Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2866 | 19 Oct 2024
Klinis : Ibu hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami risiko asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor risiko: Perubahan fisiologis pada kehamilan yang meningkatkan kebutuhan nutrisi.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor risiko: Perubahan fisiologis pada kehamilan yang dapat menyebabkan nyeri.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami risiko peningkatan rentan terhadap organisme patogen.
- Faktor risiko: Perubahan fisiologis pada kehamilan yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan menuliskan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien. Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan klinis tentang respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang dapat diatasi melalui intervensi keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan panduan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan. Luaran keperawatan merupakan status, perilaku, atau persepsi klien yang dapat diukur setelah intervensi keperawatan dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini memberikan panduan untuk menentukan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat sesuai dengan diagnosa keperawatan. Intervensi keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien mencapai luaran yang diharapkan.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI yang tepat akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien. -
Article No. 2867 | 19 Oct 2024
Klinis : luka robek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi luka robek.
Diagnosa Keperawatan:
Integritas Kulit Terganggu
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Integritas Kulit Terganggu adalah kerusakan pada kulit dan/atau jaringan di bawahnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Penyembuhan Luka: Pemulihan integritas kulit dan jaringan di bawahnya.
2. Manajemen Nyeri: Kontrol terhadap sensasi yang tidak menyenangkan akibat stimulasi spesifik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka: Tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit dan jaringan di bawahnya.
2. Manajemen Nyeri: Upaya untuk mencapai kontrol yang efektif terhadap nyeri.
Sebagai perawat dengan tingkat akademis yang tinggi dan pengalaman yang luas, saya memahami pentingnya penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien dengan kondisi luka robek. Saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mencapai hasil yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pasien. -
Article No. 2868 | 19 Oct 2024
Klinis : pola nafas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat untuk kebutuhan pertukaran gas.
Faktor Terkait:
- Gangguan neuromuskular
- Perubahan mekanis dinding dada
- Kelelahan otot pernapasan
- Nyeri
- Ansietas
Gejala dan Tanda:
- Perubahan frekuensi, kedalaman, dan/atau irama napas
- Penggunaan otot tambahan untuk bernapas
- Ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi
- Perubahan kadar gas darah
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi
- Faktor Terkait
- Gejala dan Tanda Mayor
- Gejala dan Tanda Minor
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan Pola Napas
- Peningkatan Ventilasi
- Pemeliharaan Kesehatan Paru
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Terapi Oksigen
- Manajemen Pernapasan
Penjelasan singkat:
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan acuan yang digunakan oleh perawat di Indonesia untuk menegakkan diagnosa keperawatan, merumuskan luaran yang diharapkan, dan menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Dalam kasus pola napas tidak efektif, perawat dapat menggunakan SDKI untuk mengidentifikasi definisi, faktor terkait, serta gejala dan tanda mayor dan minor. SLKI dapat digunakan untuk menentukan luaran yang diharapkan, seperti peningkatan pola napas, peningkatan ventilasi, dan pemeliharaan kesehatan paru. Selanjutnya, SIKI dapat membantu perawat dalam menentukan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti manajemen jalan napas, terapi oksigen, dan manajemen pernapasan. -
Article No. 2869 | 19 Oct 2024
Klinis : apa saja intervensi manajemen jalan nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak yang saya hormati. Sebagai perawat professional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi manajemen jalan napas.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penjelasan singkat berdasarkan standar PPNI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, sekresi jalan napas berlebihan, kelemahan otot pernapasan, dan gangguan neurologis.
- Gejala dan tanda: Suara napas tambahan, batuk tidak efektif, sputum berlebihan, distres pernapasan, dan sianosis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Indikator: Frekuensi pernapasan dalam batas normal, suara napas bersih, tidak ada sputum berlebihan, dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi manajemen jalan napas:
1. Monitor status pernapasan: Observasi frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan.
2. Auskultasi suara napas: Identifikasi suara napas tambahan seperti mengi, wheezing, atau ronki.
3. Lakukan fisioterapi dada: Postural drainage, percussi, dan vibrasi untuk membantu pengeluaran sekret.
4. Berikan oksigen sesuai indikasi: Untuk mempertahankan saturasi oksigen dalam batas normal.
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan: Untuk pemberian terapi nebulizer, bronkodilator, atau suction jika diperlukan.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi manajemen jalan napas. Semoga informasi ini bermanfaat. Terima kasih. -
Article No. 2870 | 19 Oct 2024
Klinis : apa saja intervensi terapi oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pemberian terapi oksigen.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan/atau mengeluarkan karbon dioksida pada tingkat metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Individu mengalami sesak napas, sianosis, dan/atau hipoksemia.
- Oksimetri nadi menunjukkan nilai oksigen perifer di bawah normal.
- Hasil analisis gas darah menunjukkan nilai PaO2 di bawah normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pertukaran gas yang adekuat
- Oksigenasi jaringan yang adekuat
- Tidak ada tanda-tanda hipoksemia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Terapi oksigen
- Manajemen ventilasi
- Pemantauan status pernapasan
Intervensi Terapi Oksigen:
Pemberian terapi oksigen bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan memastikan perfusi jaringan yang adekuat. Intervensi terapi oksigen meliputi:
1. Penentuan kebutuhan oksigen
2. Pemilihan alat dan metode pemberian oksigen yang sesuai
3. Pengaturan laju aliran dan fraksi oksigen yang diberikan
4. Pemantauan respons pasien terhadap terapi oksigen
5. Modifikasi terapi oksigen berdasarkan respons pasien
Penerapan intervensi terapi oksigen harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi dengan intervensi keperawatan lainnya, sesuai dengan kondisi pasien dan standar praktik keperawatan yang berlaku. -
Article No. 2871 | 19 Oct 2024
Klinis : apa saja intervensi seperti kolaborasi, teraupetik, observasi, edukasi terapi oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi SDKI:
Bersihan jalan napas tidak efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
Faktor Terkait SLKI:
1. Kekuatan otot pernapasan yang tidak adekuat
2. Perubahan sekresi jalan napas
3. Adanya obstruksi jalan napas
Luaran SIKI:
1. Jalan napas paten
2. Frekuensi pernapasan dalam rentang normal
3. Tidak ada tanda-tanda distress pernapasan
Intervensi Keperawatan:
1. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis) untuk penanganan lebih lanjut, jika diperlukan.
2. Terapeutik
- Melakukan suction untuk membersihkan sekresi jalan napas.
- Memberikan terapi oksigen sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Melakukan maneuver fisik (postural drainage, chest physiotherapy) untuk membantu pengeluaran sekret.
3. Observasi
- Memantau tanda-tanda vital (frekuensi pernapasan, saturasi oksigen).
- Mengkaji karakteristik sekresi jalan napas (jumlah, konsistensi, warna).
- Mengamati adanya tanda-tanda distress pernapasan.
4. Edukasi
- Mengajarkan teknik batuk efektif dan pernapasan diafragma kepada pasien.
- Memberikan edukasi tentang pentingnya hidrasi dan mobilisasi untuk membantu pengeluaran sekret.
Harapan saya, informasi ini dapat membantu Anda dalam memahami dan mengelola kondisi terkait bersihan jalan napas yang tidak efektif. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 2872 | 19 Oct 2024
Klinis : apa saja intervensi seperti kolaborasi, teraupetik, observasi, edukasi terapi oksigen akibat pola nafas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pola nafas tidak efektif.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Nafas Tidak Efektif
Definisi:
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan ventilasi.
Faktor Terkait:
- Disfungsi neuromuskular
- Infeksi saluran pernapasan
- Edema paru
- Kelelahan otot pernapasan
Gejala dan Tanda:
- Perubahan frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan
- Penggunaan otot tambahan untuk bernapas
- Hipoksemia
- Hiperkarbia
Rencana Intervensi Keperawatan:
1. Intervensi Kolaboratif:
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis, dll.) untuk penanganan medis yang sesuai.
- Pemberian terapi oksigen sesuai kebutuhan.
2. Intervensi Terapeutik:
- Memantau tanda-tanda vital (frekuensi napas, saturasi oksigen, dll.) secara teratur.
- Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
- Memberikan teknik pernapasan yang tepat (contoh: latihan pernapasan diafragma).
3. Intervensi Observasi:
- Mengobservasi pola napas pasien (kedalaman, irama, penggunaan otot tambahan).
- Mengobservasi tanda-tanda distres pernapasan (retraksi, perubahan warna kulit, dll.).
4. Intervensi Edukasi:
- Mengedukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya pola napas yang efektif.
- Mengajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk pasien.
- Memberikan informasi tentang gejala yang harus dilaporkan.
Penerapan Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Diagnosa keperawatan "Pola Nafas Tidak Efektif" sesuai dengan standar SDKI.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran keperawatan yang diharapkan, seperti Ventilasi Efektif, Pertukaran Gas, dan Oksigenasi yang Adekuat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang sesuai, seperti Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigenasi, dan Manajemen Pernapasan.
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi untuk pasien dengan pola nafas tidak efektif. -
Article No. 2873 | 19 Oct 2024
Klinis : apa saja intervensi seperti kolaborasi, teraupetik, observasi, edukasi gangguan pertukaran gas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan pertukaran gas, dengan tone akademis dan persona sebagai seorang pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas
Definisi:
Ketidakseimbangan antara oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida di tingkat alveolar-kapiler.
Faktor Terkait:
- Penyakit paru kronis (misalnya, asma, PPOK)
- Penyakit kardiovaskular (misalnya, gagal jantung, emboli paru)
- Cedera/penyakit paru akut (misalnya, pneumonia, edema paru)
- Gangguan neuromuskular (misalnya, paralisis, kelemahan otot pernapasan)
Gejala dan Tanda:
- Dispnea
- Takipnea
- Sianosis
- Hipoksemia
- Hiperkapnia
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi diagnosis keperawatan
- Faktor terkait (etiologi)
- Karakteristik definisi (gejala dan tanda)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan ventilasi efektif
- Pertukaran gas yang adekuat
- Oksigenasi jaringan yang adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya, dokter, fisioterapis) untuk penanganan medis
- Kolaborasi dalam penggunaan terapi oksigen, ventilasi mekanik, atau tindakan lain sesuai indikasi
2. Terapeutik:
- Manajemen oksigen (misalnya, oksigenasi, ventilasi mekanik)
- Manajemen posisi untuk memfasilitasi ventilasi dan perfusi
- Latihan pernapasan dan teknik relaksasi
3. Observasi:
- Pemantauan tanda-tanda vital (misalnya, frekuensi napas, saturasi oksigen)
- Pemantauan status pernapasan (misalnya, pola, kedalaman, irama napas)
- Pemantauan adanya komplikasi (misalnya, sianosis, edema paru)
4. Edukasi:
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen gangguan pertukaran gas
- Edukasi tentang gaya hidup sehat, manajemen stres, dan terapi non-farmakologis
Dalam melakukan intervensi tersebut, perawat harus memperhatikan prinsip-prinsip praktik keperawatan yang berpusat pada pasien, berlandaskan bukti ilmiah, dan berfokus pada pencapaian luaran yang optimal bagi pasien. -
Article No. 2874 | 19 Oct 2024
Klinis : demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi demam.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi atau infeksi, ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas 37,8°C.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas batas normal, biasanya disebabkan oleh proses inflamasi atau infeksi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan hipertermia adalah suhu tubuh kembali normal, tanda-tanda vital stabil, serta tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan hipertermia antara lain: pemantauan suhu tubuh, pemberian antipiretik, kompres hangat/dingin, serta menjaga hidrasi dan nutrisi yang adekuat.
Sebagai seorang pakar perawat, saya menekankan pentingnya pemantauan yang cermat, pemberian intervensi yang tepat, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memastikan pemulihan pasien dengan hipertermia. -
Article No. 2875 | 19 Oct 2024
Klinis : demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis demam, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin terkait, dengan penjelasan yang terstruktur dan detail.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
- Kode R50.9 dalam ICD-10 digunakan untuk mendiagnosis demam yang tidak memiliki penyebab yang spesifik atau teridentifikasi.
- Kondisi ini mencakup gejala demam tanpa etiologi yang jelas, seperti demam yang muncul tanpa adanya infeksi, peradangan, atau kondisi medis lainnya yang dapat diidentifikasi.
- Penggunaan kode ini mengindikasikan bahwa penyebab demam belum dapat ditentukan atau masih dalam proses investigasi lebih lanjut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.29
- Deskripsi: Pemberian obat antipiretik lainnya
Penjelasan:
- Kode 99.29 dalam ICD-9-CM digunakan untuk mengindikasikan pemberian obat antipiretik (penurun demam) selain aspirin atau parasetamol.
- Tindakan ini biasanya dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan demam pada pasien, sebagai bagian dari penatalaksanaan gejala demam.
- Obat-obat antipiretik yang termasuk dalam kode ini dapat berupa ibuprofen, naproxen, atau obat-obatan lainnya yang memiliki efek penurun demam.
Dengan demikian, untuk kondisi demam, kode ICD-10 yang sesuai adalah R50.9, dan kode ICD-9-CM untuk tindakan pemberian obat antipiretik lainnya adalah 99.29.