Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4668 | 05 Nov 2024
Klinis : pasien anemia, hb 6, mengeluh lemas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam menangani kondisi pasien dengan anemia, hemoglobin 6 g/dL, dan keluhan lemas, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: D50.0
- Deskripsi: Anemia besi karena kehilangan darah (kronis)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.04
- Deskripsi: Transfusi sel darah merah
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 D50.0 (Anemia besi karena kehilangan darah (kronis)) sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami anemia dengan hemoglobin rendah (6 g/dL) dan keluhan lemas. Anemia besi karena kehilangan darah kronis dapat disebabkan oleh perdarahan gastrointestinal, menstruasi berlebihan, atau sumber lainnya.
2. Kode ICD-9-CM 99.04 (Transfusi sel darah merah) adalah prosedur yang mungkin dipertimbangkan untuk pasien ini, karena dengan nilai hemoglobin yang rendah (6 g/dL), transfusi sel darah merah dapat menjadi tindakan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan mengatasi gejala lemas yang dialami oleh pasien.
Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan mencatat kode-kode tersebut dalam rekam medis pasien untuk memastikan dokumentasi yang akurat dan memudahkan proses perawatan selanjutnya, serta untuk keperluan klaim dan penagihan asuransi. -
Article No. 4669 | 05 Nov 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki, usia 4 tahun 3 bulan, datang dengan keluhan belum dapat berbicara dan aktivitas berlebihan, pasien Terdiagnosis dengan autisme, dengan tanda-tanda keterlambatan bicara, mengucapkan bahasa "planet", menghindar bertatap muka, perilaku kelebihan, mengamuk dan menutup telinga bila ada suara keras. Komorbid yang ada pada pasien ini adanya gejala hiperaktivitas. Riwayat perkembangan tidak ada regresi perkembangan namun terdapat keterlambatan bicara dan personal sosial. Hasil penilaian dengan Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) didapatkan kesimpulan resiko sedang gangguan autisme. Hasil penilaian dengan Childhood Autism Rating Scale (CARS) didapatkan skor 36 (autisme ringan). Kesimpulan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan perkembangan autisme. Status gizi baik: berat badan 19 kg, tinggi badan 111 cm (BB//U 0< Z < 2; TB//U 0< Z <2 ;BB//TB 0< Z <1 (chart WHO-NCHS). Hasil pemeriksaan fisik normosefal, tidak ditemukan wajah dismorfik, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Status neurologis dalam batas normal. Hasil tes pendengaran anak tidak mau merespon terhadap suara panggilan nama namun mau melihat sumber suara di televisi. Riwayat kehamilan baik, riwayat persalinan kurang baik, riwayat pasca persalinan baik. Riwayat imunisasi baik. Riwayat pemberian makan kurang baik, sejak lahir pasien mendapat ASI ditambah dengan susu formula hingga usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan diberikan bubur susu.Anak merupakan anak pertama dari pasangan 42 tahun dan 33 tahun, bukan dari perkawinan keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Gangguan perkembangan anak berhubungan dengan autisme.
2. Penjelasan:
a. SDKI:
- Definisi: Kondisi di mana terjadi penyimpangan atau keterlambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan usia anak.
- Karakteristik: Keterlambatan berbicara, penggunaan bahasa yang tidak biasa, menghindari kontak mata, perilaku berlebih, dan hiperaktivitas.
b. SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Anak dapat mencapai perkembangan yang sesuai dengan usianya.
- Kriteria hasil: Anak dapat berkomunikasi dengan baik, memiliki interaksi sosial yang sesuai, dan menunjukkan perilaku yang terkontrol.
c. SIKI:
- Intervensi keperawatan: Stimulasi perkembangan anak, terapi perilaku, edukasi orang tua, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (terapis wicara, terapis okupasi, dan psikolog).
Dalam kasus ini, anak mengalami gangguan perkembangan autisme dengan karakteristik keterlambatan berbicara, penggunaan bahasa yang tidak biasa, menghindari kontak mata, perilaku berlebih, dan hiperaktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah stimulasi perkembangan anak, terapi perilaku, edukasi orang tua, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi kondisi tersebut dan membantu anak mencapai perkembangan yang sesuai dengan usianya. -
Article No. 4670 | 05 Nov 2024
Klinis : General chekup
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Nutrisi Tidak Adekuat
Penjelasan: Pasien mungkin mengalami ketidakseimbangan antara intake dan kebutuhan nutrisi, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti penurunan nafsu makan, malabsorpsi, atau peningkatan kebutuhan nutrisi.
2. Risiko Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Penjelasan: Pasien mungkin berisiko mengalami perubahan tanda-tanda vital yang tidak stabil, seperti perubahan frekuensi nadi, tekanan darah, suhu, atau laju pernapasan, yang dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan atau faktor lainnya.
3. Risiko Infeksi
Penjelasan: Pasien mungkin berisiko mengalami infeksi, baik secara lokal maupun sistemik, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti prosedur medis, lingkungan, atau kondisi kesehatan yang lemah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan diagnosis keperawatan. Ini mencakup definisi, karakteristik definitif, faktor yang berhubungan, dan faktor risiko dari setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Ini mencakup definisi, kriteria hasil, dan indikator hasil dari setiap luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan intervensi keperawatan. Ini mencakup definisi, tujuan, aktivitas, dan kriteria hasil dari setiap intervensi keperawatan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan SDKI, SLKI, dan SIKI di Indonesia. -
Article No. 4671 | 05 Nov 2024
Klinis : cek kesehatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pemeriksaan kesehatan dengan nada akademis dan persona seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakefektifan Pemeriksaan Kesehatan
- Definisi: Pada kondisi ini, pasien berisiko mengalami ketidakefektifan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan yang dapat mengakibatkan hasil pemeriksaan tidak akurat atau tidak sesuai dengan kondisi aktual pasien.
2. Kurang Pengetahuan tentang Pemeriksaan Kesehatan
- Definisi: Pasien memiliki pengetahuan yang kurang memadai tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, proses pemeriksaan, dan tindak lanjut yang diperlukan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- SDKI merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan diagnosa keperawatan yang akurat dan sesuai dengan kondisi pasien.
- Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Ketidakefektifan Pemeriksaan Kesehatan" dan "Kurang Pengetahuan tentang Pemeriksaan Kesehatan".
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
- Untuk diagnosa "Risiko Ketidakefektifan Pemeriksaan Kesehatan", luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara efektif.
- Untuk diagnosa "Kurang Pengetahuan tentang Pemeriksaan Kesehatan", luaran yang diharapkan adalah pasien memiliki pengetahuan yang memadai tentang pemeriksaan kesehatan.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Untuk diagnosa "Risiko Ketidakefektifan Pemeriksaan Kesehatan", intervensi yang dapat dilakukan adalah edukasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan, pendampingan selama proses pemeriksaan, dan evaluasi hasil pemeriksaan.
- Untuk diagnosa "Kurang Pengetahuan tentang Pemeriksaan Kesehatan", intervensi yang dapat dilakukan adalah edukasi tentang pemeriksaan kesehatan, penggunaan media pembelajaran, dan evaluasi pemahaman pasien.
Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan asuhan keperawatan yang diberikan dapat membantu pasien mencapai hasil pemeriksaan kesehatan yang efektif dan meningkatkan pemahaman pasien tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin. -
Article No. 4672 | 05 Nov 2024
Klinis : Riwayat kehamilan baik, riwayat persalinan kurang baik, riwayat pasca persalinan baik. Riwayat imunisasi baik. Riwayat pemberian makan kurang baik, sejak lahir pasien mendapat ASI ditambah dengan susu formula hingga usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan diberikan bubur susu.Anak merupakan anak pertama dari pasangan 42 tahun dan 33 tahun, bukan dari perkawinan keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Definisi: Adanya potensi atau kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam tumbuh kembang anak, yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual anak.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Faktor Risiko: Riwayat pemberian makan kurang baik, usia orang tua.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tumbuh kembang anak sesuai tahap perkembangannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pendidikan kesehatan tentang tumbuh kembang anak, pemantauan tumbuh kembang anak, konseling gizi anak.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Risiko Gangguan Tumbuh Kembang Anak" dipilih karena terdapat beberapa faktor risiko yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, seperti riwayat pemberian makan yang kurang baik (ASI dan susu formula sejak lahir, lalu bubur susu setelah usia 6 bulan) serta usia orang tua yang relatif tua (42 tahun dan 33 tahun). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang tumbuh kembang anak, memantau tumbuh kembang anak secara berkala, dan memberikan konseling gizi anak untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dan mendukung tumbuh kembang yang optimal. -
Article No. 4673 | 05 Nov 2024
Klinis : Anak laki-laki usia 10 bulan dibawa ibunya ke rumah sakit dengan keluhan anak tampak pucat dan kurang aktif. Saat dilakukan pengkajian ana tampak lemah, wajah pucat, konjungtiva anemis, kulit bersisik, hasil perabaan tampak pembesaran hati dan limfa. BB 8kg, Hb 5gr/dl, Ht 22%, Fe 15-00gr/dl. Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Utama:
Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan atau diperlukan di lingkungan individu, disebabkan oleh keterbatasan psikologis, fisiologis, atau perkembangan.
Batasan Karakteristik:
- Lemah
- Kelelahan yang mudah terjadi
- Keterbatasan dalam rentang gerak
- Perubahan tanda-tanda vital (contoh: nadi, frekuensi pernapasan, tekanan darah)
- Penurunan berat badan
Faktor Terkait:
- Anemia (defisiensi zat besi)
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Dokumen yang berisi standar diagnosis keperawatan yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI memberikan definisi, batasan karakteristik, dan faktor terkait dari setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Dokumen yang berisi standar luaran (outcome) keperawatan yang disusun oleh PPNI. SLKI menyediakan daftar luaran keperawatan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Dokumen yang berisi standar intervensi keperawatan yang disusun oleh PPNI. SIKI memberikan daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diinginkan. -
Article No. 4674 | 05 Nov 2024
Klinis : Anak laki-laki usia 10 bulan dibawa ibunya ke rumah sakit dengan keluhan anak tampak pucat dan kurang aktif. Saat dilakukan pengkajian ana tampak lemah, wajah pucat, konjungtiva anemis, kulit bersisik, hasil perabaan tampak pembesaran hati dan limfa. BB 8kg, Hb 5gr/dl, Ht 22%, Fe 15-00gr/dl. Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus tersebut…
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: D50.0
- Deskripsi: Anemia por déficit de hierro, pérdida de sangre crónica
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.04
- Deskripsi: Transfusión de eritrocitos
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dipaparkan, anak laki-laki usia 10 bulan ini mengalami anemia berat akibat defisiensi zat besi. Hal ini ditandai dengan ditemukannya gejala-gejala seperti tampak pucat, konjungtiva anemis, kulit bersisik, pembesaran hati dan limfa, serta hasil laboratorium yang menunjukkan kadar hemoglobin (Hb) yang rendah (5 g/dL), hematokrit (Ht) yang rendah (22%), dan kadar zat besi (Fe) yang rendah (15-00 g/dL).
Diagnosis keperawatan utama yang sesuai pada kasus ini adalah anemia defisiensi besi. Kode ICD-10 yang sesuai adalah D50.0 (Anemia por déficit de hierro, pérdida de sangre crónica).
Tindakan medis yang dapat dilakukan adalah transfusi eritrosit, yang memiliki kode ICD-9-CM 99.04 (Transfusión de eritrocitos). Tindakan ini dilakukan untuk mengatasi anemia berat dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Penanganan lainnya dapat berupa pemberian suplemen zat besi, pemantauan nutrisi, dan upaya untuk mengatasi penyebab defisiensi zat besi (misalnya perdarahan kronis). Perawatan keperawatan yang dapat diberikan mencakup pemantauan tanda-tanda vital, asupan dan output cairan, serta pemberian dukungan nutrisi yang adekuat. -
Article No. 4675 | 05 Nov 2024
Klinis : Anak laki-laki usia 10 bulan dibawa ibunya ke rumah sakit dengan keluhan anak tampak pucat dan kurang aktif. Saat dilakukan pengkajian ana tampak lemah, wajah pucat, konjungtiva anemis, kulit bersisik, hasil perabaan tampak pembesaran hati dan limfa. BB 8kg, Hb 5gr/dl, Ht 22%, Fe 15-00gr/dl. Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus tersebut…
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya selaku pakar perawat akan memberikan diagnosa keperawatan utama dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Defisit Volume Cairan berhubungan dengan penurunan asupan nutrisi dan cairan.
Penjelasan singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Ketidakcukupan cairan yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi fisiologis yang normal.
Karakteristik Mayor: Pucat, lemah, penurunan berat badan.
Faktor Berhubungan: Penurunan asupan nutrisi dan cairan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan volume cairan yang adekuat, ditandai dengan peningkatan energi, warna kulit membaik, peningkatan berat badan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan: Pemantauan status cairan, pemberian nutrisi dan cairan, edukasi tentang pentingnya asupan nutrisi dan cairan yang adekuat.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan utama dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda deskripsikan. Semoga informasi ini bermanfaat. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 4676 | 05 Nov 2024
Klinis : Anak perempuan usia 4 tahun dirawat di rumah sakit karena mengalami demam tinggi mendadak sudah 3 hari. Hasil pengkajian diperoleh data suhu 39 °C, nadi 110 x/ menit, irreguler, CRT > 3 detik, terlihat lemas dan gelisah, riwayat epistaksis, BAB berwarna hitam. Orang tua cemas melihat kondisi anaknya.Apa diagnosa keperawatan yang tepat kasus tersebut? * Kekurangan volume cairan Perfusi jaringan tidak efektif Cemas Intoleransi aktivitas Hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data pengkajian yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan yang tepat untuk kondisi anak perempuan usia 4 tahun tersebut:
1. Kekurangan Volume Cairan
- Definisi: Penurunan cairan intravasal, interstisial, dan/atau intraseluler.
- Gejala dan tanda: Suhu tinggi 39°C, nadi cepat 110x/menit, CRT >3 detik, terlihat lemas dan gelisah.
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah dan oksigen ke jaringan perifer.
- Gejala dan tanda: Nadi irreguler, CRT >3 detik, riwayat epistaksis, BAB berwarna hitam.
3. Cemas
- Definisi: Respon emosional dan fisiologis terhadap ancaman yang dirasakan berasal dari sumber yang tidak jelas atau tidak diketahui.
- Gejala dan tanda: Orang tua cemas melihat kondisi anak.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan diagnosis keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan luaran/hasil keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan intervensi keperawatan.
- Standar ini dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk meningkatkan kualitas praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 4677 | 05 Nov 2024
Klinis : Anak perempuan usia 4 tahun dirawat di rumah sakit karena mengalami demam tinggi mendadak sudah 3 hari. Hasil pengkajian diperoleh data suhu 39 °C, nadi 110 x/ menit, irreguler, CRT > 3 detik, terlihat lemas dan gelisah, riwayat epistaksis, BAB berwarna hitam. Orang tua cemas melihat kondisi anaknya.Apa diagnosa keperawatan yang utama pada kasus tersebut? * Kekurangan volume cairan Perfusi jaringan tidak efektif Cemas Intoleransi aktivitas Hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, diagnosa keperawatan utama yang dapat ditegakkan adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu dalam batas normal.
Penjelasan:
- Pasien mengalami suhu tubuh 39°C, yang menunjukkan peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- Hipertermia dapat disebabkan oleh proses infeksi atau peradangan dalam tubuh.
2. Perfusi jaringan tidak efektif
Definisi: Ketidakmampuan sirkulasi darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan.
Penjelasan:
- Pasien memiliki nadi yang irreguler dan CRT > 3 detik, yang menandakan adanya gangguan pada perfusi jaringan.
- Kondisi ini dapat disebabkan oleh dehidrasi atau pengaturan suhu tubuh yang tidak efektif akibat hipertermia.
Diagnosa keperawatan lainnya yang dapat muncul:
- Kekurangan volume cairan, terkait dengan kehilangan cairan akibat demam tinggi.
- Cemas, terkait dengan kondisi anak yang sakit dan kekhawatiran orang tua.
- Intoleransi aktivitas, terkait dengan rasa lemas dan gelisah yang dialami anak.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan panduan yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memberikan acuan bagi para perawat dalam proses pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan.