Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2393 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keterangan kasus yang Anda berikan, diagnosis awal pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan lesi paru yang dikonfirmasi secara mikrobiologis dan histologis.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 31.41
- Deskripsi: Bronkoskopi, meliputi pencitraan bronkus dengan endoskopi, dengan atau tanpa pengambilan spesimen.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk diagnosis tuberkulosis paru yang dikonfirmasi secara mikrobiologis dan histologis. Hal ini sesuai dengan gejala yang dialami pasien, yaitu batuk berdahak, demam, sesak napas, dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru.
- Kode ICD-9-CM 31.41 untuk bronkoskopi dapat digunakan sebagai prosedur diagnostik untuk mengambil spesimen dari lesi di paru guna menegakkan diagnosis tuberkulosis. Prosedur ini dapat dilakukan untuk membantu konfirmasi diagnosis.
Dalam praktik klinis, pemeriksaan diagnostik lebih lanjut, seperti pemeriksaan sputum untuk bakteri Mycobacterium tuberculosis, pemeriksaan radiologis, dan prosedur bronkoskopi, akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis paru secara pasti. -
Article No. 2394 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas.
- Faktor yang berhubungan: Sekresi yang berlebih, kelemahan otot pernapasan.
- Tanda dan gejala: Batuk berdahak, suara pernapasan bronkial, sesak napas.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit paru-paru.
- Tanda dan gejala: Kelelahan, sesak napas saat aktivitas, penurunan nafsu makan.
3. Kecemasan
- Definisi: Respon emosional dan fisiologis individu terhadap sumber ancaman, bahaya, atau tantangan yang tidak jelas dan non-spesifik.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit yang mengancam jiwa.
- Tanda dan gejala: Cemas, takut, sulit berkonsentrasi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pemantauan pernapasan, oksigenasi, penghisapan lendir, terapi oksigen, dan latihan pernapasan.
- Intoleransi Aktivitas: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen energi, dan latihan fisik secara bertahap.
- Kecemasan: Terapi relaksasi, terapi kognitif, dan dukungan emosional.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pola napas membaik, tidak ada sianosis, dan kemampuan batuk meningkat.
- Intoleransi Aktivitas: Tingkat kelelahan menurun, toleransi aktivitas meningkat, dan tidak ada tanda-tanda stres.
- Kecemasan: Tingkat kecemasan menurun, kemampuan mengatasi kecemasan meningkat, dan tidak ada tanda-tanda stres.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pengaturan posisi, terapi oksigen, fisioterapi dada, dan latihan pernapasan.
- Intoleransi Aktivitas: Manajemen aktivitas, manajemen energi, dan latihan fisik.
- Kecemasan: Terapi relaksasi, terapi kognitif, dan dukungan emosional.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah kesehatan pasien dengan tuberkulosis paru. -
Article No. 2395 | 15 Oct 2024
Klinis : Hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Hipertensi dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Manajemen Tekanan Darah
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Manajemen Tekanan Darah adalah ketidakmampuan pasien untuk memonitor, mengenali, dan mengelola tekanan darah tinggi secara efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat menunjukkan tekanan darah dalam batas normal, pasien dapat mengenali tanda-tanda hipertensi, dan pasien dapat melakukan manajemen hipertensi secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini meliputi:
1. Pengajaran manajemen hipertensi
2. Pemantauan tekanan darah
3. Fasilitasi modifikasi gaya hidup
4. Terapi relaksasi
5. Kolaborasi terkait pengobatan antihipertensi
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan mengelola kondisi hipertensinya secara efektif. -
Article No. 2396 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Jantung
Definisi: Kekurangan suplai oksigen ke otot jantung yang melebihi kebutuhan metabolik.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut:
- Pasien mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri.
- Nyeri merupakan gejala utama dari infark miokard akut.
- Perlu dilakukan pengkajian dan penatalaksanaan nyeri yang tepat.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Jantung:
- Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, yang meningkatkan risiko terjadinya infark miokard akut.
- EKG menunjukkan adanya infark miokard akut, yang dapat menyebabkan penurunan suplai oksigen ke otot jantung.
- Perlu dilakukan pemantauan tanda-tanda vital, oksigenasi, dan penanganan segera untuk memulihkan perfusi jantung.
3. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien mengalami sesak napas, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Infark miokard akut dapat menyebabkan penurunan kemampuan fisik dan toleransi aktivitas.
- Perlu dilakukan pengkajian toleransi aktivitas, pembatasan aktivitas, dan rehabilitasi yang tepat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus berpedoman pada standar praktik keperawatan yang dikeluarkan oleh PPNI, yaitu SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia). -
Article No. 2397 | 15 Oct 2024
Klinis : diagnosa keluarga dengan hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), kondisi keluarga dengan hipertensi dapat didiagnosis dengan "Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan".
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mendapatkan bantuan untuk memelihara kesehatan". Ini dapat terjadi akibat kurangnya pengetahuan, keterampilan, atau motivasi untuk mengelola kondisi hipertensi secara efektif.
Beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap masalah ini antara lain:
- Kurangnya pemahaman tentang hipertensi dan pentingnya pengelolaan yang tepat
- Kesulitan dalam mengikuti rejimen pengobatan atau gaya hidup yang disarankan
- Kurangnya dukungan sosial atau akses ke sumber daya kesehatan yang memadai
- Stres dan koping yang tidak efektif dalam menghadapi kondisi hipertensi
Tujuan utama intervensi keperawatan adalah membantu keluarga mengembangkan kemampuan dan motivasi untuk mengelola kondisi hipertensi secara efektif, sehingga dapat mencapai kontrol tekanan darah yang optimal dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 2398 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala-gejala yang diderita oleh pasien anak perempuan berusia 5 tahun, yaitu demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, menunjukkan kemungkinan diagnosis adalah campak (measles).
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak, tidak ditentukan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik, karena perawatan utama untuk campak adalah penanganan gejala dan perawatan suportif.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 B05.9 adalah untuk diagnosis campak yang tidak ditentukan secara spesifik. Ini mencakup kasus-kasus campak yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam subtipe yang lebih spesifik.
- Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang secara khusus diterapkan untuk perawatan campak, karena perawatan utamanya adalah penanganan gejala dan perawatan suportif, seperti pengelolaan demam, hidrasi, dan istirahat.
- Pemeriksaan diagnostik yang mungkin dilakukan adalah pemeriksaan serologis untuk deteksi antibodi campak, namun ini tidak tercakup dalam kode prosedur ICD-9-CM.
- Perawatan utama untuk pasien dengan campak adalah pengobatan simtomatik, pemantauan, dan pencegahan komplikasi. Hospitalisasi mungkin diperlukan jika terjadi komplikasi yang serius. -
Article No. 2399 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, dengan kemungkinan diagnosis campak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit campak
Penjelasan:
- SDKI: Risiko infeksi adalah kerentanan individu terhadap masuknya dan berkembangnya suatu patogen yang dapat menimbulkan infeksi.
- SLKI: Individu akan menunjukkan tidak ada tanda-tanda infeksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen infeksi, edukasi pencegahan infeksi, dan perawatan luka.
2. Gangguan pola napas berhubungan dengan obstruksi saluran napas akibat campak
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan pola napas adalah ketidakmampuan untuk bernapas dengan normal.
- SLKI: Individu akan menunjukkan pola napas yang normal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen batuk, dan oksigenasi.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan lesi/ruam akibat campak
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan integritas kulit adalah kerusakan pada kulit dan/atau jaringan yang mendasarinya.
- SLKI: Individu akan menunjukkan integritas kulit yang baik.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, manajemen kulit, dan manajemen nyeri.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien. -
Article No. 2400 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SIKI: Intervensi untuk membantu dan memfasilitasi pembersihan sekresi/obstruksi dari saluran napas.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
- SLKI: Mempertahankan pola napas yang adekuat.
- SIKI: Intervensi untuk memantau, mengatur, dan memfasilitasi pola napas yang efektif.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
- SLKI: Memulihkan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Intervensi untuk memantau, mengatur, dan memfasilitasi aktivitas sesuai toleransi pasien.
4. Kekurangan Volume Cairan
- SDKI: Pengurangan cairan intravaskular, intraseluler, dan/atau ekstravaskular.
- SLKI: Mempertahankan volume cairan yang adekuat.
- SIKI: Intervensi untuk memantau, mengatur, dan memfasilitasi status cairan pasien.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan gejala batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru, dapat didiagnosis dengan tuberkulosis paru. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul antara lain: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Ketidakefektifan Pola Napas, Intoleransi Aktivitas, dan Kekurangan Volume Cairan.
Perawat perlu melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk membantu pasien mempertahankan bersihan jalan napas, pola napas yang efektif, toleransi terhadap aktivitas, dan status cairan yang adekuat. Kolaborasi dengan tim medis juga diperlukan dalam penanganan tuberkulosis paru ini. -
Article No. 2401 | 15 Oct 2024
Klinis : asuhan keluarga dengan hipertensi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam menanggapi kondisi "asuhan keluarga dengan hipertensi", berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang relevan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z12.1
- Deskripsi: Asuhan keluarga dengan riwayat hipertensi
Penjelasan:
- Kode ICD-10 Z12.1 digunakan untuk mengidentifikasi asuhan keluarga dengan riwayat hipertensi.
- Ini merupakan kode yang diklasifikasikan dalam kategori "Orang dalam kontak dengan layanan kesehatan untuk pemeriksaan dan investigasi" pada bab 21 ICD-10.
- Kode ini digunakan untuk menunjukkan bahwa pasien dan keluarganya sedang menerima perawatan atau pemeriksaan terkait dengan hipertensi yang diderita.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk "asuhan keluarga dengan hipertensi".
- Deskripsi: Dalam kasus ini, tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang secara langsung terkait dengan asuhan keluarga dengan hipertensi. Prosedur yang mungkin dilakukan dalam penanganan hipertensi akan bergantung pada tindakan medis spesifik yang diberikan, seperti pemantauan tekanan darah, pemberian obat-obatan anti-hipertensi, atau edukasi gaya hidup sehat. -
Article No. 2402 | 15 Oct 2024
Klinis : asuhan keluarga dengan hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi asuhan keluarga dengan hipertensi:
Diagnosa Keperawatan:
1. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan keluarga dalam mengidentifikasi, mencari, memutuskan, dan memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
- SLKI: Keluarga dapat mengidentifikasi, mencari, memutuskan, dan memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
- SIKI: Intervensi untuk membantu keluarga dalam mengidentifikasi, mencari, memutuskan, dan memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
2. Ketidakpatuhan Pengobatan
- SDKI: Perilaku seseorang yang tidak sesuai dengan rekomendasi pengobatan yang telah disepakati dengan penyedia layanan kesehatan.
- SLKI: Perilaku seseorang yang sesuai dengan rekomendasi pengobatan yang telah disepakati dengan penyedia layanan kesehatan.
- SIKI: Intervensi untuk membantu meningkatkan kepatuhan seseorang terhadap rekomendasi pengobatan yang telah disepakati dengan penyedia layanan kesehatan.
3. Risiko Komplikasi
- SDKI: Rentan mengalami komplikasi akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
- SLKI: Mampu mencegah komplikasi akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
- SIKI: Intervensi untuk mencegah komplikasi akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
Penjelasan singkat:
Asuhan keperawatan pada keluarga dengan hipertensi berfokus pada membantu keluarga dalam mengelola kesehatan anggota keluarga, meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan, dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat hipertensi yang tidak terkontrol. Perawat berperan dalam memberikan edukasi, konseling, dan dukungan kepada keluarga agar dapat mengidentifikasi, mencari, memutuskan, dan memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan anggota keluarga dengan hipertensi.