Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3997 | 30 Oct 2024
Klinis : Pemantauan Respirasi (I. 01052)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Pemantauan Respirasi (I.01052)".
Diagnosa Keperawatan:
Pemantauan Respirasi (I.01052)
Definisi:
Pemantauan Respirasi (I.01052) merupakan proses pengkajian dan pengamatan terhadap frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan pasien untuk mendeteksi adanya perubahan atau penyimpangan.
SDKI:
Domain: Fisiologis Kompleks
Kelas: Pertukaran Gas
Diagnosa Keperawatan: Pemantauan Respirasi (I.01052)
SLKI:
Luaran Keperawatan:
1. Pola Napas Efektif
2. Oksigenasi Adekuat
3. Pertukaran Gas Adekuat
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
2. Pemantauan Respirasi
3. Pemberian Oksigen
4. Manajemen Jalan Napas
Penjelasan singkat:
Pemantauan Respirasi merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan untuk mengkaji dan memantau pernapasan pasien secara berkala. Hal ini penting untuk mendeteksi adanya perubahan atau penyimpangan pada pola napas, oksigenasi, dan pertukaran gas yang dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan respirasi, pemberian oksigen, dan manajemen jalan napas. Hal ini dilakukan untuk memastikan ventilasi dan oksigenasi pasien berjalan dengan optimal. -
Article No. 3998 | 30 Oct 2024
Klinis : Pertukaran Gas Optimal adalah L.01003
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Pertukaran Gas Optimal" dengan kode L.01003.
Diagnosa Keperawatan:
Pertukaran Gas Optimal (L.01003)
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Pertukaran Gas Optimal adalah kemampuan individu untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Klien menunjukkan pola napas yang efektif.
2. Klien menunjukkan saturasi oksigen dalam batas normal.
3. Klien menunjukkan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kaji pola napas klien.
2. Pantau saturasi oksigen klien.
3. Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
4. Lakukan latihan pernapasan jika diperlukan.
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengoptimalkan pertukaran gas.
Sebagai perawat, saya akan memastikan bahwa klien dengan kondisi pertukaran gas optimal dapat mempertahankan fungsi pernapasan yang efektif dan mencegah terjadinya komplikasi pernapasan. Pemantauan yang ketat serta intervensi keperawatan yang tepat akan menjadi fokus utama dalam penatalaksanaan kondisi ini. -
Article No. 3999 | 30 Oct 2024
Klinis : hipotensi, tidak sadarkan diri, akral dingin,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Volume Cairan Terkait Ketidakseimbangan Antara Intake dan Output Cairan
Penjelasan:
Penurunan volume cairan terkait ketidakseimbangan antara intake dan output cairan ditandai dengan kondisi hipotensi, tidak sadarkan diri, dan akral dingin. Penurunan volume cairan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perdarahan, dehidrasi, atau gangguan kardiovaskular. Hal ini dapat menyebabkan hipoperfusi jaringan dan penurunan pasokan oksigen ke organ vital.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Penurunan volume cairan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara intake dan output cairan.
- Penyebab: Perdarahan, diare, muntah, diabetes insipidus, demam tinggi, dan gagal jantung.
- Gejala dan Tanda: Hipotensi, takikardi, nadi tidak teraba, akral dingin, turgor kulit menurun, mukosa kering, dan urine sedikit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan volume cairan adekuat.
- Kriteria Hasil: Tekanan darah normal, nadi teraba dengan kuat, akral hangat, turgor kulit baik, mukosa lembab, dan jumlah urine normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Monitor intake dan output cairan, pertahankan akses intravena, berikan cairan intraveneus, dan pantau tanda-tanda vital.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda sampaikan adalah penurunan volume cairan terkait ketidakseimbangan antara intake dan output cairan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memonitor intake dan output cairan, mempertahankan akses intravena, memberikan cairan intravena, dan memantau tanda-tanda vital pasien. -
Article No. 4000 | 30 Oct 2024
Klinis : gatal gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gatal-gatal.
