Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2346 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan nyeri dada hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin.
2. Gangguan perfusi jaringan kardiak berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan EKG menunjukkan infark miokard akut.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung, ditandai dengan sesak napas, kelelahan, dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
4. Risiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penyakit penyerta (hipertensi dan diabetes melitus tipe 2).
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut:
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Tujuan intervensi adalah mengurangi nyeri dan mempertahankan fungsi kardiovaskular yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, kolaborasi pemberian obat analgesik, dan edukasi pasien.
2. Gangguan perfusi jaringan kardiak berhubungan dengan infark miokard akut:
- SDKI: Gangguan perfusi jaringan kardiak adalah penurunan aliran darah ke jantung yang dapat mengancam kehidupan.
- SLKI: Tujuan intervensi adalah mempertahankan perfusi jaringan kardiak yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, kolaborasi pemberian terapi oksigen, dan tindakan resusitasi jantung paru, jika diperlukan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung:
- SDKI: Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Tujuan intervensi adalah mempertahankan toleransi aktivitas yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, edukasi pasien, dan pengaturan aktivitas sesuai dengan kondisi pasien.
4. Risiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penyakit penyerta:
- SDKI: Risiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami ketidakseimbangan antara input dan output cairan dan elektrolit.
- SLKI: Tujuan intervensi adalah mencegah terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan intake dan output cairan, pemantauan kadar elektrolit, dan kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan.
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 2347 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien mengeluh sulit tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengeluh sulit tidur.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Penjelasan singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Pola Tidur didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk tidur atau mempertahankan tidur yang efektif dan berkelanjutan.
- Gejala yang mungkin muncul adalah sulit untuk memulai tidur, sering terbangun di malam hari, tidur yang tidak restoratif, dan ketidakpuasan dengan kualitas tidur.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Pola Tidur adalah pasien dapat mencapai pola tidur yang adekuat, tidur yang efektif dan teratur, serta perasaan terpuaskan dengan kualitas tidurnya.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Pola Tidur antara lain:
a. Manajemen Lingkungan Tidur: menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk tidur.
b. Terapi Relaksasi: teknik-teknik relaksasi untuk membantu pasien tertidur dan tidur lebih nyenyak.
c. Edukasi Tidur: memberikan edukasi tentang pola tidur yang sehat dan higienis tidur.
d. Manajemen Stres: membantu pasien mengelola stres yang dapat menghambat tidur.
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dapat memperoleh perbaikan dalam pola tidurnya dan mencapai kualitas tidur yang lebih baik. -
Article No. 2348 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien mengeluh sulit menelan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Menelan (Dysphagia)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Menelan (Dysphagia) didefinisikan sebagai ketidakmampuan atau kesulitan dalam menelan makanan, cairan, atau obat-obatan, yang disebabkan oleh gangguan pada fase oral, faringeal, atau esofageal pada proses menelan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan gangguan menelan adalah pasien dapat menelan makanan, cairan, dan obat-obatan dengan aman dan efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Memantau proses menelan pasien
2. Mengatur posisi pasien saat makan/minum
3. Memberikan makanan/minuman sesuai dengan kemampuan menelan pasien
4. Melatih kemampuan menelan pasien
5. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai gangguan menelan
Dalam kondisi ini, pasien mengeluh sulit menelan, sehingga diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Menelan (Dysphagia). Perawat perlu melakukan penilaian komprehensif terhadap kemampuan menelan pasien, mengatur posisi saat makan/minum, memberikan makanan/minuman yang sesuai, melatih kemampuan menelan, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 2349 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien mengeluh nyeri luka operasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut. Nyeri akut umumnya memiliki onset yang tiba-tiba dan tidak berlangsung lama.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Nyeri Akut adalah pasien akan melaporkan penurunan nyeri, mampu mengontrol nyeri, dan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pengurangan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengelola Nyeri Akut antara lain:
1. Manajemen Nyeri
2. Terapi Relaksasi
3. Terapi Distraksi
4. Terapi Komplementer
5. Pemberian Analgesik
Dalam konteks pasien yang mengeluh nyeri luka operasi, perawat dapat melakukan intervensi seperti:
- Mengevaluasi intensitas dan karakteristik nyeri
- Memberikan analgesik sesuai dengan regimen pengobatan
- Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri
- Memantau efektivitas intervensi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan
- Melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan manajemen nyeri
Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai pengurangan nyeri, peningkatan kemampuan mengelola nyeri, dan pemulihan yang optimal. -
Article No. 2350 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien mengeluh batuk berdahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bersih, ditandai dengan pasien tidak lagi mengeluhkan batuk berdahak, tidak ada bunyi napas tambahan, dan oksigenasi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Mengatur posisi pasien untuk memfasilitasi drainase sekret
2. Memberikan hidrasi yang adekuat untuk membantu pengeluaran sekret
3. Mengajarkan teknik batuk efektif dan latihan napas dalam
4. Melakukan suction jika diperlukan untuk membantu pengeluaran sekret
5. Memantau tanda-tanda vital dan status oksigenasi pasien
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bersih, sehingga dapat mengatasi keluhan batuk berdahak yang dialami. -
Article No. 2351 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien mengeluh batuk jika berdebu dan cuaca dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan keluhan pasien yang mengeluhkan batuk saat terpapar debu dan cuaca dingin, hal ini dapat dikategorikan sebagai Pola Napas Tidak Efektif, sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Pola Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk menghirup dan/atau mengeluarkan udara secara adekuat, yang dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan/atau gangguan oksigenasi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor intrinsik (misalnya kelainan fungsi paru) atau faktor ekstrinsik (misalnya paparan iritan).
Intervensi Keperawatan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat diberikan antara lain:
1. Manajemen Jalan Napas: Mempertahankan jalan napas tetap terbuka dan bebas dari obstruksi.
2. Oksigenasi: Memaksimalkan oksigenasi.
3. Manajemen Batuk: Memfasilitasi pengeluaran sekret dan mengurangi batuk yang tidak produktif.
4. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi terkait faktor pencetus batuk dan cara mengatasinya.
Tujuan utama intervensi ini adalah untuk mempertahankan pola napas yang efektif, mengurangi gejala batuk, dan meningkatkan kenyamanan pasien. -
Article No. 2352 | 15 Oct 2024
Klinis : Kepala keluarga mengatakan kurang mengetahui tentang diabetes
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Terima kasih atas permintaan anda. Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang anda paparkan.
Diagnosis Keperawatan:
Defisit Pengetahuan tentang Diabetes Melitus
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
Defisit Pengetahuan tentang Diabetes Melitus adalah suatu keadaan di mana individu atau keluarga menunjukkan kurangnya informasi atau pemahaman mengenai diabetes melitus, penyebab, gejala, penatalaksanaan, dan pencegahannya.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah:
- Pengetahuan Keluarga tentang Diabetes Melitus meningkat
- Perilaku Keluarga dalam Pengelolaan Diabetes Melitus membaik
- Kontrol Glikemik Keluarga dengan Diabetes Melitus membaik
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosis ini antara lain:
- Edukasi Kesehatan tentang Diabetes Melitus
- Konseling Perawatan Diri Diabetes Melitus
- Asesmen Pengetahuan Keluarga tentang Diabetes Melitus
- Fasilitasi Diskusi Kelompok tentang Diabetes Melitus
Kesimpulan, diagnosis keperawatan ini menitikberatkan pada upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga mengenai diabetes melitus, sehingga mereka dapat melakukan perawatan dan pengelolaan diabetes melitus dengan baik dan memperoleh hasil yang optimal. -
Article No. 2353 | 15 Oct 2024
Klinis : Kepala keluarga mengatakan sulit mengontrol makan yang manis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola masalah kesehatan yang mempengaruhi fungsi dan kesejahteraan.
- Karakteristik Definisi: Kesulitan dalam mengatur pola makan yang manis, ketidakmampuan mengendalikan asupan makanan manis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Relevan: Kontrol Glikemik, Perilaku Sehat, Manajemen Diri Penyakit Kronis.
- Kriteria Hasil: Klien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kontrol glikemik, klien dapat mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang efektif, klien dapat menjelaskan strategi manajemen diri penyakit kronis.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang Relevan: Edukasi Kesehatan, Manajemen Nutrisi, Dukungan Pengambilan Keputusan.
- Aktivitas Keperawatan: Memberikan pendidikan tentang pentingnya kontrol gula darah, membantu klien merencanakan diet yang sesuai, memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan terkait perubahan gaya hidup.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan" menggambarkan ketidakmampuan klien dalam mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola masalah kesehatan terkait pola makan yang manis. Standar SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan panduan untuk mengidentifikasi karakteristik definisi, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk membantu klien mencapai kontrol glikemik yang efektif. -
Article No. 2354 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien tidak sadar, terdapat luka decub
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi pasien yang tidak sadar, terdapat luka dekubitus, dan dengan nada akademis, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Imobilitas
Penjelasan:
Pasien yang tidak sadar berisiko mengalami kerusakan integritas kulit, seperti luka dekubitus, karena imobilitas atau keterbatasan dalam aktivitas/pergerakan. Hal ini dapat menyebabkan tekanan yang berkepanjangan pada area tertentu, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya.
SLKI:
- Integritas Kulit: Tingkat keutuhan, kelembaban, dan elastisitas kulit.
- Outcome yang diharapkan: Integritas kulit tetap utuh, tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit.
SIKI:
- Perawatan Luka Dekubitus: Intervensi untuk mencegah dan mengelola luka dekubitus.
- Aktivitas: Memposisikan ulang pasien secara berkala, menjaga kebersihan kulit, dan memberikan alas/bantalan untuk mengurangi tekanan.
Persona: Pakar
Nada: Akademis
Nurse: Sebagai perawat, saya akan menerapkan diagnosa dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengelola risiko kerusakan integritas kulit pada pasien yang tidak sadar dan memiliki luka dekubitus. Tujuannya adalah untuk mempertahankan integritas kulit, mencegah komplikasi, dan mempromosikan penyembuhan luka. -
Article No. 2355 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien tidak sadar, post craniotomy
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perubahan Perfusi Serebral Terganggu
- Definisi: Berisiko mengalami gangguan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
- Faktor Risiko: Post craniotomy, penurunan kesadaran.
2. Risiko Ketidakstabilan Neurologis
- Definisi: Berisiko mengalami perubahan fungsi otak yang dapat menyebabkan gangguan neurologis.
- Faktor Risiko: Post craniotomy, penurunan kesadaran.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan reaksi jaringan.
- Faktor Risiko: Post craniotomy, penurunan kesadaran.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar untuk menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dalam kasus ini, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SIKI antara lain:
- Pemantauan status neurologis secara berkala
- Perawatan luka post craniotomy
- Pemberian nutrisi dan cairan yang adekuat
- Manajemen tanda-tanda vital
- Pencegahan infeksi
Tujuan keperawatan yang dapat ditetapkan berdasarkan SLKI antara lain:
- Perfusi serebral yang adekuat
- Stabilitas neurologis
- Tidak terjadi infeksi
Penjelasan di atas merupakan contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang tidak sadar, post craniotomy, dengan tone akademis dan persona pakar. Tentunya, proses asuhan keperawatan akan disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang memengaruhi.