Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3222 | 23 Oct 2024
Klinis : Panas, menggigil, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Panas, menggigil, muntah:
1. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
2. Rencana Keperawatan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Tujuan: Pasien menunjukkan penurunan suhu tubuh ke dalam batas normal.
b. Kriteria Hasil:
- Pasien menunjukkan suhu tubuh dalam batas normal.
- Pasien tidak menggigil.
- Pasien tidak muntah.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Identifikasi penyebab hipertermia (misalnya infeksi, dehidrasi, obat-obatan, dll).
b. Lakukan pemantauan suhu tubuh secara berkala.
c. Berikan cairan intravena untuk mengganti kehilangan cairan.
d. Berikan antipiretik sesuai indikasi.
e. Lakukan tindakan penurunan panas (misalnya kompres hangat, kipas angin, dll).
f. Edukasikan pasien dan keluarga tentang manajemen hipertermia.
Penjelasan singkat:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas batas normal. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, atau efek samping obat-obatan. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh, mengendalikan gejala, dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan dan obat-obatan, serta tindakan penurunan panas merupakan intervensi utama. Edukasi pasien dan keluarga juga penting untuk memastikan pemahaman dan perawatan yang tepat. -
Article No. 3223 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan pruritus (gatal-gatal)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi Aktivitas: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- Pruritus: Sensasi tidak nyaman pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Toleransi Aktivitas: Kemampuan individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Manajemen Pruritus: Kemampuan individu dalam mengendalikan rasa gatal pada kulit.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Aktivitas: Tindakan perawat dalam membantu pasien untuk mempertahankan atau meningkatkan toleransi aktivitas.
- Manajemen Pruritus: Tindakan perawat dalam membantu pasien untuk mengendalikan rasa gatal pada kulit.
Dalam kasus ini, pasien datang dengan keluhan gatal-gatal (pruritus), yang dapat menyebabkan intoleransi aktivitas. Perawat perlu melakukan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen aktivitas dan manajemen pruritus untuk membantu pasien mencapai toleransi aktivitas yang optimal dan mengendalikan rasa gatal pada kulitnya. -
Article No. 3224 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal pada kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kerusakan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Kerusakan Integritas Kulit adalah kondisi di mana individu rentan mengalami kerusakan pada lapisan kulit, mukosa, atau jaringan lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien akan menunjukkan integritas kulit yang utuh, bebas dari luka atau kerusakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Gatal
2. Perawatan Kulit
3. Edukasi Perawatan Kulit
4. Manajemen Stres
Penjelasan:
Pasien dengan keluhan gatal-gatal pada kulit memiliki risiko mengalami kerusakan integritas kulit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengelola gatal, melakukan perawatan kulit yang tepat, memberikan edukasi kepada pasien tentang cara merawat kulit, dan membantu pasien dalam mengelola stres yang dapat memperburuk kondisi kulit. -
Article No. 3225 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan jerawat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan jerawat, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Integritas Kulit. Jerawat merupakan salah satu bentuk gangguan pada integritas kulit, di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi kulit, serta adanya ketidakmampuan kulit untuk melakukan proteksi secara optimal.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
Menurut SDKI, Gangguan Integritas Kulit didefinisikan sebagai "Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit". Karakteristik utama dari diagnosa ini adalah adanya perubahan pada warna, tekstur, integritas, dan fungsi kulit.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Tujuan atau luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Integritas Kulit adalah Integritas Kulit Membaik, yang ditandai dengan kriteria hasil seperti tidak ada lesi kulit, tidak ada perubahan warna kulit, tidak ada perubahan tekstur kulit, dan fungsi kulit dalam batas normal.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Integritas Kulit antara lain Manajemen Kulit, Perawatan Luka, Terapi Topikal, serta Edukasi Kesehatan Kulit. Intervensi-intervensi tersebut ditujukan untuk memperbaiki integritas kulit, mengatasi perubahan struktur dan fungsi kulit, serta mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 3226 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang ingin melakukan kontrol ulang post op
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang untuk kontrol ulang post-op.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi
Definisi: Keadaan rentan terhadap invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor Risiko: Prosedur pembedahan, mobilisasi terbatas, dan kondisi lingkungan yang tidak higienis.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Faktor Terkait: Penurunan fungsi tubuh akibat pembedahan.
3. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Faktor Terkait: Prosedur pembedahan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar ini memuat definisi, karakteristik, faktor risiko, dan faktor terkait dari masing-masing diagnosa keperawatan. Ini digunakan sebagai acuan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini mencakup hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan, seperti penurunan risiko infeksi, peningkatan toleransi aktivitas, dan penurunan nyeri. Ini digunakan untuk menetapkan tujuan asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien, seperti perawatan luka, pengaturan aktivitas, dan manajemen nyeri. Ini digunakan sebagai panduan dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Sebagai seorang perawat, saya akan menggunakan standar-standar ini sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien post-op yang datang untuk kontrol ulang. -
Article No. 3227 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keadaan pusing tiba-tiba, sakit ulu hati, mual pasien dalam keadaan apatis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Penurunan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan di lingkungan tempat tinggal.
- SLKI: Peningkatan toleransi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Manajemen Aktivitas, Perencanaan Pemulihan, Identifikasi Sumber Daya.
2. Mual
- SDKI: Perasaan tidak nyaman di area epigastrium yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
- SLKI: Pengurangan frekuensi dan intensitas mual.
- SIKI: Manajemen Mual, Terapi Relaksasi, Manajemen Nutrisi.
3. Perubahan Persepsi Sensori: Pusing
- SDKI: Persepsi distorsi atau gangguan fungsi sensori yang dialami individu.
- SLKI: Kemampuan individu untuk mempersepsikan stimuli sensorik dengan benar.
- SIKI: Manajemen Nyeri, Manajemen Nutrisi, Pemantauan Tanda-Tanda Vital.
4. Risiko Perubahan Proses Pikir
- SDKI: Kondisi predisposisi yang dapat menyebabkan gangguan proses pikir.
- SLKI: Kemampuan individu untuk mempertahankan proses pikir yang sehat.
- SIKI: Identifikasi Faktor Risiko, Manajemen Lingkungan, Terapi Aktivitas.
Penjelasan Singkat:
Pasien datang dengan keluhan pusing tiba-tiba, sakit ulu hati, dan mual. Kondisi ini dapat menimbulkan intoleransi aktivitas, mual, perubahan persepsi sensori (pusing), dan risiko perubahan proses pikir (apatis). Perawat perlu melakukan manajemen aktivitas, manajemen mual, manajemen nutrisi, pemantauan tanda-tanda vital, dan identifikasi serta manajemen faktor risiko untuk mengatasi kondisi pasien. -
Article No. 3228 | 23 Oct 2024
Klinis : tidak ada keluhan namun punya maag
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan:
Pasien dengan kondisi maag tanpa adanya keluhan lain dapat menimbulkan risiko ketidakseimbangan nutrisi. Maag dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat makan, sehingga asupan makanan menjadi kurang. Selain itu, kondisi maag juga dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi di saluran pencernaan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Nutrisi: intake makanan dan cairan
- Perilaku makan
- Berat badan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Status Gizi
- Keseimbangan Cairan
- Toleransi Aktivitas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nutrisi
- Terapi Gizi
- Monitoring Asupan Nutrisi
Persona: Sebagai seorang pakar keperawatan, saya dapat menyarankan pemantauan asupan makanan dan cairan pasien, serta intervensi keperawatan yang sesuai untuk memastikan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi. Evaluasi status gizi dan keseimbangan cairan juga penting untuk memastikan kondisi pasien stabil. -
Article No. 3229 | 23 Oct 2024
Klinis : makan sembarangan walau punya maag
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Asupan Berlebih yang berhubungan dengan Manajemen Diet yang tidak Efektif, ditandai dengan makan sembarangan meskipun memiliki kondisi maag.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi: Asupan Berlebih adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi, ditandai dengan konsumsi makanan melebihi kebutuhan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Keseimbangan Nutrisi: Asupan Adekuat, di mana pasien dapat menunjukkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup Manajemen Diet, Edukasi Gizi, serta Pemantauan Nutrisi. Tujuannya adalah membantu pasien mencapai asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kondisi kesehatannya, terutama terkait masalah maag.
Sebagai seorang perawat berpengalaman, saya menyarankan agar pasien melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana diet yang tepat. Selain itu, pasien juga perlu diberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga pola makan yang sehat, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat maag. Dengan manajemen yang tepat, diharapkan pasien dapat memperoleh asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhannya. -
Article No. 3230 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata merah sebelah kiri sejak 1 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan Integritas Kulit Selaput Mukosa berhubungan dengan infeksi
Penjelasan singkat :
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kerusakan Integritas Kulit Selaput Mukosa adalah kerusakan atau gangguan pada kulit dan membrane mukosa.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan integritas kulit dan membrane mukosa
2. Tidak terjadi komplikasi infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
2. Perawatan Mata
3. Perawatan Luka
4. Edukasi Kesehatan
Kondisi pasien dengan keluhan mata merah sebelah kiri sejak 1 hari dapat didiagnosis dengan Kerusakan Integritas Kulit Selaput Mukosa berhubungan dengan infeksi. Hal ini karena adanya perubahan pada selaput mukosa mata yang menyebabkan kemerahan dan menunjukkan adanya infeksi pada area tersebut. -
Article No. 3231 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien penurunan kesadaran, nadi teraba lemah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Kesadaran
Penjelasan:
- Penurunan Kesadaran adalah kondisi individu yang ditandai dengan berkurangnya respons terhadap lingkungan dan kemampuan untuk mempertahankan aktivitas.
- Penurunan Kesadaran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera otak, gangguan metabolik, atau intoksikasi.
- Tanda dan gejala yang mungkin muncul pada pasien dengan penurunan kesadaran mencakup kesulitan dalam mempertahankan status mental, respons yang terganggu terhadap stimulus, dan ketidakmampuan untuk mempertahankan aktivitas.
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif
Penjelasan:
- Perfusi Jaringan Tidak Efektif adalah kondisi dimana individu mengalami gangguan pada sirkulasi ke satu atau lebih organ tubuh.
- Tanda dan gejala yang mungkin muncul pada pasien dengan perfusi jaringan tidak efektif, seperti nadi yang lemah, tekanan darah rendah, dan perubahan warna kulit.
- Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan curah jantung, hipoperfusi, atau gangguan pada sistem kardiovaskular.
Intervensi Keperawatan:
Berdasarkan SIKI, beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi tersebut antara lain:
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Sirkulasi
- Manajemen Cairan
- Pemberian Obat-Obatan
- Perawatan Neurologi
Keluaran Keperawatan:
Berdasarkan SLKI, beberapa luaran keperawatan yang diharapkan, antara lain:
- Stabilitas Tanda-Tanda Vital
- Perfusi Jaringan yang Adekuat
- Perbaikan Tingkat Kesadaran
- Tidak Ada Komplikasi
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya.