Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2386 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan menggigil dari pagi, mual muntah, nyeri ulu hati, pusing dan lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan menggigil, mual muntah, nyeri ulu hati, pusing dan lemas:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (Hyperthermia)
- SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal
- SLKI: Mengatasi peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengatasi peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal
2. Mual (Nausea)
- SDKI: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah
- SLKI: Mengurangi sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengurangi sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah
3. Nyeri (Pain)
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
- SLKI: Mengatasi pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengatasi pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia (Hyperthermia):
- Penyebab umum: Infeksi, dehidrasi, gangguan sistem saraf, obat-obatan, dll.
- Gejala: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal, menggigil, kulit merah, denyut nadi cepat.
- Tujuan intervensi: Menurunkan suhu tubuh ke nilai normal dan mencegah komplikasi.
2. Mual (Nausea):
- Penyebab umum: Infeksi, obat-obatan, gangguan gastrointestinal, stres, dll.
- Gejala: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- Tujuan intervensi: Mengurangi sensasi tidak nyaman di perut dan mencegah komplikasi.
3. Nyeri (Pain):
- Penyebab umum: Infeksi, trauma, penyakit kronis, dll.
- Gejala: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan.
- Tujuan intervensi: Mengatasi pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan dan mencegah komplikasi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai panduan dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat. -
Article No. 2387 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan muntah-muntah dari pagi, lemes, sesek dan keluar keringat dingin
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, yaitu pasien datang dengan keluhan muntah-muntah dari pagi, lemes, sesek, dan keluar keringat dingin, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Muntah persisten
Penjelasan:
- Kode R11.2 dalam ICD-10 merujuk pada kondisi muntah persisten, yang sesuai dengan keluhan utama pasien yaitu muntah-muntah dari pagi.
- Gejala lain seperti lemas, sesak, dan keluarnya keringat dingin dapat terkait dengan kondisi muntah yang berkepanjangan dan dapat menyebabkan dehidrasi serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.15
- Deskripsi: Pemberian cairan intravena
Penjelasan:
- Kode ICD-9-CM 99.15 merujuk pada pemberian cairan intravena, yang dapat diberikan kepada pasien untuk mengatasi dehidrasi dan gangguan keseimbangan cairan akibat muntah yang berkepanjangan.
- Tindakan ini dapat dilakukan untuk menstabilkan kondisi pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Secara keseluruhan, kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi pasien ini adalah R11.2 (Muntah persisten), dan tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah pemberian cairan intravena (kode ICD-9-CM 99.15) untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. -
Article No. 2388 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan muntah-muntah dari pagi, lemes, sesek dan keluar keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan gejala yang dialami pasien, yaitu muntah-muntah, lemas, sesak, dan keluarnya keringat dingin, berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (SDKI)
- Definisi: Perasaan tidak nyaman dan keinginan untuk muntah.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti efek samping obat, gangguan gastrointestinal, nyeri, kecemasan, atau sebagai gejala penyakit lain.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena keterbatasan energi.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan kapasitas kardiovaskular, penurunan kekuatan otot, atau penurunan energi.
3. Ketidakseimbangan Suhu Tubuh (SDKI)
- Definisi: Keadaan di mana suhu tubuh tidak dalam rentang normal.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, penyakit paru-paru, atau gangguan sistem kardiovaskular.
Dalam konteks kasus ini, pasien mengalami gejala-gejala yang mengarah pada diagnosa keperawatan di atas. Mual dan intoleransi aktivitas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan gastrointestinal atau penyakit lainnya. Ketidakseimbangan suhu tubuh (keringat dingin) dapat terkait dengan kondisi yang menyebabkan stres fisiologis pada tubuh.
Selanjutnya, perawat dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda vital, pemberian antiemetik, pengelolaan rasa mual, peningkatan aktivitas sesuai toleransi, dan manajemen suhu tubuh.
Evaluasi dan monitoring yang berkelanjutan juga diperlukan untuk memastikan efektivitas intervensi dan perbaikan kondisi pasien. -
Article No. 2389 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk sudah seminggu, badan panas dingin , sesek , pusing
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan memperhatikan gejala yang Anda sampaikan, yaitu batuk selama seminggu, badan panas dingin, sesak, dan pusing, maka diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J15.9
- Deskripsi: Pneumonia bakteri, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Berdasarkan gejala yang dialami pasien, seperti batuk, badan panas dingin, dan sesak, kemungkinan besar pasien mengalami pneumonia bakteri. Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, atau agen infeksi lainnya.
- Kode ICD-10 J15.9 digunakan untuk menggambarkan pneumonia bakteri yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, karena tidak ada faktor penyebab yang jelas atau spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.54
- Deskripsi: Pemberian antibiotik intravena
Penjelasan:
- Pada kasus pneumonia bakteri, perawatan utama biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi. Kode ICD-9-CM 99.54 digunakan untuk mencatat prosedur pemberian antibiotik melalui jalur intravena.
- Pemberian antibiotik intravena diperlukan karena infeksi paru-paru yang dapat membahayakan apabila tidak segera ditangani dengan tepat.
Jadi, berdasarkan gejala yang dialami pasien, diagnosis yang sesuai adalah pneumonia bakteri, dengan kode ICD-10 J15.9, dan prosedur pemberian antibiotik intravena dengan kode ICD-9-CM 99.54. -
Article No. 2390 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk sudah seminggu, badan panas dingin , sesek , pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu batuk, demam, sesak napas, dan pusing, diagnosis keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, ketidakmampuan batuk efektif, edema jalan napas.
2. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme thermoregulasi.
- Penyebab: Infeksi, peningkatan metabolisme.
3. Ketidakefektifan Pola Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
- Penyebab: Kelemahan otot pernapasan, obstruksi jalan napas, kelelahan.
4. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Infeksi, inflamasi.
Singkatan SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar diagnosis keperawatan yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar tindakan atau intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 2391 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan muntah-muntah, bab cair sering, kurang nafsu makan, dan lemes
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keluhan yang disampaikan, yaitu muntah-muntah, bab cair sering, kurang nafsu makan, dan lemas, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K52.9
- Deskripsi: Gastroenteritis dan kolitis yang tidak spesifik
Penjelasan:
- Kode K52.9 merupakan kode untuk gastroenteritis dan kolitis yang tidak spesifik, yang menggambarkan kondisi peradangan usus dengan gejala seperti diare, mual, dan muntah.
- Gejala-gejala yang dialami oleh pasien, yaitu muntah-muntah, bab cair sering, kurang nafsu makan, dan lemas, sesuai dengan manifestasi klinis dari gastroenteritis dan kolitis yang tidak spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik, karena pada kasus ini belum disebutkan adanya tindakan medis atau prosedur yang dilakukan.
Penjelasan:
- Penanganan awal pada kasus ini biasanya berupa rehidrasi, pemberian obat antiemuretik atau antidiare, serta pengaturan diet. Tindakan medis selanjutnya akan bergantung pada perkembangan kondisi pasien dan evaluasi oleh dokter.
Secara umum, diagnosis dan penanganan awal pada kasus ini ditujukan untuk mengatasi dehidrasi, mual, dan diare yang dialami pasien, serta mencari penyebab mendasar dari gejala-gejala tersebut. -
Article No. 2392 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan muntah-muntah, bab cair sering, kurang nafsu makan, dan lemes
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Kami adalah perawat profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).
Berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, yaitu: muntah-muntah, bab cair sering, kurang nafsu makan, dan lemas, maka diagnosa keperawatan yang kami rumuskan adalah:
1. Diare akut
- Definisi: Perubahan pada pola defekasi yang ditandai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat (>3 kali/hari) dengan konsistensi cair dalam waktu kurang dari 14 hari.
- SLKI: Eliminasi Gastrointestinal Lancar, Istirahat Tidur Memadai, Intake Nutrisi Memadai
- SIKI: Manajemen Diare, Manajemen Cairan, Peningkatan Nutrisi
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Intake Nutrisi Memadai, Berat Badan Memadai, Tanda-Tanda Vital dalam Batas Normal
- SIKI: Peningkatan Nutrisi, Edukasi Gizi, Konseling Gizi
3. Keletihan
- Definisi: Pengalaman subjektif yang menetap terkait dengan penurunan kapasitas fisik dan mental untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Kesejahteraan Fisik Memadai, Partisipasi dalam Aktivitas Sehari-hari Memadai, Manajemen Energi Memadai
- SIKI: Manajemen Keletihan, Manajemen Aktivitas, Terapi Istirahat
Penatalaksanaan keperawatan yang dapat diberikan meliputi:
1. Manajemen Diare: Mengidentifikasi penyebab diare, memantau intake dan output cairan, pemberian cairan rehidrasi oral atau intravena jika perlu, serta edukasi terkait diare.
2. Peningkatan Nutrisi: Mengevaluasi status nutrisi, meningkatkan asupan nutrisi melalui diet/suplemen, konseling gizi, dan memantau berat badan.
3. Manajemen Keletihan: Mengidentifikasi penyebab keletihan, mengatur aktivitas dan istirahat, serta memberikan terapi relaksasi.
Kami berharap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosis keperawatan dan rencana tindakan yang dapat dilakukan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami.
Wassalamualaikum. -
Article No. 2393 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keterangan kasus yang Anda berikan, diagnosis awal pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan lesi paru yang dikonfirmasi secara mikrobiologis dan histologis.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 31.41
- Deskripsi: Bronkoskopi, meliputi pencitraan bronkus dengan endoskopi, dengan atau tanpa pengambilan spesimen.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk diagnosis tuberkulosis paru yang dikonfirmasi secara mikrobiologis dan histologis. Hal ini sesuai dengan gejala yang dialami pasien, yaitu batuk berdahak, demam, sesak napas, dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru.
- Kode ICD-9-CM 31.41 untuk bronkoskopi dapat digunakan sebagai prosedur diagnostik untuk mengambil spesimen dari lesi di paru guna menegakkan diagnosis tuberkulosis. Prosedur ini dapat dilakukan untuk membantu konfirmasi diagnosis.
Dalam praktik klinis, pemeriksaan diagnostik lebih lanjut, seperti pemeriksaan sputum untuk bakteri Mycobacterium tuberculosis, pemeriksaan radiologis, dan prosedur bronkoskopi, akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis paru secara pasti. -
Article No. 2394 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas.
- Faktor yang berhubungan: Sekresi yang berlebih, kelemahan otot pernapasan.
- Tanda dan gejala: Batuk berdahak, suara pernapasan bronkial, sesak napas.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit paru-paru.
- Tanda dan gejala: Kelelahan, sesak napas saat aktivitas, penurunan nafsu makan.
3. Kecemasan
- Definisi: Respon emosional dan fisiologis individu terhadap sumber ancaman, bahaya, atau tantangan yang tidak jelas dan non-spesifik.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit yang mengancam jiwa.
- Tanda dan gejala: Cemas, takut, sulit berkonsentrasi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pemantauan pernapasan, oksigenasi, penghisapan lendir, terapi oksigen, dan latihan pernapasan.
- Intoleransi Aktivitas: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen energi, dan latihan fisik secara bertahap.
- Kecemasan: Terapi relaksasi, terapi kognitif, dan dukungan emosional.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pola napas membaik, tidak ada sianosis, dan kemampuan batuk meningkat.
- Intoleransi Aktivitas: Tingkat kelelahan menurun, toleransi aktivitas meningkat, dan tidak ada tanda-tanda stres.
- Kecemasan: Tingkat kecemasan menurun, kemampuan mengatasi kecemasan meningkat, dan tidak ada tanda-tanda stres.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pengaturan posisi, terapi oksigen, fisioterapi dada, dan latihan pernapasan.
- Intoleransi Aktivitas: Manajemen aktivitas, manajemen energi, dan latihan fisik.
- Kecemasan: Terapi relaksasi, terapi kognitif, dan dukungan emosional.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah kesehatan pasien dengan tuberkulosis paru. -
Article No. 2395 | 15 Oct 2024
Klinis : Hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Hipertensi dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Manajemen Tekanan Darah
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Manajemen Tekanan Darah adalah ketidakmampuan pasien untuk memonitor, mengenali, dan mengelola tekanan darah tinggi secara efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat menunjukkan tekanan darah dalam batas normal, pasien dapat mengenali tanda-tanda hipertensi, dan pasien dapat melakukan manajemen hipertensi secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini meliputi:
1. Pengajaran manajemen hipertensi
2. Pemantauan tekanan darah
3. Fasilitasi modifikasi gaya hidup
4. Terapi relaksasi
5. Kolaborasi terkait pengobatan antihipertensi
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan mengelola kondisi hipertensinya secara efektif.