Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20283 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pilih 3 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah tiga diagnosa risiko dan dua diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas yang sesuai:
Diagnosa Risiko:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Tidak ada penurunan berat badan yang signifikan
- Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam rentang normal
- Pertumbuhan dan perkembangan terpantau dengan baik
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Kaji status gizi pasien, termasuk pola makan, antropometri, dan riwayat kesehatan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya pola makan yang teratur dan gizi seimbang
- Pantau dan evaluasi status gizi pasien secara berkala
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien menunjukkan perilaku kesehatan yang lebih baik
- Pasien mampu mengidentifikasi perilaku berisiko yang perlu diubah
- Pasien terlibat aktif dalam upaya peningkatan kesehatan
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Kaji pola perilaku kesehatan pasien, termasuk pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan lainnya
- Edukasi pasien tentang risiko kesehatan yang dapat timbul akibat perilaku berisiko
- Bantu pasien menetapkan tujuan dan rencana perubahan perilaku yang realistis
- Motivasi dan dukung pasien dalam upaya perubahan perilaku kesehatan
3. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien menunjukkan pemahaman yang baik tentang cara memelihara kesehatan
- Pasien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri
- Pasien menunjukkan kepatuhan dalam menjalankan regimen perawatan
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Kaji pemahaman dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri
- Edukasi pasien dan keluarga tentang cara memelihara kesehatan yang tepat
- Bantu pasien menyusun rencana perawatan diri yang sesuai dengan kondisinya
- Evaluasi secara berkala untuk memastikan pasien dapat melakukan pemeliharaan kesehatan dengan efektif
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien menunjukkan kemampuan yang meningkat dalam mengelola kesehatan dirinya
- Pasien mengambil tindakan yang tepat untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
- Pasien mampu membuat keputusan yang sesuai untuk menjaga kesehatan
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Kaji pemahaman dan kemampuan pasien dalam mengelola kesehatan
- Edukasi pasien tentang manajemen kesehatan yang efektif, termasuk pemantauan gejala, pengobatan, dan pola hidup sehat
- Bantu pasien menyusun rencana manajemen kesehatan yang sesuai dengan kondisinya
- Motivasi dan dukung pasien dalam melaksanakan rencana manajemen kesehatan
2. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri (D.0089)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien menunjukkan konsep diri yang positif
- Pasien memiliki harga diri yang baik
- Pasien mampu mengekspresikan diri dengan baik
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Kaji konsep diri dan harga diri pasien
- Ciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan konsep diri pasien
- Berikan umpan balik positif dan pujian untuk menguatkan konsep diri pasien
- Libatkan pasien dalam aktivitas yang dapat meningkatkan kepercayaan diri
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa risiko yang dipilih fokus pada potensi masalah kesehatan yang dapat timbul akibat kondisi pasien, yaitu risiko gangguan pertumbuhan, perilaku kesehatan cenderung berisiko, dan pemeliharaan kesehatan tidak efektif. Intervensi yang diberikan bertujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko tersebut melalui pemantauan status gizi, edukasi perubahan perilaku, dan peningkatan kemampuan pemeliharaan kesehatan.
Sementara itu, diagnosa promosi kesehatan berfokus pada meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola kesehatannya sendiri (kesiapan peningkatan manajemen kesehatan) dan menguatkan konsep diri pasien (kesiapan peningkatan konsep diri). Intervensi yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan kemandirian pasien dalam merawat dirinya serta membangun kepercayaan diri dan harga diri yang positif.
Penerapan asuhan keperawatan komunitas yang komprehensif dengan fokus pada diagnosa risiko dan promosi kesehatan diharapkan dapat membantu pasien mengatasi masalah kesehatan saat ini serta mempersiapkan dirinya untuk hidup sehat di masa depan. -
Article No. 20284 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pilih 3 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Setelah mempertimbangkan kondisi pasien, berikut adalah 3 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan yang sesuai:
Diagnosa Risiko Aktual:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Berat badan dalam rentang normal (D.0108.1)
- Indeks massa tubuh dalam rentang normal (D.0108.2)
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Pantau status gizi pasien (N.0706)
- Kaji riwayat dan pola makan pasien (N.0703)
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk intervensi nutrisi yang sesuai (N.0704)
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Komitmen untuk mengubah perilaku kesehatan (D.0099.1)
- Partisipasi dalam perilaku kesehatan yang lebih sehat (D.0099.2)
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan pasien (N.0209)
- Berikan edukasi tentang pola makan sehat dan cara mencegah GERD (N.0706)
- Dorong pasien untuk membuat rencana perubahan perilaku yang realistis (N.0211)
3. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Partisipasi dalam pemeliharaan kesehatan (D.0117.1)
- Pemahaman tentang pemeliharaan kesehatan (D.0117.2)
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Identifikasi hambatan dalam pemeliharaan kesehatan pasien (N.0206)
- Berikan edukasi tentang GERD dan cara pengelolaannya (N.0706)
- Bantu pasien membuat rencana perawatan mandiri yang realistis (N.0208)
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Partisipasi dalam manajemen kesehatan (D.0112.1)
- Pemahaman tentang manajemen kesehatan (D.0112.2)
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Identifikasi sumber daya dan dukungan yang dapat membantu pasien (N.0701)
- Berikan edukasi tentang manajemen GERD dan pemeliharaan kesehatan (N.0706)
- Dorong pasien untuk terlibat aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan (N.0702)
2. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri (D.0089)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Persepsi diri yang positif (D.0089.1)
- Kepuasan terhadap diri sendiri (D.0089.2)
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Identifikasi persepsi diri dan harga diri pasien (N.1301)
- Dorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan dirinya (N.1302)
- Berikan umpan balik positif untuk meningkatkan konsep diri pasien (N.1303)
Penjelasan rinci:
Diagnosa risiko aktual difokuskan pada kondisi pasien yang berpotensi mengalami masalah kesehatan, yaitu risiko gangguan pertumbuhan, perilaku kesehatan cenderung berisiko, dan pemeliharaan kesehatan tidak efektif. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah atau mengatasi masalah tersebut, seperti pemantauan status gizi, edukasi pola makan sehat, dan perencanaan perawatan mandiri.
Diagnosa promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan dan konsep diri dipilih untuk membantu pasien terlibat aktif dalam perawatannya, memahami kondisi kesehatannya, dan meningkatkan persepsi diri yang positif.
Secara keseluruhan, asuhan keperawatan yang diberikan diharapkan dapat membantu pasien mengelola kondisi GERD-nya secara efektif, memperbaiki pola makan dan gaya hidup, serta meningkatkan konsep diri dan kemampuan pasien dalam memelihara kesehatannya. -
Article No. 20285 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Apa diagnosa risiko dan diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai, luaran/output yang diharapkan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan (SIKI):
Diagnosa Risiko Aktual:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
- Faktor risiko: Kurang asupan nutrisi karena pola makan tidak teratur dan sering mengonsumsi fast food.
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
a. Pertumbuhan Fisik: Pertumbuhan sesuai usia
b. Status Gizi: Berat badan sesuai dengan tinggi badan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Pemantauan Pertumbuhan
b. Edukasi Gizi
c. Konseling Gizi
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
- Faktor risiko: Pola makan tidak teratur dan kurang pengetahuan tentang gaya hidup sehat.
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
a. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan: Menerapkan perilaku pemeliharaan kesehatan yang efektif
b. Pengetahuan Kesehatan: Memahami konsep dasar kesehatan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Edukasi Kesehatan
b. Konseling Gaya Hidup Sehat
c. Dukungan Kelompok
3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
- Faktor risiko: Pola makan tidak teratur dan sering mengonsumsi fast food.
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
a. Perilaku Kesehatan: Menerapkan perilaku kesehatan yang sehat
b. Kontrol Diri: Menunjukkan kontrol diri yang efektif dalam mengelola perilaku kesehatan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Edukasi Perilaku Sehat
b. Konseling Pengelolaan Stres
c. Bimbingan Perencanaan Gaya Hidup
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
a. Manajemen Kesehatan: Menunjukkan kesiapan untuk meningkatkan manajemen kesehatan
b. Motivasi: Menunjukkan motivasi untuk meningkatkan manajemen kesehatan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Edukasi Manajemen Kesehatan
b. Fasilitasi Pengambilan Keputusan
c. Bimbingan Perencanaan Pemulihan
2. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
a. Pengetahuan: Menunjukkan kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan
b. Motivasi: Menunjukkan motivasi untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Edukasi Kesehatan
b. Konseling Gaya Hidup Sehat
c. Bimbingan Perencanaan Pemulihan
Penjelasan:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) dipilih karena pasien memiliki berat badan yang kurang sesuai dengan tinggi badan, yang dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur dan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) dipilih karena pasien memiliki pola makan yang tidak teratur dan kurang pengetahuan tentang gaya hidup sehat, sehingga memerlukan intervensi untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan yang efektif.
3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) dipilih karena pasien memiliki pola makan yang tidak teratur dan sering mengonsumsi fast food, yang merupakan perilaku kesehatan yang berisiko.
4. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) dipilih karena pasien memerlukan peningkatan kemampuan dalam mengelola kesehatan, seperti mengatur pola makan yang sehat.
5. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) dipilih karena pasien memerlukan peningkatan pengetahuan tentang gaya hidup sehat dan pengelolaan penyakit GERD.
Tujuan dari intervensi keperawatan ini adalah untuk membantu pasien mencapai kondisi kesehatan yang optimal, dengan fokus pada perbaikan pola makan, peningkatan pengetahuan kesehatan, dan pengembangan perilaku pemeliharaan kesehatan yang efektif. -
Article No. 20286 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang pasien perempuan, usia 48 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan utama nyeri ulu hati disertai rasa terbakar yang menjalar hingga ke leher dan punggung. Gejala telah berlangsung 2 bulan dan memburuk dalam 14 hari terakhir, terutama saat malam ketika pasien berbaring. Pasien juga mengeluhkan sering terjadi regurgitasi makanan yang disertai rasa pahit di mulut dan sesak nafas. Pasien merasa sulit tidur karena gejala ini dan mengalami kelelahan pada siang hari. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Apa diagnosa risiko dan diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien adalah:
Diagnosa Risiko/Aktual:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kelebihan (D.0049)
- Manifestasi: nyeri ulu hati, rasa terbakar menjalar ke leher dan punggung, regurgitasi makanan, rasa pahit di mulut, sesak napas.
- Faktor risiko: asupan makan yang berlebihan, pola makan tidak teratur.
2. Gangguan Pola Tidur (D.0057)
- Manifestasi: sulit tidur, kelelahan di siang hari.
- Faktor risiko: nyeri ulu hati, regurgitasi makanan yang mengganggu.
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Nutrisi (D.0112)
- Luaran: Pasien mampu mengatur pola makan dan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisinya.
- Intervensi: Edukasi manajemen diet, konseling gizi, monitoring asupan makanan.
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Tidur (D.0112)
- Luaran: Pasien mampu menerapkan manajemen tidur yang efektif.
- Intervensi: Edukasi manajemen tidur, relaksasi, terapi lingkungan.
Penjelasan rinci:
1. Diagnosa Ketidakseimbangan Nutrisi: Kelebihan
- Pasien mengalami gejala klinis yang mengarah pada gangguan fungsi gastrointestinal, seperti nyeri ulu hati, regurgitasi, dan rasa terbakar. Hal ini dapat disebabkan oleh asupan makanan yang berlebihan atau pola makan yang tidak teratur.
- Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi edukasi manajemen diet, konseling gizi untuk mengatur pola makan dan asupan nutrisi yang sesuai, serta monitoring asupan makanan.
2. Diagnosa Gangguan Pola Tidur
- Pasien mengeluhkan sulit tidur dan kelelahan di siang hari, yang dapat disebabkan oleh gejala nyeri ulu hati dan regurgitasi makanan yang mengganggu tidur.
- Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi edukasi manajemen tidur, teknik relaksasi, dan modifikasi lingkungan untuk mendukung tidur yang berkualitas.
3. Diagnosa Promosi Kesehatan
- Pasien membutuhkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola masalah nutrisi dan pola tidur yang dialaminya.
- Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi edukasi, konseling, dan monitoring untuk memfasilitasi pasien dalam meningkatkan manajemen nutrisi dan pola tidur yang efektif.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan ditanyakan. -
Article No. 20287 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang pasien perempuan, usia 48 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan utama nyeri ulu hati disertai rasa terbakar yang menjalar hingga ke leher dan punggung. Gejala telah berlangsung 2 bulan dan memburuk dalam 14 hari terakhir, terutama saat malam ketika pasien berbaring. Pasien juga mengeluhkan sering terjadi regurgitasi makanan yang disertai rasa pahit di mulut dan sesak nafas. Pasien merasa sulit tidur karena gejala ini dan mengalami kelelahan pada siang hari. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Apa diagnosa risiko dan diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Risiko Keperawatan:
1. Risiko Aspirasi (D.0006)
- Penjelasan: Berdasarkan gejala pasien yang mengalami regurgitasi makanan dan sesak nafas, terdapat risiko aspirasi yang dapat terjadi. Pasien berisiko mengalami masuknya cairan, makanan, atau benda asing ke dalam saluran pernapasan.
2. Risiko Gangguan Tidur (D.0077)
- Penjelasan: Pasien mengeluhkan sulit tidur karena gejala nyeri ulu hati dan regurgitasi makanan, terutama saat berbaring di malam hari. Hal ini dapat menyebabkan risiko gangguan tidur yang berdampak pada kualitas tidur dan kesehatan pasien.
3. Risiko Kelelahan (D.0075)
- Penjelasan: Pasien mengalami kelelahan pada siang hari, yang dapat disebabkan oleh gejala-gejala yang dialami, seperti nyeri ulu hati, regurgitasi makanan, dan gangguan tidur. Hal ini meningkatkan risiko kelelahan pada pasien.
Diagnosa Promosi Kesehatan Keperawatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Diri (D.0112)
- Penjelasan: Pasien memerlukan peningkatan kemampuan dalam mengelola kondisi kesehatannya, seperti mengenali dan mengelola gejala-gejala yang dialami, serta melakukan tindakan yang tepat untuk mencegah komplikasi.
2. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Kesehatan (D.0113)
- Penjelasan: Pasien membutuhkan peningkatan pengetahuan terkait kondisi kesehatannya, penyebab, gejala, serta penanganan yang tepat. Hal ini akan membantu pasien dalam mengambil keputusan dan tindakan yang tepat untuk mengelola kondisinya.
3. Kesiapan Peningkatan Komunikasi (00157)
- Penjelasan: Pasien perlu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan tenaga kesehatan untuk menyampaikan keluhan, memahami informasi, dan terlibat aktif dalam perencanaan asuhan keperawatan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Aspirasi:
- Risiko Aspirasi Teratasi (L.0006)
- Tidak Terjadi Aspirasi (L.0005)
2. Risiko Gangguan Tidur:
- Pola Tidur Membaik (L.0194)
- Kualitas Tidur Membaik (L.0195)
3. Risiko Kelelahan:
- Kelelahan Menurun (L.0103)
- Energi Meningkat (L.0103)
4. Kesiapan Peningkatan Manajemen Diri:
- Kemampuan Manajemen Diri Meningkat (L.0112)
- Partisipasi dalam Perawatan Meningkat (L.0113)
5. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Kesehatan:
- Pengetahuan Kesehatan Meningkat (L.0113)
- Pemahaman Kesehatan Meningkat (L.0114)
6. Kesiapan Peningkatan Komunikasi:
- Komunikasi Efektif (L.0157)
- Keterlibatan Pasien dalam Perawatan Meningkat (L.0158)
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Aspirasi:
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Manajemen Jalan Napas
- Edukasi Pencegahan Aspirasi
2. Risiko Gangguan Tidur:
- Manajemen Nyeri
- Manajemen Gejala Gastrointestinal
- Teknik Relaksasi
3. Risiko Kelelahan:
- Manajemen Energi
- Peningkatan Aktivitas
- Edukasi Manajemen Kelelahan
4. Kesiapan Peningkatan Manajemen Diri:
- Edukasi Kesehatan
- Bimbingan Pengambilan Keputusan
- Dukungan Sistem
5. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Kesehatan:
- Edukasi Kesehatan
- Konseling Kesehatan
- Peningkatan Kesadaran Kesehatan
6. Kesiapan Peningkatan Komunikasi:
- Fasilitasi Komunikasi
- Dukungan Emosional
- Koordinasi Pelayanan Kesehatan
Penjelasan rinci dan terperinci untuk setiap poin di atas:
Diagnosa Risiko Keperawatan:
1. Risiko Aspirasi (D.0006): Pasien mengalami regurgitasi makanan dan sesak napas, yang meningkatkan risiko terjadinya aspirasi atau masuknya cairan, makanan, atau benda asing ke dalam saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia aspirasi. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup pemantauan tanda-tanda vital, manajemen jalan napas, dan edukasi kepada pasien untuk mencegah aspirasi.
2. Risiko Gangguan Tidur (D.0077): Pasien mengeluhkan sulit tidur karena gejala nyeri ulu hati dan regurgitasi makanan, terutama saat berbaring di malam hari. Gangguan tidur dapat berdampak pada kualitas hidup dan kesehatan pasien. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen nyeri, manajemen gejala gastrointestinal, dan teknik relaksasi untuk membantu pasien memperoleh tidur yang lebih baik.
3. Risiko Kelelahan (D.0075): Pasien mengalami kelelahan pada siang hari, yang dapat disebabkan oleh gejala-gejala yang dialami, seperti nyeri ulu hati, regurgitasi makanan, dan gangguan tidur. Kelelahan yang berkelanjutan dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari dan kesehatan pasien. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen energi, peningkatan aktivitas, dan edukasi mengenai manajemen kelelahan.
Diagnosa Promosi Kesehatan Keperawatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Diri (D.0112): Pasien memerlukan peningkatan kemampuan dalam mengelola kondisi kesehatannya, seperti mengenali dan mengelola gejala-gejala yang dialami, serta melakukan tindakan yang tepat untuk mencegah komplikasi. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup edukasi kesehatan, bimbingan pengambilan keputusan, dan dukungan sistem untuk mendukung pasien dalam mengelola kondisinya secara efektif.
2. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Kesehatan (D.0113): Pasien membutuhkan peningkatan pengetahuan terkait kondisi kesehatannya, penyebab, gejala, serta penanganan yang tepat. Hal ini akan membantu pasien dalam mengambil keputusan dan tin -
Article No. 20288 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang pasien perempuan, usia 48 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan utama nyeri ulu hati disertai rasa terbakar yang menjalar hingga ke leher dan punggung. Gejala telah berlangsung 2 bulan dan memburuk dalam 14 hari terakhir, terutama saat malam ketika pasien berbaring. Pasien juga mengeluhkan sering terjadi regurgitasi makanan yang disertai rasa pahit di mulut dan sesak nafas. Pasien merasa sulit tidur karena gejala ini dan mengalami kelelahan pada siang hari. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Apa diagnosa aktual dan diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Terima kasih atas pertanyaan Anda. Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut, beserta luaran dan intervensi keperawatannya:
Diagnosa Keperawatan Aktual:
1. Nyeri kronis (D.0079)
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
- Tingkat nyeri menurun
- Kemampuan mengatasi nyeri meningkat
- Kualitas tidur membaik
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
- Berikan analgesik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis
- Kolaborasi pemberian terapi farmakologis dan non-farmakologis nyeri
2. Intoleransi Aktivitas (D.0021)
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
- Tingkat kelelahan berkurang
- Kemampuan beraktivitas meningkat
- Pola tidur membaik
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Kaji tingkat aktivitas dan toleransi pasien
- Bantu pasien merencanakan aktivitas sesuai kemampuan
- Ajarkan teknik manajemen energi
- Berikan istirahat yang cukup
3. Gangguan Pola Makan (D.0028)
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
- Kemampuan makan meningkat
- Berat badan stabil
- Tidak terjadi refluks
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Kaji pola makan, nafsu makan, dan berat badan pasien
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
- Ajarkan diet dan pola makan yang tepat untuk mengatasi refluks
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk perencanaan diet yang sesuai
Diagnosa Keperawatan Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
- Pasien mampu menjelaskan kondisi kesehatannya
- Pasien mampu menjelaskan dan melakukan manajemen penyakitnya
- Pasien mematuhi program pengobatan dan perawatan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Kaji kesiapan dan motivasi pasien untuk meningkatkan manajemen kesehatan
- Berikan edukasi terkait penyakit, pengobatan, dan manajemen perawatan
- Bantu pasien menyusun rencana perawatan yang sesuai dengan kondisinya
- Berikan dukungan dan reinforcement positif saat pasien berhasil melakukan manajemen kesehatannya
2. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri (D.0089)
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
- Pasien mampu mengidentifikasi konsep diri yang positif
- Pasien mampu mengembangkan konsep diri yang positif
- Pasien mampu mengekspresikan konsep diri yang positif
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Kaji konsep diri pasien saat ini
- Dorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan potensi dirinya
- Bantu pasien menetapkan tujuan pengembangan konsep diri yang positif
- Berikan umpan balik dan penguatan positif terhadap upaya pasien
Penjelasan:
Diagnosa aktual yang sesuai dengan kasus pasien tersebut adalah nyeri kronis, intoleransi aktivitas, dan gangguan pola makan. Hal ini didasarkan pada keluhan utama pasien yaitu nyeri ulu hati, gejala yang memburuk, serta adanya keluhan terkait gangguan pola makan dan kelelahan. Sedangkan diagnosa promosi kesehatan yang sesuai adalah kesiapan peningkatan manajemen kesehatan dan kesiapan peningkatan konsep diri. Hal ini untuk membantu pasien mengelola kondisi kesehatannya dengan baik dan mengembangkan konsep diri yang positif.
Luaran (SLKI) dan intervensi keperawatan (SIKI) yang diberikan bertujuan untuk membantu pasien mencapai kondisi yang lebih baik, mulai dari mengurangi nyeri, meningkatkan toleransi aktivitas, memperbaiki pola makan, serta meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola dan memahami kondisi kesehatannya. Semua ini dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara perawat dan pasien.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan kembali. Terima kasih. -
Article No. 20289 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang pasien perempuan, usia 48 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan utama nyeri ulu hati disertai rasa terbakar yang menjalar hingga ke leher dan punggung. Gejala telah berlangsung 2 bulan dan memburuk dalam 14 hari terakhir, terutama saat malam ketika pasien berbaring. Pasien juga mengeluhkan sering terjadi regurgitasi makanan yang disertai rasa pahit di mulut dan sesak nafas. Pasien merasa sulit tidur karena gejala ini dan mengalami kelelahan pada siang hari. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pililah diagnosa aktual dan diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
Diagnosa Aktual:
1. Intoleransi Aktivitas (D.0012)
- Karakteristik: Pasien mengalami kelelahan pada siang hari yang mengganggu aktivitas.
- Faktor yang Berhubungan: Nyeri ulu hati, sesak napas, dan gangguan tidur.
2. Ketidakefektifan Pengendalian Tanda Gejala (D.0021)
- Karakteristik: Pasien mengalami nyeri ulu hati, rasa terbakar menjalar ke leher dan punggung, regurgitasi makanan dengan rasa pahit di mulut, dan sesak napas.
- Faktor yang Berhubungan: Gejala berlangsung lama dan memburuk dalam 14 hari terakhir.
3. Gangguan Pola Tidur (D.0019)
- Karakteristik: Pasien sulit tidur karena gejala yang dialami.
- Faktor yang Berhubungan: Nyeri ulu hati, regurgitasi makanan, dan sesak napas.
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Karakteristik: Pasien memiliki keinginan untuk meningkatkan pengelolaan kondisi kesehatannya.
- Faktor yang Berhubungan: Pasien datang ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
2. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
- Karakteristik: Pasien memiliki keinginan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kondisi kesehatannya.
- Faktor yang Berhubungan: Pasien datang untuk mendapatkan informasi dan penanganan terkait gejala yang dialami.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Toleransi Aktivitas Meningkat
- Kelelahan Menurun
- Kemampuan Beraktivitas Meningkat
2. Ketidakefektifan Pengendalian Tanda Gejala:
- Kontrol Tanda Gejala Meningkat
- Keparahan Tanda Gejala Menurun
- Frekuensi Tanda Gejala Menurun
3. Gangguan Pola Tidur:
- Pola Tidur Membaik
- Kualitas Tidur Meningkat
- Durasi Tidur Memadai
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Manajemen Energi
- Manajemen Kelelahan
- Peningkatan Aktivitas
2. Ketidakefektifan Pengendalian Tanda Gejala:
- Manajemen Nyeri
- Manajemen Regurgitasi
- Manajemen Sesak Napas
3. Gangguan Pola Tidur:
- Manajemen Tidur
- Terapi Relaksasi
- Konseling
Penjelasan:
Diagnosa aktual yang dipilih berdasarkan kondisi pasien adalah Intoleransi Aktivitas, Ketidakefektifan Pengendalian Tanda Gejala, dan Gangguan Pola Tidur. Diagnosa promosi kesehatan yang dipilih adalah Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan dan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan, karena pasien datang ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dan informasi terkait kondisinya.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah peningkatan toleransi aktivitas, kontrol tanda gejala, dan perbaikan pola tidur pasien. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen energi, nyeri, regurgitasi, sesak napas, tidur, serta konseling dan terapi relaksasi untuk mencapai tujuan tersebut. -
Article No. 20290 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang pria usia 45 tahun yang tinggal di sebuah komunitas mengalami keluhan sering merasa nyeri dan panas di dada bagian bawah setelah makan, terutama makanan pedas dan berlemak. Ia juga mengeluhkan sering mengalami mulas, rasa asam di mulut, dan kesulitan menelan. Berdasarkan pengkajian awal, gejala ini terjadi lebih dari 2 kali seminggu dalam 3 bulan terakhir. Pasien belum memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan cenderung mengabaikan gejala dengan hanya mengonsumsi antasida secara tidak teratur. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pililah diagnosa aktual dan diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Aktual yang Sesuai:
1. Gangguan Proses Pencernaan (D.0075)
- Definisi: Ketidakmampuan sistem pencernaan untuk melakukan fungsi pencernaan secara normal.
- Gejala yang sesuai: Sering merasa nyeri dan panas di dada bagian bawah setelah makan, terutama makanan pedas dan berlemak, sering mengalami mulas, rasa asam di mulut, dan kesulitan menelan.
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
- Gejala yang sesuai: Pasien belum memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan cenderung mengabaikan gejala dengan hanya mengonsumsi antasida secara tidak teratur.
Diagnosa Keperawatan Promosi Kesehatan yang Sesuai:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Definisi: Pola hidup yang dapat ditingkatkan untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan.
- Indikasi: Pasien menunjukkan kesiapan untuk meningkatkan manajemen kesehatannya, seperti melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan mengelola keluhan secara tepat.
2. Kesiapan Peningkatan Komunikasi (00157)
- Definisi: Pola berbagi informasi, perasaan, dan kebutuhan yang dapat ditingkatkan.
- Indikasi: Pasien menunjukkan kesiapan untuk meningkatkan komunikasi dengan tenaga kesehatan terkait keluhan dan pengelolaan kesehatannya.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Untuk Diagnosa Gangguan Proses Pencernaan (D.0075):
- Pengendalian Nyeri (1605)
- Keseimbangan Cairan (0601)
- Fungsi Gastrointestinal (0602)
2. Untuk Diagnosa Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117):
- Perilaku Kesehatan: Pengelolaan Diri (1601)
- Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan Kesehatan (1602)
- Pemanfaatan Sumber Daya Kesehatan (1603)
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Untuk Diagnosa Gangguan Proses Pencernaan (D.0075):
- Manajemen Nyeri (1400)
- Manajemen Gastrointestinal (3190)
- Terapi Obat (2380)
2. Untuk Diagnosa Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117):
- Edukasi Kesehatan (5510)
- Manajemen Kesehatan (7400)
- Fasilitasi Pengambilan Keputusan (5250)
Penjelasan:
Diagnosa aktual yang sesuai adalah Gangguan Proses Pencernaan (D.0075) dan Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117), yang mencerminkan masalah kesehatan pasien terkait gangguan pencernaan dan perilaku pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif. Diagnosa promosi kesehatan yang sesuai adalah Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) dan Kesiapan Peningkatan Komunikasi (00157), yang menunjukkan adanya potensi dan kesiapan pasien untuk meningkatkan pengelolaan kesehatan dan komunikasi dengan tenaga kesehatan.
Luaran yang diharapkan dan intervensi keperawatan yang diperlukan berfokus pada pengelolaan gejala, peningkatan perilaku kesehatan, dan fasilitasi pengambilan keputusan dalam upaya membantu pasien mengatasi masalah kesehatan yang dialami dan meningkatkan pemeliharaan kesehatan yang efektif. -
Article No. 20291 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang pria usia 45 tahun yang tinggal di sebuah komunitas mengalami keluhan sering merasa nyeri dan panas di dada bagian bawah setelah makan, terutama makanan pedas dan berlemak. Ia juga mengeluhkan sering mengalami mulas, rasa asam di mulut, dan kesulitan menelan. Berdasarkan pengkajian awal, gejala ini terjadi lebih dari 2 kali seminggu dalam 3 bulan terakhir. Pasien belum memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan cenderung mengabaikan gejala dengan hanya mengonsumsi antasida secara tidak teratur. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pililah diagnosa aktual dan diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Aktual:
1. Risiko Gangguan Pencernaan (D.0017)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mencerna dan memetabolisme makanan secara normal.
- Gejala yang muncul pada kasus tersebut sesuai dengan risiko gangguan pencernaan, seperti nyeri dan panas di dada bagian bawah setelah makan, mulas, rasa asam di mulut, dan kesulitan menelan.
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
- Definisi: Ketidakmampuan secara konsisten untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mencari perawatan untuk memelihara kesehatan.
- Pasien belum memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan cenderung mengabaikan gejala dengan hanya mengonsumsi antasida secara tidak teratur, menunjukkan pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif.
Diagnosa Keperawatan Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Definisi: Suatu keadaan kesiapan individu, keluarga, atau komunitas untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola aspek-aspek kesehatan secara efektif.
- Pasien belum memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, sehingga diperlukan peningkatan kemampuan dalam mengelola kondisi kesehatannya.
2. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
- Definisi: Suatu keadaan kesiapan individu, keluarga, atau komunitas untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan.
- Pasien cenderung mengabaikan gejala, sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan tentang kondisi kesehatan yang dialami.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Gangguan Pencernaan (D.0017):
- Kontrol Nyeri: Pasien dapat mengendalikan nyeri yang dirasakan setelah makan.
- Manajemen Gejala: Pasien dapat mengelola gejala-gejala yang muncul, seperti mulas, rasa asam di mulut, dan kesulitan menelan.
- Pemantauan Nutrisi: Pasien dapat memantau asupan nutrisi yang dikonsumsi untuk mencegah munculnya gejala.
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117):
- Partisipasi dalam Perawatan Kesehatan: Pasien bersedia untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan mengikuti saran/instruksi tenaga kesehatan.
- Manajemen Obat: Pasien dapat mengelola penggunaan obat-obatan (antasida) secara teratur dan sesuai anjuran.
- Perilaku Kesehatan Positif: Pasien menunjukkan perilaku yang mendukung pemeliharaan kesehatan, seperti menghindari makanan pemicu gejala.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Gangguan Pencernaan (D.0017):
- Manajemen Nyeri: Mengidentifikasi faktor pemicu nyeri, mengajarkan teknik manajemen nyeri, dan memantau efektivitas pengelolaan nyeri.
- Edukasi Gizi: Memberikan edukasi tentang makanan yang perlu dihindari dan dianjurkan untuk mencegah munculnya gejala.
- Pemantauan Nutrisi: Memantau asupan nutrisi dan cairan pasien, serta memberikan saran untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat.
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117):
- Perencanaan Pemulihan: Membantu pasien menyusun rencana untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan menjalani tindakan pengobatan yang diperlukan.
- Manajemen Obat: Mengajarkan pasien tentang penggunaan obat-obatan (antasida) yang benar, dosis, frekuensi, dan waktu konsumsi.
- Promosi Perilaku Kesehatan: Mendorong pasien untuk menerapkan perilaku kesehatan yang positif, seperti menghindari makanan pemicu gejala.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan aktual dan promosi kesehatan yang sesuai dengan kasus tersebut, serta luaran dan intervensi yang dibutuhkan, diharapkan dapat membantu pasien dalam mengelola kondisi kesehatannya secara efektif dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 20292 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang pria usia 45 tahun yang tinggal di sebuah komunitas mengalami keluhan sering merasa nyeri dan panas di dada bagian bawah setelah makan, terutama makanan pedas dan berlemak. Ia juga mengeluhkan sering mengalami mulas, rasa asam di mulut, dan kesulitan menelan. Berdasarkan pengkajian awal, gejala ini terjadi lebih dari 2 kali seminggu dalam 3 bulan terakhir. Pasien belum memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan cenderung mengabaikan gejala dengan hanya mengonsumsi antasida secara tidak teratur. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pililah diagnosa aktual dan diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan Aktual:
1. Gangguan Fungsi Gastrointestinal (D.0090)
- Manifestasi: Nyeri dan panas di dada bagian bawah setelah makan, mulas, rasa asam di mulut, dan kesulitan menelan.
- Faktor Risiko: Makanan pedas dan berlemak.
Diagnosa Keperawatan Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Pasien belum memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan cenderung mengabaikan gejala dengan hanya mengonsumsi antasida secara tidak teratur.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Gangguan Fungsi Gastrointestinal (L.0104)
- Indikator:
a. Melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas gejala gastrointestinal.
b. Mendemonstrasikan strategi untuk mengelola gejala gastrointestinal.
c. Menunjukkan pola makan yang sesuai dengan kondisi.
2. Manajemen Kesehatan (L.0115)
- Indikator:
a. Mengidentifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.
b. Menunjukkan perilaku untuk mencari perawatan kesehatan secara teratur.
c. Menunjukkan kemampuan untuk membuat keputusan kesehatan yang sesuai.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri (I.0401)
- Kaji intensitas, karakteristik, lokasi, dan durasi nyeri.
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.
- Ajarkan teknik non-farmakologi untuk mengelola nyeri.
2. Edukasi Kesehatan (I.0302)
- Identifikasi pemahaman pasien tentang kondisi kesehatan.
- Berikan informasi tentang penyebab, gejala, dan pengelolaan gangguan gastrointestinal.
- Dorong pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
3. Manajemen Makanan (I.0408)
- Kaji pola makan dan riwayat makanan yang memicu gejala.
- Berikan edukasi tentang makanan yang sesuai dengan kondisi.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang tepat.
4. Manajemen Kesehatan (I.0403)
- Identifikasi sumber daya kesehatan yang tersedia di komunitas.
- Bantu pasien untuk membuat rencana kunjungan ke fasilitas kesehatan.
- Dorong pasien untuk aktif berpartisipasi dalam perawatan kesehatan.
Penjelasan rinci:
Diagnosa aktual Gangguan Fungsi Gastrointestinal dipilih karena pasien mengalami gejala-gejala yang mengarah pada kondisi tersebut, seperti nyeri dan panas di dada bagian bawah setelah makan, mulas, rasa asam di mulut, dan kesulitan menelan. Diagnosa promosi kesehatan Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan dipilih karena pasien belum memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan cenderung mengabaikan gejala dengan hanya mengonsumsi antasida secara tidak teratur.
Luaran yang diharapkan mencakup penurunan gejala gastrointestinal, kemampuan pasien dalam mengelola gejala, dan peningkatan perilaku pencarian perawatan kesehatan secara teratur. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen nyeri, edukasi kesehatan, manajemen makanan, dan manajemen kesehatan untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan.