Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4859 | 07 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki umur 70 tahun tinggal di panti werdha mengalami infeksi saluran kemih. Hasil pengkajian; mengeluh sering bangun malam hari untuk buang air kecil sampe 10x , urine sedikit, menetes, tidak puas saat berkemih. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan analisis diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kasus seorang laki-laki berusia 70 tahun yang tinggal di panti werdha dan mengalami infeksi saluran kemih.
Diagnosis Keperawatan Utama:
Berdasarkan gejala yang dipaparkan, diagnosis keperawatan utama yang sesuai adalah Inkontinensia Urin.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Inkontinensia Urin didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk menahan urin, yang menyebabkan kebocoran urin. Pada kasus ini, pasien mengalami gejala-gejala yang mengarah pada inkontinensia urin, seperti sering bangun malam hari untuk buang air kecil, urine sedikit, menetes, dan tidak puas saat berkemih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan inkontinensia urin pada pasien ini adalah pasien dapat mengontrol buang air kecil, tidak terjadi kebocoran urin, dan meningkatnya kenyamanan pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi inkontinensia urin pada pasien ini meliputi:
1. Manajemen inkontinensia urin, yang mencakup pengaturan pola berkemih, penggunaan alat bantu, dan latihan otot dasar panggul.
2. Manajemen cairan dan nutrisi, untuk menjaga keseimbangan cairan dan menghindari faktor pencetus inkontinensia.
3. Edukasi dan dukungan psikologis, untuk membantu pasien dan keluarga memahami dan mengelola kondisi inkontinensia.
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat memperoleh perawatan yang optimal dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 4860 | 07 Nov 2024
Klinis : intervensi manajemen nutrisi kolestrol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Terkait Intake Makanan Berkolesterol Tinggi
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup atau melebihi kebutuhan metabolik. Pada kasus ini, asupan kolesterol yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Pasien dapat mengatur asupan makanan tinggi kolesterol.
2. Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal.
3. Pasien dapat menunjukkan penurunan kadar kolesterol dalam darah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Nutrisi: Mengatur dan memantau asupan nutrisi pasien, khususnya asupan makanan tinggi kolesterol.
2. Edukasi Gizi: Memberikan edukasi kepada pasien tentang makanan yang mengandung kolesterol tinggi, dampaknya terhadap kesehatan, dan pentingnya mengurangi konsumsinya.
3. Monitoring Kadar Kolesterol: Memantau secara berkala kadar kolesterol dalam darah pasien untuk mengevaluasi efektivitas intervensi.
Secara akademis, peran perawat sebagai pakar kesehatan sangat penting dalam mengelola kondisi pasien dengan masalah terkait nutrisi kolesterol. Perawat memiliki kompetensi dan wewenang untuk melakukan assessment, merumuskan diagnosis keperawatan, menetapkan luaran yang diharapkan, serta merancang dan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 4861 | 07 Nov 2024
Klinis : intervensi manajemen nutrisi kolestrol
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait intervensi manajemen nutrisi kolesterol:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E78.5
- Deskripsi: Hiperkolesterolemia, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.88
- Deskripsi: Konseling nutrisi dan pemantauan diet
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 E78.5 digunakan untuk mengkodekan kondisi hiperkolesterolemia yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Ini mencakup kondisi seperti hiperkolesterolemia campuran dan hiperkolesterolemia tidak terspesifikasi.
2. Kode ICD-9-CM 93.88 adalah kode untuk prosedur konseling nutrisi dan pemantauan diet. Ini mencakup intervensi seperti konseling tentang diet rendah lemak atau diet kolesterol, serta pemantauan dan evaluasi efektivitas perubahan pola makan untuk mengelola kadar kolesterol.
Sebagai tenaga kesehatan, dokumentasi yang akurat dan pengodean yang tepat sangat penting untuk memastikan perawatan yang komprehensif, penagihan yang sesuai, serta analisis epidemiologi dan penelitian yang andal terkait kondisi-kondisi ini. -
Article No. 4862 | 07 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki 76 tahun sudah dirawat di RS dengan diagnose Benigna Prostat hipertensi. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mengatakan sensasi penuh pada kandung kemih dan dribbling. Hasil pemeriksaan fisik TD 110/80 mmhg nadi 80x/mnt, distensi kandung kemih, turgor kulit kering, apakah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Retensio Urin
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Retensio Urin adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Eliminasi Urin Lancar
2. Hidrasi Cairan Adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Retensio Urin
- Pantau tanda-tanda dan gejala retensio urin
- Bantu pasien mengosongkan kandung kemih secara teratur
- Ajarkan teknik relaksasi saat berkemih
- Kolaborasi dengan dokter untuk terapi farmakologis
Penjelasan singkat:
Pasien dengan diagnosa Benigna Prostat Hipertensi mengalami kondisi retensio urin, dimana pasien mengalami sensasi penuh pada kandung kemih dan dribbling (kebocoran urin). Hal ini dapat disebabkan oleh pembesaran prostat yang menekan uretra sehingga menghambat pengosongan kandung kemih secara optimal. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda dan gejala retensio urin, membantu pasien mengosongkan kandung kemih secara teratur, mengajarkan teknik relaksasi saat berkemih, serta berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologis yang sesuai. -
Article No. 4863 | 07 Nov 2024
Klinis : intervensi manajemen nutrisi kolestrol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dalam manajemen nutrisi kolesterol adalah pasien dapat mencapai keseimbangan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta mengalami penurunan kadar kolesterol dalam darah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan dalam manajemen nutrisi kolesterol meliputi:
1. Identifikasi status nutrisi pasien
2. Evaluasi asupan nutrisi pasien
3. Kolaborasi dengan tim gizi untuk menyusun rencana diet
4. Edukasi pasien tentang diet rendah kolesterol
5. Monitoring dan evaluasi perubahan kadar kolesterol dalam darah
Dengan intervensi tersebut, diharapkan pasien dapat mencapai keseimbangan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan mengalami penurunan kadar kolesterol. -
Article No. 4757 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona pakar perawat, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Faktor yang Berhubungan: Sekresi yang berlebihan, edema, bronkospasme.
- Gejala dan Tanda: Batuk berdahak, napas cuping hidung, sianosis, suara napas bronkial.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Faktor yang Berhubungan: Penurunan fungsi ventilasi, peningkatan kebutuhan oksigen.
- Gejala dan Tanda: Sesak napas, kelelahan, kehilangan nafsu makan.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami infeksi yang disebabkan oleh patogen biologis.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, prosedur diagnostik.
- Gejala dan Tanda: Demam, hasil pemeriksaan radiologis menunjukkan lesi di paru.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Penggunaan SDKI - SLKI - SIKI ini membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas tinggi. -
Article No. 4758 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda uraikan sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi/cairan/benda asing dari saluran napas.
- SLKI: Mempertahankan jalan napas tetap terbuka dan bebas dari obstruksi.
- SIKI: Intervensi terkait manajemen sekresi, mobilisasi dan manajemen jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas fisik.
- SIKI: Intervensi terkait manajemen energi dan aktivitas.
3. Defisit Nutrisi
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Mempertahankan status gizi yang optimal.
- SIKI: Intervensi terkait asuhan gizi dan manajemen nutrisi.
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Pasien mengalami batuk berdahak dan sesak napas, yang menunjukkan adanya hambatan dalam pembersihan jalan napas.
- Intervensi keperawatan akan fokus pada manajemen sekresi, mobilisasi, dan manajemen jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap terbuka dan bebas dari obstruksi.
2. Intoleransi Aktivitas
- Pasien mengalami gejala-gejala yang dapat menyebabkan keterbatasan fisik, sehingga mempengaruhi toleransi terhadap aktivitas.
- Intervensi keperawatan akan fokus pada manajemen energi dan aktivitas untuk mempertahankan toleransi terhadap aktivitas fisik.
3. Defisit Nutrisi
- Pasien mengalami kehilangan nafsu makan, yang dapat menyebabkan asupan nutrisi yang tidak memadai.
- Intervensi keperawatan akan fokus pada asuhan gizi dan manajemen nutrisi untuk mempertahankan status gizi yang optimal.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa keperawatan dan intervensi yang sesuai akan disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien berdasarkan pengkajian dan evaluasi yang komprehensif. -
Article No. 4759 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan bakteriologis atau histologis positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 33.24
- Deskripsi: Bronkoskopi, diagnostik, dengan atau tanpa pengambilan biopsi
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk pasien dengan tuberkulosis paru yang dikonfirmasi secara bakteriologis atau histologis. Dalam kasus ini, adanya lesi di paru dan suara napas bronkial di paru kanan atas mendukung diagnosis tuberkulosis paru.
- Kode ICD-9-CM 33.24 untuk bronkoskopi diagnostik dapat digunakan jika prosedur ini dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis dengan pengambilan sampel jaringan paru untuk pemeriksaan lebih lanjut. -
Article No. 4760 | 06 Nov 2024
Klinis : Implementasi dan evaluasi dari diagnosa gangguan persepsi sensori penglihatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan persepsi sensori penglihatan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Persepsi Sensorik: Penglihatan
Definisi:
Gangguan dalam kemampuan untuk menerima, menginterpretasikan, dan memberikan respon terhadap stimulus visual.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Gangguan persepsi sensori: penglihatan
- Penurunan ketajaman penglihatan
- Perubahan lapang pandang
- Perubahan persepsi warna
- Perubahan persepsi kedalaman
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tingkat penglihatan membaik
- Tingkat kemampuan beradaptasi dengan perubahan penglihatan meningkat
- Tingkat kenyamanan meningkat
- Tingkat kemandirian dalam aktivitas sehari-hari meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen gangguan sensori: penglihatan
- Peningkatan kemampuan beradaptasi
- Peningkatan kenyamanan
- Peningkatan kemandirian
Implementasi:
- Identifikasi penyebab dan tipe gangguan penglihatan
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan risiko bahaya
- Edukasi pasien dan keluarga tentang gangguan penglihatan
- Latihan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dan kompensasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk perawatan yang komprehensif
Evaluasi:
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan beradaptasi dengan gangguan penglihatan
- Pasien menunjukkan peningkatan tingkat kenyamanan
- Pasien menunjukkan peningkatan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari -
Article No. 4761 | 06 Nov 2024
Klinis : Implementasi dan evaluasi dari diagnosa gangguan pola tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan pola tidur, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Definisi (SDKI):
Gangguan kemampuan untuk memulai, mempertahankan, atau mendapatkan kualitas tidur yang memuaskan.
Penyebab (SDKI):
1. Stres dan kecemasan
2. Nyeri kronis
3. Perubahan lingkungan atau rutinitas
4. Penyakit kronis
5. Penggunaan obat-obatan
Gejala dan Tanda (SDKI):
1. Kesulitan memulai atau mempertahankan tidur
2. Bangun terlalu pagi
3. Kualitas tidur yang buruk
4. Kantuk berlebihan di siang hari
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Lingkungan Tidur
2. Edukasi Pola Tidur
3. Manajemen Nyeri
4. Relaksasi
Outcome (SIKI):
1. Klien dapat tidur dengan mudah
2. Klien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat
3. Klien melaporkan kualitas tidur yang lebih baik
4. Klien melaporkan rasa kantuk yang berkurang di siang hari
Evaluasi:
Setelah implementasi intervensi keperawatan, diharapkan klien dapat mencapai outcome yang diharapkan, yaitu dapat tidur dengan mudah, mempertahankan pola tidur yang adekuat, melaporkan kualitas tidur yang lebih baik, dan melaporkan rasa kantuk yang berkurang di siang hari.