Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5071 | 08 Nov 2024
Klinis : kejang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kejang.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Cedera (Risiko Kejang)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami cedera fisik akibat adanya aktivitas kejang.
- Faktor Risiko: Penyakit neurologis, gangguan metabolik, intoksikasi, trauma, atau stimulasi sensorik yang berlebihan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Klien tidak mengalami cedera selama kejang, menunjukkan respons yang tepat terhadap pengobatan.
- Indikator: Klien tidak mengalami cedera saat kejang, klien menunjukkan tanda-tanda vital normal, klien menunjukkan respons yang tepat terhadap pengobatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Pengkajian: Kaji tanda-tanda vital, riwayat kejang, penyebab kejang, dan respons terhadap pengobatan.
b. Perencanaan: Rencanakan tindakan untuk mencegah cedera selama kejang, berkoordinasi dengan tim kesehatan untuk memberikan pengobatan yang tepat.
c. Implementasi: Lakukan tindakan untuk mencegah cedera selama kejang, berikan pengobatan sesuai instruksi tim kesehatan, dan monitor respons klien terhadap pengobatan.
d. Evaluasi: Nilai efektivitas tindakan dalam mencegah cedera dan respons klien terhadap pengobatan.
Dalam konteks akademis, sebagai seorang pakar di bidang keperawatan, saya dapat menjelaskan bahwa diagnosa keperawatan "Risiko Cedera (Risiko Kejang)" merupakan suatu kondisi di mana individu berisiko mengalami cedera fisik akibat adanya aktivitas kejang. Pengelolaan yang tepat diperlukan untuk mencegah terjadinya cedera dan memastikan klien mendapatkan pengobatan yang sesuai. -
Article No. 5072 | 08 Nov 2024
Klinis : konstipasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi konstipasi, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Konstipasi
Definisi (SDKI):
Konstipasi adalah penurunan frekuensi, kesulitan, atau rasa tidak nyaman dalam defekasi.
Faktor Risiko (SDKI):
1. Penurunan asupan cairan
2. Penurunan aktivitas fisik
3. Penggunaan obat-obatan tertentu
4. Perubahan pola diet
5. Kondisi medis tertentu (seperti diabetes, hipotiroidisme, kanker kolorektal)
Gejala dan Tanda (SDKI):
1. Frekuensi defekasi kurang dari 3 kali per minggu
2. Pengeluaran feses yang keras dan sulit
3. Rasa tidak nyaman atau nyeri saat defekasi
4. Perasaan tidak puas setelah buang air besar
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Konstipasi
2. Optimalisasi Eliminasi
3. Edukasi Kesehatan
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Eliminasi Lancar
2. Kenyamanan Meningkat
3. Pengetahuan Meningkat
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan konstipasi, perawat perlu memperhatikan faktor-faktor risiko, gejala, dan tanda yang ada, serta melakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan, seperti eliminasi yang lancar, kenyamanan yang meningkat, dan pengetahuan pasien yang meningkat terkait kondisinya. -
Article No. 5073 | 08 Nov 2024
Klinis : penurunan kesadaran
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan: Penurunan Kesadaran
Definisi:
Penurunan kesadaran adalah suatu kondisi di mana individu mengalami gangguan dalam mempertahankan kewaspadaan dan kemampuan untuk merespons secara adekuat terhadap lingkungan.
Faktor-faktor Terkait:
1. Gangguan neurologis (trauma kepala, perdarahan intrakranial, stroke, infeksi sistem saraf pusat)
2. Gangguan metabolik (hipoglikemia, hiponatremia, uremia)
3. Pengaruh obat-obatan (sedatif, narkotik, alkohol)
4. Hipoksia
Karakteristik Definisi:
1. Penurunan kemampuan untuk merespons terhadap stimuli eksternal
2. Penurunan kemampuan untuk mempertahankan kewaspadaan
3. Penurunan kemampuan untuk mengikuti perintah sederhana
4. Perubahan pola napas
5. Perubahan tanda-tanda vital
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan tingkat kesadaran
2. Pemantauan tanda-tanda vital
3. Pemberian oksigen sesuai indikasi
4. Manajemen cairan dan elektrolit
5. Pemberian terapi obat-obatan sesuai indikasi
6. Edukasi kepada keluarga mengenai kondisi pasien
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat kesadaran membaik
2. Tanda-tanda vital stabil
3. Perfusi jaringan adekuat
4. Tidak terjadi komplikasi akibat penurunan kesadaran
Dalam mengelola kondisi penurunan kesadaran, perawat berperan penting dalam melakukan pemantauan yang ketat, memberikan intervensi yang tepat, dan memastikan luaran keperawatan yang optimal bagi pasien. Tujuan utamanya adalah mempertahankan fungsi vital dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 5074 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki usia 38 tahun dirawat di RS, pasien mengatakan nyeri pada tulang paha kanan, dan terutama saat cuaca dingin, pasien juga susah untuk menggerakkan kakinya. Hasil dari anamnesis didapatkan ada odema pada paha dan TD: 130/70 mmHg, frekuensi nadi: 95x/menit, frekuensi napas: 24x/menit, suhu: 39,5°C, pasien tampak meringis dengan skala nyeri 7. Pertanyaan soal: Apakah diagnosis utama dalam kasus diatas? a. Intoleransi aktifitas b. Nyeri akut c. Resiko infeksi d. Gangguan mobilitas fisik e. Hipertermi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, diagnosis keperawatan utama yang paling sesuai untuk kasus ini adalah:
Jawaban: b. Nyeri Akut
