Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3094 | 22 Oct 2024
Klinis : Diagnosa Medis : Hiponatremi Klien mengeluh demam, mual, muntah, serta badan terasa lemas. Berat badan : 83 kg Tinggi Badan : 160 cm Balance cairan : 56,88 cc Pasien mengatakan kesulitan untuk tidur selama perawatan di rumah sakit Pasien mengatakan pasien merasa kurang nyaman terhadap kondisinya lemah. Tekanan darah: 139/73 2) HR: 68x/menit 3) RR: 20x/menit 4) S: 36,2˚C 5) SpO2: 94% Bentuk dada simetris kanan dan kiri , terdapat benjolan pada kanan dada pasien Suara napas ronkhi Ada nyeri tekan Leukosit 13,4 Mcv 81,9 Eosinofil 0,6 Gds 226 Creatinin 0,51 Natrium 128
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Cairan Elektrolit berhubungan dengan Hiponatremi ditandai dengan demam, mual, muntah, dan badan terasa lemas.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakseimbangan Cairan Elektrolit: Kondisi di mana terdapat perubahan komposisi cairan dan elektrolit tubuh yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan Cairan: Kemampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam batas normal.
- Keseimbangan Elektrolit: Kemampuan tubuh untuk mempertahankan komposisi elektrolit dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Cairan: Mengumpulkan dan menganalisis data mengenai status cairan tubuh.
- Terapi Cairan: Pemberian cairan untuk mempertahankan atau mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Manajemen Hiponatremia: Tindakan untuk mengatasi penurunan kadar natrium dalam darah.
Selain itu, berdasarkan data yang diberikan, pasien juga mengalami:
1. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan Lingkungan Rumah Sakit.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan.
Saya harap penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 3095 | 22 Oct 2024
Klinis : pasien wanita berusia 56 tahun mengeluh demam, mual, muntah serta badan terasa lemas, pasien memiliki riwayat pembengkakan jantung, hasil pemeriksaan menunjukan balance cairna 56,88 cc, diagnosa medis oleh dokter adalah hiponatremi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan hiponatremia
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit: Kondisi di mana ada perubahan dalam volume dan komposisi cairan dan elektrolit tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan: Kemampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang optimal.
2. Keseimbangan Elektrolit: Kemampuan tubuh untuk mempertahankan kadar elektrolit dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan: Intervensi untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh yang optimal.
2. Manajemen Elektrolit: Intervensi untuk mempertahankan kadar elektrolit dalam rentang normal.
Penjelasan Singkat:
Pasien wanita berusia 56 tahun dengan keluhan demam, mual, muntah, dan badan terasa lemas memiliki diagnosa medis hiponatremia. Hiponatremia adalah kondisi di mana kadar natrium dalam darah menjadi rendah, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Hal ini dapat berhubungan dengan riwayat pembengkakan jantung yang dimiliki pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen cairan dan elektrolit untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh pasien. -
Article No. 3096 | 22 Oct 2024
Klinis : - Pasien mengatakan BAB cair lebih dari 4 kali dalam sehari - Bising usus hiperaktif - Pasien tampak lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
Diare akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Diare akut didefinisikan sebagai perubahan frekuensi, konsistensi, dan volume feses yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari. Gejala klinis yang terkait dengan kondisi ini antara lain BAB cair lebih dari 4 kali dalam sehari, bising usus hiperaktif, dan pasien tampak lemas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan diare akut adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan status nutrisi, tidak terjadi komplikasi, serta meningkatnya pengetahuan dan kemampuan pasien dalam mengelola diare.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: memantau intake dan output cairan, memantau tanda-tanda dehidrasi, memberikan terapi rehidrasi oral atau parenteral jika diperlukan, mengatur makanan sesuai toleransi, memberikan antidiare jika indikasi, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen diare.
