Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4547 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan infark miokard akut
Penjelasan:
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut. Pada kasus ini, pasien mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, yang merupakan gejala khas dari infark miokard akut.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak berhubungan dengan infark miokard akut
Penjelasan:
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak adalah ketidakadekuatan aliran darah dan oksigen ke jantung, yang mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke miokardium. Pada kasus ini, pasien mengalami infark miokard akut, yang menyebabkan penurunan perfusi jaringan kardiak.
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung sekunder infark miokard akut
Penjelasan:
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh perasaan kelelahan, kelemahan, atau ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Pada kasus ini, pasien mengalami infark miokard akut yang dapat menyebabkan penurunan curah jantung dan intoleransi aktivitas.
4. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2
Penjelasan:
Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah adalah kerentanan terhadap variasi kadar glukosa darah di luar rentang normal, yang dapat mengganggu kesehatan. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus tipe 2, yang meningkatkan risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah.
5. Risiko Komplikasi berhubungan dengan hipertensi dan diabetes melitus tipe 2
Penjelasan:
Risiko Komplikasi adalah kerentanan terhadap terjadinya masalah potensial yang dapat mengganggu kesehatan. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, yang meningkatkan risiko komplikasi, seperti penyakit kardiovaskular, nefropati, dan neuropati.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mengacu pada standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 4548 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah perawat profesional yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SLKI: Pasien dapat menggunakan teknik batuk efektif, mampu mengeluarkan sekret, dan pola napas menjadi lebih efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan dapat meliputi pemberian oksigenasi, tindakan batuk efektif, dan tindakan suction jika diperlukan.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal dan tidak merasa cepat lelah.
- SIKI: Intervensi keperawatan dapat meliputi manajemen aktivitas, latihan fisik, dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
3. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau menyesuaikan pola napas yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- SLKI: Pasien dapat menunjukkan pola napas yang efektif dan mampu mempertahankan saturasi oksigen yang adekuat.
- SIKI: Intervensi keperawatan dapat meliputi pemberian oksigenasi, pengaturan posisi, dan latihan pernapasan.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar dokumentasi yang digunakan di Indonesia. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. -
Article No. 4549 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 30 tahun, mengeluh demam naik turun suhu 38 derajat celcius diserati mual dan sakit kepala, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- Faktor Terkait: Infeksi
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi.
- Karakteristik Mayor: Suhu tubuh di atas 38°C, kulit hangat, menggigil.
SLKI:
- Hasil yang Diharapkan: Pasien menunjukkan penurunan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Indikator:
1. Suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi.
3. Tidak ada keluhan terkait peningkatan suhu.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan:
1. Monitoring suhu tubuh secara berkala.
2. Pemberian antipiretik sesuai resep.
3. Manajemen cairan dan elektrolit.
4. Peningkatan asupan nutrisi.
5. Edukasi pasien dan keluarga tentang penanganan hipertermia.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan sesuai SIKI, diharapkan pasien dapat menunjukkan penurunan suhu tubuh dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada keluhan terkait peningkatan suhu, sesuai dengan luaran yang diharapkan berdasarkan SLKI. -
Article No. 4550 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 30 tahun, mengeluh demam naik turun suhu 38 derajat celcius diserati mual dan sakit kepala, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosis dan kode terkait adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan demam naik turun dengan suhu mencapai 38 derajat Celsius, disertai mual, sakit kepala, dan nafsu makan menurun. Gejala-gejala ini sesuai dengan kriteria untuk diagnosis R50.9 (Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain) dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah-Masalah Terkait Kesehatan Revisi Kesepuluh (ICD-10).
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur yang sesuai
- Deskripsi: Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis yang dilakukan yang perlu dikodekan menggunakan Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah-Masalah Terkait Kesehatan Revisi Kesembilan - Prosedur Klinis Modifikasi (ICD-9-CM).
Dalam kasus ini, diagnosis utamanya adalah demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain (R50.9), dan manajemen lanjut bergantung pada temuan pemeriksaan fisik dan laboratorium lebih lanjut untuk menentukan penyebab demam tersebut. -
Article No. 4551 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam, pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan demam, pilek, dan dengan tone akademis serta persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI menurut standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
2. Risiko Infeksi
Penjelasan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pengisapan lendir, pemberian oksigen, dan latihan batuk efektif.
2. Risiko Infeksi
- SDKI: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat menimbulkan kerusakan sel dan jaringan.
- SLKI: Pasien bebas dari infeksi dan proses penyembuhan berlangsung dengan baik.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemberian antibiotik, menjaga kebersihan diri, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
Dalam konteks ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas dan Risiko Infeksi. Kedua diagnosa ini terkait dengan keluhan pasien yang mengalami demam dan pilek, yang dapat memengaruhi fungsi pernapasan dan memicu risiko infeksi. Perawat dapat memberikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 4552 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pilek dan bersekret
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pilek dan bersekresi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Definisi: Adanya sumbatan jalan napas, suara napas tidak bersih, dan peningkatan upaya napas.
- Faktor yang Berhubungan: Peradangan dan sekresi berlebihan pada saluran napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat mempertahankan jalan napas terbuka, mengurangi upaya napas, dan mengeluarkan sekresi dengan efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen jalan napas, hidrasi, pemberian oksigen, dan suction/penghisapan sekresi.
Dengan demikian, pasien dengan keluhan pilek dan bersekresi dapat didiagnosis dengan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI. Intervensi keperawatan akan berfokus pada manajemen jalan napas, hidrasi, pemberian oksigen, dan penghisapan sekresi untuk mempertahankan jalan napas terbuka dan mengurangi upaya napas pasien. -
Article No. 4553 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan lemas, muntah, mencret 1 kali
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pasien datang dengan keluhan lemas, muntah, dan mencret 1 kali, maka dapat ditegakkan diagnosis keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Diagnosa: Diare akut
b. Definisi: Pengeluaran tinja yang tidak normal dan berlebihan (lebih dari 3 kali sehari) dengan konsistensi yang encer, biasanya disertai dengan peningkatan frekuensi, volume, dan/atau kelembaban.
c. Faktor yang berhubungan: Perubahan faktor lingkungan, mikroorganisme, obat-obatan.
2. Diagnosa Keperawatan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Luaran Keperawatan: Pemulihan status cairan dan elektrolit
b. Definisi: Tercapainya keseimbangan cairan dan elektrolit yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
c. Kriteria Hasil: Gejala dehidrasi berkurang, tingkat hidrasi adekuat, hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
3. Diagnosa Keperawatan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Intervensi Keperawatan: Manajemen Diare
b. Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dan mencegah komplikasi yang terjadi akibat diare.
c. Aktivitas Keperawatan:
- Kaji tanda dan gejala diare
- Pantau tanda-tanda vital, intake dan output
- Berikan asupan cairan dan elektrolit yang adekuat
- Berikan obat anti diare atau antiemetik sesuai resep dokter
- Edukasi pasien dan keluarga terkait penanganan diare
Dalam konteks tone = akademis dan persona = pakar, nurse, penjelasan di atas merupakan diagnosis keperawatan standar yang disusun berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 4554 | 04 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 30 tahun merasa cemas karena telah ditinggal mati oleh suaminya satu Minggu yang lalu. Pada saat dikaji perempuan tersebut sering menangis, sering sedih dan tidak mau makan. Sebutkan diagnosa International classification diseases yang tepat dan sebutkan diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI, SLKI dan SIKI
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis yang sesuai serta kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis (jika ada):
1. Kode ICD-10:
- Kode: F43.2
- Deskripsi: Reaksi berduka berkepanjangan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis, karena kasus ini lebih fokus pada masalah psikologis dan emosional. Intervensi yang mungkin dilakukan adalah konseling atau terapi psikologis.
Berdasarkan Sistem Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Sistem Klasifikasi Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Sistem Klasifikasi Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah:
1. Diagnosis Keperawatan (SDKI):
- Berduka [00136]
- Cemas [00146]
- Gangguan Pola Makan [00102]
2. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Terapi Modalitas: Konseling Berduka [6670]
- Manajemen Ansietas [5820]
- Manajemen Nutrisi [1100]
3. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Koping Berduka: Adaptif [1306]
- Tingkat Kecemasan: Terkontrol [1211]
- Intake Nutrisi: Adekuat [1008]
Penjelasan:
- Kode ICD-10 F43.2 menggambarkan kondisi berduka berkepanjangan yang dialami oleh pasien setelah kehilangan suaminya. Hal ini sesuai dengan gejala yang ditunjukkan, yaitu sering menangis, sedih, dan tidak mau makan.
- Diagnosis keperawatan yang sesuai mencakup masalah berduka, kecemasan, dan gangguan pola makan. Intervensi yang dapat dilakukan adalah konseling berduka, manajemen kecemasan, dan manajemen nutrisi untuk membantu pasien beradaptasi dengan kehilangan dan meningkatkan intake nutrisinya.
- Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat beradaptasi dengan baik terhadap berduka, mengendalikan kecemasan, dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat. -
Article No. 4556 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit kepala.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Kepala didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan atau potensi kerusakan pada struktur kepala.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat melaporkan nyeri kepala berkurang.
2. Pasien dapat menunjukkan perilaku yang menunjukkan nyeri kepala terkontrol.
3. Pasien dapat mendemonstrasikan strategi manajemen nyeri kepala yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian nyeri kepala (lokasi, intensitas, kualitas, durasi, frekuensi)
2. Identifikasi penyebab nyeri kepala (misal: stres, ketegangan otot, dehidrasi, dll)
3. Berikan terapi farmakologis sesuai indikasi (analgesik, anti-inflamasi, dll)
4. Ajarkan teknik relaksasi (pernafasan dalam, distraksi, imagery)
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi, fisioterapis, dll) jika diperlukan.
Saya harap penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar asuhan keperawatan terkait kondisi sakit kepala pasien. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 4557 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut
Penjelasan:
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Pasien dapat melaporkan penurunan keparahan nyeri, dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri, dan mampu menggunakan teknik pengelolaan nyeri secara efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian analgetik, terapi relaksasi, terapi distraksi, dan pengkajian nyeri secara komprehensif.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan infark miokard akut
Penjelasan:
- SDKI: Penurunan curah jantung adalah kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh.
- SLKI: Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, mampu beraktivitas tanpa mengalami sesak napas atau kelelahan, dan tidak mengalami edema.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, pembatasan aktivitas, dan pemberian obat-obatan sesuai instruksi medis.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung
Penjelasan:
- SDKI: Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan kapasitas fisik.
- SLKI: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa disertai sesak napas atau kelelahan, dan dapat merencanakan aktivitas dengan baik.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian oksigen, pembatasan aktivitas, edukasi terkait manajemen aktivitas, dan latihan fisik bertahap.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang dapat disusun untuk kondisi pasien tersebut adalah nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, penurunan curah jantung berhubungan dengan infark miokard akut, dan intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mengacu pada SIKI untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.