Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4786 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien fraktur clavikula skala 4_5 post jatuh dari tangga, ada riwayat DM
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda gambarkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kecacatan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Fraktur Klavikula
Penjelasan SDKI:
- Definisi: Keadaan rentan mengalami keterbatasan gerak dan koordinasi yang berhubungan dengan struktur dan fungsi tulang, otot, dan/atau sendi.
- Faktor Risiko: Riwayat trauma, fraktur, atau penyakit kronis.
- Gejala dan Tanda: Nyeri, penurunan rentang gerak, keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
Penjelasan SLKI:
- Tujuan: Pasien dapat mempertahankan mobilitas fisik secara optimal.
- Intervensi: Pengaturan posisi, terapi latihan, manajemen nyeri, edukasi tentang mobilisasi.
Penjelasan SIKI:
- Aktivitas: Memantau tanda-tanda vital, mengkaji nyeri dan keterbatasan gerak, memfasilitasi latihan gerak, memberikan edukasi, dan melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dengan kondisi pasien fraktur klavikula skala 4-5 post jatuh dari tangga, riwayat DM, dan tone akademis serta persona pakar/perawat, perawat perlu fokus pada upaya meminimalkan risiko kecacatan mobilitas fisik melalui pemantauan yang ketat, terapi latihan yang tepat, manajemen nyeri yang efektif, serta edukasi yang komprehensif bagi pasien dan keluarga. -
Article No. 4787 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Jatuh
Penjelasan: Pasien memiliki riwayat jatuh sebelumnya dan mengalami kelemahan pada anggota gerak sebelah kiri. Hal ini meningkatkan risiko pasien untuk jatuh kembali.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Domain: Keamanan
- Kelas: Risiko Fisik
- Definisi: Rentan terhadap ancaman yang dapat menyebabkan cedera, yang dapat dipengaruhi oleh karakteristik fisiologis, psikologis, perkembangan, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien bebas dari cedera akibat jatuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan:
- Pencegahan Jatuh
- Manajemen Lingkungan: Keselamatan
- Peningkatan Mobilitas
2. Kelemahan Fisik
Penjelasan: Pasien mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kiri, yang dapat memengaruhi kemampuan mobilitas dan aktivitas sehari-hari.
SDKI:
- Domain: Aktivitas/Istirahat
- Kelas: Mobilitas Fisik
- Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara mandiri, yang dapat dipengaruhi oleh faktor fisiologis, patologis, psikologis, atau lingkungan.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
SIKI:
- Intervensi yang dapat dilakukan:
- Peningkatan Mobilitas
- Terapi Latihan
- Manajemen Aktivitas
Secara keseluruhan, berdasarkan kondisi pasien yang mengalami lemas, riwayat jatuh, dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Jatuh dan Kelemahan Fisik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pencegahan jatuh, manajemen lingkungan, peningkatan mobilitas, terapi latihan, dan manajemen aktivitas. -
Article No. 4788 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan bebas dari suatu tempat ke tempat lain.
2. Risiko Jatuh
Definisi: Rentan terhadap jatuh yang dapat menyebabkan cedera, yang disebabkan oleh faktor internal (fisik dan psikologis) dan/atau faktor eksternal.
Penjelasan Singkat Standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Mobilitas Fisik Terganggu: Penurunan kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
- Risiko Jatuh: Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya jatuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Mobilitas Fisik Terganggu: Pasien dapat bergerak dengan lebih baik dan mandiri.
- Risiko Jatuh: Pasien dapat terhindar dari risiko jatuh yang dapat menyebabkan cedera.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Mobilitas Fisik Terganggu: Intervensi keperawatan seperti latihan gerak, penggunaan alat bantu, dan edukasi.
- Risiko Jatuh: Intervensi keperawatan seperti identifikasi faktor risiko, penggunaan alat pencegah jatuh, dan edukasi.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut. -
Article No. 4789 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Mobilitas Fisik Terganggu
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kemampuan untuk melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas yang Efektif
2. Kemampuan Fungsional
3. Integritas Kulit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Fisik
2. Mobilisasi
3. Manajemen Nyeri
Pada kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Mobilitas Fisik Terganggu" karena pasien mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kiri akibat post jatuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup perawatan fisik, mobilisasi, dan manajemen nyeri untuk membantu pasien dalam meningkatkan mobilitas dan kemampuan fungsionalnya. -
Article No. 4790 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
1. Mobilitas fisik terganggu
Penjelasan:
Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan alat bantu.
2. Risiko cedera
Penjelasan:
Kondisi di mana individu berisiko mengalami kerusakan struktural atau fungsional pada tubuh dan/atau rasa nyeri yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
Standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas fisik terganggu
- Domain: Aktivitas/Istirahat
- Kelas: Pergerakan
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan alat bantu.
2. Risiko cedera
- Domain: Keselamatan/Perlindungan
- Kelas: Fisik
- Definisi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami kerusakan struktural atau fungsional pada tubuh dan/atau rasa nyeri yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas fisik
- Luaran: Kemampuan individu untuk melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan alat bantu.
2. Integritas kulit
- Luaran: Kondisi kulit yang utuh dan tidak terjadi kerusakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen aktivitas
- Intervensi: Membantu individu dalam melakukan aktivitas fisik untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan fungsional.
2. Pencegahan cedera
- Intervensi: Tindakan untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan struktural atau fungsional pada tubuh dan/atau rasa nyeri.
Harap diperhatikan bahwa diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien yang spesifik. Perawat harus melakukan penilaian menyeluruh dan menyesuaikan rencana asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan individual pasien. -
Article No. 4791 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, kontrol, dan/atau ketahanan otot.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Diagnosa ini menggambarkan keterbatasan individu dalam melakukan pergerakan yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, kontrol, dan/atau ketahanan otot.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat meningkatkan mobilitas fisiknya secara bertahap sesuai kemampuannya.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi latihan pergerakan, memperkuat otot, dan mengoptimalkan alat bantu mobilisasi.
2. Risiko Jatuh
Definisi: Kerentanan individu untuk terjatuh, yang dapat menyebabkan cidera fisik.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Diagnosa ini menggambarkan kondisi pasien yang rentan terhadap risiko jatuh akibat penurunan kondisi fisik, kognitif, dan/atau lingkungan.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mencegah terjadinya jatuh dan cidera akibat jatuh.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah menilai faktor risiko jatuh, meminimalkan risiko, dan mengajarkan strategi pencegahan jatuh.
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pasien dengan keluhan lemas, post jatuh, dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Mobilitas Fisik Terganggu dan Risiko Jatuh. Perawat perlu melakukan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut dan membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 4792 | 06 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan mata kabur, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan standar SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan
Definisi: Keterbatasan atau penurunan kemampuan visual yang dialami individu.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Adanya keluhan mata kabur, penglihatan buram, sulit membaca, penglihatan ganda, atau gangguan lainnya.
- Faktor Berhubungan: Penyakit mata, cedera pada mata, perubahan usia, atau penyakit sistemik.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Kemampuan visual meningkat, tidak terjadi komplikasi, dan tidak terjadi penurunan fungsi penglihatan.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Pemeriksaan fungsi penglihatan, edukasi mengenai penyebab dan perawatan gangguan penglihatan, pemberian bantuan alat bantu penglihatan, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dalam kondisi ini, peran perawat adalah membantu melakukan assessment, memberikan edukasi, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi masalah gangguan penglihatan yang dialami pasien. Perawat juga berperan dalam memantau perkembangan kondisi pasien dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 4793 | 06 Nov 2024
Klinis : pasien mengatakan memang tidak suka berbaur dengan orang lain, merasa tidak nyaman. pasien dekat dengan kakaknya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Isolasi Sosial
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Isolasi Sosial: Keadaan di mana individu mengalami atau mempersepsikan dirinya terisolasi atau terpisah dari orang lain, baik secara nyata maupun subjektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Partisipasi Sosial Meningkat
2. Interaksi Sosial Meningkat
3. Rasa Kesepian Menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Kelompok
2. Fasilitasi Interaksi Sosial
3. Dukungan Emosional
Penjelasan Singkat:
Pasien menunjukkan tanda-tanda isolasi sosial, yaitu merasa tidak nyaman dan tidak suka berbaur dengan orang lain. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Isolasi Sosial. Tujuan keperawatan yang ingin dicapai adalah meningkatkan partisipasi sosial, interaksi sosial, dan menurunkan rasa kesepian pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain terapi kelompok, fasilitasi interaksi sosial, dan dukungan emosional.
Tone yang digunakan adalah akademis, dan persona yang digunakan adalah pakar, serta perawat. Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan diberikan dengan gaya bahasa yang formal dan ilmiah, serta dengan sudut pandang seorang ahli dan profesional perawat. -
Article No. 4794 | 06 Nov 2024
Klinis : pasien berbicara dengan volume pelan, hanya sepatah dua patah kata. mudah terdistraksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Komunikasi Verbal Tidak Efektif
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Komunikasi Verbal Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk menerima atau menyampaikan pesan secara lisan dengan jelas, terstruktur, dan tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Komunikasi Verbal Tidak Efektif adalah pasien dapat berkomunikasi secara verbal dengan jelas, terstruktur, dan tepat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi verbal pasien (misalnya, gangguan sensori, kelelahan, ansietas, dll).
2. Ciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi verbal pasien (mengurangi distraksi, memastikan privasi, dll).
3. Gunakan teknik komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasien (misalnya, berbicara dengan volume dan kecepatan yang tepat, menggunakan bahasa yang sederhana, dll).
4. Melibatkan anggota keluarga atau significant others dalam proses komunikasi pasien.
5. Berikan dukungan dan umpan balik positif saat pasien berkomunikasi.
Dalam konteks kondisi pasien yang Anda deskripsikan, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan pasien berbicara dengan volume pelan dan mudah terdistraksi (misalnya, kelelahan, ansietas, gangguan sensori, dll).
2. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk mendukung komunikasi pasien, seperti mengurangi distraksi di sekitar pasien.
3. Berbicara dengan volume dan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan pasien, menggunakan kalimat-kalimat sederhana dan jelas.
4. Memberikan dukungan dan umpan balik positif saat pasien berkomunikasi, untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
5. Melibatkan anggota keluarga atau significant others dalam proses komunikasi pasien, jika memungkinkan. -
Article No. 4795 | 06 Nov 2024
Klinis : hiperkinesia, hiperaktifitas grimace komplusif pasien tiba-tiba bergerak tidak terkontrol dan berulang ulang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Perilaku hiperkinetik berhubungan dengan gangguan neurokimia otak
Penjelasan:
Perilaku hiperkinetik ditandai dengan gerakan berlebihan, tidak terkontrol, dan berulang-ulang. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan neurokimia di otak, seperti ketidakseimbangan neurotransmitter. Diagnosa ini mengacu pada SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia).
2. Respon stres tidak efektif berhubungan dengan gangguan fungsi saraf pusat
Penjelasan:
Pasien menunjukkan respons stres yang tidak efektif, seperti gerakan yang tidak terkontrol, grimace, dan kompulsif. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan pada fungsi saraf pusat. Diagnosa ini mengacu pada SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia).
3. Risiko cedera berhubungan dengan gerakan tubuh yang tidak terkontrol
Penjelasan:
Pasien memiliki risiko cedera yang tinggi akibat gerakan tubuh yang tidak terkontrol dan berulang-ulang. Diagnosa ini mengacu pada SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).
Secara akademis, sebagai perawat, saya menyarankan untuk melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk riwayat medis dan neurologis, untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari kondisi pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pengawasan yang ketat, pemberian obat-obatan sesuai resep, terapi perilaku, dan modifikasi lingkungan untuk meminimalkan risiko cedera.