Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2433 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien dengan talasemia HB 8.6 tujuan target terukur resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Infeksi: Tingkat infeksi berada dalam rentang normal.
2. Status Imun: Sistem imun berfungsi secara adekuat.
3. Tanda-Tanda Inflamasi: Tanda-tanda inflamasi minimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Infeksi: Memantau tanda dan gejala infeksi, melakukan perawatan luka/invasif, menjaga kebersihan, memberikan obat sesuai indikasi.
2. Peningkatan Imunitas: Memfasilitasi istirahat yang cukup, menyediakan nutrisi adekuat, mengurangi stres.
3. Pencegahan Infeksi: Menerapkan tindakan pencegahan infeksi, memantau hasil pemeriksaan laboratorium, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Pasien dengan talasemia HB 8.6 memiliki risiko infeksi yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Perawat harus memantau tanda-tanda infeksi, menjaga kebersihan, dan meningkatkan imunitas pasien. Selain itu, perawat juga harus berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mencegah infeksi dan memantau hasil pemeriksaan laboratorium. -
Article No. 2434 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien dengan talasemia HB 8.6 tujuan target terukur perfusi jaringa perifer tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Perfusi jaringan perifer tidak efektif
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Perfusi jaringan perifer tidak efektif adalah ketidakadekuatan sirkulasi darah ke jaringan perifer, yang dapat menyebabkan gangguan pasokan oksigen dan nutrisi ke jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah intervensi keperawatan, pasien akan menunjukkan perfusi jaringan perifer yang efektif, ditandai dengan:
1. Ekstremitas hangat
2. Pengisian kapiler normal
3. Warna kulit normal
4. Denyut nadi perifer teraba
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi perfusi jaringan perifer tidak efektif meliputi:
1. Evaluasi status sirkulasi perifer (pengukuran tekanan darah, pengisian kapiler, warna kulit, suhu ekstremitas)
2. Pengaturan posisi untuk meningkatkan aliran darah (elevasi ekstremitas, penggunaan bantalan)
3. Pemberian oksigen, sesuai indikasi
4. Pemberian cairan/nutrisi yang adekuat
5. Edukasi pasien dan keluarga mengenai pentingnya pemantauan dan perawatan ekstremitas
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI untuk kondisi pasien dengan talasemia Hb 8,6 dengan tujuan target terukur perfusi jaringan perifer tidak efektif. Jika Anda membutuhkan informasi tambahan, silakan tanyakan. -
Article No. 2435 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien dengan talasemia HB 8.6 tujuan target terukur intoleransi aktivitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik atau psikologis."
Karakteristik Utama:
1. Kelelahan yang berlebihan saat aktivitas
2. Sesak napas saat aktivitas
3. Nyeri saat aktivitas
4. Penurunan toleransi terhadap aktivitas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Intoleransi Aktivitas meliputi:
1. Peningkatan Toleransi Aktivitas
2. Peningkatan Kekuatan Otot
3. Peningkatan Energi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan untuk Intoleransi Aktivitas mencakup:
1. Manajemen Aktivitas
2. Latihan Fisik
3. Terapi Oksigen
4. Manajemen Kelelahan
Dalam kasus pasien dengan talasemia HB 8.6, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Melakukan penilaian toleransi aktivitas pasien
2. Menyusun rencana latihan fisik yang sesuai dengan kondisi pasien
3. Memberikan edukasi dan dukungan dalam manajemen kelelahan
4. Memantau tanda-tanda vital saat aktivitas
5. Mempertahankan kadar hemoglobin yang optimal melalui koordinasi dengan tim medis
Tujuan yang terukur dapat ditetapkan, misalnya: setelah 2 minggu intervensi, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa sesak napas atau kelelahan yang berlebihan. -
Article No. 2436 | 15 Oct 2024
Klinis : suhu 38 ,mual dan muntah ,lemas , diare 8 x
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis, dengan format yang terstruktur dan penjelasan detail dalam tone akademis dan persona dokter/perekam medik.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-10:
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Mual
3. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Muntah
4. Kode ICD-10:
- Kode: R53.1
- Deskripsi: Malaise dan keletihan
5. Kode ICD-10:
- Kode: K52.9
- Deskripsi: Gastroenteritis dan kolitis, tidak spesifik
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien memiliki gejala-gejala yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Demam (suhu 38°C) dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 R50.9 (Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain).
2. Mual dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 R11.0 (Mual).
3. Muntah dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 R11.2 (Muntah).
4. Kelemahan (lemas) dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 R53.1 (Malaise dan keletihan).
5. Diare 8 kali dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 K52.9 (Gastroenteritis dan kolitis, tidak spesifik).
Tidak ditemukan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan informasi yang diberikan. -
Article No. 2437 | 15 Oct 2024
Klinis : suhu 38 ,mual dan muntah ,lemas , diare 8 x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu suhu 38°C, mual dan muntah, lemas, diare 8 kali, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare dan muntah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit, yang dapat disebabkan oleh kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan, asupan yang tidak adekuat, atau redistribusi cairan dalam tubuh.
- Faktor Terkait: Diare, muntah, demam, dehidrasi.
- Gejala dan Tanda: Perubahan tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernapasan), lemas, letargi, mual, muntah, perubahan warna dan kelembapan kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien menunjukkan keseimbangan cairan dan elektrolit yang memadai, tidak mengalami dehidrasi, dan tidak menunjukkan tanda-tanda ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, asupan dan keluaran cairan, pemberian terapi cairan intravena, dan edukasi terkait pencegahan dehidrasi.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami kondisi yang menunjukkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, yang dapat disebabkan oleh diare dan muntah. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, asupan dan keluaran cairan, pemberian terapi cairan intravena, serta edukasi terkait pencegahan dehidrasi. Tujuan akhir adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang memadai dan tidak mengalami dehidrasi. -
Article No. 2438 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien dengan talasemia HB 8.6 implementasi intoleransi aktivitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan talasemia Hb 8.6 dengan implementasi intoleransi aktivitas.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Definisi SDKI:
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan karena adanya keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
Karakteristik SDKI:
1. Kelelahan yang tidak berkurang dengan istirahat
2. Dispnea saat aktivitas
3. Palpitasi saat aktivitas
4. Kelemahan otot
5. Ketidakmampuan untuk mempertahankan aktivitas yang dibutuhkan atau diinginkan
Faktor yang Berhubungan SDKI:
1. Anemia, dalam kasus ini talasemia dengan Hb 8.6
2. Keterbatasan fungsi jantung dan paru
3. Malnutrisi
4. Gangguan neuromuskuler
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Aktivitas
- Identifikasi kapasitas fungsional pasien
- Bantu pasien merencanakan dan melakukan aktivitas sesuai toleransi
- Ajarkan teknik konservasi energi
2. Manajemen Energi
- Identifikasi pola dan sumber energi pasien
- Bantu pasien mengatur jadwal aktivitas dan istirahat
- Anjurkan pasien untuk beristirahat secara teratur
3. Monitoring Tanda Vital
- Pantau tanda-tanda vital sebelum, selama, dan setelah aktivitas
- Identifikasi perubahan tanda vital yang abnormal
Hasil yang Diharapkan (SIKI):
1. Pasien dapat melakukan aktivitas sesuai toleransi
2. Pasien menunjukkan peningkatan kapasitas aktivitas
3. Pasien tidak mengalami tanda-tanda intoleransi aktivitas
Dalam kasus ini, pendekatan yang komprehensif dengan menggunakan standar SDKI-SLKI-SIKI PPNI dapat membantu mengelola intoleransi aktivitas pada pasien dengan talasemia. Perawat perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi dan memberikan intervensi yang tepat untuk meningkatkan kapasitas aktivitas dan mencegah komplikasi. -
Article No. 2439 | 15 Oct 2024
Klinis : sesak ,batuk dan flu ,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sesak, batuk, dan flu dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentolerir atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
3. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, infeksi saluran pernapasan, dan/atau obstruksi jalan napas.
- Tanda dan Gejala: Sesak napas, batuk produktif, mengi, dan dispnea.
- Intervensi Keperawatan: Memberikan humidifikasi udara, latihan batuk efektif, dan suction jika diperlukan.
2. Intoleransi Aktivitas
- Penyebab: Kelemahan fisik, sesak napas, dan kelelahan.
- Tanda dan Gejala: Kelelahan, dispnea saat beraktivitas, dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
- Intervensi Keperawatan: Mengatur aktivitas, mengatur energi, dan melatih aktivitas secara bertahap.
3. Nyeri Akut
- Penyebab: Infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan nyeri di dada, kepala, dan/atau otot.
- Tanda dan Gejala: Keluhan nyeri, ekspresi wajah yang menunjukkan rasa sakit, dan perilaku protektif.
- Intervensi Keperawatan: Memberikan analgesik, mengatur posisi yang nyaman, dan teknik manajemen nyeri non-farmakologis.
Dalam penanganan kondisi sesak, batuk, dan flu, perawat akan melakukan penilaian komprehensif, membuat diagnosa keperawatan, dan mengembangkan rencana perawatan yang berfokus pada pemulihan fungsi pernapasan, pengelolaan gejala, dan peningkatan toleransi aktivitas. -
Article No. 2440 | 15 Oct 2024
Klinis : nyeri ulu hati dan perut , mual dan muntah ,diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri ulu hati dan perut, mual dan muntah, serta diare:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
2. Mual
3. Diare
Penjelasan:
1. Nyeri akut
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, antidot nyeri, dan farmakologi nyeri.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab nyeri, mengkaji nyeri, memberikan obat analgesik, dan mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri.
2. Mual
- SDKI: Mual adalah sensasi tidak nyaman di lambung yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen mual, terapi komplementer, dan farmakologi antiemetik.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab mual, mengkaji tingkat mual, memberikan obat antiemetik, dan mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi mual.
3. Diare
- SDKI: Diare adalah perubahan konsistensi dan frekuensi BAB menjadi lebih encer dan lebih sering dari normal.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen diare, terapi cairan, dan edukasi diet.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab diare, mengkaji tanda-tanda dehidrasi, memberikan cairan dan elektrolit, dan mengajarkan diet yang sesuai.
Penerapan diagnosis dan intervensi keperawatan ini harus disesuaikan dengan kondisi klinis pasien dan dilakukan secara komprehensif untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 2441 | 15 Oct 2024
Klinis : nyeri ulu hati dan perut , mual dan muntah ,diare, demam , suhu 38 celcius
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut terkait kondisi gastrointestinal yang ditandai dengan nyeri ulu hati dan perut.
2. Mual dan muntah terkait gangguan gastrointestinal.
3. Diare terkait gangguan gastrointestinal.
4. Hipertermia terkait proses infeksi atau peradangan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan.
- Mual dan muntah: Ketidaknyamanan dan keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
- Diare: Perubahan konsistensi dan frekuensi defekasi menjadi lebih cair dan sering.
- Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol pengalaman nyeri.
- Manajemen mual dan muntah: Kemampuan individu untuk mengelola gejala mual dan muntah.
- Manajemen diare: Kemampuan individu untuk mengelola gejala diare.
- Termoregulasi: Kemampuan individu untuk mengatur suhu tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan nyeri yang dialami.
- Manajemen mual dan muntah: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan mual dan muntah.
- Manajemen diare: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan diare.
- Manajemen hipertermia: Tindakan yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
Dengan kondisi yang diberikan, pasien memerlukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah gastrointestinal dan hipertermia yang dialami. Perawat harus melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi yang sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2442 | 15 Oct 2024
Klinis : lemas , pucat ,mual , muntah 8x ,diare 5 kali, nyeri perut dan ulu hati
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan Diare dan Muntah
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit: Kondisi dimana terdapat ketidaksesuaian antara asupan dan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan: Kondisi dimana terdapat keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan tubuh.
2. Keseimbangan Elektrolit: Kondisi dimana terdapat keseimbangan konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Diare: Tindakan untuk mengontrol dan mengatasi diare.
2. Manajemen Muntah: Tindakan untuk mengontrol dan mengatasi muntah.
3. Manajemen Cairan: Tindakan untuk mengatur asupan dan pengeluaran cairan tubuh.
4. Manajemen Elektrolit: Tindakan untuk mengatur keseimbangan elektrolit dalam cairan tubuh.
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, pasien mengalami gejala-gejala seperti lemas, pucat, mual, muntah, diare, dan nyeri perut yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan Diare dan Muntah.