Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2164 | 13 Oct 2024
Klinis : sdki gmo
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "GMO".
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Metabolisme Oksigen (GMO)
Definisi:
GMO adalah kondisi yang ditandai dengan gangguan ventilasi, perfusi, dan pertukaran gas yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen serta produksi dan eliminasi karbon dioksida.
SLKI (Luaran Keperawatan):
1. Ventilasi Adekuat
2. Pertukaran Gas Adekuat
3. Status Oksigenasi Membaik
SIKI (Intervensi Keperawatan):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
2. Manajemen Oksigenasi
3. Manajemen Ventilasi
4. Manajemen Perfusi
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan GMO menggambarkan kondisi di mana terjadi gangguan pada ventilasi, perfusi, dan pertukaran gas yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen serta produksi dan eliminasi karbon dioksida. Luaran keperawatan yang diharapkan adalah ventilasi yang adekuat, pertukaran gas yang baik, dan status oksigenasi yang membaik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup pemantauan tanda-tanda vital, manajemen oksigenasi, manajemen ventilasi, dan manajemen perfusi. -
Article No. 2165 | 13 Oct 2024
Klinis : sdki gangguan mental organik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Proses Pikir
Definisi:
Gangguan proses pikir ditandai dengan perubahan kualitas, kuantitas, isi, dan/atau alur pikir yang tidak sesuai dengan realita dan menyebabkan masalah pada fungsi individu.
Definisi SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan proses pikir adalah ketidakmampuan individu untuk berpikir secara logis, realistis, dan berorientasi pada tujuan akibat perubahan kualitas, kuantitas, isi, dan/atau alur pikir.
Etiologi:
1. Perubahan fisiologis otak
2. Penyakit fisik
3. Efek samping obat
4. Stres psikososial
5. Trauma
Karakteristik Utama:
1. Perubahan kualitas, kuantitas, isi, dan/atau alur pikir
2. Gangguan dalam berpikir logis, realistis, dan berorientasi pada tujuan
Faktor yang Berhubungan:
1. Perubahan struktur dan fungsi otak
2. Penyakit fisik
3. Efek samping obat
4. Stres psikososial
5. Trauma
Intervensi Keperawatan (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Terapeutik: Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan terapeutik untuk mendukung pemulihan klien.
2. Terapi Kognitif: Membantu klien untuk memperbaiki proses pikir yang terganggu melalui teknik-teknik terapi kognitif.
3. Terapi Aktivitas: Melibatkan klien dalam aktivitas yang terstruktur untuk meningkatkan fungsi kognitif dan perilaku.
4. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan emosional dan psikologis untuk membantu klien menghadapi perubahan yang terjadi.
Hasil yang Diharapkan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan proses pikir menurun
2. Kemampuan berpikir logis, realistis, dan berorientasi pada tujuan meningkat
3. Klien dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
4. Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari
Peran Perawat:
Sebagai seorang pakar keperawatan, perawat berperan dalam melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa keperawatan, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu klien dengan gangguan proses pikir. Perawat juga berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk memberikan perawatan komprehensif. -
Article No. 2166 | 13 Oct 2024
Klinis : sdki gangguan mental organik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan mental organik.
Diagnosa Keperawatan (SDKI):
Gangguan Fungsi Kognitif
Definisi:
Gangguan dalam kemampuan untuk belajar, berpikir, dan memecahkan masalah yang disebabkan oleh disfungsi otak.
Penyebab:
1. Stroke
2. Trauma kepala
3. Infeksi otak
4. Tumor otak
5. Degenerasi neurologis (contoh: demensia tipe Alzheimer)
Karakteristik/Gejala:
1. Penurunan daya ingat
2. Penurunan kemampuan berpikir abstrak
3. Penurunan kemampuan membuat keputusan
4. Penurunan kemampuan merencanakan dan mengorganisasi
5. Disorientasi waktu, tempat, dan orang
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Perilaku
2. Stimulasi Kognitif
3. Orientasi Realitas
4. Terapi Reminiscence
5. Latihan Ingatan
Luaran Asuhan Keperawatan (SIKI):
1. Fungsi Kognitif Membaik
2. Orientasi Membaik
3. Perilaku Adaptif Membaik
4. Kemampuan Perawatan Diri Membaik
5. Kesejahteraan Psikologis Membaik
Dalam kesimpulan, gangguan fungsi kognitif adalah diagnosa keperawatan yang terkait dengan penurunan kemampuan belajar, berpikir, dan memecahkan masalah yang disebabkan oleh disfungsi otak. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen perilaku, stimulasi kognitif, orientasi realitas, terapi reminiscence, dan latihan ingatan. Luaran yang diharapkan adalah fungsi kognitif, orientasi, perilaku adaptif, kemampuan perawatan diri, dan kesejahteraan psikologis yang membaik. -
Article No. 2167 | 13 Oct 2024
Klinis : sdki gangguan mental organik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan mental organik.
Diagnosis Keperawatan:
Gangguan Fungsi Kognitif (SDKI)
Penjelasan:
Gangguan Fungsi Kognitif adalah ketidakmampuan klien untuk memproses informasi secara adekuat yang disebabkan oleh perubahan struktur atau fungsi otak. Kondisi ini dapat disebabkan oleh gangguan mental organik, seperti demensia, delirium, atau gangguan neurokognitif lainnya.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Fungsi Kognitif Membaik
2. Kecemasan Menurun
3. Kemampuan Beraktivitas Membaik
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Perilaku
2. Stimulasi Kognitif
3. Orientasi Realitas
4. Dukungan Emosional
5. Edukasi Kesehatan
Sebagai perawat, saya akan menggunakan pendekatan yang komprehensif untuk mengelola kondisi gangguan fungsi kognitif ini. Melalui intervensi-intervensi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan fungsi kognitif, menurunkan kecemasan, dan membantu klien melakukan aktivitas sehari-hari secara lebih mandiri. -
Article No. 2168 | 13 Oct 2024
Klinis : Klien melaporkan adanya bercak putih yang semakin meluas dan kering. Ditemukan bercak-bercak putih pada kulit, dengan kondisi kulit yang kering dan iritasi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Kulit Terkait Perubahan Integritas Kulit
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Kulit adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen pada kulit, yang dapat membahayakan kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama perawatan adalah untuk mencegah dan mengendalikan infeksi pada kulit, serta memulihkan integritas kulit yang terganggu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Perawatan Kulit: Menilai kondisi kulit, membersihkan kulit dengan lembut, dan mengaplikasikan pelembab untuk menjaga kelembapan kulit.
2. Manajemen Infeksi: Memantau tanda-tanda infeksi, mengevaluasi respons terhadap pengobatan, dan melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan yang tepat.
3. Edukasi Pasien: Memberikan edukasi mengenai perawatan kulit yang tepat, serta mengenali tanda-tanda infeksi dan kapan harus segera meminta bantuan tenaga kesehatan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat mencegah dan mengendalikan infeksi pada kulit, serta memulihkan integritas kulit yang terganggu pada pasien. -
Article No. 2169 | 13 Oct 2024
Klinis : Data Subjektif Data Objektif 1. Klien mengatakan bahwa ia mulai merasakan bercak-bercak putih pada kulitnya sekitar tiga bulan yang lalu, yang awalnya tidak terasa gatal, bercak tersebut semakin meluas dan mulai muncul di bagian tangan, kaki dan punggung. 2. Klien mengatakan bahwa ia merasa khawatir karena bercak tersebut. 3. Klien juga mengeluhkan adanya sensasi kesemutan dan kehilangan rasa pada area kulit yang terkena, terutama di tangan dan kaki. Ia merasa tidak nyaman. 4. Klien mengatakan bahwa ia merasa cemas akibat penyakitnya. 5. Klien mengatakan bahwa ia merasa cemas akibat penyakit 6. Klien mengatakan bahwa selama sakit, pola istirahat dan tidurnya mengalami perubahan, Klien mengeluhkan sering terbangun di malam hari, merasa tidak nyaman, dan sulit untuk kembali tidur setelah terbangun 7. Klien mengatakan ia merasa cemas dan khawatir 1. Klien tampak lemah dan tampak tidak nyaman 2. Berdasarkan hasil pemeriksaan kulit klien tampak terdapat bercak-bercak putih yang lebih terang dibandingkan dengan warna kulit normal di sekitarnya, Kulit klien tampak kering dan ada beberapa area yang mungkin mengalami iritasi. 3. Berdasarkan hasil pemeriksaan Klien menunjukkan suhu kulit yang hangat pada area yang tidak terkena, tetapi hasil pemeriksaan, area kulit yang mengalami bercak putih terasa lebih dingin.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa kondisi klien tersebut mengarah pada diagnosis keperawatan:
1. Gangguan integritas kulit
2. Cemas
3. Gangguan pola tidur
Berikut penjelasan singkat dari masing-masing diagnosis keperawatan berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Gangguan Integritas Kulit
- SDKI: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit yang menyebabkan ketidakmampuan mempertahankan pelindung tubuh.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang diberikan untuk memulihkan atau mempertahankan integritas kulit, seperti perawatan kulit, pemberian obat topikal, dan perawatan luka.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti observasi kondisi kulit, perawatan kulit, dan pemberian edukasi.
2. Cemas
- SDKI: Respon emosi dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan non-spesifik, yang ditandai dengan perasaan tidak nyaman atau khawatir.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang diberikan untuk mengurangi kecemasan, seperti terapi relaksasi, terapi kognitif, dan pemberian obat anti-kecemasan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti asesmen kecemasan, terapi modalitas, dan pemberian dukungan emosional.
3. Gangguan Pola Tidur
- SDKI: Perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan atau disfungsi.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang diberikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur, seperti manajemen lingkungan, terapi relaksasi, dan penggunaan obat-obatan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti asesmen pola tidur, modifikasi lingkungan, dan pemberian edukasi.
Dengan demikian, keperawatan yang dapat diberikan pada klien tersebut meliputi observasi dan perawatan kondisi kulit, manajemen kecemasan, serta intervensi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur. -
Article No. 2170 | 13 Oct 2024
Klinis : Data Subjektif Data Objektif 1. Klien mengatakan bahwa ia mulai merasakan bercak-bercak putih pada kulitnya sekitar tiga bulan yang lalu, yang awalnya tidak terasa gatal, bercak tersebut semakin meluas dan mulai muncul di bagian tangan, kaki dan punggung. 2. Klien mengatakan bahwa ia merasa khawatir karena bercak tersebut. 3. Klien juga mengeluhkan adanya sensasi kesemutan dan kehilangan rasa pada area kulit yang terkena, terutama di tangan dan kaki. Ia merasa tidak nyaman. 4. Klien mengatakan bahwa ia merasa cemas akibat penyakitnya. 5. Klien mengatakan bahwa ia merasa cemas akibat penyakit 6. Klien mengatakan bahwa selama sakit, pola istirahat dan tidurnya mengalami perubahan, Klien mengeluhkan sering terbangun di malam hari, merasa tidak nyaman, dan sulit untuk kembali tidur setelah terbangun 7. Klien mengatakan ia merasa cemas dan khawatir 1. Klien tampak lemah dan tampak tidak nyaman 2. Berdasarkan hasil pemeriksaan kulit klien tampak terdapat bercak-bercak putih yang lebih terang dibandingkan dengan warna kulit normal di sekitarnya, Kulit klien tampak kering dan ada beberapa area yang mungkin mengalami iritasi. 3. Berdasarkan hasil pemeriksaan Klien menunjukkan suhu kulit yang hangat pada area yang tidak terkena, tetapi hasil pemeriksaan, area kulit yang mengalami bercak putih terasa lebih dingin.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan infeksi jamur (tinea corporis)
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Integritas Kulit: ketidakmampuan epidermis dan/atau dermis untuk menjalankan fungsinya sebagai pelindung.
- Penyebab yang mungkin adalah infeksi jamur.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Integritas Kulit Membaik: epidermis dan dermis menjalankan fungsi pelindung dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Perawatan Luka: tindakan untuk memulihkan integritas kulit.
- Manajemen Infeksi: tindakan untuk mengendalikan infeksi.
- Edukasi Manajemen Penyakit: tindakan untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang penyakitnya.
2. Kecemasan berhubungan dengan perubahan kesehatan (tinea corporis)
Penjelasan:
SDKI:
- Kecemasan: perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya.
- Penyebabnya adalah perubahan kesehatan yang dialami pasien.
SLKI:
- Tingkat Kecemasan Menurun: pasien menunjukkan tanda-tanda kecemasan yang berkurang.
SIKI:
- Manajemen Kecemasan: tindakan untuk mengurangi kecemasan pasien.
- Terapi Relaksasi: teknik untuk membantu pasien mencapai relaksasi.
- Dukungan Emosional: tindakan untuk memberikan dukungan emosional pada pasien.
3. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan:
SDKI:
- Gangguan Pola Tidur: ketidakmampuan untuk mempertahankan atau mencapai pola tidur yang adekuat.
- Penyebabnya adalah gangguan integritas kulit yang mengganggu kenyamanan pasien.
SLKI:
- Pola Tidur Membaik: pasien menunjukkan pola tidur yang adekuat dan restful.
SIKI:
- Manajemen Nyeri: tindakan untuk mengurangi nyeri yang mengganggu tidur pasien.
- Manajemen Kenyamanan: tindakan untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
- Edukasi Manajemen Penyakit: tindakan untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang penyakitnya. -
Article No. 2171 | 13 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di unit medikal dengan diagnosa DHF. Hasil pengkajian pasien mengeluh lemas, mual, tidak nafsu makan dan badan menggigil. Hasil pemeriksaan fisik: mukosa bibir kering, turgor elastis, CRT: > 2 detik. TD: 100/60 mmHg, frekuensi nadi: 112x/menit, frekuensi napas: 21x/menit, S: 39.80C, Hasil laboratorium Hb: 14.3 gr/dl, hematokrit: 56%, leukosit: 3900/ul, trombosit: 52.000/ul. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Saya sebagai perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan prioritas dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI berdasarkan kasus yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan Prioritas:
1. Ketidakseimbangan Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat demam berdarah.
Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Volume Cairan: Kondisi di mana terdapat peningkatan atau penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler yang berdampak terhadap kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Volume Cairan
2. Perfusi Jaringan
3. Hemodinamik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
2. Pemantauan Cairan
3. Terapi Cairan
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami dehidrasi dengan tanda-tanda seperti mukosa bibir kering, turgor kulit menurun, dan CRT > 2 detik, serta adanya perubahan parameter vital (TD rendah, nadi cepat, suhu tinggi), maka diagnosa keperawatan prioritas adalah Ketidakseimbangan Volume Cairan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen cairan, pemantauan cairan, dan terapi cairan untuk mengembalikan keseimbangan volume cairan pasien.
Wassalamualaikum. -
Article No. 2172 | 13 Oct 2024
Klinis : Seorang pasien datang ke Rumah sakit dengan keluhan pilek tidak sembuh-sembuh mudah badan lemas, demam dan tidak nafsu makan disertai berat badan menurun. Pasien juga mengeluh batuk dan pilek yang tidak kunjung sembuh. Dokter mendiagnosa pasien menderita leukemia akut dan perlu dirawat di ruangan khusus. Apakah masalah keperawatan yang terjadi pada pasien tersebut yang harus diwaspadai oleh perawat?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan mengidentifikasi masalah keperawatan yang perlu diwaspadai pada pasien dengan kondisi yang Anda deskripsikan. Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin terjadi pada pasien tersebut:
1. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena keterbatasan energi.
- Gejala yang mungkin timbul: Pasien mengeluh mudah lelah dan lemas.
- Tujuan Keperawatan (SLKI): Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen Energi, Manajemen Kelelahan, dan Peningkatan Aktivitas Fisik.
2. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Gejala yang mungkin timbul: Pasien mengeluh tidak nafsu makan dan berat badan menurun.
- Tujuan Keperawatan (SLKI): Pasien dapat mempertahankan berat badan ideal.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen Nutrisi, Manajemen Anoreksia, dan Peningkatan Nutrisi.
3. Hipertermia
- Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal.
- Gejala yang mungkin timbul: Pasien mengalami demam.
- Tujuan Keperawatan (SLKI): Suhu tubuh pasien dalam batas normal.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen Demam dan Manajemen Temperatur.
4. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Gejala yang mungkin timbul: Pasien mengeluh batuk dan pilek yang tidak kunjung sembuh.
- Tujuan Keperawatan (SLKI): Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen Jalan Napas, Terapi Inhalasi, dan Peningkatan Batuk.
Sebagai seorang perawat, saya akan memantau dan mengelola masalah-masalah keperawatan ini secara komprehensif untuk memastikan perawatan yang optimal bagi pasien dengan leukemia akut. Kolaborasi yang erat dengan tim kesehatan lainnya, termasuk dokter, sangat penting untuk mencapai hasil perawatan yang terbaik. -
Article No. 2173 | 13 Oct 2024
Klinis : An. A.P, perempuan, usia 3 tahun dengan diagnosis sindroma nefrotik resisten steroid, masuk kerumah sakit dengan rencana siklofosfamid pulse ke III. Tidak ada riwayat penyakit serupa sebelumnya dalam keluarga. Pada Juli 2015, An. A.P didiagnosis sindroma nefrotik, bengkak di seluruh tubuh, buang air besar cair, dan sesak nafas. An. A.P memiliki riwayat imunisasi lengkap. Pengobatan siklofosfamid pulse pertama pada Februari 2016 dan kedua pada Maret 2016. Saat masuk ruang non infeksi tanggal 04-04-2016, hasil pemeriksaan fisiknya adalah tekanan darah 100/59 mmHg, frekuensi napas 21x/menit, nadi 110x/menit, suhu tubuh per axilla 36ºC, rata-rata jumlah minum anak 800-1000 cc/hari, terdapat edema palpebra kiri dan kanan derajat 2. IWL anak 364,5 cc/24 jam, keseimbangan cairan positif 132 cc/24 jam, diuresis 3,3 cc/kgBB/jam. BB anak saat ini 13,5 kg, BB sebelum sakit=14 kg, TB= 89 cm, lingkar lengan atas 15 cm, lingkar perut= 50 cm, porsi makan selalu habis, tidak ada alergi makanan, bising usus 7x/menit. Berkolaborasi dengan petugas gizi didapatkan data kebutuhan kalori anak 1250 kalori. Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 04-04-2016 didapatkan nilai Hb= 10,4 g/dl (normalnya 13-18), Hct= 32,5%, MCV/VER= 70,7 fl (normalnya 80-100 fL), MCH/HER= 22,6 pg (normalnya 28-34 pg/sel), jumlah trombosit= 574000/μl (170rb-380rb), neutrofil= 91,5% (normalnya 36-73%), limfosit= 49,9% (normalnya 15-45), laju endap darah= 25nm (normalnya >15 mm/jam). Terapi yang diberikan adalah lisinopril 1x1,25 mg, angioten 1x12,5 mg, prednison 5 mg (Senin 2 tablet-Rabu 1 tablet-Jumat 1 tablet), Calnic 1x5 ml, Siklofosfamid 400 mg, diet makan biasa 1200 kalori. Protein urin +3 (biasa pada pasien resisten steroid), Albumin 3 g/L (3,5-5 g/L), Kolestrol 220 (hiperkolestrolemia), natrium 155 (normalnya 135-145) hipernatremi, kalium 4,5 mEq/L (normal 3,6-5,2 mEq/L).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi An. A.P:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi cairan dan elektrolit, ditandai dengan edema palpebra, keseimbangan cairan positif, dan hipernatremia.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kebutuhan tubuh lebih dari asupan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi dan protein, ditandai dengan penurunan berat badan dan hipoalbuminemia.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun, penggunaan obat imunosupresan, dan hospitalisasi.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
1. Kelebihan volume cairan:
- SDKI: Kelebihan volume cairan
- SLKI: Tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu), keseimbangan cairan, edema
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memantau dan mengendalikan cairan, elektrolit, dan status hemodinamik
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kebutuhan tubuh lebih dari asupan:
- SDKI: Ketidakseimbangan nutrisi: kebutuhan tubuh lebih dari asupan
- SLKI: Berat badan, indeks massa tubuh, kadar albumin, asupan nutrisi
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk menilai dan memenuhi kebutuhan nutrisi
3. Risiko infeksi:
- SDKI: Risiko infeksi
- SLKI: Riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, hasil laboratorium
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengawasi infeksi
Dengan menggunakan standar SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat mengidentifikasi masalah keperawatan, mengumpulkan data yang relevan, serta merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi kondisi An. A.P.