Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4882 | 07 Nov 2024
Klinis : tujuan kriteria hasil kolestrl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam kondisi dengan tujuan kriteria hasil kolestrol, berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasannya secara singkat:
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Terapi Nutrisi (SDKI)
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan ini mengacu pada ketidakmampuan pasien untuk mengatur asupan nutrisi yang optimal, khususnya terkait dengan profil lipid darah yang tidak sesuai dengan nilai yang diharapkan.
Luaran Keperawatan (SLKI):
Perilaku Manajemen Nutrisi (SLKI)
Penjelasan:
Luaran keperawatan ini mengacu pada kemampuan pasien untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi manajemen nutrisi yang tepat untuk mencapai profil lipid darah yang sesuai dengan target yang diinginkan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Edukasi Manajemen Nutrisi (SIKI)
2. Konseling Gizi (SIKI)
3. Monitoring Nutrisi (SIKI)
Penjelasan:
Intervensi keperawatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan konseling terkait manajemen nutrisi yang tepat, serta melakukan monitoring asupan nutrisi pasien untuk mencapai profil lipid darah yang sesuai dengan target.
Sebagai pakar keperawatan, saya dapat menyimpulkan bahwa diagnosa keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi tujuan kriteria hasil kolestrol adalah Manajemen Terapi Nutrisi, Perilaku Manajemen Nutrisi, serta Edukasi Manajemen Nutrisi, Konseling Gizi, dan Monitoring Nutrisi. -
Article No. 4883 | 07 Nov 2024
Klinis : tujuan kriteria hasil kolestrol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi dengan tujuan kriteria hasil kolesterol, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Kolesterol Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan individu untuk mengatur kadar kolesterol dalam darah sesuai dengan target yang diinginkan.
Penyebab:
1. Ketidakpatuhan dalam mengonsumsi obat penurun kolesterol
2. Gaya hidup yang tidak sehat (pola makan tinggi lemak, kurang aktivitas fisik)
3. Kurangnya pengetahuan tentang manajemen kolesterol
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kadar kolesterol darah di atas normal
- Terdapat riwayat penyakit jantung atau stroke
- Adanya gejala seperti nyeri dada, kesemutan, atau kesulitan bernapas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien dapat mempertahankan kadar kolesterol dalam batas normal
- Pasien dapat melakukan aktivitas fisik secara teratur
- Pasien dapat mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Edukasi tentang manajemen kolesterol
- Monitoring kadar kolesterol secara teratur
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan hiperkolesterolemia
- Motivasi pasien untuk menerapkan gaya hidup sehat
Dengan menggunakan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat membantu pasien dalam mencapai tujuan kriteria hasil kolesterol yang diinginkan melalui perencanaan dan intervensi keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 4884 | 07 Nov 2024
Klinis : angka kolestrol naik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Hiperkolesterolemia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hiperkolesterolemia didefinisikan sebagai peningkatan kadar kolesterol total dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan hiperkolesterolemia adalah penurunan kadar kolesterol total dalam batas normal serta pencegahan komplikasi penyakit kardiovaskular.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Edukasi gaya hidup sehat, seperti pengaturan diet rendah kolesterol, aktivitas fisik teratur, dan pengendalian berat badan.
2. Pemberian obat-obatan penurun kolesterol, sesuai dengan pemberian dari tenaga kesehatan.
3. Pemantauan kadar kolesterol secara berkala.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, ahli gizi, dan ahli farmasi, untuk penatalaksanaan hiperkolesterolemia. -
Article No. 4885 | 07 Nov 2024
Klinis : BERAPA kadar kolestrol yang normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Risiko Hiperlipidemia
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Hiperlipidemia didefinisikan sebagai keadaan di mana individu berisiko mengalami peningkatan kadar lipid dalam darah, termasuk kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama penanganan risiko hiperlipidemia adalah mencapai kadar lipid dalam batas normal. Luaran yang diharapkan meliputi penurunan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi edukasi tentang diet rendah lemak dan kolesterol, peningkatan aktivitas fisik, serta pemantauan kadar lipid secara berkala.
Kadar Kolesterol Normal:
Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), kadar kolesterol total yang normal adalah kurang dari 200 mg/dL. Kadar kolesterol LDL yang normal adalah kurang dari 100 mg/dL, dan kadar trigliserida normal adalah kurang dari 150 mg/dL. -
Article No. 4886 | 07 Nov 2024
Klinis : kriteria hasil dan tujuan pada gangguan sensasi perifer
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan sensasi perifer.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Sensasi Perifer
Definisi:
Gangguan atau penurunan kemampuan untuk merasakan rangsangan pada kulit atau bagian tubuh lainnya.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Penurunan sensasi pada ekstremitas
2. Kebas atau mati rasa pada ekstremitas
3. Kesulitan untuk mendeteksi rangsangan pada kulit
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Peningkatan kemampuan untuk merasakan rangsangan pada kulit atau bagian tubuh
2. Penurunan rasa kaku atau kebas pada ekstremitas
3. Peningkatan kemampuan untuk mendeteksi rangsangan pada kulit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Sensasi Perifer
- Mengidentifikasi faktor penyebab gangguan sensasi perifer
- Melakukan pemeriksaan sensasi pada ekstremitas secara berkala
- Mengajarkan pasien untuk memeriksa sensasi pada ekstremitas
- Melakukan teknik stimulasi sensorik untuk meningkatkan sensasi
- Mengatur posisi ekstremitas untuk memfasilitasi aliran darah
2. Perawatan Ekstremitas
- Menjaga kulit ekstremitas tetap bersih dan kering
- Menghindari paparan suhu ekstrem pada ekstremitas
- Melakukan perawatan kaki dan perawatan luka pada ekstremitas
Kriteria Hasil:
1. Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk merasakan rangsangan pada kulit atau bagian tubuh.
2. Pasien menunjukkan penurunan rasa kaku atau kebas pada ekstremitas.
3. Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mendeteksi rangsangan pada kulit.
Tujuan:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, pasien diharapkan dapat mempertahankan atau meningkatkan sensasi perifer, mengurangi rasa kaku atau kebas pada ekstremitas, dan memperbaiki kemampuan untuk mendeteksi rangsangan pada kulit. -
Article No. 4887 | 07 Nov 2024
Klinis : kriteria hasil dan tujuan pada gangguan sensasi perifer
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi kriteria hasil dan tujuan pada gangguan sensasi perifer.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G62.9
- Deskripsi: Neuropati perifer, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode G62.9 pada ICD-10 digunakan untuk mewakili gangguan sensasi perifer yang tidak diklasifikasikan secara spesifik di tempat lain.
- Kondisi ini mencakup berbagai jenis neuropati perifer, seperti mononeuropati, polineuropati, dan neuropati campuran, yang menyebabkan gangguan sensorik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Pengukuran sensasi, prosedur lain
Penjelasan:
- Kode 93.08 pada ICD-9-CM digunakan untuk prosedur pengukuran sensasi, seperti evaluasi fungsi sensorik, pengujian sensorik, dan pemeriksaan sensasi perifer.
- Prosedur ini dapat dilakukan untuk mengevaluasi dan memantau gangguan sensasi perifer, serta menentukan kriteria hasil dan tujuan perawatan.
Dengan menggunakan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis, kami dapat dengan tepat mengidentifikasi dan mendokumentasikan kondisi gangguan sensasi perifer serta tindakan yang dilakukan untuk mengelola dan mengevaluasi kondisi tersebut. -
Article No. 4888 | 07 Nov 2024
Klinis : kriteria hasil dan tujuan pada gangguan sensasi perifer
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, serta kriteria hasil dan tujuan untuk kondisi gangguan sensasi perifer, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Sensasi Perifer
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Sensasi Perifer didefinisikan sebagai perubahan kemampuan sensorik yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem saraf perifer.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan gangguan sensasi perifer adalah pemulihan sensasi dan fungsi saraf perifer.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan sensasi perifer meliputi manajemen nyeri, terapi stimulasi saraf, dan edukasi pasien serta keluarga.
Kriteria Hasil dan Tujuan:
1. Pasien menunjukkan peningkatan sensasi perifer yang ditandai dengan kemampuan merasakan sentuhan, suhu, dan nyeri secara normal.
2. Pasien menunjukkan peningkatan fungsi motorik yang ditandai dengan kemampuan melakukan pergerakan anggota tubuh secara optimal.
3. Pasien dan keluarga mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan sensasi dan fungsi saraf perifer.
4. Pasien dan keluarga dapat melakukan perawatan mandiri yang sesuai dengan kondisi pasien untuk membantu pemulihan sensasi dan fungsi saraf perifer.
5. Pasien menunjukkan penurunan tingkat nyeri yang dirasakan.
Dengan penanganan yang komprehensif dan kolaboratif antara perawat, pasien, dan keluarga, diharapkan dapat mencapai luaran yang optimal dalam mengatasi gangguan sensasi perifer. -
Article No. 4889 | 07 Nov 2024
Klinis : kriteria hasil dan tujuan pada gangguan sensasi perifer akibat kolestrol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Sensasi Perifer Akibat Kolesterol
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Sensasi Perifer
Definisi: Pengurangan atau kehilangan sensasi pada ekstremitas yang disebabkan oleh penurunan aliran darah atau kerusakan saraf.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Sensasi Perifer
Definisi: Pemulihan fungsi sensorik pada ekstremitas.
2. Manajemen Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan atau mengurangi rasa sakit atau tidak nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Aktivitas
Definisi: Membantu klien untuk melakukan dan mempertahankan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
2. Manajemen Nutrisi
Definisi: Membantu klien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat.
3. Manajemen Perfusi Jaringan
Definisi: Mempertahankan aliran darah yang adekuat ke seluruh jaringan.
Kriteria Hasil dan Tujuan:
1. Pemulihan Sensasi Perifer
- Klien melaporkan peningkatan sensasi di ekstremitas.
- Klien dapat merasakan sentuhan, tekanan, dan temperatur di ekstremitas.
- Klien dapat menggerakkan ekstremitas dengan baik.
2. Manajemen Nyeri
- Klien melaporkan pengurangan nyeri pada ekstremitas.
- Klien dapat mengidentifikasi dan menghindari faktor-faktor yang memperburuk nyeri.
- Klien mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI diharapkan dapat memberikan informasi yang komprehensif dan bermanfaat bagi pengembangan praktik keperawatan yang berbasis bukti. -
Article No. 4890 | 07 Nov 2024
Klinis : kriteria hasil dan tujuan pada gangguan sensasi perifer akibat kolestrol
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan permintaan Anda, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi gangguan sensasi perifer akibat kolesterol:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E78.2
- Deskripsi: Hiperlipidemia campuran
Penjelasan:
Kode ICD-10 E78.2 (Hiperlipidemia campuran) mencakup kondisi gangguan sensasi perifer akibat kolesterol. Hiperlipidemia campuran adalah kondisi di mana terdapat peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, dan/atau kolesterol LDL dalam darah, yang dapat menyebabkan komplikasi pada sistem saraf perifer.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.10
- Deskripsi: Pemberian obat antikolesterol, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM 99.10 (Pemberian obat antikolesterol, tidak diklasifikasikan di tempat lain) dapat digunakan untuk prosedur pemberian obat-obatan yang bertujuan menurunkan kadar kolesterol darah, seperti statin atau fibrat, yang dapat membantu mengelola kondisi gangguan sensasi perifer akibat kolesterol. -
Article No. 4891 | 07 Nov 2024
Klinis : kriteria hasil dan tujuan pada gangguan sensasi perifer akibat kolestrol
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu kriteria hasil dan tujuan pada gangguan sensasi perifer akibat kolestrol, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E78.2
- Deskripsi: Hiperlipidemia campuran
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Terapi fisik dan rehabilitasi, lain-lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 E78.2 (Hiperlipidemia campuran) sesuai dengan kondisi gangguan sensasi perifer akibat kolestrol. Hiperlipidemia campuran adalah kondisi dimana terdapat peningkatan kadar kolesterol total, LDL kolesterol, dan trigliserida dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan sensasi perifer, seperti kesemutan, mati rasa, atau nyeri di ekstremitas, sebagai akibat dari penyempitan dan penurunan aliran darah ke saraf-saraf perifer.
2. Untuk kode ICD-9-CM prosedur, kode 93.08 (Terapi fisik dan rehabilitasi, lain-lain) dapat digunakan untuk menggambarkan tindakan medis yang mungkin dilakukan untuk mengatasi gangguan sensasi perifer akibat kolestrol. Terapi fisik dan rehabilitasi dapat mencakup latihan-latihan, penggunaan modalitas fisik, dan intervensi lain yang bertujuan untuk memulihkan fungsi saraf dan meningkatkan mobilitas serta kualitas hidup pasien.
Dalam penanganan gangguan sensasi perifer akibat kolestrol, tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan kadar kolesterol darah, mencegah progresivitas penyakit, dan memperbaiki gejala-gejala yang dirasakan oleh pasien. Kriteria hasil yang diharapkan meliputi perbaikan sensasi di ekstremitas, peningkatan mobilitas dan aktivitas sehari-hari, serta mencegah komplikasi yang lebih lanjut.