Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2485 | 16 Oct 2024
Klinis : Seorang laki-laki, usia 35 tahun, didiagnosa dermatitis kontak alergi. Pasien mengeluhkan bercak kemerahan yang gatal, terdapat lepuhan berisi nanah pada lengan kirinya yang timbul setelah menggunakan tato 3 hari sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya lecet karena bekas garukan. Ada beberapa vesikel/bula yang sudah pecah. Pasien mengatakan tidak mengetahui penyebab penyakitnya dan merasa tidak nyaman karena gatal.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan perubahan kenyamanan akibat gejala dermatitis kontak alergi.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan akibat kelelahan, kelemahan, dan/atau kurangnya energi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman dan tidak terbatas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Nyeri: Mengidentifikasi dan mengatasi sumber nyeri, serta menggunakan terapi farmakologi dan non-farmakologi untuk mengurangi nyeri.
2. Manajemen Gejala: Memantau dan mengelola gejala-gejala yang timbul dari dermatitis kontak alergi, seperti gatal, lepuhan, dan lesi kulit.
3. Peningkatan Kenyamanan: Memberikan kenyamanan fisik dan psikologis untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien.
Sebagai perawat, saya akan bekerja kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya untuk mengelola kondisi dermatitis kontak alergi pada pasien ini dan memastikan ia dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman. -
Article No. 2486 | 16 Oct 2024
Klinis : eorang laki-laki 78 tahun, dirawat di Rg Neurologi dengan diagnose medis: stroke hemoragik, hasil pengkajian stupor GCS 9, kesan hemiparesis sinistra. Hasil pemeriksaan TD= 160/100 mmHg, nadi= 88 x/menit, suhu= 37,5oC, pernapasan= 23 x/menit. Hasil CT Scan hiperden frontotemporal kanan..
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Hemiparesis Sinistra
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami gangguan mobilitas fisik akibat hemiparesis (kelemahan) pada sisi kiri tubuh setelah mengalami stroke hemoragik. Hal ini menyebabkan pasien mengalami penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan untuk melakukan pergerakan yang disengaja, mandiri, dan terarah dari satu atau lebih bagian tubuh.
- Faktor yang Berhubungan: Gangguan saraf pusat (stroke), penurunan tonus otot, penurunan kekuatan otot.
- Gejala dan Tanda: Kelemahan atau paralisis pada satu sisi tubuh, penurunan rentang gerak, penurunan koordinasi gerakan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat melakukan pergerakan dan aktivitas secara mandiri.
- Indikator: Peningkatan rentang gerak, kekuatan otot, dan koordinasi gerakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan Mobilitas Fisik, Pelatihan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari, Terapi Modalitas Fisik.
- Aktivitas Keperawatan: Latihan rentang gerak, latihan kekuatan otot, latihan koordinasi, pelatihan aktivitas sehari-hari.
Catatan: Diagnosa Keperawatan lain yang mungkin muncul adalah Risiko Cedera Berhubungan dengan Gangguan Kesadaran, Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak Berhubungan dengan Perdarahan Intrakranial, dan lain-lain. Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI harus disesuaikan dengan kondisi pasien. -
Article No. 2487 | 16 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan 89 tahun, dirawat di rg neurologi dengan keluhan tangan kanan dan kaki kanan tidak bisa digerakkan, Rentang gerak mengalami penurunan, wajah tampak murung, merasa tidak percaya diri. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD= 160/90 mmHg, nadi= 65 x/menit, suhu= 35,8oC, pernapasan= 18 x/menit.Diagnose medis: stroke non-hemoragik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Penurunan Kekuatan Otot Sekunder Akibat Stroke Non-Hemoragik
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah dari satu titik ke titik lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Integritas Jaringan Tubuh: Integritas struktur dan fungsi jaringan tubuh terpelihara.
- Pergerakan Sendi: Rentang gerak sendi dalam batas normal.
- Kemandirian dalam Aktivitas Sehari-hari: Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan Mobilitas Fisik
- Manajemen Nyeri
- Terapi Latihan
2. Perubahan Citra Tubuh Berhubungan Dengan Ketidakpercayaan Diri Sekunder Akibat Stroke Non-Hemoragik
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Perubahan citra tubuh adalah perubahan persepsi atau perasaan individu terhadap penampilan fisik atau fungsi tubuhnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Citra Tubuh: Persepsi positif terhadap penampilan dan fungsi tubuh.
- Harga Diri: Penilaian positif terhadap diri sendiri.
- Motivasi: Dorongan untuk mencapai tujuan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Terapi Aktivitas Kelompok
- Dukungan Emosional
- Manajemen Stres
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami gangguan mobilitas fisik yang ditandai dengan tangan kanan dan kaki kanan yang tidak bisa digerakkan serta penurunan rentang gerak. Hal ini berhubungan dengan kondisi stroke non-hemoragik yang dialaminya. Selain itu, pasien juga mengalami perubahan citra tubuh yang ditandai dengan perasaan tidak percaya diri. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah peningkatan mobilitas fisik, manajemen nyeri, terapi latihan, terapi aktivitas kelompok, dukungan emosional, dan manajemen stres. -
Article No. 2488 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. buatkan askep nya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Faktor yang Berhubungan: Proses penyakit (peritonitis)
Gejala/Tanda Mayor: Nyeri skala 6, wajah menyeringai
Gejala/Tanda Minor: Takikardi, takipnea, hipertensi
2. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
Definisi: Ketidakadekuatan suplai darah dan oksigen ke jaringan perifer.
Faktor yang Berhubungan: Proses penyakit (peritonitis)
Gejala/Tanda Mayor: Nadi cepat, tekanan darah tinggi
Gejala/Tanda Minor: Suhu tubuh meningkat
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah panduan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI membantu perawat dalam menentukan masalah keperawatan yang dialami oleh pasien berdasarkan tanda dan gejala yang teridentifikasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah panduan standar hasil yang diharapkan dapat dicapai oleh pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan. SLKI membantu perawat dalam menentukan tujuan dan target yang ingin dicapai dalam asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah panduan standar tindakan keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan. SIKI membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat.
Asuhan Keperawatan:
Pengkajian:
- Laki-laki, usia 46 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis.
- Keluhan utama: nyeri perut skala 6.
- Tanda vital: TD 140/90 mmHg, nadi 100x/menit, pernapasan 24x/menit, suhu 38°C.
- Tampak wajah menyeringai.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
Perencanaan Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus)
- Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Ajarkan teknik manajemen nyeri kepada pasien dan keluarga
2. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
- Monitor tanda-tanda vital secara berkala
- Pantau adanya perubahan suhu tubuh
- Pertahankan posisi yang meningkatkan aliran darah ke ekstremitas
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pengobatan penyebab gangguan perfusi
Implementasi dan Evaluasi:
Perawat akan melaksanakan intervensi keperawatan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan yang telah dibuat. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk menilai efektivitas tindakan dan perkembangan kondisi pasien. -
Article No. 2489 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. buatkan askep : diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah seorang perawat profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Berikut adalah analisis kondisi kasus B yang Anda sampaikan, dengan menggunakan standar Diagnosa Keperawatan, Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi pada peritonitis, ditandai dengan skala nyeri 6, wajah menyeringai, dan tanda-tanda vital yang meningkat.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, ekspresi wajah rileks, dan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, memonitor tanda-tanda vital, dan kolaborasi pemberian terapi analgesik.
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas)
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi)
2. Pemantauan Tanda Vital
- Ukur dan catat tanda-tanda vital secara rutin
- Pantau perubahan tanda-tanda vital yang berhubungan dengan nyeri
3. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan dokter terkait pengelolaan peritonitis dan pengobatan nyeri
Implementasi:
1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, mencatat lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri.
2. Memberikan analgesik sesuai dengan kolaborasi dengan dokter.
3. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi kepada pasien untuk mengurangi nyeri.
4. Melakukan pemantauan tanda-tanda vital secara rutin dan mencatatnya.
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter terkait pengelolaan peritonitis dan pengobatan nyeri.
Evaluasi:
1. Pasien dapat melaporkan nyeri berkurang (skala nyeri ≤ 4).
2. Ekspresi wajah pasien tampak rileks.
3. Tanda-tanda vital pasien dalam batas normal.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 2490 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. buatkan askep : diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat yang ahli, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit peritonitis yang ditandai dengan skala nyeri 6, tampak wajah menyeringai, tanda-tanda vital yang meningkat.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kriteria hasil yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, tampak relaksasi dan istirahat yang memadai.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, distraksi, dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
Rencana Asuhan Keperawatan:
1. Diagnosa: Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit peritonitis
Intervensi:
- Kaji tanda dan gejala nyeri secara komprehensif
- Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter
- Aplikasikan kompres hangat pada area yang nyeri
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi kepada pasien
- Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan nyeri
Implementasi:
- Mengkaji nyeri pasien secara rutin dan melaporkan hasilnya
- Memberikan analgesik sesuai dengan jadwal dan respons pasien
- Mengaplikasikan kompres hangat pada abdomen pasien
- Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi kepada pasien
- Berkoordinasi dengan tim medis untuk penanganan nyeri
Evaluasi:
- Pasien dapat melaporkan nyeri berkurang
- Pasien tampak relaksasi dan istirahat yang memadai
- Tanda-tanda vital pasien membaik
Sebagai seorang perawat yang ahli, saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien dengan kondisi peritonitis dan nyeri. Jangan ragu untuk menanyakan hal lebih lanjut jika diperlukan. -
Article No. 2491 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. buatkan askep secara lengkap
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan.
- Gejala dan tanda: Nyeri abdomen, wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, nadi 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 38°C.
2. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Gejala dan tanda: Peritonitis, nyeri abdomen, demam.
Rencana Asuhan Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Tujuan: Klien melaporkan penurunan rasa nyeri dengan skala 2-3 dalam 1x24 jam.
- Intervensi:
- Kaji intensitas, karakteristik, lokasi, dan durasi nyeri.
- Berikan analgesik sesuai instruksi medis.
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis (relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin).
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengatasi penyebab nyeri.
2. Risiko Infeksi
- Tujuan: Tidak terjadi infeksi selama perawatan.
- Intervensi:
- Kaji tanda-tanda infeksi.
- Pertahankan teknik aseptik saat melakukan tindakan.
- Berikan antibiotik sesuai instruksi medis.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengatasi penyebab infeksi.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien dan menentukan diagnosis keperawatan yang spesifik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan intervensi keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang berperan dalam pengembangan dan penerapan standar-standar keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2492 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi dan iritasi peritoneal, ditandai dengan skala nyeri 6, wajah menyeringai, tanda-tanda vital abnormal.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Pasien menunjukkan perilaku yang mengarah pada penurunan nyeri.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri
- Pemberian analgesik
- Relaksasi
- Distraksi
- Kompres hangat/dingin
- Monitoring tanda-tanda vital
Tone = akademis, persona = pakar, nurse: Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan diberikan dengan gaya bahasa yang formal, ilmiah, dan dari sudut pandang seorang profesional perawat. -
Article No. 2493 | 16 Oct 2024
Klinis : menejemen cairan pada paasien gagal jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Cairan
Definisi:
Kondisi di mana jumlah cairan yang masuk dan keluar dari tubuh tidak seimbang, yang dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan cairan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Cairan dicirikan oleh perubahan status hidrasi, volume cairan tubuh, dan elektrolit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Ketidakseimbangan Cairan adalah status hidrasi terpelihara, volume cairan tubuh terkendali, dan elektrolit seimbang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Ketidakseimbangan Cairan pada pasien gagal jantung meliputi pemantauan intake dan output cairan, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, dan manajemen edema.
Dalam penanganan pasien gagal jantung, fokus utama adalah menjaga keseimbangan cairan untuk mencegah kelebihan cairan yang dapat memperburuk kondisi jantung. Perawat berperan penting dalam memantau dan mengelola cairan pada pasien agar tercapai luaran yang optimal. -
Article No. 2494 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. tolong buatkan askep dan tahapan pengkajianya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang.
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit peritonitis.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat nyeri menurun
2. Pengetahuan tentang manajemen nyeri meningkat
3. Kemampuan melakukan manajemen nyeri meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
2. Pemantauan Tanda Vital
3. Pemberian Analgesik
Tahapan Pengkajian:
1. Pengkajian nyeri:
a. Lokasi nyeri: Perut
b. Kualitas nyeri: Seperti tertusuk, menyakitkan
c. Intensitas nyeri: Skala 6 (dari 0-10)
d. Waktu timbul nyeri: Terus-menerus
e. Faktor yang mempengaruhi nyeri: Proses penyakit peritonitis
f. Dampak nyeri: Wajah menyeringai, ketidaknyamanan
2. Pengkajian Tanda Vital:
a. Tekanan Darah: 140/90 mmHg
b. Frekuensi Nadi: 100 x/menit
c. Frekuensi Napas: 24 x/menit
d. Suhu: 38°C
3. Pengkajian Umum:
a. Riwayat Penyakit Saat Ini: Peritonitis
b. Keluhan Utama: Nyeri perut skala 6
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. Wassalamualaikum.