Diagnosa Keperawatan:
Pruritus
Definisi:
Pruritus adalah sensasi tidak nyaman pada kulit yang menyebabkan keinginan kuat untuk menggaruk.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pruritus didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman pada kulit yang menyebabkan keinginan kuat untuk menggaruk. Penyebab pruritus dapat berasal dari berbagai macam kondisi, seperti alergi, infeksi, penyakit kulit, atau kondisi sistemik lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan pruritus adalah menurunnya sensasi gatal, tidak terdapat kerusakan kulit akibat garukan, dan tidak terjadi infeksi sekunder.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pruritus antara lain pemberian obat anti-gatal, terapi dingin, terapi panas, perawatan kulit, dan edukasi bagi pasien dan keluarga mengenai manajemen gatal.
Sebagai perawat, saya akan melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap pasien, mengidentifikasi penyebab gatal-gatal, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mengatasi sensasi gatal, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 4001 | 30 Oct 2024
Klinis : Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif [SDKI D.0117]
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif" [SDKI D.0117].
Diagnosa Keperawatan:
Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif [SDKI D.0117]
Definisi:
Ketidakmampuan individu untuk mengidentifikasi, mengatur, dan memenuhi kebutuhan kesehatan secara mandiri.
Penyebab:
1. Kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan.
2. Kurangnya motivasi untuk memelihara kesehatan.
3. Hambatan ekonomi dalam mengakses sumber daya kesehatan.
4. Keterbatasan fisik atau kognitif.
Gejala dan Tanda:
1. Ketidakpatuhan terhadap regimen pengobatan.
2. Keterlambatan dalam mencari perawatan kesehatan.
3. Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan perawatan diri.
4. Kurangnya partisipasi dalam program kesehatan.
Intervensi Keperawatan:
1. Asesmen: Kaji pengetahuan, motivasi, dan hambatan pasien dalam memelihara kesehatan.
2. Edukasi: Berikan edukasi tentang pemeliharaan kesehatan yang efektif.
3. Fasilitasi: Bantu pasien mengidentifikasi dan mengakses sumber daya kesehatan yang sesuai.
4. Monitoring: Pantau kemajuan pasien dalam memelihara kesehatan.
SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan diagnosa keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dalam kasus ini, SDKI yang digunakan adalah "Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif [SDKI D.0117]". Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SIKI meliputi asesmen, edukasi, fasilitasi, dan monitoring. Luaran yang diharapkan berdasarkan SLKI adalah pasien dapat memelihara kesehatan secara efektif. -
Article No. 4002 | 30 Oct 2024
Klinis : Risiko Gangguan Alergi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi risiko gangguan alergi. Saya akan memberikan penjelasan dengan nada akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Alergi
Definisi:
Risiko Gangguan Alergi adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami reaksi hipersensitivitas yang tidak sesuai terhadap suatu alergen.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Riwayat alergi sebelumnya
2. Paparan terhadap alergen
3. Faktor predisposisi alergi (genetik, usia, jenis kelamin)
4. Respons imun yang berlebihan terhadap alergen
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tidak terjadi reaksi alergi
2. Tanda-tanda vital stabil
3. Tidak terjadi komplikasi alergi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Identifikasi faktor risiko alergi
2. Edukasi pencegahan paparan alergen
3. Pemberian terapi antihistamin atau obat lain sesuai rekomendasi dokter
4. Pemantauan tanda-tanda vital dan reaksi alergi
Dalam mengelola risiko gangguan alergi, perawat berperan penting dalam mengidentifikasi faktor risiko, memberikan edukasi pencegahan, serta memantau kondisi pasien secara ketat untuk mencegah terjadinya reaksi alergi yang dapat mengancam jiwa. Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar. -
Article No. 4003 | 30 Oct 2024
Klinis : pasien menanyakan apa sakitnya segerah sembuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan Berhubungan dengan Ketidakpastian Kondisi Kesehatan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Pada kasus ini, pasien merasa cemas karena ketidakpastian kondisi kesehatannya dan berharap agar sakitnya segera sembuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat menunjukkan penurunan tingkat kecemasan, dapat mengidentifikasi sumber kecemasan, dan dapat menerapkan strategi koping yang efektif untuk mengatasi kecemasannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat diberikan adalah:
1. Manajemen Kecemasan: Memberikan dukungan emosional, mengidentifikasi penyebab kecemasan, dan mengajarkan teknik relaksasi.
2. Peningkatan Koping: Membantu pasien mengidentifikasi strategi koping yang efektif, dan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola kecemasannya.
3. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi yang akurat dan jelas mengenai kondisi kesehatan pasien, prognosis, dan rencana perawatan.
Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI yang tepat, diharapkan pasien dapat mengalami penurunan kecemasan dan meningkatkan kemampuan dalam mengelola kecemasannya, sehingga kondisi kesehatannya dapat segera pulih. -
Article No. 4004 | 30 Oct 2024
Klinis : RESIKO INFEKSI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Risiko Infeksi".
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi merupakan diagnosa keperawatan yang termasuk dalam domain Keamanan/Perlindungan, kelas Infeksi. Diagnosa ini mengidentifikasi adanya risiko atau kerentanan pasien terhadap infeksi yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Beberapa luaran keperawatan yang dapat dicapai dalam penanganan risiko infeksi, antara lain:
1. Kontrol Infeksi: Kemampuan individu untuk mencegah atau mengendalikan infeksi.
2. Integritas Kulit: Kemampuan individu untuk mempertahankan kondisi kulit yang sehat.
3. Penyembuhan Luka: Kemampuan individu untuk memulihkan luka dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko infeksi, meliputi:
1. Manajemen Risiko Infeksi: Upaya untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
2. Pencegahan Infeksi: Tindakan untuk mencegah atau meminimalkan transmisi agen infeksi.
3. Perawatan Luka: Tindakan untuk memelihara integritas kulit dan mempromosikan penyembuhan luka.
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengelola risiko infeksi pada pasien. -
Article No. 4005 | 30 Oct 2024
Klinis : RESIKO INFEKSI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi "Resiko Infeksi" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Resiko Infeksi
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Resiko Infeksi didefinisikan sebagai kerentanan terhadap invasi dan proliferasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan. Faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain penurunan sistem imun, prosedur invasif, malnutrisi, dan lingkungan yang tidak higienis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan risiko infeksi adalah: Tidak terjadi infeksi, Tanda-tanda infeksi minimal, dan Pemulihan infeksi yang cepat. Indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi luaran ini mencakup tanda-tanda vital, hasil pemeriksaan laboratorium, dan observasi klinis.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mencegah dan mengelola risiko infeksi meliputi: Menjaga higiene diri pasien, Mempertahankan lingkungan yang bersih dan steril, Memantau tanda-tanda vital dan gejala infeksi, Memberikan edukasi tentang pencegahan infeksi, Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian terapi antibiotik atau antiviral jika diperlukan.
Dengan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengelola risiko infeksi pada pasien, sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi atau mempercepat pemulihan jika infeksi sudah terjadi. -
Article No. 4006 | 30 Oct 2024
Klinis : DO: Suhu: 39,2°C Akral teraba hangat DS: Ibu klien mengatakan An. N demam sejak seminggu lalu, demam naik-turun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam kasus ini, berdasarkan data objektif (DO) dan data subjektif (DS) yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas 37,2°C (99°F) yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, gangguan termoregulasi, atau respon terhadap stres.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Peningkatan suhu tubuh di atas ambang batas normal.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Suhu tubuh kembali normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan klien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan perkembangannya.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia, seperti pemberian kompres hangat, pengaturan lingkungan, dan pemantauan tanda-tanda vital.
Berdasarkan informasi yang diberikan, klien mengalami demam sejak seminggu lalu dengan suhu tubuh mencapai 39,2°C dan akral teraba hangat. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan suhu tubuh atau hipertermia yang perlu ditangani.