Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2492 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi dan iritasi peritoneal, ditandai dengan skala nyeri 6, wajah menyeringai, tanda-tanda vital abnormal.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Pasien menunjukkan perilaku yang mengarah pada penurunan nyeri.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri
- Pemberian analgesik
- Relaksasi
- Distraksi
- Kompres hangat/dingin
- Monitoring tanda-tanda vital
Tone = akademis, persona = pakar, nurse: Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan diberikan dengan gaya bahasa yang formal, ilmiah, dan dari sudut pandang seorang profesional perawat. -
Article No. 2493 | 16 Oct 2024
Klinis : menejemen cairan pada paasien gagal jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Cairan
Definisi:
Kondisi di mana jumlah cairan yang masuk dan keluar dari tubuh tidak seimbang, yang dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan cairan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Cairan dicirikan oleh perubahan status hidrasi, volume cairan tubuh, dan elektrolit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Ketidakseimbangan Cairan adalah status hidrasi terpelihara, volume cairan tubuh terkendali, dan elektrolit seimbang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Ketidakseimbangan Cairan pada pasien gagal jantung meliputi pemantauan intake dan output cairan, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, dan manajemen edema.
Dalam penanganan pasien gagal jantung, fokus utama adalah menjaga keseimbangan cairan untuk mencegah kelebihan cairan yang dapat memperburuk kondisi jantung. Perawat berperan penting dalam memantau dan mengelola cairan pada pasien agar tercapai luaran yang optimal. -
Article No. 2494 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. tolong buatkan askep dan tahapan pengkajianya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang.
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit peritonitis.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat nyeri menurun
2. Pengetahuan tentang manajemen nyeri meningkat
3. Kemampuan melakukan manajemen nyeri meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
2. Pemantauan Tanda Vital
3. Pemberian Analgesik
Tahapan Pengkajian:
1. Pengkajian nyeri:
a. Lokasi nyeri: Perut
b. Kualitas nyeri: Seperti tertusuk, menyakitkan
c. Intensitas nyeri: Skala 6 (dari 0-10)
d. Waktu timbul nyeri: Terus-menerus
e. Faktor yang mempengaruhi nyeri: Proses penyakit peritonitis
f. Dampak nyeri: Wajah menyeringai, ketidaknyamanan
2. Pengkajian Tanda Vital:
a. Tekanan Darah: 140/90 mmHg
b. Frekuensi Nadi: 100 x/menit
c. Frekuensi Napas: 24 x/menit
d. Suhu: 38°C
3. Pengkajian Umum:
a. Riwayat Penyakit Saat Ini: Peritonitis
b. Keluhan Utama: Nyeri perut skala 6
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. Wassalamualaikum. -
Article No. 2495 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. tolong buatkan askep dan tahapan pengkajianya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasannya berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
2. Risiko infeksi
Penjelasan singkat:
1. Nyeri akut
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti kerusakan tersebut.
- SLKI: Tujuan intervensi adalah pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, menggunakan manajemen nyeri yang efektif, dan mendemonstrasikan perilaku yang menunjukkan kontrol terhadap nyeri.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, terapi farmakologis nyeri, dan terapi nonfarmakologis nyeri.
2. Risiko infeksi
- SDKI: Risiko infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Tujuan intervensi adalah pasien dapat mempertahankan integritas kulit dan mukosa, mencegah paparan terhadap agen infeksi, dan menunjukkan tanda-tanda tidak adanya infeksi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen infeksi, pencegahan infeksi, dan perawatan luka.
Tahapan Pengkajian:
1. Pengkajian Awal
- Mengkaji keluhan utama pasien, yaitu nyeri perut dengan skala 6.
- Mengkaji tanda-tanda vital: TD 140/90 mmHg, nadi 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 38°C.
- Mengkaji ekspresi wajah pasien yang menyeringai, menunjukkan adanya nyeri.
2. Pengkajian Lanjut
- Mengkaji lokasi, intensitas, karakteristik, dan durasi nyeri.
- Mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, seperti aktivitas, istirahat, dan penggunaan obat-obatan.
- Mengkaji riwayat penyakit dan pemeriksaan diagnostik yang telah dilakukan, seperti diagnosis peritonitis.
- Mengkaji respons pasien terhadap nyeri, seperti perubahan tanda-tanda vital.
- Mengkaji potensi risiko infeksi, seperti prosedur atau tindakan medis yang telah dilakukan.
3. Perumusan Masalah Keperawatan
- Berdasarkan hasil pengkajian, dirumuskan dua masalah keperawatan, yaitu nyeri akut dan risiko infeksi.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, dan tahapan pengkajian telah dijelaskan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menerapkan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kasus yang Anda berikan. -
Article No. 2496 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. tolong buatkan askep, tahapan pengkajianya, pengumpulan data (objektif dan subjektif), dan cara pengumpulan data
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (peritonitis) berdasarkan SDKI.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri abdomen berdasarkan SDKI.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan proses penyakit (peritonitis) berdasarkan SDKI.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan seperti hal tersebut.
- Gangguan Mobilitas Fisik: Keterbatasan dalam pergerakan fisik mandiri, yang disebabkan oleh kelemahan, ketidakseimbangan, gangguan muskuloskeletal, atau hambatan lingkungan yang memengaruhi aktivitas sehari-hari.
- Risiko Infeksi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Untuk Nyeri Akut: Klien dapat melaporkan penurunan skala nyeri, menunjukkan relaksasi, dan peningkatan kemampuan beraktivitas.
- Untuk Gangguan Mobilitas Fisik: Klien dapat melakukan pergerakan yang lebih baik, meningkatkan aktivitas sehari-hari, dan mengurangi risiko komplikasi.
- Untuk Risiko Infeksi: Klien dapat menunjukkan tidak adanya tanda-tanda infeksi, mempertahankan integritas kulit, dan memahami pencegahan infeksi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Untuk Nyeri Akut: Manajemen nyeri, terapi modalitas nyeri, dan edukasi nyeri.
- Untuk Gangguan Mobilitas Fisik: Mobilisasi, terapi aktivitas, dan edukasi mobilitas.
- Untuk Risiko Infeksi: Pencegahan infeksi, perawatan luka, dan edukasi pencegahan infeksi.
Dalam melakukan pengkajian, saya akan menggunakan pendekatan yang komprehensif, mengumpulkan data subjektif dan objektif melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Data subjektif akan diperoleh melalui wawancara dengan pasien, seperti keluhan nyeri, riwayat penyakit, dan aktivitas sehari-hari. Data objektif akan diperoleh melalui pemeriksaan tanda-tanda vital, inspeksi, palpasi, dan pemeriksaan diagnostik, jika diperlukan.
Setelah pengkajian, saya akan menganalisis data yang terkumpul untuk menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai, menetapkan tujuan perawatan, dan merencanakan intervensi keperawatan yang tepat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 2497 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. tolong buatkan askep, do/ds
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda berikan.
Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Penyebab: Proses penyakit (peritonitis)
Gejala dan Tanda:
DO: Wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, Nadi 100x/menit, Respirasi 24x/menit, Suhu 38°C
DS: Pasien mengeluh nyeri perut dengan skala 6.
2. Risiko Infeksi
Definisi: Bertambahnya risiko organisme patogen untuk membiakkan dan menyebar.
Penyebab: Proses penyakit (peritonitis)
Gejala dan Tanda:
DO: Tanda-tanda inflamasi (Suhu 38°C)
DS: Diagnosa medis peritonitis
Rencana Asuhan Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi, intensitas)
- Berikan analgesik sesuai instruksi medis
- Ajarkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Monitor tanda-tanda vital
- Evaluasi efektivitas intervensi
2. Risiko Infeksi
- Kaji tanda dan gejala infeksi
- Berikan antibiotik sesuai instruksi medis
- Lakukan perawatan luka aseptik
- Ajarkan pasien dan keluarga terkait pencegahan infeksi
- Monitor tanda-tanda vital dan tanda-tanda infeksi
- Evaluasi efektivitas intervensi
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Risiko Infeksi: Bertambahnya risiko organisme patogen untuk membiakkan dan menyebar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari, dan tidak terjadi komplikasi.
- Risiko Infeksi: Pasien bebas dari infeksi, pasien dapat melakukan pencegahan infeksi, dan tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri Akut: Mengidentifikasi, memantau, dan mengelola nyeri untuk meminimalkan penderitaan dan memaksimalkan fungsi.
- Pencegahan Infeksi: Mencegah atau mengurangi risiko infeksi pada pasien.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 2498 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. tolong buatkan askep, do/ds, sampe intervensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan analisis diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kasus yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah-istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penyebab: Agen cedera fisik (infeksi, peritonitis)
Gejala dan Tanda: Ekspresi wajah menyeringai, tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 38°C, nyeri abdomen skala 6.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang
2. Pasien tampak rileks
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Pengkajian nyeri komprehensif
2. Manajemen nyeri: farmakologis dan nonfarmakologis
3. Kolaborasi pemberian analgesik
4. Monitoring tanda-tanda vital
5. Edukasi manajemen nyeri kepada pasien dan keluarga
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, menerapkan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, serta melakukan kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgesik yang sesuai. Selain itu, saya juga akan memantau tanda-tanda vital pasien dan memberikan edukasi kepada pasien serta keluarganya mengenai manajemen nyeri. Tujuan akhirnya adalah pasien dapat melaporkan nyeri yang berkurang, tampak rileks, dan tanda-tanda vital dalam batas normal. -
Article No. 2499 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. tolong buatkan askep dari pengkajian sampe intervensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya Perawat Profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Berdasarkan informasi yang Anda berikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kasus tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan peritonitis, ditandai dengan skala nyeri 6, wajah menyeringai, tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 100x/menit, respirasi 24x/menit, dan suhu 38°C.
Penjelasan Singkat Terkait Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SDKI:
Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Diagnosa ini didasarkan pada pengkajian yang menunjukkan adanya nyeri dengan skala 6, disertai tanda-tanda vital yang abnormal.
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari penanganan nyeri akut antara lain nyeri menurun, mampu mengontrol nyeri, dan mempertahankan fungsi yang optimal.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut, antara lain:
1. Manajemen nyeri: Identifikasi karakteristik nyeri, monitor tanda-tanda vital, pemberian analgesik sesuai indikasi, penggunaan teknik nonfarmakologis (relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin).
2. Pemantauan tanda-tanda vital: Monitor secara berkala tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.
3. Edukasi terkait manajemen nyeri: Ajarkan pasien dan keluarga teknik-teknik mengelola nyeri.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Terima kasih.
Wassalamualaikum. -
Article No. 2500 | 16 Oct 2024
Klinis : Cacar monyet
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Cacar Monyet, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Resiko Infeksi Virus Cacar Monyet
2. Nyeri Akut
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
1. Resiko Infeksi Virus Cacar Monyet
- SDKI: Resiko Infeksi
- SLKI: Kontrol Infeksi
- SIKI: Manajemen Infeksi
Pasien dengan cacar monyet memiliki resiko tinggi untuk terinfeksi virus cacar monyet yang dapat menyebar melalui kontak langsung, kontak dengan droplet, dan kontaminasi lingkungan. Intervensi keperawatan diperlukan untuk mengidentifikasi faktor risiko, mencegah penularan, dan mengelola infeksi yang terjadi.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Pasien dengan cacar monyet dapat mengalami nyeri akut akibat ruam dan lesi pada kulit. Intervensi keperawatan diperlukan untuk menilai karakteristik nyeri, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan penanganan nyeri yang sesuai, seperti pemberian analgesik dan kompres hangat.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Aktivitas
Pasien dengan cacar monyet dapat mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat kondisi fisik yang lemah dan rasa tidak nyaman. Intervensi keperawatan diperlukan untuk mengevaluasi toleransi aktivitas pasien, membantu dalam aktivitas perawatan diri, dan menyusun rencana latihan aktivitas yang sesuai.
Dengan pemahaman yang komprehensif tentang diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan berpusat pada pasien dalam penatalaksanaan cacar monyet. -
Article No. 2501 | 16 Oct 2024
Klinis : Riwayat cacar monyet
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi riwayat cacar monyet.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami patogen biologis yang dapat menyebabkan penyakit.
- Faktor risiko: Riwayat cacar monyet.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Faktor penyebab: Infeksi virus cacar monyet.
3. Gangguan Integritas Kulit
- Definisi: Kerusakan pada kulit dan lapisan di bawahnya.
- Faktor penyebab: Infeksi virus cacar monyet yang menyebabkan ruam dan lesi pada kulit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan panduan dalam menentukan diagnosa keperawatan yang berpedoman pada NANDA-I (North American Nursing Diagnosis Association International). Setiap diagnosa keperawatan memiliki definisi, karakteristik, faktor-faktor yang berhubungan, dan batasan-batasan yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah panduan dalam menentukan luaran (outcome) yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Setiap diagnosa keperawatan memiliki luaran yang sesuai, indikator, dan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah panduan dalam menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan. Setiap diagnosa keperawatan memiliki intervensi yang sesuai, beserta aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan panduan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terarah pada pasien dengan riwayat cacar monyet. Hal ini akan memastikan perawatan yang optimal dan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia.