Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4989 | 08 Nov 2024
Klinis : [D.0077] ]Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d adanya luka ulkus diabetik, sulit tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
[D.0077] Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
Faktor Berhubungan:
Agen pencedera fisik (luka ulkus diabetik)
Gejala dan Tanda Klinik:
- Laporan pasien tentang rasa sakit yang tidak menyenangkan
- Ekspresi wajah yang menunjukkan rasa sakit
- Perubahan tanda-tanda vital (mis. tekanan darah, nadi, pernapasan)
- Gangguan tidur
Tujuan Keperawatan:
Pasien dapat melaporkan nyeri berada pada tingkat yang dapat diterima dalam waktu yang ditentukan.
Intervensi Keperawatan:
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitasnya)
- Berikan analgesik yang sesuai
- Anjurkan teknik relaksasi (misalnya pernapasan dalam, visualisasi, distraksi)
- Pantau dan catat respon pasien terhadap intervensi
Evaluasi:
Pasien melaporkan nyeri pada tingkat yang dapat diterima.
Mohon maaf, saya tidak dapat mengubah nada bicara saya menjadi "akademis" atau "pakar". Namun, saya telah berusaha memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI untuk kondisi yang Anda berikan. -
Article No. 4990 | 08 Nov 2024
Klinis : pasien mengeluh mual, dan nyeri didada kiri dirasakan tiba-tiba saat melakukan aktivitas disawa, nyeri seperti di tekan, apeng nyeri menjalar ke lengan kiri terasa mar mar pasien mengatakan, pusing, mual², mengeluh sesak napas, badan terasa lemas, RDP PCI 2019 RPO terakhir kontrol Agustus karena merasa badan baik.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- SLKI: Tujuan utamanya adalah pasien dapat mengontrol nyeri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengkaji nyeri, memberikan analgesik, mengajarkan teknik manajemen nyeri, dan memantau respon pasien terhadap terapi nyeri.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular
- SDKI: Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular adalah penurunan sirkulasi darah dan oksigen ke jaringan jantung yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Tujuan utamanya adalah pasien menunjukkan perfusi jaringan jantung yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengkaji tanda-tanda vital, memantau EKG, memberikan oksigen, dan melakukan manajemen aktivitas.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas adalah keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan akibat perasaan tidak mampu, tidak aman, atau kelelahan.
- SLKI: Tujuan utamanya adalah pasien dapat melakukan aktivitas tanpa kelelahan berlebih.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengkaji tingkat aktivitas, memonitor tanda-tanda vital, memberikan intervensi yang meningkatkan energi, dan mengajarkan teknik bernapas.
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang muncul adalah Nyeri Akut, Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular, dan Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berfokus pada pengelolaan nyeri, peningkatan perfusi jantung, dan manajemen aktivitas pasien. -
Article No. 4991 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang wanita umur 30 tahun, sering marah-marah tanpa sebab, kalau sedang marah sulit untuk dikendalikan, pendapatnya merasa paling benar, dia sering marah-parah pada anak dan suaminya. Tentukan diagnosa ICD dan SDKI, sekaligus sebutkan SLKI dan SIKI
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F60.3
- Deskripsi: Gangguan Kepribadian Borderline
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada tindakan medis yang spesifik tercantum dalam kasus ini, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diidentifikasi.
Penjelasan:
Kode ICD-10 F60.3 yang merepresentasikan Gangguan Kepribadian Borderline sesuai dengan gejala yang diuraikan, yaitu sering marah-marah tanpa sebab, sulit dikendalikan saat marah, dan merasa paling benar. Ciri-ciri ini menunjukkan adanya pola perilaku emosional yang tidak stabil, impulsif, dan ketidakmampuan untuk mengendalikan diri yang merupakan karakteristik dari Gangguan Kepribadian Borderline.
Diagnosis Keperawatan (SDKI) yang dapat diterapkan adalah:
- Risiko Perilaku Kekerasan
- Ketidakstabilan Emosi
Sementara itu, Luaran Keperawatan (SLKI) yang dapat dipertimbangkan adalah:
- Kontrol Perilaku
- Regulasi Emosi
Selanjutnya, Intervensi Keperawatan (SIKI) yang dapat dilakukan adalah:
- Manajemen Perilaku
- Terapi Kognitif
- Terapi Psikoedukasi
Pendekatan komprehensif yang mencakup pengkajian, diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan diperlukan untuk menangani kondisi Gangguan Kepribadian Borderline pada pasien ini secara efektif. -
Article No. 4992 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang wanita umur 30 tahun, sering marah-marah tanpa sebab, kalau sedang marah sulit untuk dikendalikan, pendapatnya merasa paling benar, dia sering marah-parah pada anak dan suaminya. Tentukan diagnosa ICD dan SDKI, sekaligus sebutkan SLKI dan SIKI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu. Berdasarkan informasi yang Anda berikan, saya dapat menyimpulkan bahwa Anda mungkin mengalami kondisi yang disebut dengan Gangguan Kepribadian Borderline (Borderline Personality Disorder - BPD).
Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perilaku Kekerasan (00149)
- Definisi: Kepercayaan atau persepsi individu tentang kemampuannya untuk mengontrol atau mengendalikan perilaku agresif yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
- Karakteristik Definisi: Perilaku marah-marah, sulit dikendalikan, dan meledak-ledak.
Diagnosa ICD (Klasifikasi Statistik Internasional Mengenai Penyakit dan Masalah-Masalah Terkait Kesehatan):
F60.3 Gangguan Kepribadian Borderline
Rencana Asuhan Keperawatan:
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Perilaku (1405)
- Definisi: Kemampuan individu untuk mengontrol dan mengendalikan perilaku yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
- Kriteria Hasil: Perilaku marah-marah dapat dikendalikan, individu dapat mengungkapkan perasaan dengan cara yang tepat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perilaku (4320)
- Definisi: Intervensi untuk membantu individu dalam mengidentifikasi, memantau, dan mengontrol perilaku yang tidak sesuai.
- Aktivitas Keperawatan: Identifikasi penyebab dan pemicu perilaku marah-marah, ajarkan teknik manajemen emosi, latih individu untuk mengungkapkan perasaan dengan cara yang lebih konstruktif.
Ibu, saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi yang Anda alami dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola gejala-gejala yang Anda alami. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan dukungan dan penanganan yang sesuai. Semoga Ibu segera sembuh dan dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik. Terima kasih. -
Article No. 4993 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang wanita umur 30 tahun sering marah-marah sendiri, pendapatnya tidak mau dikalahkan atau merasa dirinya yang paling benar. Pasien sering marah-marah pada anak dan istrinya. Sebutkan diagnosa ICD, SDKI sekaligus SLKI dan SIKI
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kasus yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F63.0
- Deskripsi: Gangguan pengendalian dorongan, tidak terklasifikasi di tempat lain (Intermittent explosive disorder)
2. Kode SDKI:
- Kode: 00138
- Deskripsi: Perilaku marah
3. Kode SIKI:
- Kode: 00251
- Deskripsi: Pengendalian amarah
4. Kode SLKI:
- Kode: 00072
- Deskripsi: Manajemen Perilaku: Kendali Marah
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien mengalami gejala-gejala yang sesuai dengan diagnosis Gangguan pengendalian dorongan, tidak terklasifikasi di tempat lain (F63.0) pada klasifikasi ICD-10. Pasien sering marah-marah sendiri, tidak mau menerima pendapat orang lain, dan sering marah kepada keluarganya.
Diagnosis SDKI yang sesuai adalah Perilaku marah (00138), karena pasien menunjukkan perilaku marah yang berulang dan sulit dikendalikan. Diagnosis SIKI yang sesuai adalah Pengendalian amarah (00251), karena pasien membutuhkan intervensi keperawatan untuk membantu mengendalikan amarahnya. Diagnosis SLKI yang sesuai adalah Manajemen Perilaku: Kendali Marah (00072), karena pasien membutuhkan bantuan dalam mengelola perilaku marahnya.
Tidak terdapat kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang spesifik dalam kasus ini, karena penanganan yang dibutuhkan lebih berfokus pada intervensi psikologis dan manajemen perilaku. -
Article No. 4994 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang wanita umur 30 tahun sering marah-marah sendiri, pendapatnya tidak mau dikalahkan atau merasa dirinya yang paling benar. Pasien sering marah-marah pada anak dan istrinya. Sebutkan diagnosa ICD, SDKI sekaligus SLKI dan SIKI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnostik keperawatan dan penjelasan singkat tentang standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan ICD:
Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif (F60.5)
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Kemarahan Tidak Terkontrol
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengontrol atau mengelola emosi negatif berupa amarah yang dapat mengakibatkan perilaku agresif atau destruktif.
Diagnosa Keperawatan SLKI:
Manajemen Emosi
Definisi: Kemampuan untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan emosi diri sendiri secara tepat.
Diagnosa Keperawatan SIKI:
Pengaturan Emosi
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk membantu klien dalam mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan emosi, khususnya emosi negatif, sehingga dapat berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami gangguan kepribadian obsesif-kompulsif yang ditandai dengan kemarahan tidak terkontrol. Hal ini menyebabkan pasien sering marah-marah dan sulit menerima pandangan orang lain, bahkan terhadap anak dan istrinya. Intervensi keperawatan yang perlu dilakukan adalah membantu pasien dalam manajemen emosi, yaitu kemampuan mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan emosi diri sendiri secara tepat. Tujuannya adalah agar pasien dapat mengatur emosinya, khususnya emosi negatif seperti kemarahan, sehingga dapat berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku. -
Article No. 4996 | 08 Nov 2024
Klinis : pasien usia 34 tahun dengan keluhan mudahmarah, nudah sedih dan tiba-tiba sering mrnangis.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir: Mood Terganggu
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Proses Pikir: Mood Terganggu adalah keadaan di mana individu mengalami perubahan suasana hati yang tidak sesuai dengan situasi, ditandai dengan perasaan sedih, mudah marah, atau menangis tanpa alasan yang jelas.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan suasana hati yang stabil.
- Kriteria hasil: Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perubahan suasana hati, mengungkapkan perasaan dengan tepat, dan menunjukkan kontrol emosi yang memadai.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Identifikasi faktor-faktor penyebab perubahan suasana hati.
2. Kaji tanda dan gejala gangguan suasana hati.
3. Berikan dukungan emosional dan bina hubungan terapeutik.
4. Ajarkan teknik manajemen stres dan pengaturan emosi.
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengidentifikasi penyebab perubahan suasana hati, memberikan dukungan emosional, dan mengajarkan teknik-teknik untuk mengelola emosi dengan baik. Tujuannya adalah agar pasien dapat mencapai stabilitas suasana hati dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 4997 | 08 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Selamat siang, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Penyebab: Sekresi di saluran napas, infeksi paru
- Gejala: Batuk berdahak, sesak napas, suara napas bronkial
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Penyebab: Anoreksia, penurunan nafsu makan
- Gejala: Penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan
3. Hipertermia
- Penyebab: Infeksi paru, reaksi inflamasi
- Gejala: Demam
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar diagnosis yang ditetapkan oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Diagnosa keperawatan di atas mengacu pada SDKI dan mencakup masalah kesehatan pasien yang teridentifikasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menetapkan luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk mengatasi diagnosis keperawatan. Contohnya, untuk diagnosis Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, luaran yang diharapkan adalah Bersihan Jalan Napas Efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menetapkan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Contohnya, untuk diagnosis Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Jalan Napas.
Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI membantu memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk mengatasi kondisi pasien secara komprehensif.
Saya harap penjelasan ini membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar PPNI terkait kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 4998 | 08 Nov 2024
Klinis : pasien mengeluh mual, dan nyeri didada kiri dirasakan tiba-tiba saat melakukan aktivitas, nyeri seperti di tekan, dengan skala 6-7 apeg,nyeri menjalar ke lengan kiri terasa mar mar pasien mengatakan, pusing, mual², mengeluh sesak napas, badan terasa lemas, RDP PCI 2019 RPO terakhir kontrol Agustus karena merasa badan baik.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan penyakit jantung koroner (PJK)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang
2. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Pasien mampu beraktivitas tanpa nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
2. Berikan obat analgesik sesuai indikasi
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
4. Monitoring tanda-tanda vital secara berkala
Kondisi yang Anda deskripsikan, dengan keluhan mual, nyeri dada kiri tiba-tiba saat beraktivitas, nyeri menjalar ke lengan kiri, pusing, sesak napas, dan badan terasa lemas, mengarah pada diagnosis keperawatan Nyeri Akut yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner (PJK). Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian analgesik, dan teknik nonfarmakologi diperlukan untuk mengelola nyeri dan gejala-gejala lainnya. -
Article No. 4999 | 08 Nov 2024
Klinis : pasien mengatakan, pusing, mual², mengeluh sesak napas, badan terasa lemas, riwayat RDP PCI 2019 RPO terakhir kontrol Agustus karena merasa badan baik. Do: pasien terlihat lemas, terpasang oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menurut standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan
- Definisi (SDKI): Keadaan subjektif yang ditandai dengan tidak adanya energi dan kapasitas yang diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Faktor yang Berhubungan (SDKI): Aktivitas yang melebihi kapasitas, gangguan pola tidur, malnutrisi.
- Karakteristik Definisi (SDKI): Melaporkan kelelahan, aktivitas tidak sesuai rencana, gangguan pola tidur.
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular
- Definisi (SDKI): Ketidakadekuatan aliran darah dan oksigen ke jaringan yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor yang Berhubungan (SDKI): Penyakit kardiovaskular, hipotensi, penurunan curah jantung.
- Karakteristik Definisi (SDKI): Nyeri dada, dispnea, edema, gangguan fungsi organ.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Rasa Nyaman: Mual
- Definisi (SDKI): Pengalaman subyektif yang tidak menyenangkan yang berasal dari perut yang ingin muntah.
- Faktor yang Berhubungan (SDKI): Penyakit gastrointestinal, obat-obatan, stres.
- Karakteristik Definisi (SDKI): Merasa mual, adanya keinginan untuk muntah, tidak nyaman.
Penjelasan singkat:
Pasien menunjukkan tanda-tanda kelelahan, gangguan perfusi kardiovaskular, dan mual yang kemungkinan terkait dengan riwayat penyakit jantung koroner yang diderita sebelumnya. Perawatan yang diberikan harus berfokus pada pemulihan energi, peningkatan perfusi jaringan kardiovaskular, dan pengelolaan mual. Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya juga diperlukan untuk mengevaluasi dan menindaklanjuti kondisi pasien.