Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2353 | 15 Oct 2024
Klinis : Kepala keluarga mengatakan sulit mengontrol makan yang manis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola masalah kesehatan yang mempengaruhi fungsi dan kesejahteraan.
- Karakteristik Definisi: Kesulitan dalam mengatur pola makan yang manis, ketidakmampuan mengendalikan asupan makanan manis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Relevan: Kontrol Glikemik, Perilaku Sehat, Manajemen Diri Penyakit Kronis.
- Kriteria Hasil: Klien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kontrol glikemik, klien dapat mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang efektif, klien dapat menjelaskan strategi manajemen diri penyakit kronis.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang Relevan: Edukasi Kesehatan, Manajemen Nutrisi, Dukungan Pengambilan Keputusan.
- Aktivitas Keperawatan: Memberikan pendidikan tentang pentingnya kontrol gula darah, membantu klien merencanakan diet yang sesuai, memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan terkait perubahan gaya hidup.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan" menggambarkan ketidakmampuan klien dalam mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola masalah kesehatan terkait pola makan yang manis. Standar SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan panduan untuk mengidentifikasi karakteristik definisi, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk membantu klien mencapai kontrol glikemik yang efektif. -
Article No. 2354 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien tidak sadar, terdapat luka decub
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi pasien yang tidak sadar, terdapat luka dekubitus, dan dengan nada akademis, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Imobilitas
Penjelasan:
Pasien yang tidak sadar berisiko mengalami kerusakan integritas kulit, seperti luka dekubitus, karena imobilitas atau keterbatasan dalam aktivitas/pergerakan. Hal ini dapat menyebabkan tekanan yang berkepanjangan pada area tertentu, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya.
SLKI:
- Integritas Kulit: Tingkat keutuhan, kelembaban, dan elastisitas kulit.
- Outcome yang diharapkan: Integritas kulit tetap utuh, tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit.
SIKI:
- Perawatan Luka Dekubitus: Intervensi untuk mencegah dan mengelola luka dekubitus.
- Aktivitas: Memposisikan ulang pasien secara berkala, menjaga kebersihan kulit, dan memberikan alas/bantalan untuk mengurangi tekanan.
Persona: Pakar
Nada: Akademis
Nurse: Sebagai perawat, saya akan menerapkan diagnosa dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengelola risiko kerusakan integritas kulit pada pasien yang tidak sadar dan memiliki luka dekubitus. Tujuannya adalah untuk mempertahankan integritas kulit, mencegah komplikasi, dan mempromosikan penyembuhan luka. -
Article No. 2355 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien tidak sadar, post craniotomy
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perubahan Perfusi Serebral Terganggu
- Definisi: Berisiko mengalami gangguan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
- Faktor Risiko: Post craniotomy, penurunan kesadaran.
2. Risiko Ketidakstabilan Neurologis
- Definisi: Berisiko mengalami perubahan fungsi otak yang dapat menyebabkan gangguan neurologis.
- Faktor Risiko: Post craniotomy, penurunan kesadaran.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan reaksi jaringan.
- Faktor Risiko: Post craniotomy, penurunan kesadaran.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar untuk menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dalam kasus ini, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SIKI antara lain:
- Pemantauan status neurologis secara berkala
- Perawatan luka post craniotomy
- Pemberian nutrisi dan cairan yang adekuat
- Manajemen tanda-tanda vital
- Pencegahan infeksi
Tujuan keperawatan yang dapat ditetapkan berdasarkan SLKI antara lain:
- Perfusi serebral yang adekuat
- Stabilitas neurologis
- Tidak terjadi infeksi
Penjelasan di atas merupakan contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang tidak sadar, post craniotomy, dengan tone akademis dan persona pakar. Tentunya, proses asuhan keperawatan akan disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang memengaruhi. -
Article No. 2356 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien tidak sadar, pernafasan banyak gurgling
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang tidak sadar, pernafasan banyak "gurgling", akan diberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasannya singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang paten.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dari saluran napas dan mempertahankan jalan napas yang paten.
Penjelasan singkat:
Pasien yang tidak sadar dengan pernafasan banyak "gurgling" menunjukkan adanya gangguan bersihan jalan napas yang tidak efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sekret atau obstruksi di saluran napas yang menghambat aliran udara. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi pembersihan sekresi, misalnya dengan suction, pengaturan posisi, dan tindakan lain untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
Tone: Akademis
Persona: Pakar (Perawat) -
Article No. 2357 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien tidak sadar, spo2 70% nadi 125
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pasien tidak sadar, SPO2 70%, nadi 125, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pertukaran Gas
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan pada kemampuan paru-paru untuk mempertahankan oksigenasi dan pengeluaran karbon dioksida yang adekuat.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mempertahankan pertukaran gas yang adekuat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dilakukan dapat mencakup pemantauan status pernapasan, pengaturan oksigenasi, dan tindakan untuk meningkatkan fungsi pernapasan.
2. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Curah Jantung
- SDKI: Gangguan pada kemampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan curah jantung yang adekuat.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan dapat mencakup pemantauan tanda-tanda vital, pengaturan cairan dan elektrolit, serta tindakan untuk meningkatkan fungsi kardiovaskular.
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko Cedera
- SDKI: Risiko terjadinya kerusakan fisik pada tubuh atau fungsi tubuh.
- SLKI: Pasien dapat terhindar dari cedera.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan dapat mencakup pemantauan status kesadaran, pencegahan jatuh, dan tindakan untuk meminimalkan risiko cedera.
Dalam kondisi pasien yang tidak sadar dengan SPO2 rendah dan nadi yang tinggi, diagnosa keperawatan yang muncul berfokus pada pernapasan, kardiovaskular, dan risiko cedera. Perawat harus segera melakukan intervensi yang sesuai untuk mempertahankan fungsi vital dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut. -
Article No. 2358 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien tidak sadar, spo2 70% nadi 125
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, yaitu tidak sadar, SPO2 70%, nadi 125, dengan tone akademis dan persona pakar, perawat, dapat diberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI sesuai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Gangguan Pertukaran Gas
b. Penurunan Perfusi Jaringan Perifer
2. Penjelasan Singkat:
a. Gangguan Pertukaran Gas
- SDKI: Penurunan kemampuan untuk menyerap dan/atau mengeluarkan oksigen dan/atau karbon dioksida pada membran alveolar-kapiler.
- SLKI: Intervensi untuk memfasilitasi pertukaran gas pada membran alveolar-kapiler.
- SIKI: Tindakan perawatan yang diberikan untuk memfasilitasi pertukaran gas pada membran alveolar-kapiler.
b. Penurunan Perfusi Jaringan Perifer
- SDKI: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- SLKI: Intervensi untuk meningkatkan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- SIKI: Tindakan perawatan yang diberikan untuk meningkatkan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang menjelaskan definisi, karakteristik definisi, faktor yang berhubungan, dan faktor yang menyebabkan suatu diagnosa keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang menjelaskan definisi, kriteria hasil, dan indikator hasil untuk suatu luaran keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang menjelaskan definisi, aktivitas, dan rasional untuk suatu intervensi keperawatan.
Dalam kondisi pasien tidak sadar, SPO2 70%, nadi 125, dengan tone akademis dan persona pakar, perawat, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah Gangguan Pertukaran Gas dan Penurunan Perfusi Jaringan Perifer, dengan penjelasan singkat sesuai standar PPNI. -
Article No. 2359 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien lansia keluhan bak keluar darah, diagnosa BPH pro TURP
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien lansia dengan keluhan bak keluar darah dan diagnosa BPH pro TURP.
Diagnosa Keperawatan:
1. Perubahan pola eliminasi urin :
- SDKI: Pola eliminasi urin yang tidak normal akibat gangguan pada saluran urinaria.
- SLKI: Pencapaian pola eliminasi urin yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pola eliminasi urin yang sehat.
2. Risiko infeksi:
- SDKI: Peningkatan risiko terkena infeksi.
- SLKI: Pencegahan dan pengendalian infeksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
3. Ansietas:
- SDKI: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berlebihan terkait dengan sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui.
- SLKI: Pencapaian tingkat kecemasan yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengelola kecemasan.
Penjelasan Singkat:
1. Perubahan pola eliminasi urin:
Pasien mengalami gangguan pada saluran urinaria, yang menyebabkan perubahan pada pola eliminasi urin, seperti bak keluar darah. Intervensi keperawatan akan difokuskan pada pemantauan pola eliminasi urin, manajemen gejala, dan fasilitasi eliminasi urin yang optimal.
2. Risiko infeksi:
Prosedur TURP (Transurethral Resection of the Prostate) yang akan dilakukan pada pasien meningkatkan risiko infeksi. Intervensi keperawatan akan mencakup tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi, seperti monitoring tanda-tanda infeksi, menjaga kebersihan, dan pemberian edukasi kepada pasien.
3. Ansietas:
Kondisi medis dan prosedur yang akan dijalani oleh pasien lansia dapat menimbulkan kecemasan. Intervensi keperawatan akan difokuskan pada identifikasi sumber kecemasan, manajemen kecemasan, dan pemberian dukungan emosional kepada pasien.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengelola kondisi pasien lansia dengan keluhan bak keluar darah dan diagnosa BPH pro TURP. -
Article No. 2360 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien lansia keluhan bak keluar darah,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Perdarahan Rektal (Bleeding Per Rectum)
Penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Perdarahan Rektal
Definisi: Keluarnya darah dari rektum atau anus, dapat bervariasi dari tetesan hingga perdarahan massif.
2. Penyebab Perdarahan Rektal:
- Hemoroid
- Divertikulosis usus besar
- Polip usus besar
- Kanker usus besar
- Radang usus besar (kolitis)
- Kondisi lainnya yang dapat menyebabkan perdarahan pada saluran pencernaan bawah
3. Gejala dan Tanda Klinik:
- Darah segar pada tinja atau saat buang air besar
- Rasa tidak nyaman atau nyeri di area anus
- Adanya benjolan di anus (hemoroid)
- Perubahan pola defekasi
4. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Kontrol Perdarahan
- Integritas Jaringan Perianal
- Pemulihan Fungsi Usus
5. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen Perdarahan
- Perawatan Luka Perianal
- Manajemen Diare
- Edukasi Manajemen Penyakit Usus
Dalam pendekatan ini, perawat akan melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai, dan mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, dengan tujuan mengatasi perdarahan rektal, menjaga integritas jaringan perianal, dan memulihkan fungsi usus pasien lansia. -
Article No. 2361 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien lansia keluhan kencing keluar darah,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Inkontinensia Urinaria
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Inkontinensia urinaria didefinisikan sebagai ketidakmampuan individu untuk menahan urin, yang menyebabkan kebocoran urin. Kondisi ini sering terjadi pada pasien lansia dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan fungsi otot-otot panggul, penyakit kronis, atau efek samping obat-obatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan inkontinensia urinaria meliputi:
1. Pasien dapat mengontrol pengeluaran urin.
2. Pasien tidak mengalami infeksi saluran kemih.
3. Pasien tidak mengalami komplikasi akibat inkontinensia.
4. Pasien dan keluarga memahami manajemen inkontinensia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi inkontinensia urinaria pada pasien lansia, antara lain:
1. Melakukan skrining dan penilaian komprehensif terhadap faktor penyebab inkontinensia.
2. Mengatur pola eliminasi urin, seperti memantau intake cairan dan menerapkan jadwal berkemih.
3. Memberikan latihan otot dasar panggul (Kegel).
4. Mengajarkan teknik penggunaan alat bantu, seperti kateter atau inkontinensia pad.
5. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen inkontinensia.
Dengan pendekatan yang komprehensif berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah inkontinensia urinaria pada pasien lansia dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 2362 | 15 Oct 2024
Klinis : batuk, lendir ditenggorokan, sesek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi batuk, lendir di tenggorokan, dan sesak napas.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu batuk, lendir di tenggorokan, dan sesak napas, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif".
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Tanda dan gejala yang menyertai diagnosa ini antara lain: batuk tidak efektif, bunyi napas tambahan, distres pernapasan, serta adanya sekret yang terdengar saat bernapas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan diagnosa ini adalah: jalan napas terbuka, tidak terdapat sianosis, frekuensi pernapasan dalam batas normal, serta tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: mempertahankan jalan napas terbuka, mengajarkan teknik batuk efektif, melakukan suction jika diperlukan, serta memantau tanda-tanda vital secara berkala.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi batuk, lendir di tenggorokan, dan sesak napas. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap untuk menjawabnya.