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan nyeri pada tulang paha kanan, terutama saat cuaca dingin, serta tampak meringis dengan skala nyeri 7. Hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang dirasakan oleh pasien.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien akan menunjukkan:
1. Ekspresi wajah relaks
2. Skala nyeri menurun
3. Dapat beristirahat/tidur dengan nyaman
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
2. Pemberian Analgetik
3. Terapi Relaksasi
Jadi, diagnosis keperawatan utama yang paling sesuai dengan kasus ini adalah Nyeri Akut, dengan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen nyeri, pemberian analgetik, dan terapi relaksasi. -
Article No. 5075 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki, usia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan frambusia, pasien mengatakan nyeri. Hasil pemeriksaan: didapatkan pasien tampak cemas, berkeringat, gelisah dan penyebaran lesi keseluruh tubuh dan nekrosis lesi. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 21 x/menit, suhu 37,1°C. Apa intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Manajemen nyeri. b. Teknik relaksasi napas dalam. c. Edukasi tentang perawatan kulit. d. Kolaborasi pemberian antibiotik. e. Distraksi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan frambusia ditandai dengan pasien mengeluh nyeri, tampak cemas, berkeringat, dan gelisah.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien akan melaporkan nyeri berkurang, menunjukkan ekspresi wajah tenang, dan mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang tepat untuk mengelola nyeri akut pada pasien dengan frambusia meliputi:
a. Manajemen nyeri: melakukan pengkajian nyeri, memberikan analgesik sesuai indikasi, dan mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti relaksasi napas dalam.
b. Teknik relaksasi napas dalam: mengajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi kecemasan dan nyeri.
c. Edukasi tentang perawatan kulit: memberikan informasi kepada pasien tentang perawatan lesi pada kulit akibat frambusia.
d. Kolaborasi pemberian antibiotik: berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik sesuai indikasi.
e. Distraksi: mengalihkan perhatian pasien dari nyeri dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Intervensi keperawatan yang tepat pada kasus ini adalah kombinasi dari manajemen nyeri, teknik relaksasi napas dalam, dan edukasi tentang perawatan kulit. Kolaborasi pemberian antibiotik juga diperlukan untuk mengatasi infeksi akibat frambusia. Distraksi dapat digunakan sebagai tambahan untuk mengurangi persepsi nyeri. -
Article No. 5076 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan mengurung diri selama 4 hari dikamar. Tidak mau makan dan minum. Sering marah-marah tanpa sebab. Sering melamun dan menyendiri. Sebutkan diagnosa ICD, SDKI, lengkapi dengan SIKI dan SLKI
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F32.1
- Deskripsi: Gangguan depresi mayor, episode sedang
Pada kasus ini, pasien menunjukkan gejala-gejala depresi, seperti mengurung diri, tidak mau makan dan minum, sering marah-marah tanpa sebab, serta sering melamun dan menyendiri. Hal ini sesuai dengan kriteria diagnostik untuk episode depresi mayor, dengan tingkat keparahan sedang, sebagaimana tercantum dalam klasifikasi ICD-10.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.34
- Deskripsi: Perawatan psikiatri individual
Dalam kasus ini, kemungkinan diperlukan intervensi berupa perawatan psikiatri individual untuk menangani kondisi depresi pasien. Kode ICD-9-CM 94.34 mencakup layanan psikiatri individual, yang dapat mencakup konseling, psikoterapi, atau intervensi lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Selain itu, diagnosis SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang dapat digunakan adalah:
- Isolasi sosial
- Gangguan proses berpikir
- Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Sementara itu, intervensi keperawatan yang sesuai (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dapat mencakup:
- Peningkatan sosialisasi
- Manajemen halusinasi
- Manajemen nutrisi
Adapun luaran yang diharapkan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dapat berupa:
- Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain
- Pasien dapat berpikir secara logis dan realistis
- Pasien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat
Dalam menangani kasus ini, pendekatan yang holistik dan multidisipliner sangat diperlukan, melibatkan kolaborasi antara dokter, perawat, dan tenaga kesehatan mental lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan efektif bagi pasien. -
Article No. 5077 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan mengurung diri selama 4 hari dikamar. Tidak mau makan dan minum. Sering marah-marah tanpa sebab. Sering melamun dan menyendiri. Sebutkan diagnosa ICD, SDKI, lengkapi dengan SIKI dan SLKI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi yang Anda jelaskan, saya sebagai perawat profesional menyampaikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SIKI, dan SLKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa ICD: F32.0 Episode Depresi Ringan
Diagnosa SDKI: Isolasi Sosial
Definisi: Perilaku individu yang ditandai dengan pengurangan atau ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sosial yang diinginkan.
Diagnosa SIKI: Manajemen Kesehatan Mental
Definisi: Tindakan perawat dalam membantu individu untuk mengelola kesehatan mentalnya, termasuk mengatasi masalah psikologis, emosional, dan perilaku.
Diagnosa SLKI: Peningkatan Fungsi Sosial
Definisi: Kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial sesuai dengan peran dan tahapan perkembangannya.
Penjelasan singkat:
Kondisi yang dialami perempuan tersebut mengarah pada diagnosis isolasi sosial berdasarkan SDKI. Hal ini ditandai dengan perilaku mengurung diri di kamar, tidak mau makan dan minum, sering marah-marah tanpa sebab, serta sering melamun dan menyendiri. Kondisi ini membutuhkan intervensi keperawatan yang terfokus pada manajemen kesehatan mental (SIKI) untuk membantu individu mengelola masalah psikologis, emosional, dan perilaku. Tujuan akhirnya adalah tercapainya peningkatan fungsi sosial (SLKI) sehingga individu dapat berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial sesuai peran dan tahapan perkembangannya. -
Article No. 5078 | 08 Nov 2024
Klinis : gangguan pertukaran gas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi gangguan pertukaran gas:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J98.4
- Deskripsi: Gangguan pertukaran gas
Gangguan pertukaran gas, atau dysfungsi respiratorik, adalah kondisi di mana terjadi gangguan dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi patologis, seperti penyakit paru-paru, gangguan pada membran alveolo-kapiler, atau ketidakseimbangan ventilasi-perfusi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan dan evaluasi fungsi respirasi, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Jika pasien dengan gangguan pertukaran gas memerlukan prosedur medis, kemungkinan tindakan yang dilakukan adalah pemantauan dan evaluasi fungsi respirasi, seperti pengukuran gas darah, oksimetri, dan spirometri. Tindakan ini akan membantu dokter dalam mendiagnosis, memantau, dan mengelola kondisi pasien secara tepat.
Kode ICD-9-CM 93.90 mencakup berbagai prosedur yang terkait dengan penilaian dan pengawasan fungsi pernapasan, namun tidak secara spesifik didefinisikan di tempat lain dalam klasifikasi ICD-9-CM. -
Article No. 5079 | 08 Nov 2024
Klinis : gangguan pertukaran gas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan pertukaran gas.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pertukaran Gas adalah ketidakmampuan tubuh untuk melakukan pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) yang optimal di alveoli dan cairan tubuh.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Ventilasi efektif
b. Oksigenasi adekuat
c. Toleransi aktivitas meningkat
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Pemantauan respirasi
b. Peningkatan ventilasi
c. Manajemen oksigen
d. Manajemen kelelahan
Dalam konteks kondisi gangguan pertukaran gas, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, seperti mengamati pola pernapasan, mengukur saturasi oksigen, dan memantau tanda-tanda vital. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemberian oksigen, latihan pernapasan, dan manajemen aktivitas untuk mencapai ventilasi dan oksigenasi yang optimal. Perawat juga perlu memantau respons pasien terhadap intervensi dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan tercapainya luaran yang diharapkan. -
Article No. 5080 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 57 tahun dirawat di RS Muhammad Husein dengan mengeluhkan nyeri pada paha kiri, pasien mengatakan nyeri akan bertambah saat malam hari, pasien merasakan sudah satu bulan ini ketika angkat beban terasa tidak kuat dan lemah, pasien juga merasakan nafsu makan menurun. Hasil dari pemeriksaan fisik oleh perawat didapatkan pasien tampak meringis dengan skala nyeri 7, TD: 130/90 mmHg, Frekuensi Nadi: 100 x/menit, Frekuensi Napas 24x/menit, dan Suhu: 38,5°C, BB: 65 kg, TB: 170 cm. Pertanyaan soal: Apakah keperawatan utama dalam kasus diatas? a. Gangguan mobilitas fisik b. Gangguan pola tidur c. Hipertermi d. Nyeri akut e. Defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan utama yang sesuai adalah:
d. Nyeri Akut
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan nyeri pada paha kiri, nyeri bertambah saat malam hari, serta tampak meringis dengan skala nyeri 7. Hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang dialami pasien.
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan seperti itu (International Association for the Study of Pain). Pasien juga mengalami gejala lain seperti penurunan nafsu makan dan kelemahan saat mengangkat beban, yang dapat terkait dengan nyeri akut yang dialaminya.
Diagnosis keperawatan lain yang mungkin muncul adalah Defisit Nutrisi, namun hal ini bisa menjadi masalah keperawatan sekunder yang terkait dengan Nyeri Akut yang dialami pasien. Kondisi lain seperti Gangguan Mobilitas Fisik, Gangguan Pola Tidur, dan Hipertermi tidak menjadi masalah utama berdasarkan data yang diberikan.
Jadi, diagnosis keperawatan utama pada kasus ini adalah Nyeri Akut.