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandarisasi untuk mengatasi kondisi diare akut pada pasien. -
Article No. 3097 | 22 Oct 2024
Klinis : - Pasien mengatakan tidak mau minum - Mukosa bibir tampak kering - Akral kering - Mata tampak cekung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam konteks kasus pasien dengan keluhan tidak mau minum, mukosa bibir kering, akral kering, dan mata tampak cekung, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
Defisit volume cairan
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Defisit volume cairan adalah ketidakcukupan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa keperawatan defisit volume cairan adalah pasien dapat mempertahankan hidrasi yang adekuat yang ditandai dengan mukosa lembab, turgor kulit normal, output urin cukup, dan tanda-tanda vital dalam batas normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi defisit volume cairan antara lain:
a. Pemantauan cairan masuk dan keluar
b. Pemberian cairan intravena atau oral
c. Kolaborasi pemberian obat-obatan
d. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat
Dalam kasus ini, pasien mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, akral kering, dan mata tampak cekung, sehingga diagnosa keperawatan yang sesuai adalah defisit volume cairan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau asupan dan output cairan pasien, memberikan cairan melalui oral atau intravena, berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam pemberian obat-obatan, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang cukup. -
Article No. 3099 | 22 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan khawatir terhadap kondisi kesehatan, pasien mengeluh sulit tidur dan tekanan darah meningkat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: R45.0
- Deskripsi: Nervousness
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.7
- Deskripsi: Pengukuran tekanan darah
Penjelasan detail:
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, pasien menunjukkan gejala-gejala kecemasan (nervousness) dan peningkatan tekanan darah. Kode ICD-10 R45.0 (Nervousness) sesuai untuk menggambarkan kondisi kecemasan pasien. Selanjutnya, pengukuran tekanan darah (kode ICD-9-CM 89.7) merupakan tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi peningkatan tekanan darah yang dilaporkan oleh pasien. -
Article No. 3100 | 22 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan khawatir terhadap kondisi kesehatan, pasien mengeluh sulit tidur dan tekanan darah meningkat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap ancaman yang tidak jelas dan bersifat subjektif, yang ditandai dengan ketegangan, kekhawatiran, dan gejala fisik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat kecemasan menurun
2. Koping efektif
3. Istirahat dan tidur terpenuhi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan
2. Terapi Relaksasi
3. Peningkatan Manajemen Stres
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya menyarankan untuk melakukan pendekatan holistik dalam menangani kondisi pasien ini. Selain mengidentifikasi dan mengatasi faktor penyebab kecemasan, seperti kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan dan masalah tidur, perlu juga dilakukan intervensi untuk membantu pasien mengembangkan strategi koping yang efektif. Hal ini dapat mencakup teknik relaksasi, manajemen stres, dan dukungan psikologis. Dengan kolaborasi yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan, diharapkan dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu penurunan tingkat kecemasan, peningkatan kemampuan koping, serta pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur. -
Article No. 3101 | 22 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan khawatir terhadap kondisi kesehatan, pasien mengeluh sulit tidur dan tekanan darah meningkat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui. Kecemasan yang dialami pasien ini ditandai dengan keluhan sulit tidur dan tekanan darah meningkat, serta adanya rasa khawatir terhadap kondisi kesehatan.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan kecemasan ini adalah pasien dapat menunjukkan penurunan tingkat kecemasan, seperti tidur yang lebih baik, tekanan darah yang terkendali, serta kemampuan pasien dalam mengatasi rasa khawatir terhadap kondisi kesehatannya.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan pada pasien ini antara lain:
1. Manajemen kecemasan: Membantu pasien untuk mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor penyebab kecemasan.
2. Terapi relaksasi: Mengajarkan dan memfasilitasi teknik-teknik relaksasi, seperti teknik pernapasan dalam, visualisasi, atau terapi musik, untuk membantu pasien menurunkan tingkat kecemasan.
3. Edukasi kesehatan: Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai penyebab, tanda-tanda, dan strategi penanganan kecemasan.
4. Konseling: Memberikan dukungan emosional dan bimbingan kepada pasien dalam menghadapi dan mengatasi kecemasan yang dialaminya.
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dapat mengelola kecemasan yang dialami, meningkatkan kualitas tidur, serta mencapai stabilitas tekanan darah, sehingga kondisi kesehatan secara keseluruhan dapat terkendali. -
Article No. 3102 | 22 Oct 2024
Klinis : Trombositopeni Demam naik turun Mual Nyeri perut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Berhubungan dengan Penurunan Jumlah Trombosit pada Kasus Trombositopenia.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan jumlah trombosit yang dapat menyebabkan risiko terjadinya perdarahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien menunjukkan tidak ada tanda-tanda perdarahan, mempertahankan status hemodinamik yang stabil, dan tidak terjadi komplikasi perdarahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan jumlah trombosit, manajemen aktivitas, manajemen nutrisi, dan terapi farmakologis untuk meningkatkan jumlah trombosit.
2. Hipertermia Berhubungan dengan Proses Infeksi pada Kasus Demam Naik Turun.
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Peningkatan suhu tubuh di atas normal yang dapat disebabkan oleh proses infeksi.
SLKI:
- Pasien mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal, tidak terjadi komplikasi akibat hipertermia, dan gejala infeksi berkurang.
SIKI:
- Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan dan elektrolit, manajemen lingkungan, dan terapi farmakologis untuk mengatasi hipertermia.
3. Mual Berhubungan dengan Proses Penyakit pada Kasus Mual.
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Perasaan tidak nyaman yang muncul akibat adanya rangsangan pada pusat muntah di otak.
SLKI:
- Pasien mampu mempertahankan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat, tidak terjadi dehidrasi, dan gejala mual berkurang.
SIKI:
- Manajemen nutrisi, manajemen obat anti-mual, dan teknik relaksasi untuk mengatasi mual.
4. Nyeri Akut Berhubungan dengan Proses Penyakit pada Kasus Nyeri Perut.
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan atau potensi kerusakan jaringan di area perut.
SLKI:
- Pasien mampu mengontrol nyeri, menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, dan tidak terjadi komplikasi akibat nyeri.
SIKI:
- Pengkajian nyeri, manajemen nyeri farmakologis dan non-farmakologis, serta edukasi manajemen nyeri.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat dan merencanakan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 3103 | 22 Oct 2024
Klinis : Pasien mengeluh demam sejak 2 hari yang lalu disertai batuk pilek, nyeri telan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses patologis penyakit akut.
Penjelasan:
- SDKI: Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- SLKI: Tujuan dari penanganan hipertermia adalah untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen demam, manajemen cairan, dan pemantauan tanda-tanda vital.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan produksi sekret yang berlebihan.
Penjelasan:
- SDKI: Bersihan jalan napas tidak efektif adalah ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau benda asing dari saluran napas.
- SLKI: Tujuan dari penanganan bersihan jalan napas tidak efektif adalah untuk mempertahankan jalan napas yang bebas dari sekret atau benda asing.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen batuk, dan pengisapan lendir.
3. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit.
Penjelasan:
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- SLKI: Tujuan dari penanganan nyeri akut adalah untuk mempertahankan kontrol nyeri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, pemberian analgesik, dan terapi komplementer.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 3104 | 22 Oct 2024
Klinis : Benjolan di punggung sejak 6 bulan, nyeri jika telentang Rencana pembedahan besok
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan pembengkakan/benjolan di punggung
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu adanya benjolan di punggung sejak 6 bulan dan nyeri saat telentang, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut (NANDA-I, 2018).
Dalam standar diagnosa keperawatan Indonesia (SDKI), Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Terkait rencana pembedahan besok, hal ini dapat menjadi penyebab atau pemicu dari nyeri akut yang Anda alami. Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terkait lokasi, karakteristik, durasi, dan faktor-faktor yang memengaruhi nyeri tersebut.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menyebutkan bahwa luaran yang diharapkan dari Nyeri Akut adalah Nyeri Terkontrol, dengan kriteria hasil seperti skala nyeri menurun, pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, dan pasien dapat melakukan manajemen nyeri secara mandiri.
Selanjutnya, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan intervensi-intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen nyeri, pemberian analgesik, terapi dingin/panas, dan edukasi terkait nyeri serta manajemen nyeri.
Saya harap penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran awal tentang kondisi Anda dan rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan.