Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2628 | 17 Oct 2024
Klinis : Sesak nafas, kaki bengkak, sulit berjalan, BB terjadi kenaikan, urin 200 cc/24 jam Putting edema +2, ronchi, tampak sesak pasien HD rutin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan keterbatasan fisik akibat pembengkakan dan sesak napas.
Penjelasan:
- Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat keterbatasan fisik.
- Dalam kasus ini, pasien mengalami sesak napas, pembengkakan pada kaki, dan kesulitan berjalan, yang menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
2. Kelebihan Volume Cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal dan retensi cairan.
Penjelasan:
- Kelebihan Volume Cairan adalah kondisi di mana terjadi akumulasi cairan yang berlebihan dalam tubuh.
- Dalam kasus ini, pasien mengalami pembengkakan pada kaki (edema), produksi urin yang sangat rendah (200 cc/24 jam), dan peningkatan berat badan, yang menunjukkan adanya retensi cairan akibat penurunan fungsi ginjal.
3. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan proses penyakit kardiovaskular.
Penjelasan:
- Pola Napas Tidak Efektif adalah kondisi di mana pasien mengalami perubahan dalam pola pernapasan yang dapat mengganggu oksigenasi.
- Dalam kasus ini, pasien mengalami sesak napas dan adanya suara napas tambahan (ronchi), yang menunjukkan adanya masalah dalam proses pernapasan akibat kondisi kardiovaskular yang memburuk.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mendukung praktik keperawatan yang terstandar dan berbasis bukti. -
Article No. 2629 | 17 Oct 2024
Klinis : hasil pengkajian 3MS menunjukkan demensia sedang, hasil skor SPMSQ menunjukkan kerusakan intelektual ringan, klien mudah lupa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan hasil pengkajian yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir Berhubungan dengan Demensia Sedang
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk memproses informasi secara efektif yang ditandai dengan penurunan kemampuan berpikir, mempertimbangkan, menganalisis, dan memecahkan masalah.
- Penyebab: Demensia sedang, kerusakan intelektual ringan, mudah lupa.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien menunjukkan proses pikir yang membaik, memperlihatkan peningkatan kemampuan berpikir, mempertimbangkan, menganalisis, dan memecahkan masalah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Stimulasi Fungsi Kognitif, Manajemen Lingkungan, Terapi Reminisens, Terapi Orientasi Realitas, Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah.
Penjelasan singkat:
Klien dengan demensia sedang dan kerusakan intelektual ringan memiliki gangguan proses pikir yang ditandai dengan penurunan kemampuan berpikir, mempertimbangkan, menganalisis, dan memecahkan masalah. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah stimulasi fungsi kognitif, manajemen lingkungan, terapi reminisens, terapi orientasi realitas, dan peningkatan kemampuan memecahkan masalah untuk membantu klien meningkatkan proses pikirnya. -
Article No. 2630 | 17 Oct 2024
Klinis : konfusi akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi konfusi akut.
Diagnosa Keperawatan:
Konfusi Akut
Definisi:
Gangguan kognitif yang ditandai dengan perubahan mendadak dan fluktuatif dalam kesadaran, perhatian, orientasi, dan proses berpikir.
SDKI:
Penyebab:
- Perubahan neurologis (misalnya trauma kepala, infeksi otak, penyakit vaskular)
- Gangguan metabolik (misalnya dehidrasi, gangguan elektrolit)
- Efek samping obat
- Stres emosional
Gejala:
- Perubahan kesadaran
- Disorientasi
- Penurunan daya ingat
- Gangguan persepsi
- Gangguan proses berpikir
SLKI:
Luaran yang diharapkan:
- Pasien menunjukkan peningkatan orientasi
- Pasien menunjukkan peningkatan konsentrasi
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir jernih
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Manajemen lingkungan yang tenang dan aman
- Orientasi realitas
- Stimulasi kognitif
- Manajemen obat
- Dukungan emosional
Penjelasan singkat:
Konfusi akut merupakan gangguan kognitif yang ditandai dengan perubahan mendadak dan fluktuatif dalam kesadaran, perhatian, orientasi, dan proses berpikir. Penyebabnya dapat berasal dari perubahan neurologis, gangguan metabolik, efek samping obat, atau stres emosional. Gejala yang muncul antara lain perubahan kesadaran, disorientasi, penurunan daya ingat, gangguan persepsi, dan gangguan proses berpikir.
Tujuan utama dari intervensi keperawatan adalah meningkatkan orientasi, konsentrasi, dan kemampuan berpikir jernih pada pasien. Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, manajemen lingkungan yang tenang dan aman, orientasi realitas, stimulasi kognitif, manajemen obat, dan dukungan emosional. -
Article No. 2631 | 17 Oct 2024
Klinis : Laparaskopi cholesistectomy
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang menjalani laparoskopi kolesistektomi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (nyeri).
- Penyebab: Prosedur operasi laparoskopi kolesistektomi yang menyebabkan kerusakan jaringan.
2. Risiko Perdarahan
- Definisi: Rentan terhadap kehilangan darah yang melebihi batas normal, yang dapat membahayakan kesehatan.
- Penyebab: Prosedur bedah yang dapat menyebabkan perdarahan.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Penyebab: Prosedur bedah yang dapat menyebabkan masuknya agen infeksius.
4. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi aktivitas fisik.
- Penyebab: Nyeri dan keterbatasan gerak akibat prosedur bedah.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk menyediakan kerangka acuan dalam mengidentifikasi dan menentukan diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan standar luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk menyediakan kerangka acuan dalam menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan standar intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk menyediakan kerangka acuan dalam memilih dan melaksanakan intervensi keperawatan.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk pasien yang menjalani laparoskopi kolesistektomi. -
Article No. 2632 | 17 Oct 2024
Klinis : seorang lelaki usia 50 tahun mengatakan jika sesak selama 3 bulan dan ngongsrong 3 bulan memberat 1 minggu ini,batuk positif 3 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien tersebut dapat diidentifikasi dengan beberapa diagnosis keperawatan menggunakan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), yaitu:
1. Diagnosis Keperawatan: Ketidakefektifan pola napas
- Definisi: Ketidakadekuatan ventilasi, yang dapat mengakibatkan perubahan pada pola napas.
- Faktor yang berhubungan: Disfungsi neuromuskular, adanya sekresi pernapasan yang berlebihan.
- Gejala dan tanda: Sesak napas, batuk, perubahan pada frekuensi dan kedalaman napas.
2. Diagnosis Keperawatan: Ketidakefektifan bersihan jalan napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- Faktor yang berhubungan: Produksi sekret yang berlebihan, penurunan kemampuan batuk.
- Gejala dan tanda: Batuk yang tidak efektif, suara napas tambahan, sputum yang berlebihan.
3. Diagnosis Keperawatan: Risiko infeksi
- Definisi: Peningkatan risiko terserang oleh organisme patogen.
- Faktor yang berhubungan: Paparan lingkungan yang tidak adekuat, penurunan sistem pertahanan tubuh.
- Gejala dan tanda: Batuk, peningkatan suhu tubuh, peningkatan jumlah leukosit.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien yang menjadi fokus intervensi keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan SDKI - SLKI - SIKI dalam praktik keperawatan membantu perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas. -
Article No. 2633 | 17 Oct 2024
Klinis : seorang lelaki usia 50 tahun mengatakan jika sesak selama 3 bulan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu seorang lelaki usia 50 tahun yang mengeluhkan sesak selama 3 bulan, maka diagnosis keperawatan yang sesuai, beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), adalah sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
SDKI:
Pola Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk menarik atau mengeluarkan udara secara adekuat selama bernafas.
SLKI:
1. Perfusi Jaringan Perifer Membaik
2. Konservasi Energi Membaik
3. Kepatuhan Terhadap Pengobatan Membaik
SIKI:
1. Manajemen Jalan Nafas
2. Manajemen Ventilasi
3. Edukasi Manajemen Penyakit Kronis
Penjelasan Singkat:
Pada kasus ini, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif, yang mengindikasikan bahwa pasien mengalami ketidakmampuan untuk menarik atau mengeluarkan udara secara adekuat selama bernafas. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi penyakit pernapasan, kelainan struktur, atau kondisi lain yang memengaruhi fungsi pernapasan.
Luaran keperawatan yang diharapkan adalah peningkatan perfusi jaringan perifer, konservasi energi, dan kepatuhan terhadap pengobatan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup manajemen jalan napas, manajemen ventilasi, dan edukasi manajemen penyakit kronis.
Dengan pendekatan standar asuhan keperawatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan terukur untuk membantu pasien mencapai hasil kesehatan yang optimal. -
Article No. 2634 | 17 Oct 2024
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut (SDKI)
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain/IASP).
Karakteristik Definisi:
1. Mengeluh rasa sakit
2. Ekspresi wajah yang menunjukkan rasa sakit
3. Perubahan tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu
4. Gerakan protektif atau menghindari
5. Perilaku gelisah
6. Tidak dapat beristirahat
Faktor yang Berhubungan (SDKI):
1. Agen cedera biologis
2. Agen cedera kimiawi
3. Agen cedera fisik
4. Agen cedera psikologis
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Nyeri
2. Kontrol Nyeri
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
2. Terapi Komplementer Nyeri
Penjelasan Singkat:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Karakteristiknya meliputi keluhan rasa sakit, ekspresi wajah yang menunjukkan rasa sakit, perubahan tanda-tanda vital, gerakan protektif, perilaku gelisah, dan tidak dapat beristirahat. Faktor yang berhubungan dengan nyeri akut dapat berupa agen cedera biologis, kimiawi, fisik, atau psikologis. Luaran keperawatan yang diharapkan adalah penurunan tingkat nyeri dan peningkatan kemampuan pasien dalam mengontrol nyeri. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri dan terapi komplementer nyeri. -
Article No. 2635 | 17 Oct 2024
Klinis : SAYA MENERIMA PASIEN DENGAN KELUHAN SUSAH TIDUR
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan susah tidur.
Diagnosa Keperawatan:
Insomnia
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur atau mempertahankan tidur yang sesuai.
- Karakteristik utama: pasien mengeluhkan kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang diharapkan: pasien dapat tidur dengan baik dan merasa segar saat bangun.
- Indikator: pasien dapat tidur selama 6-8 jam per malam, merasa segar saat bangun, dan tidak mengalami kantuk di siang hari.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
a. Manajemen Lingkungan: Menyediakan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk tidur.
b. Terapi Relaksasi: Mengajarkan teknik-teknik relaksasi untuk memudahkan pasien tidur.
c. Edukasi Gaya Hidup: Memberikan edukasi mengenai pola tidur yang sehat dan menghindari faktor pemicu insomnia.
d. Farmakologi: Pemberian obat-obatan sedatif-hipnotik jika diperlukan, namun harus dengan pengawasan ketat.
Dalam penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat harus mempertimbangkan kondisi individual pasien, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta melibatkan pasien dan keluarga dalam proses perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai luaran keperawatan yang optimal. -
Article No. 2636 | 17 Oct 2024
Klinis : Pasien cukup tenang dan kooperatif, mengatakan tidur cukup, pasien mengeluhkan perasaan yang sama muncul perasaan ingin pergi jauh dan menghindari lingkungan yang banyak laki-laki. 3 hari terakhir pasien tidak minum obat, sehingga perasaan tidak nyaman itu muncul kembali (obat ketinggalan di kampung), pasien muncul perasaan suka dengan kakaknya kembali. Pasien masih mendengar suara-suara yang menyuruh pasien pergi dan keluar rumah muncul kembali. dan pasien merasa pada saat tidur dan berbaring merasa ada yang mencekik dirinya, dan menarik narik kakinya, namun pasien katakan bukan karena mimpi. perasaan itu seperti nyata. pasien seminggu terakhir pulang kampung, pasien katakan merasa suka dengan teman yang dikampung dan menceritakan kondisi pasien menyukai sesama jenis, pasien meminta untuk dirinya dibantu. namun pasien memiliki hasrat ketenanya dan berusaha untuk memeluk temanya. namun teman pasien menganggap hal tersebut hanya bercanda. pasien merasa sakit hati karena temanya menolak perasaanya. Pasien juga mengatakan dirinya begitu stres ketika berhadapan dengan pria pasien merasa ketika ada yang pasien suka pasien berusaha terus menerus memandang dan dekat dengan dirinya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Halusinasi Pendengaran
2. Gangguan Pola Tidur
3. Kecemasan
4. Distress Emosional
5. Gangguan Identitas Seksual
Penjelasan Singkat:
1. Halusinasi Pendengaran
- SDKI: Persepsi sensori yang terganggu dengan karakteristik pasien melaporkan mendengar suara-suara yang menyuruh pasien pergi dan keluar rumah.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Halusinasi, Terapi Aktivitas, dan Edukasi Keluarga.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Asesmen Halusinasi, Manajemen Halusinasi, dan Terapi Aktivitas Kelompok.
2. Gangguan Pola Tidur
- SDKI: Perubahan dalam kualitas atau kuantitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan, dengan karakteristik pasien mengeluhkan perasaan yang sama muncul perasaan ingin pergi jauh dan menghindari lingkungan yang banyak laki-laki, serta merasa ada yang mencekik dirinya dan menarik-narik kakinya saat tidur.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Tidur, Relaksasi, dan Edukasi Kesehatan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Asesmen Tidur, Manajemen Tidur, dan Terapi Relaksasi.
3. Kecemasan
- SDKI: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya, dengan karakteristik pasien mengatakan perasaan tidak nyaman itu muncul kembali karena 3 hari terakhir tidak minum obat.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Kecemasan, Terapi Kognitif, dan Edukasi Kesehatan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Asesmen Kecemasan, Manajemen Kecemasan, dan Terapi Relaksasi.
4. Distress Emosional
- SDKI: Pengalaman emosional yang tidak menyenangkan dan mengganggu, dengan karakteristik pasien mengeluhkan perasaan yang sama muncul perasaan ingin pergi jauh dan menghindari lingkungan yang banyak laki-laki, serta merasa sakit hati karena teman menolak perasaannya.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Distres, Terapi Kognitif, dan Dukungan Emosional.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Asesmen Distres Emosional, Manajemen Distres, dan Terapi Kognitif.
5. Gangguan Identitas Seksual
- SDKI: Perubahan dalam identitas seksual atau peran gender yang menyebabkan ketidaknyamanan, dengan karakteristik pasien menceritakan kondisi menyukai sesama jenis dan memiliki hasrat untuk memeluk teman.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Konseling Seksual, Dukungan Emosional, dan Edukasi Kesehatan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Asesmen Identitas Seksual, Konseling Seksual, dan Terapi Kelompok.
Kesimpulan, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, pasien memerlukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk menangani berbagai masalah kesehatan mental yang dialaminya, mulai dari halusinasi, gangguan pola tidur, kecemasan, distress emosional, dan gangguan identitas seksual. -
Article No. 2637 | 17 Oct 2024
Klinis : Pasien kontrol psikoterapi. Pasien mengatakan 1 munggu ini mood nya lebih baik dan stabil . Jika pun sempat turun atau naik hanya sesaat kemudian kembali membaik. Keluhan saat ini masih terlalu mengantuk saat bangun pagi. bawannya lemas di pagi hari. Saat menunggu didepan ruang poli pasien sempat merasa tidak nyaman karena mendengar pasien lain yang sedang berdiskusi menceritakan keluhannya secara detail dan sangat antusias disertai nada bicara tinggi. Pasie merasa tidak nyaman akibat 2 hal yaitu terkait cara berbicaranya dengan nada tinggi dan konten pembicaraannya yang membicarakan tentang keluhan pribadi yang sebelumnya pasien juga pernah mengalami hal yang sama yang menurut pasien hal tersebut tidak perlu diceritakan semua. Seperti tentang self harm, pasien tidak nyaman menceritakannya kepada orang lain karena bisa berdampak stigma negatif, dan bisa memicu orang lainmelakukan hal yang sama. Pasein akhirnya berpindah temoat duduk. Pasien menceritakan pernah merasa tidak nyaman di masa lalunya ketika mendengar ayah memarahi ibunya dengan nada tinggi, begitupunsaat kelas 2 SD pasien pernah dibentak guru kelasnya dan buku pelajarannya dilempar didepan kelas sehingga membuat pasien masih teringat dengan hal tersebut dan masih belum bisa terima.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Ketidaknyamanan Lingkungan Terkait Suara yang Berlebihan dan Konten Pembicaraan yang Tidak Sesuai Harapan
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien mengalami ketidaknyamanan saat berada di ruang tunggu karena mendengar pembicaraan pasien lain yang terlalu antusias dengan nada bicara tinggi dan menceritakan keluhan-keluhan pribadi yang sebelumnya juga pernah dialami oleh pasien. Hal ini dapat menyebabkan pasien merasa terganggu dan tidak nyaman. Selain itu, pasien juga memiliki pengalaman traumatis di masa lalu terkait dengan nada bicara yang tinggi dan bentakan, sehingga dapat memicu respon cemas dan gangguan sensori persepsi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 10033
- Definisi: Persepsi yang terdistorsi atau salah interpretasi terhadap rangsangan sensorik.
- Faktor Terkait: Lingkungan yang tidak nyaman (suara yang berlebihan, konten pembicaraan yang tidak sesuai harapan).
- Karakteristik Mayor: Perilaku menghindari rangsangan sensorik (berpindah tempat duduk), Pernyataan ketidaknyamanan terhadap rangsangan sensorik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 10016
- Judul Luaran: Ketenangan
- Definisi: Tingkat keseimbangan, ketenangan, dan kontrol emosional.
- Kriteria Hasil: Melaporkan perasaan tenang, Menunjukkan ekspresi wajah yang tenang, Menunjukkan kemampuan mengendalikan emosi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 10012
- Judul Intervensi: Manajemen Lingkungan: Sensori
- Definisi: Pengaturan lingkungan untuk memaksimalkan fungsi sensorik dan persepsi.
- Aktivitas Keperawatan: Memantau respons pasien terhadap rangsangan sensorik, Modifikasi lingkungan untuk mengurangi rangsangan sensorik yang tidak diinginkan, Mengajarkan teknik relaksasi untuk mengatasi ketidaknyamanan sensorik.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Sensori Persepsi: Ketidaknyamanan Lingkungan Terkait Suara yang Berlebihan dan Konten Pembicaraan yang Tidak Sesuai Harapan. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan ketenangan pasien, dan intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Lingkungan: Sensori.