Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2218 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datang kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup tenang dan kooperatif. Menurut keluarga, masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, mari kita bahas diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perilaku Kekerasan didefinisikan sebagai keadaan di mana individu memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kerusakan fisik pada diri sendiri atau orang lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan adalah pasien mampu mengendalikan perilaku kekerasan, tidak terjadi cedera pada diri sendiri atau orang lain, dan pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi faktor pemicu perilaku kekerasan
2. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
3. Latih teknik relaksasi dan strategi koping untuk mengendalikan perilaku kekerasan
4. Pantau tanda-tanda perilaku kekerasan
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam penatalaksanaan pasien.
Dengan pendekatan yang berfokus pada pengendalian perilaku kekerasan, diharapkan pasien dapat mencapai kondisi yang stabil dan mampu beraktivitas sehari-hari dengan baik. -
Article No. 2219 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datang kontrol ke poli Jiwa diantar oleh ibunya. cukup tenang dan kooperatif saat ini. Pasien mengatakan dirinya lebih membaik saat ini, tidak ada persasaan cemas dan murung 1 minggu terakhir. Pasien mengatakan dirinya kadang begadang karena menyelesaikan tugas2nya yang seharusnya masih bisa dilanjutkan keesokan harinya. Makan baik, pasien patuh minum obat, tidak ada perilaku impulsive saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Aktivitas Tidur Kurang (SDKI)
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Risiko Aktivitas Tidur Kurang adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami pola aktivitas tidur yang tidak adekuat.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Risiko Aktivitas Tidur Kurang adalah:
- Pola tidur membaik
- Kualitas tidur membaik
- Durasi tidur membaik
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Risiko Aktivitas Tidur Kurang antara lain:
- Manajemen Tidur
- Terapi Relaksasi
- Edukasi Aktivitas Tidur
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien menunjukkan gejala Risiko Aktivitas Tidur Kurang karena kebiasaan begadang untuk menyelesaikan tugas-tugas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi tentang pentingnya pola tidur yang baik, mengajarkan teknik relaksasi untuk membantu pasien tidur, serta membantu pasien dalam manajemen waktu agar dapat menyelesaikan tugas-tugas tanpa harus begadang. -
Article No. 2220 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien saat ini cukup tenang, kooperatif, pasien mengatakan saat ini tidak ada keluhan, pasien mengatakan perutmya sudah tidak sakit. Sesekali pasien tidak nyambung. Tidur baik. Makan baik. Pasien beraktivitas membantu orang dirumah. Pasien cukup nyambung jika diajak bicara.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakstabilan Emosi (SDKI)
Definisi: Rentan terhadap perubahan suasana hati yang tidak stabil, yang dapat mengarah pada respons emosional yang tidak proporsional atau tidak sesuai dengan situasi.
Penjelasan:
Pasien saat ini cukup tenang dan kooperatif, namun sesekali menunjukkan tanda-tanda ketidaknyambungan dalam berkomunikasi. Meskipun tidak ada keluhan yang disampaikan oleh pasien, adanya gejala tidak nyambung saat berkomunikasi dapat menjadi indikasi adanya risiko ketidakstabilan emosi yang perlu diidentifikasi dan diatasi.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas Emosi
2. Kemampuan Komunikasi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Terapi Perilaku Kognitif
2. Manajemen Stres
3. Terapi Suportif
Tujuan intervensi ini adalah untuk membantu pasien mencapai stabilitas emosi dan kemampuan komunikasi yang optimal, sehingga dapat terlibat dalam aktivitas sehari-hari dengan baik.
Demikian diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap memberikan penjelasan yang lebih rinci. -
Article No. 2221 | 14 Oct 2024
Klinis : badan lemas ,nyeri tengkuk, riwayat jantung
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.1
- Deskripsi: Kelemahan umum
2. Kode ICD-10:
- Kode: M54.2
- Deskripsi: Nyeri tengkuk
3. Kode ICD-10:
- Kode: I50.9
- Deskripsi: Gagal jantung, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Dalam hal ini, tidak ada kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang spesifik, karena kondisi ini umumnya memerlukan evaluasi klinis dan pengobatan simptomatik, seperti istirahat, terapi suportif, atau pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan. Pasien dengan riwayat penyakit jantung mungkin memerlukan pemantauan dan penanganan yang sesuai untuk kondisi tersebut. -
Article No. 2222 | 14 Oct 2024
Klinis : badan lemas ,nyeri tengkuk, riwayat jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Bersedia, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (Fatigue)
Penjelasan: Kelelahan adalah suatu keadaan subjektif yang ditandai dengan perasaan lemah dan energi yang menurun, serta keterbatasan dalam melakukan aktivitas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk riwayat penyakit jantung.
2. Nyeri Akut
Penjelasan: Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut. Pada kasus ini, nyeri tengkuk dapat menjadi indikasi adanya masalah muskuloskeletal atau neurologis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kelelahan (Fatigue)
- Definisi: Sensasi subjektif yang menyebabkan melemahnya kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik dan mental secara efisien.
- Penyebab: Faktor fisik, psikologis, dan/atau situasional.
- Karakteristik: Cepat merasa lelah, sulit memulai atau menyelesaikan aktivitas, penurunan motivasi, dan penurunan konsentrasi.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Penyebab: Penyakit, cedera, prosedur medis, dan/atau faktor psikologis.
- Karakteristik: Nyeri yang dirasakan, lokasi nyeri, kualitas nyeri, durasi, frekuensi, dan faktor yang mempengaruhi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Energi
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Kriteria Hasil: Kelelahan berkurang, kemampuan untuk melakukan aktivitas meningkat, dan motivasi untuk beraktivitas meningkat.
2. Manajemen Nyeri
- Definisi: Kemampuan untuk mengontrol atau mengurangi nyeri atau rasa tidak nyaman.
- Kriteria Hasil: Nyeri terkontrol, kemampuan menggunakan teknik manajemen nyeri, dan kepuasan terhadap manajemen nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kelelahan
- Intervensi: Identifikasi penyebab kelelahan, atur istirahat dan aktivitas, latihan fisik yang teratur, serta intervensi psikologis jika diperlukan.
2. Manajemen Nyeri
- Intervensi: Identifikasi penyebab nyeri, lakukan pengkajian nyeri, berikan terapi farmakologis dan non-farmakologis, serta ajarkan teknik manajemen nyeri kepada pasien.
Harapnya, informasi ini dapat membantu Anda dalam memahami pendekatan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi kondisi yang Anda deskripsikan. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 2223 | 14 Oct 2024
Klinis : sars
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan SARS:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Sekresi berlebih, edema, kelelahan otot pernapasan, dan kelemahan.
2. Penurunan Ventilasi Spontan
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan fungsi ventilasi yang adekuat.
- Penyebab: Kerusakan pada struktur atau fungsi pernapasan, seperti infeksi paru-paru, gangguan neuromuskuler, dan perubahan mekanis.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi aktivitas fisik.
- Penyebab: Kelemahan fisik, kelelahan, dan napas pendek.
4. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengkompromikan kesehatan.
- Penyebab: Penurunan sistem imun, paparan terhadap patogen, dan kurangnya pengetahuan tentang pencegahan infeksi.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi, mengelompokkan, dan mendokumentasikan masalah kesehatan pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk menggambarkan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk memandu perawat dalam memberikan tindakan keperawatan yang efektif dan aman dalam mengatasi masalah kesehatan pasien.
Perawat berperan penting dalam menerapkan standar-standar ini untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien dengan SARS. -
Article No. 2224 | 14 Oct 2024
Klinis : sars
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakefektifan pertukaran gas di dalam alveolus-kapiler yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam darah arterial.
2. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan perbanyakan organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
3. Gangguan Pola Napas
Definisi: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama inspirasi dan ekspirasi yang dapat mengganggu ventilasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pertukaran Gas Optimal
2. Tidak Terjadi Infeksi
3. Pola Napas Efektif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Ventilasi
2. Pencegahan Infeksi
3. Manajemen Jalan Napas
Penjelasan Singkat:
SARS adalah penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh coronavirus. Diagnosa keperawatan yang relevan meliputi gangguan pertukaran gas, risiko infeksi, dan gangguan pola napas. Tujuan keperawatan adalah mencapai pertukaran gas yang optimal, mencegah terjadinya infeksi, dan mempertahankan pola napas yang efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen ventilasi, pencegahan infeksi, dan manajemen jalan napas. -
Article No. 2225 | 14 Oct 2024
Klinis : Manajemen nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Manajemen Nyeri:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Karakteristik Utama: Ekspresi verbal atau nonverbal tentang rasa tidak nyaman, keluhan tentang nyeri, perubahan fisiologis yang menunjukkan nyeri.
- Faktor yang Berhubungan: Cedera jaringan, proses penyakit, prosedur terapeutik, stres psikologis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Klien mampu mengenali dan mengkomunikasikan nyeri, menggunakan strategi pengurangan nyeri yang efektif, dan melaporkan penurunan tingkat nyeri.
- Kriteria Hasil: Klien melaporkan penurunan tingkat nyeri, menggunakan manajemen nyeri yang efektif, dan menunjukkan pemahaman tentang penyebab dan penanganan nyeri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri
- Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang ditujukan untuk mengurangi atau membantu klien mengatasi nyeri yang dirasakan.
- Aktivitas Keperawatan:
- Mengkaji nyeri (lokasi, karakteristik, durasi, intensitas, dan faktor pencetus)
- Memberikan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
- Mengevaluasi efektivitas intervensi nyeri
- Memberikan edukasi tentang manajemen nyeri kepada klien dan keluarga
Dengan menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar dalam menangani kondisi Manajemen Nyeri pada klien. -
Article No. 2226 | 14 Oct 2024
Klinis : belum bisa BAB
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "belum bisa BAB" dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar keperawatan.
Diagnosa Keperawatan:
Konstipasi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Konstipasi adalah "kondisi di mana individu mengalami kesulitan dalam defekasi, dengan frekuensi lebih sedikit dari normal, disertai pengeluaran feses yang keras dan kering".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan konstipasi adalah:
1. Klien dapat buang air besar secara teratur.
2. Feses klien lembut dan mudah dikeluarkan.
3. Klien tidak mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman saat buang air besar.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani konstipasi antara lain:
1. Pemberian cairan dan serat yang cukup.
2. Pengaturan pola makan dan aktivitas.
3. Pemberian laksatif atau obat pencahar sesuai indikasi.
4. Edukasi kepada klien dan keluarga mengenai manajemen konstipasi.
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk penanganan lebih lanjut jika diperlukan.
Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI ini penting untuk memastikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan konstipasi sesuai dengan praktik keperawatan yang berlandaskan bukti dan standar profesi. -
Article No. 2227 | 14 Oct 2024
Klinis : mual, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Mual dan Muntah
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mual dan Muntah adalah diagnosa keperawatan yang mengacu pada perasaan tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk memuntahkan isi perut. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti efek samping obat, infeksi, cedera, atau kondisi medis lainnya.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Mual dan Muntah adalah pasien dapat mengenali penyebab mual dan muntah, pasien dapat mengelola mual dan muntah dengan efektif, dan pasien dapat mempertahankan status hidrasi yang adekuat.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Mual dan Muntah antara lain:
a. Manajemen Mual dan Muntah: Melakukan pengkajian komprehensif, memberikan obat antiemetik jika diperlukan, dan mengajarkan teknik relaksasi.
b. Manajemen Cairan dan Elektrolit: Memantau intake dan output cairan, memberikan cairan intravena jika diperlukan, dan memantau keseimbangan elektrolit.
c. Edukasi dan Konseling: Memberikan informasi tentang penyebab, pencegahan, dan pengelolaan mual dan muntah.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian komprehensif, memberikan intervensi sesuai dengan kondisi pasien, dan memantau respons pasien terhadap intervensi yang diberikan. Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi keluhan mual dan muntah, mempertahankan status hidrasi, dan memberikan edukasi yang tepat bagi pasien.