda vital stabil
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri
2. Terapi relaksasi
3. Edukasi manajemen nyeri
Penjelasan singkat:
- Lansia (60 tahun) datang ke RS dengan keluhan nyeri di ulu hati. Hasil pengkajian menunjukkan klien memiliki riwayat gastritis sejak 3 tahun lalu dan sering kambuh. Klien biasa mengkonsumsi kopi di pagi hari.
- Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri akut berhubungan dengan peradangan mukosa lambung (Gastritis).
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen nyeri, Terapi relaksasi, dan Edukasi manajemen nyeri.
- Luaran yang diharapkan adalah tingkat nyeri menurun, koping terhadap nyeri meningkat, dan pemantauan tanda-tanda vital stabil. -
Article No. 2069 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia (60 tahun) datang ke RS dengan keluhan nyeri di ulu hati. Hasil pengkajian menunjukkan klien memiliki riwayat gastritis sejak 3 tahun lalu dan sering kambuh. Klien biasa mengkonsumsi kopi di pagi hari. Klien dapat makan dan minum, walaupun sedikit. Apa prioritas masalah yang terjadi pada klien? a. Defisiensi pengetahuan b. Risiko defisit volume cairan c. Nyeri akut d. Nutrisi kurang dari kebutuhan e. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhankulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, prioritas masalah yang terjadi pada klien adalah:
c. Nyeri akut
Penjelasan:
Kondisi klien menunjukkan adanya keluhan nyeri di ulu hati, yang merupakan indikasi dari nyeri akut. Klien memiliki riwayat gastritis yang sering kambuh, dan hal ini dapat menyebabkan nyeri pada ulu hati. Nyeri akut menjadi prioritas utama karena memerlukan penanganan segera untuk mengurangi atau mengatasi rasa nyeri yang dirasakan oleh klien.
Diagnosa Keperawatan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut
Penjelasan singkat:
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah tersebut (nyeri).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Klien melaporkan penurunan nyeri, menunjukkan perilaku yang mengindikasikan penurunan nyeri, dan tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut, seperti manajemen nyeri, terapi farmakologi, terapi nonfarmakologi, dan edukasi terkait nyeri.
Jadi, prioritas masalah yang terjadi pada klien adalah nyeri akut, yang memerlukan penanganan segera untuk mengatasi keluhan tersebut. -
Article No. 2070 | 12 Oct 2024
Klinis : Bapak F (78 tahun) memiliki ulkus tirah baring. Tampak hilang seluruh ketebalan kulit dengan desktruktif ekstensid dan nekrosis jaringan di area sakrum dan ischia kiri sejak masuk RS akibat Gagal Ginjal Akut, Area sakrum dan ischia tampak bersih, granulasi, diberikan hidrogel, dan dibalut dengan balutan transparan yang diganti setiap hari. Penyembuhan luka diperkirakan memakan waktu 6-8 bulan dengan kondisi nutrisi yang adekuat. Apakah diagnosa keperawatan utama yang dapat ditegakkan pada kasus Bapak F?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi Bapak F yang mengalami ulkus tirah baring akibat Gagal Ginjal Akut, diagnosa keperawatan utama yang dapat ditegakkan adalah:
Diagnosa Keperawatan: Kerusakan Integritas Kulit
Definisi: Perubahan epidermis dan/atau dermis.
Definisi SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Perubahan epidermis dan/atau dermis yang disebabkan oleh faktor internal dan/atau eksternal.
Definisi SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pemulihan integritas kulit yang optimal.
Definisi SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Upaya yang dilakukan perawat untuk memulihkan integritas kulit yang optimal.
Penjelasan:
Bapak F mengalami ulkus tirah baring yang menyebabkan hilangnya seluruh ketebalan kulit di area sakrum dan ischia kiri. Kondisi ini menunjukkan adanya kerusakan integritas kulit yang disebabkan oleh faktor eksternal berupa tekanan yang lama akibat tirah baring. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, perbaikan nutrisi, dan pencegahan komplikasi lebih lanjut agar dapat tercapai pemulihan integritas kulit yang optimal. -
Article No. 2071 | 12 Oct 2024
Klinis : Seorang lansia mengeluh tidak bisa BAK, perut terasa tidak nyaman. Lansia tidak ada demam dan BAB sekali seperti biasanya. Perawat mengkaji asupan cairan lansia. Bagaimana cara mengkaji adanya distensi kandung vesika urinaria? a. Letakkan tangan kiri di bawah sela iga 1 dan kostovertebra kanan b. Gunakan bell stetoskop untuk auskultasi c. Inspeksi discharge di meatus urinary d. Palpasi di bawah umbilicus mendekati simfisis e. Ketuk dengan jari kuadran atas abdomen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi seorang lansia yang mengeluh tidak bisa BAK dan perut terasa tidak nyaman.
Diagnosa Keperawatan:
Retensio Urin (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Retensio Urin adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti obstruksi aliran urin, gangguan saraf, atau penurunan kemampuan berkemih pada lansia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah lansia dapat berkemih secara lancar dan tidak ada rasa tidak nyaman di abdomen.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Kaji tanda-tanda distensi kandung kemih, seperti palpasi di bawah umbilicus.
2. Auskultasi suara bising usus untuk mendeteksi adanya obstruksi.
3. Lakukan perawatan kateter, jika diperlukan.
4. Anjurkan minum air putih yang cukup.
5. Berikan edukasi kepada lansia dan keluarga mengenai penanganan retensio urin.
Untuk memeriksa adanya distensi kandung kemih, metode yang tepat adalah:
d. Palpasi di bawah umbilicus mendekati simfisis.
Dengan melakukan palpasi di area tersebut, perawat dapat merasakan apakah kandung kemih teraba mengembung atau tidak, yang menandakan adanya distensi.