Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3212 | 23 Oct 2024
Klinis : Batuk berdahak, dan terdapat wheezing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan gejala yang Anda paparkan, yaitu batuk berdahak dan terdapat wheezing, maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang terbuka.
- Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya akumulasi sekret yang berlebihan, peningkatan produksi sekret, atau adanya obstruksi jalan napas.
- Gejala yang muncul pada pasien seperti batuk produktif dan wheezing, menunjukkan adanya ketidakefektifan bersihan jalan napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas
2. Pertukaran Gas
3. Status Pernapasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Pernapasan
3. Manajemen Oksigenasi
Peran perawat dalam mengatasi kondisi ini adalah melakukan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti memonitor status pernapasan, memberikan terapi pernapasan, mengajarkan teknik batuk efektif, dan mempertahankan bersihan jalan napas agar dapat memaksimalkan pertukaran gas dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 3213 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing, demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pusing dan demam.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal, biasanya disebabkan oleh proses infeksi atau inflamasi.
- Penyebab: Infeksi, dehidrasi, efek obat-obatan, gangguan sistem termoregulasi.
- Tanda dan Gejala: Peningkatan suhu tubuh, kulit hangat, wajah kemerahan, sakit kepala, letih.
2. Nyeri Kepala
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di daerah kepala.
- Penyebab: Infeksi, peningkatan tekanan intrakranial, stres, dehidrasi.
- Tanda dan Gejala: Sakit kepala, rasa berat di kepala, pusing, mual, fotofobia.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Dalam kasus ini, SDKI akan membantu perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan yang tepat, seperti Hipertermia dan Nyeri Kepala.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus ini, SLKI akan membantu perawat dalam menetapkan luaran yang diharapkan, seperti penurunan suhu tubuh, pengurangan rasa sakit kepala, dan peningkatan kenyamanan pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang harus dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Dalam kasus ini, SIKI akan membantu perawat dalam memilih intervensi yang tepat, seperti pemberian obat penurun demam, terapi kompres hangat-dingin, manajemen nyeri, dan edukasi tentang penyebab dan penanganan pusing dan demam.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan standar PPNI akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan berpusat pada pasien untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 3214 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menurut standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
Pusing (Vertigo)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Sensasi berputar atau bergoyang yang disebabkan oleh gangguan system vestibular, neurologis, muskuloskeletal, atau sistem kardiovaskular.
- Karakteristik Definisi: Meliputi gangguan keseimbangan, rasa tidak nyaman pada kepala, sensasi berputar, mual, dan muntah.
- Faktor yang Berhubungan: Dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi, trauma, gangguan otologis, neurologis, kardiovaskular, atau muskuloskeletal.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan yang Diharapkan:
a. Pasien dapat mengenali penyebab pusing.
b. Pasien dapat mengelola faktor penyebab pusing.
c. Pasien dapat mempertahankan keseimbangan.
d. Pasien dapat beraktivitas tanpa mengalami pusing.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Asesmen komprehensif: Mengevaluasi riwayat penyakit, pola tidur, tekanan darah, dan gejala yang menyertai.
b. Manajemen gejala: Memberikan informasi tentang penyebab pusing, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberikan obat-obatan yang dapat mengurangi gejala.
c. Peningkatan keseimbangan: Mengajarkan latihan keseimbangan, memfasilitasi ambulasi, dan menyediakan alat bantu jika diperlukan.
d. Edukasi dan konseling: Memberikan informasi tentang penyebab, pencegahan, dan pengelolaan pusing.
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dapat mengatasi masalah pusing yang dialami dan mencapai hasil keperawatan yang optimal. -
Article No. 3215 | 23 Oct 2024
Klinis : Seorang remaja umur 20 th, mengeluh pandangan mendadak kabur seperti melihat bayangan hitam sejak tadi pagi. Pasien riwayat menggunakan kaca mata minus tinggi (high myopia), riwayat trauma disangkal, riw alergi (-),
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: H53.13
- Deskripsi: Scotoma (buta lapang), termasuk skotoma sentral, sirkum-skotoma, dan scotoma parasentral
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan pandangan mendadak kabur seperti melihat bayangan hitam sejak tadi pagi, yang merupakan gejala dari scotoma. Scotoma adalah lapang pandang yang terlihat gelap atau hilang secara lokal. Dalam kasus ini, pasien kemungkinan mengalami scotoma sentral atau parasentral, yang sesuai dengan kode ICD-10 H53.13.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode prosedur spesifik yang tercantum, karena belum dijelaskan adanya tindakan atau prosedur medis yang dilakukan pada pasien.
Dalam kasus ini, pasien dengan riwayat myopia tinggi (high myopia) mengalami gangguan penglihatan berupa scotoma. Evaluasi lebih lanjut oleh dokter spesialis mata perlu dilakukan untuk menentukan penyebab dan tatalaksana yang tepat. -
Article No. 3216 | 23 Oct 2024
Klinis : Seorang remaja umur 20 th, mengeluh pandangan mendadak kabur seperti melihat bayangan hitam sejak tadi pagi. Pasien riwayat menggunakan kaca mata minus tinggi (high myopia), riwayat trauma disangkal, riw alergi (-),
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Kondisi Refraktif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Kondisi Refraktif adalah gangguan fungsi penglihatan yang disebabkan oleh kelainan pada struktur anatomis mata yang menyebabkan penurunan ketajaman visual.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Peningkatan Ketajaman Penglihatan
2. Penurunan Gejala Gangguan Penglihatan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Gangguan Penglihatan
2. Terapi Penglihatan
3. Edukasi Kesehatan Penglihatan
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan pandangan mendadak kabur seperti melihat bayangan hitam sejak pagi ini, memiliki riwayat penggunaan kaca mata minus yang tinggi (high myopia). Kondisi ini dapat mengarah pada gangguan penglihatan berhubungan dengan kondisi refraktif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen gangguan penglihatan, terapi penglihatan, dan edukasi kesehatan penglihatan. Tujuan intervensi adalah untuk meningkatkan ketajaman penglihatan dan mengurangi gejala gangguan penglihatan yang dialami pasien. -
Article No. 3217 | 23 Oct 2024
Klinis : Seorang remaja umur 20 th, mengeluh pandangan mendadak kabur seperti melihat bayangan hitam sejak tadi pagi. Pasien riwayat menggunakan kaca mata minus tinggi (high myopia), riwayat trauma disangkal, riw alergi (-),
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, dan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Penglihatan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan dimana individu berisiko mengalami penurunan kemampuan visual yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Faktor Risiko: Riwayat penyakit mata (miopia tinggi), trauma, alergi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Individu dapat mempertahankan fungsi penglihatan yang optimal.
- Indikator: Tidak ada keluhan penurunan penglihatan, tidak ada kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari terkait penglihatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Pemantauan fungsi penglihatan, edukasi tentang perawatan mata, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misal: oftalmolog) untuk pemeriksaan dan pengobatan.
Standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
- Perawat harus melakukan pengkajian komprehensif, identifikasi faktor risiko, dan perencanaan intervensi yang tepat untuk mengatasi risiko gangguan penglihatan pada pasien.
- Perawat harus berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti oftalmolog, untuk memastikan pasien mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai.
- Perawat harus memberikan edukasi dan konseling kepada pasien dan keluarga terkait perawatan mata dan upaya pencegahan komplikasi.
Persona: Pakar/Ahli
Tone: Akademis -
Article No. 3218 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat dari standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien dengan diare.
Diagnosa Keperawatan:
Diare (DDNR)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diare (DDNR) adalah perubahan konsistensi dan frekuensi buang air besar yang tidak normal, berupa tinja yang lebih cair atau lembek dari biasanya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan cairan dan elektrolit terpelihara
2. Tidak terjadi komplikasi
3. Tidak terjadi dehidrasi
4. Tidak terjadi gangguan nutrisi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda vital
2. Pemantauan intake dan output cairan
3. Pemberian terapi cairan dan elektrolit
4. Edukasi tentang penyebab, pencegahan, dan penatalaksanaan diare
5. Pemberian obat-obatan sesuai indikasi
Secara singkat, diagnosa keperawatan diare (DDNR) menggambarkan kondisi pasien yang mengalami perubahan konsistensi dan frekuensi buang air besar yang tidak normal. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mencegah terjadinya komplikasi, dehidrasi, dan gangguan nutrisi. Edukasi kepada pasien juga merupakan hal penting dalam penatalaksanaan diare. -
Article No. 3219 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan keluhan pasien yang datang dengan demam, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C yang disebabkan oleh peningkatan produksi atau penurunan dissipasi panas.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
4. Tidak ada tanda-tanda komplikasi
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Monitoring suhu tubuh
2. Manajemen demam
3. Manajemen hipertermia
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang pengelolaan hipertermia
Sebagai perawat, penting untuk melakukan pengkajian yang komprehensif, menerapkan diagnosa keperawatan yang tepat, dan merancang intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk memastikan perawatan yang optimal bagi pasien dengan keluhan demam. -
Article No. 3220 | 23 Oct 2024
Klinis : SLE
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi Lupus Eritematosus Sistemik (SLE):
1. Kode ICD-10:
- Kode: M32.9
- Deskripsi: Lupus eritematosus sistemik, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.28
- Deskripsi: Terapi imunomodulasi, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 M32.9 digunakan untuk mengidentifikasi kasus Lupus Eritematosus Sistemik (SLE) yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. SLE adalah penyakit autoimun kronis yang dapat mempengaruhi berbagai organ dan sistem tubuh.
2. Kode ICD-9-CM 99.28 dapat digunakan untuk prosedur atau tindakan medis yang berkaitan dengan terapi imunomodulasi, yaitu pengobatan yang bertujuan untuk memodulasi atau menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh pada pasien dengan SLE. Terapi imunomodulasi dapat mencakup penggunaan obat-obatan imunosupresan, terapi biologik, atau prosedur lain yang ditujukan untuk mengatur respon sistem kekebalan.
Catatan: Pengkodean yang tepat bergantung pada dokumentasi lengkap dari riwayat medis, hasil pemeriksaan, dan tindakan medis yang dilakukan pada pasien. Kode yang diberikan di atas adalah contoh umum, tetapi dapat berbeda sesuai dengan kondisi spesifik pasien dan konteks perawatan medis. -
Article No. 3221 | 23 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Pola napas yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- SLKI: Peningkatan frekuensi, perubahan kedalaman, dan/atau perubahan irama napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah memantau pola napas, mengatur posisi, pemberian oksigen, dan kolaborasi dengan tenaga medis.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan akibat keterbatasan fisik.
- SLKI: Penurunan kemampuan fisik untuk bertahan dalam melakukan aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah membantu aktivitas sehari-hari, latihan aktivitas progresif, dan edukasi manajemen energi.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Berat badan di bawah rentang normal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah pemantauan asupan nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi, dan edukasi tentang nutrisi yang adekuat.
Secara umum, diagnosa keperawatan di atas merupakan respons pasien terhadap kondisi tuberkulosis paru yang dialaminya. Intervensi keperawatan yang diberikan berfokus pada mempertahankan fungsi pernapasan, memfasilitasi pemulihan aktivitas, dan menjaga keseimbangan nutrisi. Diharapkan dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, pasien dapat mengalami perbaikan kondisi dan mencapai hasil yang optimal.