Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3122 | 22 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing dan lemas sejak 2 hari yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Elektrolit
Definisi: Ketidakseimbangan antara konsentrasi elektrolit di dalam dan di luar sel.
Penjelasan singkat: Pasien mengeluhkan pusing dan lemas yang dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit, seperti dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit penting seperti natrium, kalium, atau klorida.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan Elektrolit Terpelihara
- Tanda-tanda Vital dalam Rentang Normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Cairan dan Elektrolit
- Terapi Cairan
- Edukasi Manajemen Cairan dan Elektrolit
Implementasi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Menilai tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, dan suhu tubuh
- Memantau asupan dan pengeluaran cairan
- Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait pentingnya menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Tujuan akhir dari intervensi ini adalah agar pasien dapat mempertahankan keseimbangan elektrolit dan tanda-tanda vital dalam rentang normal. -
Article No. 3123 | 22 Oct 2024
Klinis : pasien datang vertigo
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan vertigo, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko jatuh berhubungan dengan gangguan keseimbangan.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Risiko jatuh: Kerentanan untuk mengalami penurunan kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang diinginkan atau yang aman, yang dapat menyebabkan benturan dengan permukaan tempat berpijak, yang dapat mengakibatkan cedera yang tidak diinginkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan: Pasien tidak mengalami jatuh selama perawatan.
Kriteria hasil:
1. Pasien dapat mempertahankan keseimbangan tubuh.
2. Pasien dapat melakukan aktivitas secara aman.
3. Pasien tidak mengalami cedera akibat jatuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi:
1. Monitoring tanda-tanda vital dan status neurologis secara berkala.
2. Memastikan lingkungan bebas dari bahaya.
3. Memberikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari.
4. Mengajarkan teknik berjalan dan latihan keseimbangan.
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab vertigo.
Penjelasan singkat:
Pasien yang datang dengan keluhan vertigo memiliki risiko jatuh yang tinggi akibat gangguan keseimbangan. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko jatuh berhubungan dengan gangguan keseimbangan". Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau kondisi pasien, memastikan lingkungan aman, memberikan bantuan aktivitas, melatih keseimbangan, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menangani penyebab vertigo. Tujuannya adalah agar pasien tidak mengalami jatuh selama perawatan. -
Article No. 3124 | 22 Oct 2024
Klinis : diabetes mellitus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Diabetes Mellitus:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Penjelasan singkat: Pasien dengan diabetes mellitus mengalami gangguan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi yang dapat mengarah pada penurunan berat badan, kehilangan massa otot, dan penurunan energi.
2. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
- Penjelasan singkat: Pasien dengan diabetes mellitus memiliki risiko terjadinya fluktuasi kadar glukosa darah yang tidak terkendali, baik hiperglikemia maupun hipoglikemia, yang dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Risiko Kerusakan Integritas Kulit
- Penjelasan singkat: Pasien dengan diabetes mellitus memiliki risiko tinggi terjadinya kerusakan pada kulit, seperti luka, infeksi, dan gangren, terutama pada area ekstremitas bawah, akibat dari gangguan sirkulasi darah dan neuropati.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi, menyeleksi, dan memformulasikan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan praktik keperawatan di Indonesia.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- SLKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- SIKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan dan kondisi pasien.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi perawat yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan standar praktik keperawatan di Indonesia, termasuk SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 3125 | 22 Oct 2024
Klinis : hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Hipertensi Tidak Efektif
Penjelasan:
Manajemen Hipertensi Tidak Efektif adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan ketidakmampuan pasien dalam mengelola faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi hipertensi.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI adalah standar yang mengatur tentang diagnosa keperawatan. Dalam kasus hipertensi, SDKI mencakup definisi, batasan karakteristik, faktor yang berhubungan, serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI adalah standar yang mengatur tentang hasil yang ingin dicapai dari asuhan keperawatan. Dalam kasus hipertensi, SLKI mencakup indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan hipertensi, seperti tekanan darah yang terkontrol, gaya hidup yang sehat, serta pemahaman pasien tentang hipertensi.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI adalah standar yang mengatur tentang intervensi keperawatan yang dapat dilakukan. Dalam kasus hipertensi, SIKI mencakup berbagai intervensi seperti edukasi gaya hidup sehat, pemantauan tekanan darah, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengelolaan hipertensi secara komprehensif.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, terukur, dan sesuai dengan praktik keperawatan berbasis bukti. -
Article No. 3126 | 22 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan diare 8 kali dalam 1 hari, konsistensi cair, tidak ada darah, tidak ada lendir, pasien lemas, mual, muntah, nafsum makan berkurang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Cairan berhubungan dengan diare
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Defisit Cairan adalah keadaan di mana individu mengalami kehilangan cairan tubuh yang melebihi jumlah asupan, yang dapat mengakibatkan dehidrasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Status Hidrasi
2. Tanda-tanda vital
3. Toleransi Aktivitas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
2. Pemantauan Tanda Vital
3. Terapi Nutrisi
Penjelasan singkat:
Pasien dengan diare 8 kali dalam 1 hari, konsistensi cair, tanpa darah dan lendir, serta disertai gejala lemas, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan menunjukkan adanya defisit cairan atau dehidrasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Manajemen Cairan: Mengganti cairan yang hilang melalui diare, memantau keseimbangan cairan, dan mencegah komplikasi terkait defisit cairan.
2. Pemantauan Tanda Vital: Memantau tanda vital seperti tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu untuk mendeteksi tanda-tanda dehidrasi.
3. Terapi Nutrisi: Memberikan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit serta memulihkan status gizi. -
Article No. 3127 | 22 Oct 2024
Klinis : pasien datang batuk pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan batuk pilek, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, hambatan bersihan sekret, dan kelelahan otot pernapasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Kriteria hasil: Pasien dapat batuk efektif, mampu ekspektorasi, dan tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen jalan napas, manajemen batuk, terapi oksigen, dan edukasi kesehatan.
- Tujuan intervensi: Mempertahankan bersihan jalan napas dan memfasilitasi pertukaran gas yang adekuat.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan persona perawat, diharapkan penjelasan singkat di atas dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI terkait kondisi pasien dengan keluhan batuk pilek. -
Article No. 3128 | 22 Oct 2024
Klinis : pasien datang batuk ISPA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan batuk ISPA.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gejala utama: Suara napas tidak bersih, batuk tidak efektif, sputum berlebihan.
- Faktor risiko: Ketidakmampuan untuk batuk, sekresi berlebihan, obstruksi jalan napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Jalan napas paten, kemampuan batuk efektif, pengeluaran sekret adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Penghisapan lendir, terapi inhalasi, latihan batuk efektif, manajemen sekresi.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan batuk ISPA dapat mengalami Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Hal ini disebabkan oleh adanya sekret atau obstruksi di saluran napas yang mengganggu kemampuan pasien untuk membersihkan jalan napas secara efektif. Tujuan perawatan adalah untuk mempertahankan jalan napas yang paten, memfasilitasi pengeluaran sekret, dan meningkatkan kemampuan batuk yang efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi penghisapan lendir, terapi inhalasi, latihan batuk efektif, dan manajemen sekresi. -
Article No. 3129 | 22 Oct 2024
Klinis : pasien datang ISPA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang optimal.
- Penyebab: ISPA, produksi sekret yang berlebih, gangguan mekanisme batuk.
- Gejala: Kesulitan bernapas, suara napas tambahan (crackles, wheezing), sputum yang berlebihan.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- Definisi: Perubahan dalam frekuensi atau kedalaman pernapasan yang dapat mengganggu ventilasi.
- Penyebab: ISPA, peningkatan kerja napas, kelelahan otot pernapasan.
- Gejala: Pernapasan cepat, pernapasan dangkal, penggunaan otot bantu pernapasan.
3. Hipertermia
- Definisi: Suhu tubuh di atas normal yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas.
- Penyebab: ISPA, infeksi.
- Gejala: Suhu tubuh di atas 37,5°C, menggigil, kulit kemerahan.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar terminologi diagnosis keperawatan yang dikeluarkan oleh PPNI.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar terminologi luaran (outcome) keperawatan yang dikeluarkan oleh PPNI.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar terminologi intervensi keperawatan yang dikeluarkan oleh PPNI.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, komunikasi, dan evaluasi asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 3130 | 22 Oct 2024
Klinis : pasien usia 36 tahun datang dengan keluhan pusing berputar,mual dan gatal gatal diseluruh tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk Kondisi Pasien:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Mual
Definisi: Perasaan tidak nyaman dan keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
3. Pruritus (Gatal)
Definisi: Rasa gatal atau sensasi yang tidak nyaman di kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Faktor Penyebab: Cedera jaringan
- Karakteristik: Pusing berputar, Nyeri kepala
- Gejala Pendukung: Mual, Muntah, Perubahan tanda-tanda vital
2. Mual
- Faktor Penyebab: Kondisi medis (misalnya infeksi, alergi)
- Karakteristik: Perasaan ingin muntah
- Gejala Pendukung: Nyeri abdomen, Anoreksia, Rasa penuh di perut
3. Pruritus (Gatal)
- Faktor Penyebab: Alergi, Reaksi imun
- Karakteristik: Rasa gatal pada kulit
- Gejala Pendukung: Erythema, Ekskoriasi, Dermatitis
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Terkontrol
2. Tidak Mual
3. Kulit Integritas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
2. Manajemen Mual dan Muntah
3. Perawatan Kulit
Penjelasan Singkat:
Pasien usia 36 tahun datang dengan keluhan pusing berputar, mual, dan gatal-gatal di seluruh tubuh. Berdasarkan kondisi tersebut, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut, Mual, dan Pruritus (Gatal). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi Manajemen Nyeri, Manajemen Mual dan Muntah, serta Perawatan Kulit. Tujuan luaran yang diharapkan adalah Nyeri Terkontrol, Tidak Mual, dan Kulit Integritas. -
Article No. 3131 | 22 Oct 2024
Klinis : pasien usia 36 tahun datang dengan keluhan gatal gatal diseluruh tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gatal-gatal (Pruritus)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gatal-gatal (Pruritus) adalah rasa tidak nyaman pada kulit yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
- Karakteristik utama: Sensasi tidak nyaman pada kulit yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Nyaman: Bebas dari rasa tidak nyaman fisik atau psikologis.
- Integritas Kulit: Struktur dan fungsi kulit yang sehat.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Gatal-gatal:
- Identifikasi penyebab gatal-gatal.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengobatan.
- Ajarkan teknik meredakan gatal seperti kompres dingin, penggunaan pelembab kulit, dll.
- Monitoring efektivitas intervensi.
Dalam kasus ini, pasien usia 36 tahun datang dengan keluhan gatal-gatal di seluruh tubuh. Perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab gatal-gatal, seperti alergi, infeksi kulit, atau kondisi lainnya. Kemudian, perawat dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter) untuk penanganan yang tepat, seperti pemberian obat-obatan, terapi topikal, atau intervensi lainnya. Perawat juga dapat mengajarkan pasien teknik meredakan gatal, seperti kompres dingin dan penggunaan pelembab kulit, serta memantau efektivitas intervensi yang dilakukan.