Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2403 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung akibat infark miokard, ditandai dengan sesak napas.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, ditandai dengan penurunan berat badan.
4. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2.
5. Risiko perfusi jaringan kardiak tidak efektif berhubungan dengan hipertensi.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang diuraikan dalam istilah tersebut.
2. Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena kelelahan, kelemahan, atau kurangnya energi.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh: Intake nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
4. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah: Rentan terhadap fluktuasi kadar glukosa darah di luar rentang normal.
5. Risiko perfusi jaringan kardiak tidak efektif: Rentan terhadap penurunan suplai oksigen ke jaringan jantung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri: Tindakan untuk mengontrol atau mengurangi nyeri hingga ke tingkat yang dapat ditoleransi oleh pasien.
2. Peningkatan toleransi aktivitas: Kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin tanpa kelelahan yang berlebihan.
3. Peningkatan status nutrisi: Keseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi tubuh.
4. Stabilitas kadar glukosa darah: Pemeliharaan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
5. Perfusi jaringan kardiak yang efektif: Suplai oksigen dan nutrisi yang adekuat ke jaringan jantung.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri: Pemberian analgesik, relaksasi, aplikasi kompres hangat/dingin, dan pengalihan perhatian.
2. Peningkatan toleransi aktivitas: Pengaturan aktivitas, latihan kepatuhan, dan pemberian oksigen.
3. Manajemen nutrisi: Pemberian nutrisi sesuai kebutuhan, monitor asupan dan output, dan konseling nutrisi.
4. Manajemen diabetes: Pemantauan kadar glukosa, pemberian insulin/antidiabetik, dan edukasi manajemen diri.
5. Manajemen kardiovaskular: Pemantauan tanda vital, pemberian obat-obatan kardiovaskular, dan edukasi manajemen penyakit.
Perawatan yang komprehensif berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI akan membantu meningkatkan luaran kesehatan pasien dan mempercepat pemulihan kondisi. -
Article No. 2404 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan Dengan Proses Penyakit (Campak)
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
- Faktor Risiko: Proses penyakit, kondisi imunokompromais, prosedur invasif, dan paparan lingkungan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi infeksi sekunder, tidak terjadi komplikasi infeksi, dan tidak terjadi peningkatan gejala infeksi.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen infeksi, perawatan luka, dan edukasi kesehatan.
- Kegiatan Utama: Identifikasi tanda dan gejala infeksi, pemantauan tanda vital, pemberian obat sesuai resep, perawatan luka, dan edukasi pencegahan infeksi.
Sebagai perawat, saya akan memfokuskan asuhan keperawatan pada pencegahan dan pengelolaan risiko infeksi yang dapat terjadi pada pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan diagnosis kemungkinan campak. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan pemulihan yang optimal. -
Article No. 2405 | 15 Oct 2024
Klinis : asuhan keluarga dengan hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi asuhan keluarga dengan hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
Definisi: Ketidakmampuan keluarga untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan mengambil tindakan untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Definisi: Pengurangan aliran darah ke jaringan perifer yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Resiko tinggi komplikasi
Definisi: Berada dalam kondisi yang meningkatkan kemungkinan terjadi komplikasi.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Memberikan definisi dan kriteria diagnostik untuk setiap diagnosa keperawatan.
- Membantu perawat dalam mengidentifikasi masalah kesehatan pasien secara akurat dan komprehensif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan hipertensi, perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai panduan dalam mengidentifikasi masalah, menetapkan luaran, dan memberikan intervensi yang tepat. Dengan mengacu pada standar-standar tersebut, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, efektif, dan berpusat pada pasien. -
Article No. 2406 | 15 Oct 2024
Klinis : asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (00078)
Definisi: Ketidakmampuan keluarga untuk mengidentifikasi, mencari, menggunakan, dan mengevaluasi sumber daya yang tersedia untuk memelihara atau meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga.
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (00162)
Definisi: Pola perilaku dan pengetahuan yang menandakan kesanggupan keluarga untuk meningkatkan kemampuan mengelola kesehatan anggota keluarga.
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar baku dalam perumusan diagnosis keperawatan yang berlaku di Indonesia. Standar ini dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menjamin kualitas asuhan keperawatan yang diberikan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar baku yang menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SLKI dikembangkan oleh PPNI sebagai bagian tak terpisahkan dari proses asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar baku yang berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk membantu klien mencapai hasil yang diharapkan. SIKI dikembangkan oleh PPNI sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terstandar, dan berkualitas bagi keluarga dengan hipertensi. -
Article No. 2407 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien dewasa usia 38 tahun datang dengan keluhan perut sakit melilit , mencret, lemes, mual, demam, kepala pusing
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dideskripsikan, yaitu pasien dewasa usia 38 tahun dengan keluhan perut sakit melilit, mencret, lemas, mual, demam, dan pusing kepala, maka dapat diidentifikasi dengan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis infeksi yang diduga disebabkan oleh organisme yang tidak ditentukan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.23
- Deskripsi: Sigmoidoskopi, rigid; prosedur diagnostik untuk pemeriksaan visual dari bagian distal kolon (kolon sigmoid) menggunakan instrumen fleksibel yang dimasukkan melalui anus.
Penjelasan:
Kode ICD-10 A09 (Diare dan gastroenteritis infeksi yang diduga disebabkan oleh organisme yang tidak ditentukan) sesuai dengan gejala utama pasien, yaitu perut sakit melilit, mencret, lemas, mual, dan demam. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan.
Jika diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan sigmoidoskopi (kode ICD-9-CM 45.23) untuk mengevaluasi lebih lanjut kondisi saluran pencernaan bagian bawah pasien. Prosedur ini dapat membantu mengidentifikasi penyebab gejala dan menentukan tatalaksana yang tepat. -
Article No. 2408 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien dewasa usia 38 tahun datang dengan keluhan perut sakit melilit , mencret, lemes, mual, demam, kepala pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut
2. Nyeri akut
3. Intoleransi aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Diare Akut
- SDKI: Diare
- SLKI: Pengelolaan Diare
- SIKI: Manajemen Diare
Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat (lebih dari 3 kali sehari) dan konsistensi yang encer, berlangsung kurang dari 14 hari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri
- SLKI: Pengelolaan Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Pada kasus ini, nyeri yang dirasakan pasien pada perut dapat disebabkan oleh kontraksi usus yang berlebihan.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Intoleransi Aktivitas
Intoleransi aktivitas adalah keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Dalam kasus ini, pasien merasa lemas yang dapat membatasi kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat
Penjelasan di atas mencakup diagnosis keperawatan yang relevan dengan kondisi pasien serta penjelasan singkatnya sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jika Anda membutuhkan informasi tambahan, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 2409 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien dewasa usia 38 tahun datang dengan keluhan muntah-muntah, kepala pusing muter, lemes
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keluhan pasien dewasa usia 38 tahun yang datang dengan keluhan muntah-muntah, pusing muter, dan lemes, maka dapat diberikan kode diagnosa dan kode prosedur medis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual dan muntah, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 91.49
- Deskripsi: Pemberian cairan intravena, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R11.2 (Mual dan muntah, tidak terspesifikasi) merupakan kode diagnosis yang sesuai dengan keluhan utama pasien yaitu muntah-muntah. Kode ini digunakan untuk mewakili kondisi mual dan muntah yang tidak dapat diklasifikasikan secara lebih spesifik.
2. Kode ICD-9-CM 91.49 (Pemberian cairan intravena, tidak terspesifikasi) merupakan kode prosedur yang dapat digunakan untuk tindakan pemberian cairan intravena yang mungkin dilakukan pada pasien ini untuk mengatasi dehidrasi akibat muntah-muntah. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam kasus, pemberian cairan intravena sering dilakukan sebagai tindakan medis untuk menangani kondisi muntah-muntah.
Catatan: Kode-kode ini digunakan untuk tujuan perekaman medis dan penagihan asuransi kesehatan. Diagnosis dan tindakan medis yang tepat harus ditentukan oleh dokter berdasarkan pemeriksaan, temuan klinis, dan kebijakan praktik di fasilitas kesehatan. -
Article No. 2410 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien dewasa usia 38 tahun datang dengan keluhan muntah-muntah, kepala pusing muter, lemes
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah contoh Diagnosis Keperawatan, beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
Mual (SDKI)
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Mual merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pasien dapat mengendalikan mual, bebas dari mual, dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen mual, terapi cairan dan elektrolit, manajemen nutrisi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Berdasarkan profil pasien yang diberikan (dewasa usia 38 tahun, dengan keluhan muntah-muntah, pusing, dan lemas), diagnosis keperawatan yang paling sesuai adalah "Mual" karena pasien mengalami sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
Dengan tone = akademis dan persona = pakar, nurse, pendekatan yang dapat digunakan adalah memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai kondisi pasien, rencana tindakan keperawatan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi masalah mual yang dialami oleh pasien. -
Article No. 2411 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien dewasa usia 38 tahun datang dengan keluhan mual-mual, kepala pusing muter, lemes
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang dideskripsikan, yaitu pasien dewasa usia 38 tahun dengan keluhan mual-mual, pusing, dan lemas, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diagnosis Keperawatan:
a. Mual (00134)
b. Pusing (00120)
c. Intoleransi aktivitas (00092)
2. Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Mual (00134): Suatu sensasi tidak nyaman dengan dorongan untuk muntah.
- Pusing (00120): Sensasi berputar atau ringan pada kepala.
- Intoleransi aktivitas (00092): Ketidakmampuan untuk menahan atau melakukan aktivitas fisik pada tingkat yang diinginkan atau yang dibutuhkan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Mual (00134): Pasien melaporkan berkurangnya mual, tidak lagi merasa mual, dan tidak muntah.
- Pusing (00120): Pasien melaporkan berkurangnya pusing dan tidak lagi merasa pusing.
- Intoleransi aktivitas (00092): Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Mual (00134): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen mual, pemberian antiemetik, dan edukasi tentang manajemen mual.
- Pusing (00120): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen pusing, pemberian analgetik, dan edukasi tentang manajemen pusing.
- Intoleransi aktivitas (00092): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, pengaturan aktivitas, dan edukasi tentang manajemen aktivitas.
Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam memahami diagnosis keperawatan dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI untuk kondisi pasien yang dideskripsikan. -
Article No. 2412 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien dewasa usia 67 tahun datang dengan keluhan kepala pusing, nyeri uluhati, perih, tidak nafsu makan, badan pegel-pegel
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut ditandai dengan keluhan nyeri, seperti nyeri uluhati dan pegel-pegel.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Diharapkan pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dengan nyaman, dan tidak ada komplikasi akibat nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, pemberian analgetik, dan terapi nonfarmakologis seperti relaksasi.
2. Gangguan pola makan: Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi tubuh.
Penjelasan:
- SDKI: Ditandai dengan keluhan tidak nafsu makan.
- SLKI: Diharapkan pasien dapat mengatasi masalah pola makan, terpenuhi kebutuhan nutrisi, dan tidak ada komplikasi akibat gangguan pola makan.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah konseling gizi, diet terapi, dan pemberian suplemen nutrisi.
3. Kelelahan: Pengalaman fisik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan keterbatasan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Penjelasan:
- SDKI: Ditandai dengan keluhan badan pegel-pegel.
- SLKI: Diharapkan pasien dapat meningkatkan energi, mengelola aktivitas sehari-hari, dan tidak ada komplikasi akibat kelelahan.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, terapi istirahat, dan pemberian terapi nonfarmakologis.
Dengan pendekatan SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar profesi untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.