Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20339 | 01 Aug 2025
Klinis : konstipasi pada stroke
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi konstipasi pada pasien stroke.
Diagnosa Keperawatan:
Konstipasi (00011)
Definisi:
Konstipasi adalah kondisi di mana terjadi penurunan frekuensi, kesulitan, atau ketidakmampuan untuk buang air besar.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Konstipasi (00011)
Definisi: Penurunan frekuensi, kesulitan, atau ketidakmampuan untuk buang air besar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pemeliharaan Eliminasi Gastrointestinal (1016)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan pola eliminasi gastrointestinal yang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Konstipasi (6430)
Definisi: Tindakan untuk mencegah dan mengatasi konstipasi.
Dalam konteks pasien stroke, konstipasi dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti perubahan pola makan, mobilitas yang terbatas, penggunaan obat-obatan, dan penurunan refleks defekasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Evaluasi pola eliminasi pasien
2. Identifikasi faktor penyebab konstipasi
3. Berikan makanan dan cairan yang cukup
4. Terapkan program latihan fisik untuk meningkatkan mobilitas
5. Berikan laksatif atau suppositoria sesuai indikasi
6. Ajarkan pasien dan keluarga tentang manajemen konstipasi
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat membantu pasien stroke mengatasi masalah konstipasi dan mempertahankan pola eliminasi yang normal. -
Article No. 20340 | 01 Aug 2025
Klinis : bab cair 5x, tidak mau makan minum, tensi rendah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan BAB cair 5x, tidak mau makan/minum, dan tekanan darah rendah:
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (D.0016)**
*Definisi:* Kondisi ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan serta elektrolit yang mengganggu homeostasis tubuh.
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode: L.0403 – Keseimbangan Cairan dan Elektrolit**
*Kriteria Luaran:*
1. Asupan cairan adekuat (SLKI 040301)
2. Pengeluaran urin dalam batas normal (SLKI 040302)
3. Turgor kulit baik (SLKI 040303)
4. Tekanan darah dalam rentang normal (SLKI 040304)
5. Mukosa bibir lembab (SLKI 040305)
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode: I.0901 – Manajemen Keseimbangan Cairan**
*Intervensi Utama:*
1. **Pantau tanda vital (SIKI 090101)** – Tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu.
2. **Pantau asupan dan haluaran cairan (SIKI 090102)** – Catat jumlah BAB cair, muntah, dan asupan oral.
3. **Berikan terapi rehidrasi oral (SIKI 090103)** – Cairan elektrolit (oralit) atau infus jika diperlukan.
4. **Kolaborasi pemberian cairan intravena (SIKI 090104)** – Jika pasien tidak mampu minum atau mengalami syok hipovolemik.
5. **Edukasi pentingnya hidrasi (SIKI 090105)** – Anjurkan minum sedikit tapi sering.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Tensi rendah** dapat mengindikasikan **hipovolemia** akibat dehidrasi berat.
- **Anoreksia (tidak mau makan/minum)** memperburuk defisit cairan dan elektrolit.
- **Diare cair 5x/hari** meningkatkan risiko **kehilangan natrium dan kalium**, sehingga perlu pemantauan ketat.
Jika diperlukan, diagnosa tambahan seperti **Risiko Syok Hipovolemik (D.0024)** dapat dipertimbangkan jika tanda-tanda dekompensasi (nadi cepat >120x/menit, tekanan sistolik <90 mmHg, oliguria) muncul.
Semoga informasi ini membantu dalam penatalaksanaan keperawatan.
*(Sumber: Buku SDKI, SLKI, SIKI Edisi 4 – PPNI, 2020)* -
Article No. 20341 | 01 Aug 2025
Klinis : demam h-4 naik turun, lemas disertai mual tanpa muntah, muncul bintik merah di seluruh tangan dan kaki tanpa rasa gatal, pasien sudah cek lab di klinik unum dan didapatkan trombosit yg turun, mimisan, gusi berdarah, pasien belum bisa bab sejak 4 hari yll diagnoasa keperawatan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat didiagnosis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.01
- Deskripsi: Pengambilan sampel darah vena
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R50.9 (Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk menggambarkan kondisi demam dengan gejala yang tidak spesifik, seperti demam naik turun, tanpa tanda infeksi atau penyakit tertentu.
2. Kode ICD-9-CM 89.01 (Pengambilan sampel darah vena) merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengambil sampel darah vena guna pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan trombosit yang ditemukan mengalami penurunan.
Selain itu, berdasarkan informasi yang diberikan, pasien juga mengalami gejala lain seperti lemah, mual tanpa muntah, munculnya bintik merah di tangan dan kaki tanpa rasa gatal, serta gangguan pencernaan berupa tidak bisa buang air besar selama 4 hari. Gejala-gejala ini dapat terkait dengan kondisi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit) yang mengakibatkan mimisan dan perdarahan gusi.
Dalam kasus ini, pemeriksaan laboratorium untuk mengevaluasi jumlah trombosit dan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab trombositopenia serta penanganan yang sesuai sangat diperlukan. -
Article No. 20342 | 01 Aug 2025
Klinis : demam h-4 naik turun, lemas disertai mual tanpa muntah, muncul bintik merah di seluruh tangan dan kaki tanpa rasa gatal, pasien sudah cek lab di klinik unum dan didapatkan trombosit yg turun, mimisan, gusi berdarah, pasien belum bisa bab sejak 4 hari yll diagnoasa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat ditetapkan, sesuai dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan (SDKI: 10-071)
Definisi: Keadaan rentan mengalami kehilangan darah yang dapat membahayakan kesehatan.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI: 10-056)
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas rutin akibat kelelahan yang dirasakan.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI: 10-034)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Perdarahan (SDKI: 10-071)
- Kode SLKI: KBS-3
- Kode SIKI: KPF-1
Definisi: Keadaan rentan mengalami kehilangan darah yang dapat membahayakan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan trombosit, mimisan, dan gusi berdarah yang dilaporkan oleh pasien.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI: 10-056)
- Kode SLKI: KBS-1
- Kode SIKI: KAF-1
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas rutin akibat kelelahan yang dirasakan. Gejala ini dapat disebabkan oleh demam yang naik turun dan kelemahan yang dialami pasien.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI: 10-034)
- Kode SLKI: KBS-2
- Kode SIKI: KPF-2
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka. Hal ini dapat terkait dengan gejala demam yang dialami pasien.
Sebagai perawat, saya memahami bahwa penanganan yang tepat diperlukan untuk mengatasi kondisi pasien ini. Pemantauan tanda vital, pemberian cairan, dan tindakan keperawatan yang sesuai akan sangat membantu dalam proses pemulihan pasien. -
Article No. 20343 | 01 Aug 2025
Klinis : bab cair 5x, tidak mau makan minum, tensi rendah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu bab cair 5x, tidak mau makan minum, tensi rendah, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI-nya:
1. Diagnosa Keperawatan: Diare (00013)
- SDKI: Diare adalah pengeluaran feses cair atau lembek yang terjadi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
- SLKI: Manajemen Diare
- SIKI: Manajemen Diare (10017301)
2. Diagnosa Keperawatan: Intake Cairan Tidak Adekuat (00002)
- SDKI: Intake cairan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.
- SLKI: Manajemen Intake Cairan
- SIKI: Manajemen Intake Cairan (10017101)
3. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Manajemen Nutrisi
- SIKI: Manajemen Nutrisi (10017201)
4. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Volume Cairan (00027)
- SDKI: Kehilangan cairan tubuh yang berlebihan yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Manajemen Cairan
- SIKI: Manajemen Cairan (10017401)
5. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif (00200)
- SDKI: Risiko terjadinya gangguan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan.
- SLKI: Manajemen Perfusi Jaringan
- SIKI: Manajemen Perfusi Jaringan (10017701)
Catatan:
- SDKI: Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
- SLKI: Standar Luaran Keperawatan Indonesia
- SIKI: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
- Kode dalam kurung menunjukkan kode yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk kondisi yang Anda berikan. -
Article No. 20344 | 01 Aug 2025
Klinis : hipertermia berhubungan dengan demam berdarah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi hipertermia berhubungan dengan demam berdarah.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia berhubungan dengan demam berdarah
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas normal akibat gagalnya mekanisme thermoregulasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Thermoregulasi: Efektif (1101)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Hipertermia (3740)
Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien dengan hipertermia.
Dalam kondisi hipertermia berhubungan dengan demam berdarah, pasien mengalami peningkatan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat dari infeksi virus dengue. Perawat perlu melakukan intervensi yang tepat untuk menurunkan suhu tubuh pasien, seperti pemberian antipiretik, kompres hangat, dan menjaga asupan cairan yang adekuat. Tujuannya adalah untuk mencapai luaran keperawatan berupa thermoregulasi yang efektif, sehingga suhu tubuh pasien dapat kembali ke rentang normal.
Harapan saya, penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang saya berikan dapat membantu Anda memahami kondisi hipertermia berhubungan dengan demam berdarah dari sudut pandang keperawatan. Jika ada pertanyaan lain, saya siap membantu. -
Article No. 20345 | 01 Aug 2025
Klinis : pasie post operasi dengan anestesi spinal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien post operasi dengan anestesi spinal.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (10020)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
2. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Meningkatnya risiko terkena infeksi.
3. Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
Definisi: Keterbatasan dalam satu atau lebih aspek pergerakan fisik tubuh yang disengaja.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut (10020)
Kode: 10020
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
2. Risiko Infeksi (00004)
Kode: 00004
Definisi: Meningkatnya risiko terkena infeksi.
3. Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
Kode: 00085
Definisi: Keterbatasan dalam satu atau lebih aspek pergerakan fisik tubuh yang disengaja.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (1400)
Kode: 1400
Definisi: Pengurangan rasa sakit hingga ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima.
2. Kontrol Infeksi (1842)
Kode: 1842
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau meminimalkan penyebaran infeksi.
3. Mobilitas (0208)
Kode: 0208
Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (1400)
Kode: 1400
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri.
2. Pencegahan Infeksi (6550)
Kode: 6550
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau meminimalkan penyebaran infeksi.
3. Peningkatan Mobilitas (0200)
Kode: 0200
Definisi: Memfasilitasi pergerakan yang bebas dan mandiri. -
Article No. 20346 | 01 Aug 2025
Klinis : pasien post operasi dengan anestesi spinal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi SDKI-SLKI-SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien post operasi dengan anestesi spinal.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Kode SDKI: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan semacam itu.
2. Mobilitas Fisik Terganggu
- Kode SDKI: 00085
- Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah, baik yang terbatas maupun yang bergerak bebas, dari satu tempat ke tempat lain.
3. Risiko Infeksi
- Kode SDKI: 00004
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengancam kesehatan.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut:
- Pasien post operasi dengan anestesi spinal dapat mengalami nyeri akut sebagai respon fisiologis terhadap prosedur bedah dan trauma pada jaringan.
- Nyeri akut membutuhkan manajemen yang tepat untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan pasien.
2. Mobilitas Fisik Terganggu:
- Pasien post operasi dengan anestesi spinal dapat mengalami keterbatasan dalam pergerakan fisik akibat prosedur bedah dan efek dari anestesi.
- Mobilitas fisik yang terganggu dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari pasien dan membutuhkan intervensi keperawatan untuk membantu pemulihan.
3. Risiko Infeksi:
- Pasien post operasi dengan anestesi spinal memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi akibat prosedur bedah dan paparan terhadap lingkungan rumah sakit.
- Pencegahan dan penanganan infeksi menjadi prioritas untuk menjaga keselamatan pasien dan mencegah komplikasi.
Kode dan Definisi SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan penjelasan tambahan. -
Article No. 20347 | 01 Aug 2025
Klinis : Nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi nyeri akut sesuai dengan yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (10020)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut (10020)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (10002)
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengontrol atau mengurangi nyeri yang dirasakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (10002.0)
Definisi: Intervensi untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor penyebab atau yang meningkatkan nyeri, serta meningkatkan kemampuan pasien untuk mengatasi nyeri.
Dalam konteks akademis dan sebagai seorang pakar perawat, nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Penatalaksanaan keperawatan yang dapat dilakukan meliputi identifikasi dan pengendalian faktor-faktor penyebab atau yang meningkatkan nyeri, serta peningkatan kemampuan pasien untuk mengatasi nyeri. -
Article No. 20348 | 01 Aug 2025
Klinis : seorang pasien mengeluh benjolan di depan telinga, sedikit sakit saat membuka rahang, hidung sebelah kiri sangat gatal sejak pagi namun terakhir makan malam jam 19.00 masih belum merasakan adanya benjolan dan tidak terasa saat membuka rahang ketika akan menyuapkan makanan ke dalam mulut, pasien sadar ada benjolan 3 jam setelah makan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, terima kasih atas pertanyaan Anda. Sebagai perawat, saya akan memberikan rekomendasi diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Berdasarkan gejala yang dijelaskan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Akut
Pasien mengeluhkan adanya rasa sakit saat membuka rahang, yang merupakan tanda gejala nyeri akut.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Penurunan Nyeri
- Pasien dapat melaporkan penurunan skala nyeri dari awal pemeriksaan.
- Pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
- Pasien dapat beraktivitas sehari-hari tanpa hambatan akibat nyeri.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi nyeri.
- Berikan obat analgesik sesuai instruksi dokter untuk mengurangi nyeri.
- Ajarkan pasien teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
- Pantau respons pasien terhadap intervensi nyeri yang diberikan.
- Evaluasi efektivitas intervensi nyeri dan modifikasi jika diperlukan.
2. Manajemen Lingkungan: Kenyamanan
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi pasien.
- Berikan alas atau bantalan untuk mengurangi tekanan pada area yang sakit.
- Fasilitasi istirahat dan tidur yang cukup bagi pasien.
3. Edukasi Kesehatan
- Jelaskan penyebab, tanda, dan gejala nyeri yang dialami pasien.
- Ajarkan pasien strategi manajemen nyeri yang dapat dilakukan secara mandiri.
- Berikan informasi tentang tujuan, manfaat, dan efek samping dari obat-obatan yang diberikan.
- Anjurkan pasien untuk segera melaporkan keluhan nyeri yang tidak tertahankan.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menghubungi saya kembali. Wassalamualaikum.