Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4814 | 06 Nov 2024
Klinis : DS: bayi sempat mengalami demam hingga 39 C DO: bayi tampak ceria adanya bercak darah pada lidah bayi mengalami mimisan adanya memar di kaki sejumlah 10 memar Ruam petekie di seluruh tubuh (batang tubuh, lengan, kaki dan wajah) BB 11,5 kg (persentil ke-75) TB 85 cm LK 46,2 cm Nadi 110 x/min RR 28 x/min SPO2 98% TD 97/69 mmHg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan data subjektif dan objektif yang diberikan, maka diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah:
1. Resiko Perdarahan Berhubungan dengan Gangguan Koagulasi Darah
Penjelasan:
- Tanda dan gejala yang mendukung diagnosa ini adalah adanya mimisan, memar di kaki, dan ruam petekie di seluruh tubuh.
- Kondisi ini dapat mengindikasikan gangguan proses koagulasi darah, yang meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Kelemahan Fisik
Penjelasan:
- Meskipun bayi tampak ceria, adanya demam tinggi dan gejala perdarahan dapat menyebabkan kelemahan fisik dan intoleransi aktivitas.
- Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan bayi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat digunakan untuk mengelola kondisi ini:
1. SDKI: Resiko Perdarahan
- Definisi: Risiko terjadinya kehilangan darah melebihi volume normal yang dapat mengancam jiwa.
- Faktor Risiko: Gangguan integritas kulit, gangguan koagulasi darah.
2. SLKI: Perfusi Jaringan Terganggu
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah dan oksigen ke jaringan.
- Indikator: Adanya memar, pendarahan, pucat, dan hipoksia.
3. SIKI: Perawatan Perdarahan
- Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan untuk mencegah dan mengelola perdarahan.
- Tindakan: Identifikasi penyebab perdarahan, penekanan pada area yang berdarah, pemberian obat-obatan, dan pemantauan tanda-tanda vital.
Dengan pendekatan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengelola kondisi bayi tersebut, dengan fokus pada pencegahan dan pengelolaan risiko perdarahan serta pemulihan kondisi fisik. -
Article No. 4815 | 06 Nov 2024
Klinis : An. D usia 3 tahun didiagnosa ASD sejak usia 1 bulan. Hasil pengkajian ditemukan anak tampak sesak dan pada area perifer tampak pucat, akral dingin, TD 110/70 mmHg, Suhu 36.5C, Nadi 177x/menit, RR= 39x/menit. Hasil laboratorium ditemukan Hb = 9,6 gr/dL. Masalah keperawatan yang tepat pada kasus adalah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan penurunan curah jantung, ditandai dengan akral dingin, pucat, dan takikardia.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan sirkulasi darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi pada tingkat sel jaringan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Perfusi jaringan perifer yang efektif, ditandai dengan ekstremitas hangat, warna kulit normal, dan nadi perifer teraba.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan pemberian cairan intravena untuk mempertahankan perfusi jaringan perifer.
Dalam konteks kasus An. D, diagnosa keperawatan ini sesuai dengan gejala sesak, akral dingin, pucat, dan takikardia yang mengindikasikan adanya gangguan pada perfusi jaringan perifer. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan pemberian cairan intravena untuk memperbaiki perfusi jaringan.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan profesi perawat, saya telah memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI sesuai dengan kondisi yang Anda berikan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 4816 | 06 Nov 2024
Klinis : pasien anak mengalami atresia ani
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan integritas kulit perianal
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan integritas kulit perianal adalah diagnosa keperawatan yang terkait dengan kondisi pasien anak yang mengalami atresia ani. Hal ini ditandai dengan adanya kerusakan struktur dan fungsi kulit di area perianal sebagai akibat dari kelainan bawaan tersebut.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan pasien dengan gangguan integritas kulit perianal adalah pemulihan integritas kulit perianal, terbebas dari komplikasi, serta tercapainya fungsi eliminasi yang optimal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
- Perawatan kulit perianal
- Pencegahan infeksi
- Manajemen rasa nyeri
- Edukasi dan konseling bagi pasien dan keluarga
- Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan pembedahan jika diperlukan
Secara keseluruhan, pendekatan keperawatan pada pasien anak dengan atresia ani harus komprehensif, mencakup aspek fisik, psikologis, dan sosial, serta melibatkan peran aktif keluarga dalam proses pemulihan. -
Article No. 4817 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien mengeluh demam tinggi 2 hari, batuk pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pasien mengeluh demam tinggi selama 2 hari, batuk, dan pilek, maka berikut ini adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal sebagai respons fisiologis terhadap stressor.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
3. Tidak terjadi komplikasi akibat hipertermia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Manajemen hipertermia
3. Edukasi pasien/keluarga
4. Kolaborasi pemberian obat penurun demam (jika diperlukan)
Pada kondisi pasien dengan demam tinggi, batuk, dan pilek, perawat perlu melakukan pemantauan tanda-tanda vital secara berkala, mengelola hipertermia (misalnya pemberian kompres hangat, pemberian cairan), memberikan edukasi kepada pasien/keluarga tentang tatalaksana demam, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat penurun demam, jika diperlukan.
Tone = akademis, persona = pakar, nurse: Dalam konteks ini, perawat diharapkan dapat menyampaikan informasi dan penjelasan tentang diagnosa dan intervensi keperawatan secara komprehensif, dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh pasien/keluarga. -
Article No. 4818 | 06 Nov 2024
Klinis : klien kesulitan bicara
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi klien yang kesulitan bicara.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan kondisi patologis.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Komunikasi Verbal adalah ketidakmampuan untuk mengekspresikan atau menerima pesan verbal secara efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah klien dapat berkomunikasi secara verbal secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi penyebab gangguan komunikasi verbal
2. Fasilitasi komunikasi non-verbal
3. Terapkan teknik komunikasi yang sesuai dengan kondisi klien
4. Libatkan keluarga dalam proses komunikasi
5. Berikan edukasi dan dukungan psikologis pada klien dan keluarga
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment secara komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab gangguan komunikasi verbal pada klien, kemudian menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien, dan melibatkan keluarga dalam proses perawatan. Tujuan utamanya adalah memfasilitasi klien agar dapat berkomunikasi secara verbal secara efektif. -
Article No. 4819 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SLKI: Kemampuan pasien untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan nutrisi.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentoleransi aktivitas.
- SLKI: Kemampuan pasien untuk mentoleransi aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien meningkatkan toleransi aktivitas.
Penjelasan singkat:
Pasien pria, usia 45 tahun, dengan keluhan batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru, sehingga diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
Berdasarkan kondisi pasien, terdapat tiga diagnosa keperawatan utama yang perlu ditangani:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pasien mengalami kesulitan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas, sehingga membutuhkan intervensi keperawatan untuk membantu mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Pasien mengalami penurunan nafsu makan, yang dapat menyebabkan asupan nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya. Intervensi keperawatan diperlukan untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan nutrisinya.
3. Intoleransi Aktivitas: Kondisi pasien, seperti sesak napas, dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mentoleransi aktivitas. Intervensi keperawatan dibutuhkan untuk membantu pasien meningkatkan toleransi aktivitasnya.
Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai untuk kondisi pasien ini. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 4820 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Saya Perawat Profesional yang akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan Dengan Paparan Virus Campak
2. Gangguan Pola Napas Berhubungan Dengan Edema Mukosa Saluran Pernapasan
3. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Demam Tinggi
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Infeksi Berhubungan Dengan Paparan Virus Campak
- SDKI: Definisi - Keadaan di mana individu/keluarga/komunitas rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen.
- SLKI: Hasil yang Diharapkan - Bebas Dari Infeksi
- SIKI: Intervensi Keperawatan - Manajemen Infeksi, Pencegahan Infeksi, Edukasi Kesehatan.
2. Gangguan Pola Napas Berhubungan Dengan Edema Mukosa Saluran Pernapasan
- SDKI: Definisi - Ketidakmampuan untuk bernapas dengan nyaman.
- SLKI: Hasil yang Diharapkan - Pola Napas Efektif
- SIKI: Intervensi Keperawatan - Manajemen Jalan Napas, Manajemen Batuk, Terapi Oksigen.
3. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Demam Tinggi
- SDKI: Definisi - Keterbatasan dalam melakukan aktivitas yang diinginkan.
- SLKI: Hasil yang Diharapkan - Toleransi Aktivitas Meningkat
- SIKI: Intervensi Keperawatan - Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi, Manajemen Demam.
Saya berharap penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran jelas mengenai Diagnosa Keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan kemungkinan terinfeksi virus campak. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 4821 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 70 tahun, mengalami penurunan kesadaran mendadak. tubuh bagian kanan pasien mengalami kelemahan dan pasien kesulitan untuk bicara
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
2. Gangguan Komunikasi Verbal
3. Risiko Cedera
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan sirkulasi darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan otak.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Peningkatan perfusi jaringan serebral yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan perfusi jaringan serebral, seperti pemantauan tanda-tanda vital, pengaturan posisi, pemberian oksigen, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
2. Gangguan Komunikasi Verbal
- SDKI: Keterbatasan dalam penggunaan atau pemahaman bahasa lisan.
- SLKI: Peningkatan kemampuan berkomunikasi secara verbal.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi verbal, seperti penggunaan alat bantu komunikasi, pemberian stimulasi, dan latihan berbicara.
3. Risiko Cedera
- SDKI: Kerentanan terhadap cedera fisik yang dapat mengganggu integritas jaringan tubuh.
- SLKI: Tidak terjadi cedera fisik.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera fisik, seperti pemantauan tanda-tanda vital, pengaturan lingkungan yang aman, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Pada kondisi pasien pria, usia 70 tahun, yang mengalami penurunan kesadaran mendadak, kelemahan pada tubuh bagian kanan, dan kesulitan berbicara, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral, Gangguan Komunikasi Verbal, dan Risiko Cedera. Perawat harus melakukan intervensi sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 4822 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 70 tahun, mengalami penurunan kesadaran mendadak. tubuh bagian kanan pasien mengalami kelemahan dan pasien kesulitan untuk bicara pasien memiliki riwayat hipertensi dan mengonsumsi obat amlodifin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Gangguan perfusi jaringan otak (SDKI)
- Penjelasan: Kondisi pasien dengan penurunan kesadaran mendadak, kelemahan pada tubuh bagian kanan, dan kesulitan berbicara menunjukkan adanya gangguan aliran darah ke otak, yang dapat disebabkan oleh stroke iskemik atau perdarahan.
2. Risiko penurunan cardiac output (SDKI)
- Penjelasan: Pasien dengan riwayat hipertensi dan penggunaan obat amlodipine memiliki risiko penurunan cardiac output, yang dapat memengaruhi perfusi jaringan, termasuk ke otak.
Berdasarkan standar SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), luaran yang dapat diterapkan untuk diagnosis di atas adalah:
1. Perfusi jaringan otak
2. Stabilitas hemodinamik
Sementara itu, berdasarkan standar SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan neurologi
2. Manajemen jalan napas
3. Manajemen sirkulasi
4. Manajemen obat
5. Edukasi pasien dan keluarga
Tujuan utama dari intervensi keperawatan ini adalah untuk mempertahankan perfusi jaringan otak, menjaga stabilitas hemodinamik, dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat gangguan perfusi jaringan otak. -
Article No. 4823 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 70 tahun, mengalami penurunan kesadaran mendadak. tubuh bagian kanan pasien mengalami kelemahan dan pasien kesulitan untuk bicara pasien memiliki riwayat hipertensi dan mengonsumsi obat amlodifin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Serebral Terkait Perubahan Aliran Darah Otak
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan perfusi serebral adalah ketidakefektifan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan perfusi serebral yang adekuat, tanda-tanda vital stabil, dan tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, menjaga oksigenasi, mengatur posisi pasien, dan memberikan obat-obatan sesuai resep.
2. Gangguan Komunikasi Verbal Terkait Gangguan Fungsi Motorik
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan komunikasi verbal adalah ketidakmampuan untuk mengekspresikan atau menerima pesan verbal secara efektif.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat berkomunikasi secara efektif dengan menggunakan media komunikasi alternatif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah menilai kemampuan komunikasi, menyediakan alat bantu komunikasi, dan melatih pasien untuk berkomunikasi secara efektif.
Kesimpulan:
Pasien mengalami penurunan kesadaran mendadak, kelemahan pada tubuh bagian kanan, dan kesulitan bicara. Hal ini mengarah pada diagnosa keperawatan gangguan perfusi serebral dan gangguan komunikasi verbal. Perawat perlu melakukan intervensi sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk memulihkan kondisi pasien.