Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18410 | 10 Jun 2025
Klinis : pasien mengeluh sesak disertai perut yang memebsar sejak 1 bulan terakhir. kaki juga terasa berat dan semakin lama terlihat semakin besar. pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 168/100 mmHg, frekuensi nadi 102 xmenit, frekuensi nafas 27 x/menit. Terdapat peningkatan JVP dan pasien terlihat pucat serta konjungtiva anemis. suara paru ronchi positif di kedua lobus paru bagian bawah. terdapat asites dan edema derajat 3 pada kedua kaki. CRT 3 detik, akral teraba dingin.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan Volume Cairan (Excess Fluid Volume)
- SDKI: Kelebihan Cairan
- SLKI: Keseimbangan Cairan
- SIKI: Manajemen Cairan
Penjelasan singkat:
Kelebihan Volume Cairan ditandai dengan adanya peningkatan volume cairan intravaskular, interstisial, atau intrasellular. Gejala yang muncul seperti sesak napas, edema, asites, dan JVP yang meningkat.
2. Intoleransi Aktivitas (Activity Intolerance)
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Mobilitas
- SIKI: Manajemen Aktivitas
Penjelasan singkat:
Intoleransi Aktivitas merupakan ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari akibat keterbatasan fisik. Hal ini dapat disebabkan oleh kelemahan umum, penurunan daya tahan, dan gejala seperti sesak napas.
3. Kelelahan (Fatigue)
- SDKI: Kelelahan
- SLKI: Manajemen Energi
- SIKI: Manajemen Kelelahan
Penjelasan singkat:
Kelelahan merupakan kondisi subjektif yang ditandai dengan tidak adanya energi atau semangat untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi medis seperti anemia.
4. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer (Impaired Peripheral Tissue Perfusion)
- SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
- SLKI: Sirkulasi
- SIKI: Manajemen Sirkulasi
Penjelasan singkat:
Gangguan Perfusi Jaringan Perifer adalah penurunan aliran darah ke jaringan perifer yang dapat menyebabkan gangguan pada suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan. Gejala yang muncul seperti akral dingin, edema, dan CRT yang memanjang.
Kode dan definisi sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 18411 | 10 Jun 2025
Klinis : pasien mengeluh sesak disertai perut yang memebsar sejak 1 bulan terakhir. kaki juga terasa berat dan semakin lama terlihat semakin besar. pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 168/100 mmHg, frekuensi nadi 102 xmenit, frekuensi nafas 27 x/menit. Terdapat peningkatan JVP dan pasien terlihat pucat serta konjungtiva anemis. suara paru ronchi positif di kedua lobus paru bagian bawah. terdapat asites dan edema derajat 3 pada kedua kaki. CRT 3 detik, akral teraba dingin.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah:
1. Penurunan Curah Jantung
Definisi: Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Karakteristik Definisi: Sesak napas, edema perifer, peningkatan tekanan vena jugularis, pucat, dan penurunan toleransi aktivitas.
2. Kelebihan Volume Cairan
Definisi: Kelebihan cairan yang ditandai dengan retensi cairan di dalam ruang intravaskular, interstisial, dan/atau rongga tubuh.
Karakteristik Definisi: Edema perifer, asites, peningkatan berat badan, peningkatan tekanan vena jugularis, dan suara napas ronki.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Penurunan Curah Jantung
- Tanda-tanda vital stabil (tekanan darah, nadi, dan frekuensi napas dalam batas normal)
- Tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis
- Toleransi aktivitas meningkat
- Tidak ada sesak napas
2. Kelebihan Volume Cairan
- Tidak ada edema perifer
- Tidak ada asites
- Berat badan stabil
- Tekanan vena jugularis normal
- Suara napas normal, tidak ada ronki
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Penurunan Curah Jantung
- Pantau tanda-tanda vital secara teratur
- Auskultasi suara jantung dan paru-paru
- Pantau intake dan output cairan
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi diuretik, ACE inhibitor, atau penanganan lainnya
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga keseimbangan cairan dan aktivitas fisik yang sesuai
2. Kelebihan Volume Cairan
- Pantau tanda-tanda edema dan asites
- Pantau berat badan harian
- Pantau tekanan vena jugularis
- Auskultasi suara napas
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi diuretik dan pembatasan asupan cairan
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pembatasan asupan cairan dan diet rendah garam
Penjelasan rinci:
Pasien ini menunjukkan tanda-tanda penurunan curah jantung dan kelebihan volume cairan, yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung atau gangguan lainnya. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah Penurunan Curah Jantung dan Kelebihan Volume Cairan. Luaran yang diharapkan adalah stabilisasi tanda-tanda vital, penurunan edema dan asites, serta peningkatan toleransi aktivitas. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, cairan, serta kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi yang sesuai. Edukasi kepada pasien dan keluarga juga penting untuk membantu mereka memahami kondisi dan berpartisipasi dalam perawatan. -
Article No. 18412 | 10 Jun 2025
Klinis : Pasien mengeluh sesak disertai perut yang memebsar sejak 1 bulan terakhir. kaki juga terasa berat dan semakin lama terlihat semakin besar. pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 168/100 mmHg, frekuensi nadi 102 xmenit, frekuensi nafas 27 x/menit. Terdapat peningkatan JVP dan pasien terlihat pucat serta konjungtiva anemis. suara paru ronchi positif di kedua lobus paru bagian bawah. terdapat asites dan edema derajat 3 pada kedua kaki. CRT 3 detik, akral teraba dingin.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang dapat diterapkan:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Kelebihan Volume Cairan (00026)
- SDKI: Kelebihan Volume Cairan
- SLKI: Manajemen Cairan
- SIKI: Manajemen Cairan
2. Penjelasan Singkat:
a. Kelebihan Volume Cairan (00026)
- SDKI: Kelebihan cairan yang ditandai dengan peningkatan volume cairan intravaskular, interstisial, atau intrasellular. Kondisi ini dapat disebabkan oleh intake cairan yang berlebihan, ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan cairan, atau perpindahan cairan dari kompartemen satu ke kompartemen lain.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk mengatur dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh pasien.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengatur dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh pasien.
Berdasarkan penjelasan di atas, pasien mengalami kelebihan volume cairan yang ditandai dengan sesak napas, perut yang membesar, edema pada kaki, peningkatan tekanan darah, peningkatan JVP, dan gejala-gejala lainnya. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen cairan untuk mengatur dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh pasien. -
Article No. 18413 | 10 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan perdarahan di jalan lahir sejak kurang lebih satu jam smrs warna merah segar, mengalir deras memenuhi softeks, hingga mengalir di selangkangan ibu, pasien mengatakan hamil anak ke 4, dengan riwayat anak pertama meninggal dunia setelah dilahirkan secara normal tapi posisi sang bayi sungsang, anak kedua dan ketiga sc dikarenakan panggul ibu sempit, kehamilan sekarang hpht 05/11/24, usia kehamilan 29 minggu, sesuai usia kehamilan berdasarkan hpht, setelah di cek hasil lab, ht 35, hb, 11,8, td 100/70 mmHg, hasil usg : Lokasi plasenta yang menutupi ostium internum uteri secara total, djj : 140x/menit, gerakan janin dirasakan ibu masih aktif, perdarahan masih aktif, ibu mengatakan "takut terhadap komplikasi yang terjadi karena perdarahan di jalan lahir yang terjadi berulang kali, selain itu dua anak saya masih di aceh selatan, saya kepikiran", wajah tampak tegang dan gelisah, ibu mengeluh "saya sulit tidur, kalau sudah tidur sebentar tidak lama langsung terbangun lagi, berulang - ulang", ibu mengaku trauma terhadap kehamilan sebelumnya, anak pertama yang meninggal dunia, kemudian anak kedua dan ketiga juga caesar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI dan kodenya, sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan (Kode: 00928)
- SDKI: Risiko Perdarahan
- SLKI: Risiko Perdarahan
- SIKI: Risiko Perdarahan
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami hilangnya sejumlah darah dari sistem vaskuler, yang dapat menimbulkan komplikasi.
2. Diagnosa Keperawatan: Kecemasan (Kode: 00146)
- SDKI: Kecemasan
- SLKI: Kecemasan
- SIKI: Kecemasan
- Definisi: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan menimbulkan perasaan tidak nyaman.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Tidur (Kode: 00198)
- SDKI: Gangguan Pola Tidur
- SLKI: Gangguan Pola Tidur
- SIKI: Gangguan Pola Tidur
- Definisi: Gangguan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
4. Diagnosa Keperawatan: Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Berisiko (Kode: 00221)
- SDKI: Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Berisiko
- SLKI: Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Berisiko
- SIKI: Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Berisiko
- Definisi: Riwayat kehamilan dan kelahiran yang meningkatkan kemungkinan komplikasi pada ibu dan bayi.
Penjelasan singkat:
1. Risiko Perdarahan: Pasien mengalami perdarahan di jalan lahir yang aktif, memenuhi softeks, dan mengalir deras, yang dapat menimbulkan komplikasi.
2. Kecemasan: Pasien menunjukkan tanda-tanda kecemasan, seperti wajah tegang dan gelisah, serta khawatir terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
3. Gangguan Pola Tidur: Pasien mengeluh sulit tidur, mudah terbangun, dan mengalami gangguan tidur yang berulang-ulang.
4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Berisiko: Pasien memiliki riwayat kehamilan dan kelahiran yang berisiko, seperti anak pertama meninggal dunia setelah dilahirkan secara normal dengan posisi sungsang, serta anak kedua dan ketiga yang dilahirkan melalui operasi Caesar karena panggul ibu sempit. -
Article No. 18414 | 10 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan perdarahan di jalan lahir sejak kurang lebih satu jam smrs warna merah segar, mengalir deras memenuhi softeks, hingga mengalir di selangkangan ibu, pasien mengatakan hamil anak ke 4, dengan riwayat anak pertama meninggal dunia setelah dilahirkan secara normal tapi posisi sang bayi sungsang, anak kedua dan ketiga sc dikarenakan panggul ibu sempit, kehamilan sekarang hpht 05/11/24, usia kehamilan 29 minggu, sesuai usia kehamilan berdasarkan hpht, setelah di cek hasil lab, ht 35, hb, 11,8, td 100/70 mmHg, hasil usg : Lokasi plasenta yang menutupi ostium internum uteri secara total, djj : 140x/menit, gerakan janin dirasakan ibu masih aktif, perdarahan masih aktif, ibu mengatakan "takut terhadap komplikasi yang terjadi karena perdarahan di jalan lahir yang terjadi berulang kali, selain itu dua anak saya masih di aceh selatan, saya kepikiran", wajah tampak tegang dan gelisah, ibu mengeluh "saya sulit tidur, kalau sudah tidur sebentar tidak lama langsung terbangun lagi, berulang - ulang", ibu mengaku trauma terhadap kehamilan sebelumnya, anak pertama yang meninggal dunia, kemudian anak kedua dan ketiga juga caesar
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Perdarahan Uterus Berhubungan Dengan Plasenta Previa
- Definisi: Risiko meningkatnya kehilangan darah dari uterus yang disebabkan oleh plasenta yang menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri.
- Faktor Risiko: Kehamilan multipara, riwayat persalinan sesar, riwayat perdarahan uterus sebelumnya.
2. Kecemasan Berhubungan Dengan Trauma Kehamilan Sebelumnya
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh ancaman yang dirasakan atau diperkirakan terjadi, yang dapat menimbulkan respon fisiologis dan perilaku.
- Faktor Terkait: Pengalaman traumatis sebelumnya, dukungan sosial yang tidak memadai.
3. Gangguan Pola Tidur Berhubungan Dengan Kecemasan
- Definisi: Terganggunya kualitas dan kuantitas tidur yang dapat menimbulkan dampak negatif.
- Faktor Terkait: Kecemasan, stres, trauma.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Perdarahan Uterus Berhubungan Dengan Plasenta Previa
- Kontrol Perdarahan: Perdarahan dapat terkontrol, tidak ada perdarahan aktif.
- Stabilitas Hemodinamik: Tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Peningkatan Pengetahuan: Pasien memahami penyebab dan penanganan perdarahan.
2. Kecemasan Berhubungan Dengan Trauma Kehamilan Sebelumnya
- Penurunan Kecemasan: Pasien dapat mengontrol kecemasan dan mengurangi gejala kecemasan.
- Peningkatan Kemampuan Koping: Pasien dapat menggunakan strategi koping yang efektif untuk mengatasi kecemasan.
- Peningkatan Dukungan Sosial: Pasien mendapatkan dukungan yang cukup dari keluarga dan lingkungan.
3. Gangguan Pola Tidur Berhubungan Dengan Kecemasan
- Peningkatan Kualitas Tidur: Pasien dapat tidur dengan nyenyak dan bangun dengan segar.
- Penurunan Kelelahan: Pasien merasa lebih segar dan bersemangat.
- Peningkatan Kemampuan Beraktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Perdarahan Uterus Berhubungan Dengan Plasenta Previa
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Pemantauan Perdarahan
- Pemberian Oksigen
- Edukasi Tentang Plasenta Previa dan Penanganannya
2. Kecemasan Berhubungan Dengan Trauma Kehamilan Sebelumnya
- Terapi Relaksasi
- Terapi Kognitif Perilaku
- Dukungan Emosional
- Edukasi Tentang Kecemasan dan Strategi Penanganannya
3. Gangguan Pola Tidur Berhubungan Dengan Kecemasan
- Manajemen Lingkungan Tidur
- Teknik Relaksasi
- Edukasi Tentang Pola Tidur yang Sehat
- Kolaborasi dengan Dokter untuk Pemberian Obat Tidur (jika diperlukan)
Penjelasan rinci dan terperinci untuk setiap poin telah diberikan. Saya berharap informasi ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang sesuai untuk pasien ini. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 18415 | 10 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan perdarahan di jalan lahir sejak kurang lebih satu jam smrs warna merah segar, mengalir deras memenuhi softeks, hingga mengalir di selangkangan ibu, pasien mengatakan hamil anak ke 4, dengan riwayat anak pertama meninggal dunia setelah dilahirkan secara normal tapi posisi sang bayi sungsang, anak kedua dan ketiga sc dikarenakan panggul ibu sempit, kehamilan sekarang hpht 05/11/24, usia kehamilan 29 minggu, sesuai usia kehamilan berdasarkan hpht, setelah di cek hasil lab, ht 35, hb, 11,8, td 100/70 mmHg, hasil usg : Lokasi plasenta yang menutupi ostium internum uteri secara total, djj : 140x/menit, gerakan janin dirasakan ibu masih aktif, perdarahan masih aktif, ibu mengatakan "takut terhadap komplikasi yang terjadi karena perdarahan di jalan lahir yang terjadi berulang kali, selain itu dua anak saya masih di aceh selatan, saya kepikiran", wajah tampak tegang dan gelisah, ibu mengeluh "saya sulit tidur, kalau sudah tidur sebentar tidak lama langsung terbangun lagi, berulang - ulang", ibu mengaku trauma terhadap kehamilan sebelumnya, anak pertama yang meninggal dunia, kemudian anak kedua dan ketiga juga caesar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut:
---
### **Diagnosa Keperawatan 1:**
**Perdarahan Per Vagina** terkait dengan **plasenta previa totalis** (SDKI Code: **D.0016**)
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (D.0016):** Kondisi perdarahan akibat plasenta previa totalis (plasenta menutupi ostium uteri internum secara total), yang berisiko menyebabkan syok hipovolemik dan ancaman terhadap keselamatan ibu dan janin.
- **SLKI:**
- **L.0801 (Perfusi jaringan adekuat):** Mempertahankan tanda-tanda vital dalam batas normal (TD ? 90/60 mmHg, nadi <100x/menit, Hb ?10 g/dL).
- **L.1501 (Keseimbangan cairan):** Tidak terjadi tanda-tanda dehidrasi atau syok hipovolemik.
- **SIKI:**
- **I.0801 (Manajemen perdarahan):** Pantau perdarahan, berikan oksigen, pasang infus, siapkan transfusi darah jika diperlukan.
- **I.1501 (Resusitasi cairan):** Berikan cairan intravena sesuai protokol.
---
### **Diagnosa Keperawatan 2:**
**Ansietas** terkait dengan **ketakutan terhadap komplikasi kehamilan dan trauma persalinan sebelumnya** (SDKI Code: **D.0048**)
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (D.0048):** Perasaan gelisah, takut, dan tegang akibat riwayat persalinan buruk sebelumnya (kematian bayi pertama, persalinan SC berulang).
- **SLKI:**
- **L.1401 (Koping adaptif):** Ibu mampu mengungkapkan perasaan dan menggunakan strategi relaksasi.
- **L.1403 (Tingkat ansietas menurun):** Wajah lebih tenang, mampu tidur dengan cukup.
- **SIKI:**
- **I.1401 (Terapi relaksasi):** Ajarkan teknik napas dalam dan distraksi positif.
- **I.1403 (Dukungan emosional):** Dengarkan keluhan ibu, berikan edukasi tentang kondisi saat ini.
---
### **Diagnosa Keperawatan 3:**
**Gangguan Pola Tidur** terkait dengan **ansietas dan ketidaknyamanan fisik** (SDKI Code: **D.0063**)
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (D.0063):** Kesulitan tidur atau sering terbangun akibat kecemasan dan perdarahan aktif.
- **SLKI:**
- **L.0601 (Kualitas tidur membaik):** Ibu dapat tidur minimal 4-5 jam tanpa terganggu.
- **SIKI:**
- **I.0601 (Hygiene tidur):** Atur lingkungan nyaman, batasi stimulan sebelum tidur.
- **I.0603 (Manajemen nyeri/ketidaknyamanan):** Berikan posisi nyaman (misalnya, elevasi kaki).
---
### **Diagnosa Keperawatan 4:**
**Risiko Syok Hipovolemik** terkait dengan **perdarahan aktif** (SDKI Code: **D.0020**)
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (D.0020):** Risiko penurunan perfusi jaringan akibat kehilangan darah masif.
- **SLKI:**
- **L.0801 (Perfusi jaringan adekuat):** Tekanan darah stabil (TD ? 90/60 mmHg), nadi <100x/menit.
- **SIKI:**
- **I.0802 (Pemantauan tanda vital):** Observasi TD, nadi, dan Hb setiap 1-2 jam.
- **I.1501 (Resusitasi cairan):** Pasang akses intravena besar, siapkan transfusi.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Prioritas:** Perdarahan aktif dan risiko syok harus menjadi fokus utama sebelum menangani ansietas atau gangguan tidur.
- **Kolaborasi:** Segera rujuk ke dokter obstetri untuk penanganan lebih lanjut (misalnya, persiapan SC darurat).
Semoga membantu. Jika diperlukan penyesuaian lebih spesifik, informasikan lebih detail tentang perkembangan kondisi pasien.
*(Ditulis dalam format RTF dengan gaya formal dan akademis sesuai permintaan.)* -
Article No. 18372 | 09 Jun 2025
Klinis : terapi menelan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi terapi menelan.
Diagnosa Keperawatan:
Kode: 00103
Judul: Gangguan Menelan
Definisi: Ketidakmampuan untuk menelan makanan, cairan, atau obat-obatan dengan aman dan efektif.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00103
Judul: Gangguan Menelan
Definisi: Ketidakmampuan untuk menelan makanan, cairan, atau obat-obatan dengan aman dan efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1810
Judul: Kemampuan Menelan
Definisi: Tingkat kemampuan individu untuk menelan makanan, cairan, atau obat-obatan dengan aman dan efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6240
Judul: Terapi Menelan
Definisi: Tindakan untuk membantu klien meningkatkan kemampuan menelan makanan, cairan, atau obat-obatan secara aman dan efektif.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 18373 | 09 Jun 2025
Klinis : pasien mengatakan mual, muntah tidak nafsu makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang mengalami mual, muntah, dan tidak nafsu makan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00001)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 00001
Judul: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 1008
Judul: Status Nutrisi
Definisi: Keadaan tubuh yang menggambarkan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 6670
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Pemantauan dan pengaturan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Dalam kasus ini, pasien mengalami mual, muntah, dan tidak nafsu makan, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh. Perawat perlu melakukan intervensi manajemen nutrisi untuk memantau dan mengatur asupan nutrisi pasien agar dapat memenuhi kebutuhan metaboliknya. -
Article No. 18374 | 09 Jun 2025
Klinis : tindakan dilakukan pemeriksaan Leopold
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi pemeriksaan Leopold adalah "Risiko Komplikasi Maternal". Pemeriksaan Leopold merupakan salah satu tindakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat/bidan untuk mengevaluasi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Risiko Komplikasi Maternal mengacu pada kemungkinan terjadinya komplikasi yang dapat membahayakan kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan, atau masa nifas, yang dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan fisik, seperti pemeriksaan Leopold.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah mendapatkan Asuhan Keperawatan yang tepat, luaran yang diharapkan adalah "Tidak ada Komplikasi Maternal". Indikator dari luaran ini mencakup:
1. Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal
2. Tidak ada perdarahan yang berlebihan
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
4. Posisi dan presentasi janin normal
5. Kontraksi uterus adekuat
6. Ibu menunjukkan tanda-tanda adaptasi yang baik terhadap kehamilan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI):
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran "Tidak ada Komplikasi Maternal" meliputi:
1. Pemantauan Tanda-tanda Vital: Melakukan pemantauan tanda-tanda vital ibu secara berkala, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan, untuk mengidentifikasi adanya perubahan yang mungkin mengindikasikan komplikasi.
2. Pemantauan Kontraksi Uterus: Melakukan pemantauan kontraksi uterus untuk memastikan bahwa kontraksi berjalan dengan adekuat, yang dapat menandakan kemajuan kehamilan yang normal.
3. Pemantauan Posisi dan Presentasi Janin: Melakukan pemeriksaan Leopold secara berkala untuk mengevaluasi posisi dan presentasi janin, serta memantau perkembangan janin.
4. Edukasi dan Konseling: Memberikan edukasi dan konseling kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan, pentingnya pemeriksaan rutin, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah komplikasi.
5. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Berkolaborasi dengan dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam perawatan ibu untuk memastikan koordinasi perawatan yang optimal.
Dengan implementasi Intervensi Keperawatan yang tepat, diharapkan luaran "Tidak ada Komplikasi Maternal" dapat dicapai, sehingga ibu dan janin dapat memperoleh perawatan yang optimal selama kehamilan. -
Article No. 18375 | 09 Jun 2025
Klinis : Seorang wanita umur 57 tahun dirawat di ruangan penyakit dalam 2 hari yang lalu. Diagnosa Medis pasien: Paraparise inferior + DM + Hipertensi. Saat diperiksa kondisi pasien: tekanan darah 160/95 mmHg, nadi 100x/menit, pernapasan 24x/menit, gula darah puas 130 mg/dL. Pasien mengeluh lemah, tubuh terlihat kotor, rambut terlihat kusut, ADL dibantu keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai, beserta kode dan definisi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Defisit Perawatan Diri (SDKI: DP-01)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
- SLKI: Perawatan Diri (PD)
- SIKI: Perawatan Diri (PD)
b. Risiko Infeksi (SDKI: RI-01)
- Definisi: Peningkatan risiko terserang organisme patogen.
- SLKI: Pencegahan Infeksi (PI)
- SIKI: Manajemen Infeksi (MI)
c. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI: KNK-01)
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Manajemen Nutrisi (MN)
- SIKI: Manajemen Nutrisi (MN)
d. Intoleransi Aktivitas (SDKI: IA-01)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menahan atau melakukan aktivitas fisik akibat kelelahan atau kelemahan.
- SLKI: Peningkatan Aktivitas (PA)
- SIKI: Manajemen Aktivitas (MA)
e. Kesiapan Meningkatkan Kontrol Tekanan Darah (SDKI: KMKTD-01)
- Definisi: Motivasi dan kemampuan yang baik untuk mengontrol tekanan darah.
- SLKI: Manajemen Hipertensi (MH)
- SIKI: Manajemen Hipertensi (MH)
f. Kesiapan Meningkatkan Kontrol Glukosa Darah (SDKI: KMKGD-01)
- Definisi: Motivasi dan kemampuan yang baik untuk mengontrol glukosa darah.
- SLKI: Manajemen Diabetes Melitus (MDM)
- SIKI: Manajemen Diabetes Melitus (MDM)
Penjelasan singkat:
- Pasien mengalami defisit perawatan diri, risiko infeksi, ketidakseimbangan nutrisi, intoleransi aktivitas, hipertensi, dan diabetes melitus.
- Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan kondisi pasien saat ini dan masalah kesehatan yang dihadapi.
- SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar diagnosis, hasil, dan intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- Kode dan definisi masing-masing diagnosa keperawatan sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI.