Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2939 | 20 Oct 2024
Klinis : gangguan pola tidru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan pola tidur.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pola Tidur didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan kualitas dan kuantitas tidur yang diinginkan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, penyakit kronis, lingkungan yang tidak mendukung, dan gangguan psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Pola Tidur adalah pasien dapat mencapai dan mempertahankan pola tidur yang adekuat. Indikator keberhasilannya dapat berupa pasien dapat tidur dan bangun pada waktu yang tepat, merasakan istirahat yang cukup, dan tidak mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi Gangguan Pola Tidur meliputi:
1. Manajemen lingkungan tidur: mengatur suhu, pencahayaan, dan kebisingan yang mendukung tidur.
2. Manajemen aktivitas: mengatur jadwal aktivitas harian dan menghindari aktivitas yang terlalu stimulant sebelum tidur.
3. Intervensi farmakologis: kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan yang dapat membantu tidur.
4. Relaksasi: teknik relaksasi seperti napas dalam, meditasi, atau terapi musik.
5. Edukasi: memberikan informasi kepada pasien tentang pentingnya pola tidur yang adekuat dan strategi penanganannya.
Dengan menggunakan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar dalam mengatasi Gangguan Pola Tidur pada pasien. -
Article No. 2940 | 20 Oct 2024
Klinis : Pasien bernama Hernita berusia 17 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak napas. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Saat ini pasien mengatakan kesulitan bernapas, dada terasa berat, dan sulit tidur karena sesak yang semakin memberat pada malam hari. Saat di auskultasi terdengar suara mengi. TD : 130/80 mmHg, N : 95×/menit, RR : 30x/menit, S : 36,8°C.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan oksigen dan/atau karbon dioksida di dalam darah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Efektif
2. Nilai Oksigenasi Adekuat
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Oksigenasi
3. Manajemen Serangan Asma
Berdasarkan kondisi pasien Hernita yang mengalami sesak napas, adanya suara mengi saat auskultasi, serta riwayat asma sejak kecil, maka diagnosa keperawatan yang tepat adalah Gangguan Pola Napas Tidak Efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain menjaga jalan napas, memantau oksigenasi, dan mengelola serangan asma. -
Article No. 2941 | 20 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- SLKI: Meningkatkan dan mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang diberikan untuk memfasilitasi pembersihan sekret dan obstruksi dari saluran pernapasan agar mempertahankan jalan napas yang paten.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengganggu ventilasi yang memadai.
- SLKI: Mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang diberikan untuk mempertahankan pola napas yang efektif.
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih. -
Article No. 2942 | 20 Oct 2024
Klinis : risiko infeksi pada pasien tumor wilms
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi adalah kerentanan terhadap serangan kuman atau bibit penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Pada pasien dengan tumor Wilms, risiko infeksi dapat timbul akibat penurunan sistem imun, prosedur medis invasif, atau kondisi lingkungan yang tidak higienis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan risiko infeksi antara lain: Tidak terjadi infeksi, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi infeksi. Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi perlu dilakukan secara komprehensif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup:
1. Identifikasi faktor risiko infeksi
2. Pemantauan tanda-tanda infeksi
3. Perawatan luka dan injeksi secara aseptik
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi antibiotik atau antivirus
Tujuan utamanya adalah mencegah dan mengendalikan infeksi sehingga pasien dengan tumor Wilms dapat mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 2943 | 20 Oct 2024
Klinis : hipertermi pada pasien tumor wilms
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia Berhubungan dengan Peningkatan Metabolisme Seluler Sekunder Akibat Tumor Wilms
Penjelasan:
- Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan metabolisme seluler akibat proses patologis seperti tumor.
- Pada pasien dengan tumor Wilms, peningkatan metabolisme seluler dapat terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tumor yang tidak terkendali.
- Diagnosa keperawatan ini menggambarkan bahwa pasien mengalami kenaikan suhu tubuh yang disebabkan oleh proses patologis berupa tumor Wilms.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00007
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan metabolisme seluler.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: L-HTP-01
- Judul: Termoregulasi: Hipertermia
- Definisi: Kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: I-HTP-01
- Judul: Manajemen Hipertermia
- Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat. -
Article No. 2944 | 20 Oct 2024
Klinis : Seorang pria berusia 40 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan lemas yang semakin berat selama dua minggu terakhir. Pasien juga mengeluhkan mudah memar dan mengalami perdarahan gusi saat menyikat gigi. Selain itu, pasien merasakan demam yang naik-turun selama seminggu terakhir tanpa disertai batuk atau gejala infeksi saluran napas lainnya. Riwayat keluarga menunjukkan bahwa ayahnya meninggal karena kanker darah pada usia 55 tahun. Pada pemeriksaan fisik: Tekanan darah: 110/70 mmHg, Frekuensi nadi: 105 kali per menit, Suhu tubuh: 38,2°C. Pasien tampak pucat dengan adanya petechiae di kulit ekstremitas bawah. Kelenjar getah bening servikal dan aksila membesar. Hati dan limpa teraba membesar (hepatosplenomegali). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan: Hemoglobin: 8,5 g/dL, Leukosit: 65.000/mm³ (leukositosis signifikan dengan dominasi sel blast), Trombosit: 30.000/mm³, Laju endap darah: meningkat. Hasil apusan darah tepi menunjukkan dominasi sel blast abnormal. Pasien kemudian menjalani aspirasi sumsum tulang dan hasil menunjukkan adanya proliferasi sel blast yang menandakan leukemia mieloblastik akut (AML).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan
Definisi: Risiko meningkatnya kehilangan darah dari sistem vaskuler yang melebihi mekanisme pembekuan normal.
Faktor terkait: Penurunan jumlah trombosit, gangguan koagulasi.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Faktor terkait: Anemia, demam, leukositosis, dan hepatosplenomegali.
3. Risiko Infeksi
Definisi: Risiko rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen.
Faktor terkait: Penurunan sistem imun akibat leukemia.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Standar yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikan masalah/kebutuhan keperawatan pasien. Diagnosa keperawatan yang teridentifikasi merupakan bagian dari SDKI.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Tujuan yang ingin dicapai dari diagnosa keperawatan tercakup dalam SLKI.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi keperawatan yang direncanakan untuk mengatasi diagnosa keperawatan terdapat dalam SIKI.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar sesuai dengan praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2945 | 20 Oct 2024
Klinis : DS : Pasien mengatakan jumlah urinnya berkurang dari pada sebelum sakit DO : Keadaan umum : lemas Ada edema ekstermitas Balans cairan +200mL Hasil lab: BUN 112,8mg/dL Kreatinin 17,98mg/dL Hb 8.7g/dL TD: 169/87mmHg N: 71x/menit S: 37℃ RR: 20 x/menit Hasil rotgen thorax : Cardiomegaly
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda jelaskan, maka dapat diberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Volume Cairan Tubuh berhubungan dengan ketidakseimbangan antara asupan dan kehilangan cairan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Volume Cairan Tubuh: Keadaan di mana individu mengalami penurunan cairan intraseluler dan/atau ekstraseluler.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan: Tercapainya keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
2. Perfusi Jaringan: Tercapainya perfusi jaringan yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan: Tindakan untuk memantau dan mengatur keseimbangan cairan.
2. Manajemen Edema: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi edema.
3. Terapi Oksigen: Tindakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluhkan jumlah urin yang berkurang dibandingkan sebelum sakit, menunjukkan adanya gangguan keseimbangan cairan. Temuan klinis berupa keadaan umum lemas, adanya edema pada ekstremitas, dan hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan BUN dan kreatinin serta penurunan Hb, mengindikasikan penurunan volume cairan tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen cairan, manajemen edema, dan terapi oksigen untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan perfusi jaringan yang adekuat. -
Article No. 2946 | 20 Oct 2024
Klinis : DO : Keadaan umum : lemas Ada edema ekstermitas Balans cairan +200mL Hasil lab: BUN 112,8mg/dL Kreatinin 17,98mg/dL Hb 8.7g/dL TD: 169/87mmHg N: 71x/menit S: 37℃ RR: 20 x/menit Hasil rotgen thorax : Cardiomegaly
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan memperhatikan data objektif (DO) yang Anda berikan, maka dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami kondisi Gagal Ginjal Akut. Berikut adalah diagnosiS keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan edema ekstremitas dan balans cairan positif.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakseimbangan cairan adalah ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan intra dan ekstravaskular sesuai kebutuhan.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan fungsi ginjal.
- Karakteristik definisi: Edema, balans cairan positif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keseimbangan cairan terpelihara.
- Kriteria hasil: Volume cairan dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda kelebihan atau kekurangan cairan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pemantauan intake dan output cairan, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, dan edukasi pasien/keluarga.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin (anemia), ditandai dengan kelemahan umum.
Penjelasan singkat:
SDKI:
- Intoleransi aktivitas adalah keterbatasan dalam melakukan aktivitas yang memerlukan energi.
- Faktor yang berhubungan: Anemia.
- Karakteristik definisi: Kelemahan umum.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Toleransi aktivitas meningkat.
- Kriteria hasil: Pasien dapat melakukan aktivitas harian tanpa kelelahan yang berlebihan.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Manajemen aktivitas, pemberian terapi transfusi darah, dan edukasi pasien/keluarga.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 2947 | 20 Oct 2024
Klinis : DO : Keadaan umum : lemas Ada edema ekstermitas Balans cairan +200mL Hasil lab: BUN 112,8mg/dL Kreatinin 17,98mg/dL Hb 8.7g/dL kalium 5,2 TD: 169/87mmHg N: 71x/menit S: 37℃ RR: 20 x/menit Hasil rotgen thorax : Cardiomegaly
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan edema ekstremitas, balans cairan positif, dan hasil lab yang menunjukkan peningkatan BUN, kreatinin, dan kalium.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit adalah kondisi ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan dan elektrolit dalam tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang diharapkan adalah tercapainya keseimbangan cairan dan elektrolit, seperti edema berkurang, balans cairan seimbang, dan hasil lab berada dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, penimbangan berat badan, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, serta edukasi tentang pengelolaan cairan dan elektrolit.
Dengan kondisi pasien yang menunjukkan adanya gejala dan tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit. Penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terkait kondisi pasien dan langkah-langkah keperawatan yang dapat dilakukan. -
Article No. 2948 | 20 Oct 2024
Klinis : Pasien muntah darah 4 kantong dan terpasang ngt keluar darah merah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Aktif
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami muntah darah dan terpasang NGT yang mengeluarkan darah merah, dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki risiko perdarahan aktif. Perdarahan aktif merupakan kondisi di mana terjadi kehilangan darah yang melebihi kemampuan tubuh untuk mengimbangi dan mempertahankan volume darah normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Adanya bukti kehilangan darah yang melebihi kemampuan tubuh untuk mempertahankan volume darah normal.
Karakteristik Definisi: Muntah darah, perdarahan pada kateter/selang, perdarahan pada luka, pucat, takikardia, hipotensi, kelelahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal
2. Tidak terjadi perdarahan lebih lanjut
3. Kadar hemoglobin/hematokrit dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Monitor tanda-tanda vital secara ketat
2. Monitor intake dan output cairan
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan dan obat-obatan untuk menghentikan perdarahan
4. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait kondisi dan penatalaksanaan