Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20349 | 01 Aug 2025
Klinis : resiko perilaku kekerasan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan (Kode: 00138)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengendalikan atau mengarahkan perilaku agresif terhadap orang lain, properti, atau diri sendiri.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan respon pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran keperawatan yang diharapkan untuk masing-masing diagnosis keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Kode dan Definisi:
- Risiko Perilaku Kekerasan (Kode: 00138)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengendalikan atau mengarahkan perilaku agresif terhadap orang lain, properti, atau diri sendiri.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 20274 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor Berhubungan: Pola makan tidak teratur dan sering mengonsumsi fast food.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Faktor Berhubungan: Gejala penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang dapat menyebabkan kelelahan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Keseimbangan Nutrisi
- Indikator: Berat badan sesuai dengan tinggi badan, asupan nutrisi memadai, tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi.
- Target: Pasien mencapai berat badan ideal sesuai tinggi badan.
2. Toleransi Aktivitas
- Indikator: Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan berlebih, tidak ada gejala GERD yang mengganggu.
- Target: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa hambatan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Untuk Masalah Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
a. Pengkajian Nutrisi
- Menilai pola makan, riwayat kesehatan, dan faktor risiko.
b. Manajemen Nutrisi
- Menyusun rencana diet yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Memantau asupan dan status nutrisi pasien.
- Memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat.
c. Konseling Gizi
- Memberikan konseling tentang pemilihan makanan yang tepat dan cara mengatur pola makan yang teratur.
2. Untuk Masalah Keperawatan Intoleransi Aktivitas:
a. Manajemen Aktivitas
- Mengevaluasi tingkat aktivitas pasien dan gejala GERD yang dialami.
- Mengembangkan rencana aktivitas yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Memantau respon pasien terhadap aktivitas yang dilakukan.
b. Manajemen Gejala
- Memberikan intervensi untuk mengurangi gejala GERD, seperti pengaturan posisi tidur, pemberian obat antasida, dan modifikasi diet.
c. Edukasi Pasien
- Memberikan edukasi tentang penyakit GERD, gejala, dan cara mengelola aktivitas sehari-hari.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai keseimbangan nutrisi yang baik dan toleransi aktivitas yang meningkat, sehingga dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari secara optimal. -
Article No. 20275 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan kapasitas fisiologis akibat Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Penjelasan: Pasien mengalami gangguan lambung yang dapat menyebabkan penurunan kapasitas fisiologis, sehingga mengakibatkan intoleransi terhadap aktivitas sehari-hari.
2. Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan pola makan tidak teratur dan asupan nutrisi tidak adekuat.
Penjelasan: Pola makan tidak teratur dan konsumsi fast food yang berlebihan dapat menyebabkan asupan cairan dan nutrisi yang tidak adekuat, sehingga pasien berisiko mengalami kekurangan volume cairan.
3. Resiko Malnutrisi berhubungan dengan pola makan tidak teratur dan konsumsi fast food yang berlebihan.
Penjelasan: Pola makan tidak teratur dan konsumsi fast food yang berlebihan dapat meningkatkan risiko pasien mengalami malnutrisi.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Pasien dapat mempertahankan toleransi terhadap aktivitas.
- Pasien dapat meningkatkan kapasitas fisiologis.
2. Kekurangan Volume Cairan:
- Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan.
- Pasien dapat mempertahankan status hidrasi yang adekuat.
- Pasien dapat memenuhi kebutuhan cairan sesuai dengan kebutuhannya.
3. Resiko Malnutrisi:
- Pasien dapat mempertahankan berat badan yang optimal.
- Pasien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhannya.
- Pasien dapat memperbaiki pola makan menjadi lebih teratur dan sehat.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Monitor tanda-tanda vital saat aktivitas.
- Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan toleransinya.
- Ajarkan teknik manajemen energi untuk menghemat tenaga saat beraktivitas.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (fisioterapis, nutrisionis) untuk meningkatkan kapasitas fisiologis pasien.
2. Kekurangan Volume Cairan:
- Monitor intake dan output cairan pasien.
- Berikan edukasi tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (nutrisionis) untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit pasien.
- Berikan intervensi cairan dan elektrolit sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Resiko Malnutrisi:
- Lakukan pengkajian nutrisi secara komprehensif.
- Berikan edukasi tentang pola makan yang sehat dan teratur.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (nutrisionis) untuk menyusun rencana diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Pantau berat badan, asupan nutrisi, dan parameter laboratorium terkait status nutrisi pasien.
Dengan intervensi keperawatan yang tepat dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu peningkatan toleransi aktivitas, perbaikan status hidrasi, dan perbaikan status nutrisi. -
Article No. 20276 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. 3 diagnosa keperawatan komunitas adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan.
- Faktor yang Berhubungan: Malnutrisi
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang Berhubungan: Pola makan tidak teratur, Konsumsi makanan cepat saji
3. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Gastrointestinal
- Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke saluran pencernaan yang dapat mengganggu fungsi organ.
- Faktor Risiko: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas
- Toleransi Aktivitas Meningkat
- Kelelahan Menurun
- Kemampuan Melakukan Aktivitas Meningkat
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Status Nutrisi Membaik
- Berat Badan Meningkat
- Asupan Nutrisi Adekuat
3. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Gastrointestinal
- Gejala GERD Menurun
- Komplikasi GERD Tidak Terjadi
- Fungsi Gastrointestinal Membaik
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi aktivitas.
- Bantu pasien dalam merencanakan dan melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya.
- Ajarkan teknik manajemen energi untuk menghemat tenaga.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk mengevaluasi status gizi pasien.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi asupan nutrisi pasien.
- Berikan edukasi tentang pentingnya pola makan yang teratur dan asupan nutrisi yang seimbang.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Pantau berat badan dan asupan nutrisi pasien secara berkala.
3. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Gastrointestinal
- Identifikasi faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan penurunan perfusi gastrointestinal.
- Anjurkan pasien untuk menghindari makanan atau minuman yang dapat memicu gejala GERD.
- Berikan edukasi tentang manajemen GERD, termasuk penggunaan obat-obatan dan modifikasi gaya hidup.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk memantau dan mengevaluasi kondisi pasien.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, seperti peningkatan toleransi aktivitas, perbaikan status nutrisi, dan pengendalian gejala GERD, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 20277 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. 3 diagnosa keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah:
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Pola Makan Tidak Teratur
2. Kecemasan Berhubungan dengan Kondisi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Ketidakmampuan Mengontrol Gejala GERD
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Pola Makan Tidak Teratur
- Asupan Nutrisi Adekuat
- Tidak Ada Tanda-Tanda Malnutrisi
- Berat Badan Ideal
2. Kecemasan Berhubungan dengan Kondisi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
- Tingkat Kecemasan Menurun
- Mampu Mengontrol Kecemasan
- Tidur yang Memadai
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Ketidakmampuan Mengontrol Gejala GERD
- Mampu Mengenali Tanda dan Gejala GERD
- Mampu Melakukan Perawatan Diri untuk Mengelola GERD
- Bebas dari Komplikasi Akibat GERD
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Pola Makan Tidak Teratur
- Pengkajian Status Gizi
- Edukasi Tentang Nutrisi Seimbang
- Kolaborasi dengan Ahli Gizi untuk Penyusunan Rencana Makanan
- Pemantauan Asupan Nutrisi dan Berat Badan
2. Kecemasan Berhubungan dengan Kondisi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
- Identifikasi Penyebab Kecemasan
- Teknik Relaksasi (Napas Dalam, Visualisasi, dll.)
- Terapi Kognitif Perilaku
- Dukungan Psikologis
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Ketidakmampuan Mengontrol Gejala GERD
- Edukasi Tentang GERD dan Pengelolaannya
- Latihan Manajemen Diri dalam Pengendalian Gejala GERD
- Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan untuk Pengobatan yang Tepat
- Pemantauan Tanda dan Gejala GERD
Penjelasan Rinci dan Terperinci:
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Pola Makan Tidak Teratur:
Pasien memiliki pola makan yang tidak teratur karena kesibukan dan sering mengonsumsi makanan cepat saji, yang dapat menyebabkan risiko malnutrisi. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat, tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi, dan memiliki berat badan ideal. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pengkajian status gizi, edukasi tentang nutrisi seimbang, kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyusunan rencana makanan, serta pemantauan asupan nutrisi dan berat badan.
2. Kecemasan Berhubungan dengan Kondisi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD):
Pasien dengan GERD dapat mengalami kecemasan terkait dengan kondisi kesehatan yang dialaminya. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat menurunkan tingkat kecemasan, mampu mengontrol kecemasan, dan memperoleh tidur yang memadai. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi identifikasi penyebab kecemasan, penerapan teknik relaksasi, terapi kognitif perilaku, dan pemberian dukungan psikologis.
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Ketidakmampuan Mengontrol Gejala GERD:
Pasien telah menderita GERD selama 5 tahun, namun tampaknya belum dapat mengelola kondisi kesehatan tersebut secara efektif. Luaran yang diharapkan adalah pasien mampu mengenali tanda dan gejala GERD, dapat melakukan perawatan diri untuk mengelola GERD, dan bebas dari komplikasi akibat GERD. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi edukasi tentang GERD dan pengelolaannya, latihan manajemen diri dalam pengendalian gejala GERD, kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pengobatan yang tepat, serta pemantauan tanda dan gejala GERD. -
Article No. 20278 | 31 Jul 2025
Klinis : MANAJEMEN HIPOVOLEMIA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Manajemen Hipovolemia berdasarkan ketetapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Hipovolemia (10027)
Definisi: Ketidakmampuan secara mandiri untuk mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 10027
Definisi: Ketidakmampuan secara mandiri untuk mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 30161
Definisi: Pasien menunjukkan volume cairan tubuh yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 80135
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu pasien mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
Dalam kondisi Manajemen Hipovolemia, pasien mengalami ketidakmampuan untuk mempertahankan volume cairan tubuh yang cukup. Perawat berperan penting dalam mengelola kondisi ini melalui intervensi keperawatan yang bertujuan untuk membantu pasien mencapai volume cairan tubuh yang adekuat.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 20279 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. 2 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kasus yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Ketidakefektifan Pencernaan
- Definisi: Keadaan rentan terhadap gangguan pada proses biokimia dan mekanis yang bertanggung jawab untuk mengubah dan mengangkut makanan, cairan, dan elektrolit ke dalam dan dari sel-sel tubuh.
- Faktor Risiko: Pola makan tidak teratur, konsumsi fast food yang berlebihan.
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan
- Definisi: Keadaan rentan terhadap kehilangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
- Faktor Risiko: Kurangnya asupan cairan, penurunan berat badan.
3. Promosi Gaya Hidup Sehat
- Definisi: Kemampuan mandiri untuk mengadopsi dan mempertahankan perilaku sehat.
- Faktor Terkait: Pola makan tidak teratur, konsumsi fast food yang berlebihan.
4. Promosi Manajemen Stres
- Definisi: Kemampuan mandiri untuk mengenali dan mengelola faktor-faktor yang menyebabkan stres.
- Faktor Terkait: Sibuk dengan aktivitas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Ketidakefektifan Pencernaan:
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mempertahankan berat badan yang sesuai.
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi proses pencernaan.
- Pasien dapat menerapkan diet yang tepat untuk mengatasi GERD.
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan:
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mempertahankan status hidrasi yang adekuat.
- Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda kekurangan cairan.
- Pasien dapat meningkatkan asupan cairan sesuai kebutuhan.
3. Promosi Gaya Hidup Sehat:
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat menjelaskan komponen gaya hidup sehat.
- Pasien dapat memodifikasi pola makan yang tidak teratur menjadi lebih sehat.
- Pasien dapat mengurangi konsumsi fast food.
4. Promosi Manajemen Stres:
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mengidentifikasi sumber stres dalam kehidupannya.
- Pasien dapat menerapkan strategi manajemen stres yang efektif.
- Pasien dapat mempertahankan kesejahteraan psikologis.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Ketidakefektifan Pencernaan:
- Monitoring status nutrisi dan intake makanan/cairan
- Edukasi tentang GERD dan diet yang tepat
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan:
- Monitoring status hidrasi pasien
- Edukasi tentang tanda-tanda kekurangan cairan dan pentingnya hidrasi
- Pemberian asupan cairan yang adekuat sesuai kebutuhan
3. Promosi Gaya Hidup Sehat:
- Edukasi tentang komponen gaya hidup sehat
- Konseling untuk modifikasi pola makan yang tidak teratur
- Pemberian motivasi untuk mengurangi konsumsi fast food
4. Promosi Manajemen Stres:
- Identifikasi sumber stres pasien
- Edukasi tentang teknik manajemen stres yang efektif
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan mental untuk intervensi manajemen stres
Setiap intervensi keperawatan harus dilakukan secara komprehensif dan kolaboratif dengan melibatkan pasien, keluarga, dan tim kesehatan lainnya untuk mencapai luaran yang diharapkan. Pemantauan dan evaluasi secara berkala juga diperlukan untuk memastikan efektivitas asuhan keperawatan. -
Article No. 20280 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pilih 2 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah dua diagnosa risiko dan dua diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas yang sesuai:
Diagnosa Risiko Aktual:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Berat Badan: Berat badan akan meningkat sesuai dengan rentang normal.
2. Status Gizi: Status gizi pasien akan membaik dan berada dalam kategori normal.
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Timbang berat badan pasien secara rutin.
2. Kaji pola makan pasien dan berikan edukasi tentang gizi seimbang.
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai.
4. Pantau asupan makanan dan cairan pasien.
5. Berikan motivasi dan dukungan kepada pasien untuk memperbaiki pola makan.
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan: Pasien akan menunjukkan perilaku pemeliharaan kesehatan yang efektif.
2. Kepatuhan: Pasien akan patuh terhadap regimen pengobatan dan perawatan yang diberikan.
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Kaji pemahaman pasien tentang penyakit dan perawatannya.
2. Berikan edukasi tentang penyakit GERD, faktor risiko, dan manajemen perawatannya.
3. Dorong pasien untuk secara aktif terlibat dalam perawatan dirinya.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengoptimalkan perawatan pasien.
5. Pantau kepatuhan pasien terhadap regimen pengobatan dan perawatan.
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Kesehatan: Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengelola kesehatan dirinya.
2. Partisipasi dalam Perawatan Kesehatan: Pasien akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatan kesehatannya.
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Identifikasi kemampuan dan motivasi pasien dalam mengelola kesehatan.
2. Berikan edukasi tentang pentingnya manajemen kesehatan yang efektif.
3. Dorong pasien untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan terkait perawatannya.
4. Bantu pasien dalam menyusun rencana manajemen kesehatan yang realistis.
5. Pantau dan evaluasi kemajuan pasien dalam mengelola kesehatan.
2. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pengetahuan: Pasien akan menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya.
2. Partisipasi dalam Pembelajaran: Pasien akan berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Identifikasi kebutuhan belajar pasien terkait penyakit dan perawatannya.
2. Berikan edukasi tentang GERD, penyebab, gejala, dan manajemen perawatannya.
3. Gunakan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar pasien.
4. Dorong pasien untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pemahaman.
5. Evaluasi pemahaman pasien secara berkala dan berikan umpan balik yang konstruktif.
Penjelasan rinci:
Diagnosa risiko aktual dipilih berdasarkan kondisi pasien yang berisiko mengalami gangguan pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif. Intervensi keperawatan diarahkan untuk memantau status gizi, memberikan edukasi gizi, dan mendorong kepatuhan pasien terhadap regimen perawatan.
Diagnosa promosi kesehatan dipilih untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola kesehatan dan meningkatkan pengetahuannya terkait penyakit dan perawatannya. Intervensi keperawatan berfokus pada pengembangan kemampuan manajemen kesehatan, pemberian edukasi, dan mendorong partisipasi aktif pasien dalam proses pembelajaran dan perawatan.
Dengan intervensi yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu pemulihan kondisi kesehatan dan peningkatan kemampuan dalam mengelola penyakitnya secara efektif. -
Article No. 20281 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pilih 2 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, saya sebagai perawat ahli memberikan rekomendasi diagnosis keperawatan SDKI sebagai berikut:
Diagnosa Risiko Aktual:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
Luaran (SLKI):
- Antropometri: Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh sesuai rentang normal
- Asupan Nutrisi: Adekuat
Intervensi (SIKI):
- Monitor asupan nutrisi pasien
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pola makan yang sehat
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
Luaran (SLKI):
- Perilaku Sehat: Mempertahankan pola makan teratur dan menghindari makanan cepat saji
- Pengetahuan Tentang Kesehatan: Meningkat
Intervensi (SIKI):
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pasien
- Berikan edukasi tentang gaya hidup sehat terkait GERD
- Dukung pasien untuk membuat rencana perubahan perilaku yang realistis
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
Luaran (SLKI):
- Manajemen Penyakit Kronis: Mampu mengelola GERD
- Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan: Aktif
Intervensi (SIKI):
- Identifikasi pemahaman pasien tentang GERD dan manajemennya
- Edukasi pasien dan keluarga tentang GERD, pencegahan, dan penanganannya
- Bantu pasien menyusun rencana tindakan untuk mengelola GERD
2. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri (D.0089)
Luaran (SLKI):
- Citra Diri: Positif
- Harga Diri: Meningkat
Intervensi (SIKI):
- Identifikasi persepsi pasien tentang kondisi kesehatannya
- Berikan dukungan dan motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien
- Libatkan pasien dalam pengambilan keputusan terkait perawatannya
Penjelasan:
Diagnosa risiko aktual dipilih berdasarkan kondisi pasien yang berisiko mengalami gangguan pertumbuhan akibat pola makan yang tidak teratur dan konsumsi makanan cepat saji. Selain itu, pasien juga berisiko memiliki perilaku kesehatan yang cenderung berisiko terkait manajemen GERD.
Diagnosa promosi kesehatan dipilih untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan dalam mengelola GERD dan memiliki konsep diri yang positif. Hal ini penting agar pasien dapat secara aktif terlibat dalam perawatannya dan memiliki motivasi untuk menjalani perubahan gaya hidup yang dibutuhkan.
Luaran dan intervensi yang direkomendasikan bertujuan untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan melalui edukasi, kolaborasi, dan dukungan yang diberikan oleh perawat. Semoga penjelasan ini bermanfaat. Wassalamualaikum. -
Article No. 20282 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pilih 2 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah dua diagnosa risiko dan dua diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas yang sesuai:
Diagnosa Risiko:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1) Pertumbuhan fisik akan membaik
2) Antropometri (BB, TB, IMT) akan mencapai rentang normal
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1) Monitoring status nutrisi dan antropometri
2) Konseling tentang gizi seimbang dan pola makan yang teratur
3) Edukasi tentang manfaat makanan sehat dan pembatasan konsumsi fast food
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1) Pasien akan memiliki pengetahuan yang memadai tentang pola makan yang sehat
2) Pasien akan menunjukkan perilaku kesehatan yang lebih baik
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1) Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan pasien
2) Edukasi tentang risiko pola makan yang tidak teratur dan konsumsi fast food
3) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyusunan rencana diet yang sesuai
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1) Pasien akan mampu mengelola kondisi penyakitnya secara efektif
2) Pasien akan berpartisipasi aktif dalam perawatan dirinya
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1) Identifikasi pemahaman pasien tentang manajemen penyakit GERD
2) Edukasi tentang patofisiologi, gejala, dan tatalaksana GERD
3) Fasilitasi pasien dalam menyusun rencana perawatan diri yang realistis
2. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1) Pasien akan memiliki pengetahuan yang memadai tentang GERD
2) Pasien akan mampu menerapkan pengetahuannya dalam perawatan diri
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1) Identifikasi kebutuhan informasi pasien terkait GERD
2) Edukasi tentang etiologi, gejala, dan komplikasi GERD
3) Pemberian materi edukasi dalam bentuk yang mudah dipahami pasien
Penjelasan rinci:
Diagnosa risiko "Risiko Gangguan Pertumbuhan" dan "Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko" dipilih karena pasien menunjukkan adanya risiko gangguan pertumbuhan akibat pola makan yang tidak teratur dan konsumsi fast food, serta perilaku kesehatan yang cenderung berisiko. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah monitoring status nutrisi, konseling gizi, dan edukasi tentang pola makan yang sehat.
Diagnosa promosi kesehatan "Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan" dan "Kesiapan Peningkatan Pengetahuan" dipilih karena pasien membutuhkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola kondisi GERD-nya. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah identifikasi pemahaman pasien, edukasi tentang GERD, dan fasilitasi penyusunan rencana perawatan diri yang realistis.
Keseluruhan intervensi ini bertujuan untuk membantu pasien mencapai pertumbuhan yang optimal, menerapkan perilaku kesehatan yang lebih baik, serta memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam mengelola kondisi GERD-nya.