Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3382 | 24 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan Ny. A berusia 35 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan muncul bercak merah pada kulit tangan, semakin lama semakin membesar dan meluas dengan menyebar ke kaki dan punggung. Pasien mengeluh mati rasa atau terasa baal pada kaki dan tangannya. Hasil pemeriksaan didapatkan : kesadaran kompos mentis, TD : 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, dan suhu 36°C. Terdapat kelainan pada kulit region antebrachii sinistra et dextra dan region pedis sinistra et dextra terdapat makula hipopigmentasi, berukuran numular sampai plakat, lesi multiple dan irregular; pada regio dorsum pedis lateral dextra terdapat ulkus berbentuk bulat tidak beraturan, tepi meninggi hiperpigmentasi, ukuran 2 x 2,5 x 0,3 cm teraba hangat, nyeri tekan (+), dan dasar eritematosus. Pasien mendapatkan terapi rifampisin 600 mg setiap bulan, diamino diphenyl suffone (DDS) 100 mg setiap hari, lamprene 300 mg setiap bulan diteruskan 50 mg sehari, asam mefenamat 500 mg jika perlu. Pasien pernah memiliki riwayat kontak dengan penderita kusta yang merupakan teman beraktivitas sejak kecil. Pasien didiagnosa morbus Hansen dengan ulkus pada regio dorsum pedis lateral dekstra, karena pada pasien bercak atau lesi kusta yang mati rasa berjumlah lebih dari lima. Semenjak muncul gejala, klien cenderung menutup diri dan enggan bertemu dengan orang lain karena malu dengan kondisi kulitnya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien Ny. A didiagnosis dengan Morbus Hansen (Kusta) dengan ulkus pada regio dorsum pedis lateral dekstra. Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit kusta (Morbus Hansen)
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana terjadi kerusakan pada epidermis, dermis, atau jaringan di bawahnya.
- Faktor Berhubungan: Proses penyakit, malnutrisi, usia, perubahan sirkulasi, dan imobilisasi.
- Gejala dan Tanda: Adanya luka, kerusakan jaringan, dan perubahan warna kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Integritas kulit membaik, luka sembuh, dan tidak terjadi komplikasi.
- Kriteria Hasil: Kulit utuh, tidak ada kerusakan, tidak ada tanda infeksi, dan proses penyembuhan berjalan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan luka, manajemen nutrisi, dan edukasi tentang perawatan kulit.
- Aktivitas Keperawatan: Membersihkan luka, menerapkan terapi topikal, menjaga hidrasi kulit, dan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga.
2. Gangguan sensasi berhubungan dengan proses penyakit kusta (Morbus Hansen)
SDKI:
- Definisi: Keadaan di mana terjadi penurunan atau perubahan sensasi pada tubuh.
- Faktor Berhubungan: Proses penyakit, kerusakan saraf, dan penurunan aliran darah.
- Gejala dan Tanda: Mati rasa, kesemutan, dan perubahan persepsi sensasi.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Sensasi tubuh membaik, tidak ada keluhan mati rasa atau kesemutan.
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan peningkatan sensasi, tidak ada keluhan mati rasa atau kesemutan, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, stimulasi sensorik, dan edukasi tentang perawatan diri.
- Aktivitas Keperawatan: Menilai sensasi, memberikan terapi untuk merangsang sensasi, dan mengajarkan pasien dan keluarga tentang cara merawat diri.
3. Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan penampilan fisik akibat penyakit kusta (Morbus Hansen)
SDKI:
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami pembatasan interaksi sosial yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
- Faktor Berhubungan: Perubahan penampilan fisik, stigma sosial, dan rasa malu.
- Gejala dan Tanda: Menutup diri, menolak bertemu orang lain, dan menghindari interaksi sosial.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat berinteraksi sosial dengan baik dan terbuka dengan kondisinya.
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan keterlibatan dalam aktivitas sosial, memiliki hubungan yang memuaskan dengan orang lain, dan dapat menerima kondisinya.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Terapi kelompok, konseling, dan edukasi tentang penyakit kusta.
- Aktivitas Keperawatan: Memfasilitasi pasien untuk berinteraksi dengan orang lain, memberikan konseling untuk meningkatkan harga diri, dan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit kusta. -
Article No. 3383 | 24 Oct 2024
Klinis : hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas (00032)
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- Faktor Risiko: Peningkatan afterload jantung.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak (00024)
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jantung yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Risiko: Peningkatan afterload jantung.
3. Risiko Perfusi Jaringan Serebral Tidak Efektif (00201)
- Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Risiko: Peningkatan tekanan darah.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Pemeliharaan Pernafasan: Ventilasi Adekuat (0403)
2. Perfusi Jaringan: Jantung (0405)
3. Perfusi Jaringan: Serebral (0408)
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas (3140)
- Mempertahankan jalan napas terbuka dan bebas.
- Memantau pola napas dan upaya napas.
2. Manajemen Kardiovaskular (4046)
- Memantau tanda-tanda vital.
- Memantau intake dan output cairan.
- Mengatur aktivitas fisik sesuai toleransi.
3. Manajemen Perfusi Serebral (4062)
- Memantau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial.
- Memposisikan kepala sesuai kebutuhan.
- Menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih. -
Article No. 3384 | 24 Oct 2024
Klinis : anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Anemia:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi anemia adalah:
1. Kelelahan (Fatigue)
Definisi: Sensasi subjektif kekurangan tenaga, kapasitas atau kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Intoleransi Aktivitas (Activity Intolerance)
Definisi: Keterbatasan dalam toleransi untuk melakukan aktivitas fisik.
3. Penurunan Curah Jantung (Decreased Cardiac Output)
Definisi: Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat. Standar ini memberikan definisi, batasan karakteristik, dan faktor yang berhubungan untuk setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang dikembangkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SLKI menyediakan deskripsi dan kriteria hasil untuk setiap luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang dikembangkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan. SIKI menyediakan definisi, tujuan, aktivitas, dan pertimbangan untuk setiap intervensi keperawatan.
Perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai acuan dalam proses asuhan keperawatan untuk pasien dengan anemia, mulai dari mengidentifikasi masalah, merencanakan intervensi, hingga mengevaluasi hasil yang dicapai. -
Article No. 3385 | 24 Oct 2024
Klinis : kilen tampak pucat dan mukosa bibirnya tampak kering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi klien yang tampak pucat dan mukosa bibir kering, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor risiko: Anoreksia, malabsorpsi, mual, dan perubahan status mental.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh" menggambarkan kondisi klien yang tampak pucat dan mukosa bibir kering, yang dapat mengindikasikan adanya masalah dalam asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Faktor risiko yang mungkin mendasari kondisi ini antara lain anoreksia, malabsorpsi, mual, dan perubahan status mental.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Status nutrisi membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Identifikasi faktor risiko yang memengaruhi status nutrisi.
2. Pantau asupan dan output nutrisi.
3. Kolaborasi dengan profesional kesehatan terkait untuk mengatasi masalah nutrisi.
4. Berikan dukungan psikologis dan motivasi untuk meningkatkan asupan nutrisi.
5. Edukasi klien dan keluarga mengenai pentingnya nutrisi yang adekuat.
Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, diharapkan intervensi keperawatan yang diberikan dapat membantu meningkatkan status nutrisi klien dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 3386 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal karena alergi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik sekunder akibat reaksi alergi
Penjelasan:
Pasien mengalami gatal yang merupakan tanda adanya reaksi alergi. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan fisik dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan pada tingkat yang diharapkan.
- Faktor Berhubungan: Kelemahan fisik, keterbatasan energi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Toleransi Aktivitas
- Indikator: Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, Tingkat kelelahan, Kemampuan melakukan aktivitas tanpa hambatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi, Manajemen Kelelahan.
- Aktivitas Keperawatan: Identifikasi kemampuan dan keterbatasan aktivitas, Bantu pasien mengatur aktivitas, Ajarkan teknik manajemen energi, Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. -
Article No. 3387 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan perubahan integritas kulit ditandai dengan gatal.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi aktivitas: keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan.
- Perubahan integritas kulit: kerusakan pada epidermis, dermis, atau jaringan subkutan.
- Gatal: sensasi tidak nyaman pada kulit yang mengakibatkan keinginan untuk menggaruk.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan toleransi aktivitas: peningkatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan.
- Perbaikan integritas kulit: perbaikan pada epidermis, dermis, atau jaringan subkutan.
- Penurunan gatal: pengurangan sensasi tidak nyaman pada kulit yang mengakibatkan keinginan untuk menggaruk.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen aktivitas: intervensi untuk memfasilitasi, mempromosikan, atau mempertahankan aktivitas fisik, mental, sosial, dan spiritual yang optimal.
- Perawatan luka: intervensi untuk memfasilitasi penyembuhan luka dan mencegah komplikasi.
- Manajemen gatal: intervensi untuk mengurangi sensasi gatal pada kulit.
Dengan menggunakan kerangka SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, serta merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah gatal pada pasien. -
Article No. 3388 | 24 Oct 2024
Klinis : Sesak nafas, kaki bengkak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang pakar keperawatan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sesak nafas dan kaki bengkak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Edema paru, efusi pleura, asma, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
2. Retensi Cairan
- Definisi: Akumulasi berlebihan cairan interstisial dan/atau intravaskuler.
- Penyebab: Gagal jantung, penyakit ginjal, malnutrisi, gangguan hormonal.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar diagnosa keperawatan yang diterbitkan oleh PPNI. Diagnosa keperawatan di atas mengacu pada SDKI, yang mencakup definisi, penyebab, tanda dan gejala, serta kriteria hasil untuk setiap diagnosa.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang menetapkan kriteria hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif, luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan nafas yang paten. Sedangkan untuk diagnosa retensi cairan, luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang menetapkan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi yang dapat dilakukan untuk diagnosa di atas antara lain: pemantauan status pernapasan, manajemen jalan napas, terapi oksigen, manajemen cairan, dan pemantauan intake-output cairan.
Kesimpulannya, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi sesak nafas dan kaki bengkak adalah bersihan jalan nafas tidak efektif dan retensi cairan. Standar SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan kerangka acuan bagi perawat dalam mengelola masalah keperawatan tersebut secara sistematis dan terstandarisasi. -
Article No. 3389 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing dan dada menyesak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pusing dan dada menyesak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan pola napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau mengatur ventilasi yang adekuat.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan paru-paru (misal: edema paru).
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang berhubungan: Anoreksia.
3. Intoleransi aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
- Faktor yang berhubungan: Keterbatasan fisiologis (misal: gangguan kardiovaskular).
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan pola napas:
- SDKI: Diagnosis keperawatan ini menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk mempertahankan atau mengatur ventilasi yang adekuat, yang dapat disebabkan oleh perubahan pada paru-paru, seperti edema paru.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif dan mengurangi sesak napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, latihan pernapasan, dan manajemen kenyamanan.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh:
- SDKI: Diagnosis keperawatan ini menggambarkan asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik pasien, yang dapat disebabkan oleh anoreksia.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pengkajian status nutrisi, pemberian makanan yang sesuai, konseling gizi, dan pemantauan intake dan output cairan.
3. Intoleransi aktivitas:
- SDKI: Diagnosis keperawatan ini menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik, yang dapat disebabkan oleh keterbatasan fisiologis, seperti gangguan kardiovaskular.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pembatasan aktivitas, latihan fisik yang bertahap, dan manajemen energi.
Perlu diperhatikan bahwa diagnosa keperawatan dan intervensi yang direkomendasikan ini adalah gambaran umum berdasarkan standar PPNI. Dalam praktiknya, diagnosa dan intervensi yang tepat harus didasarkan pada pengkajian komprehensif terhadap kondisi spesifik pasien dan prioritas kebutuhan keperawatan. -
Article No. 3390 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar, berikut saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien dengan keluhan pusing:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kepala Berhubungan dengan Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di area kepala.
- Faktor Terkait: Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri kepala.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat mengenali tanda dan gejala nyeri kepala, pasien dapat mengelola nyeri kepala dengan efektif, dan pasien dapat beraktivitas sesuai dengan level nyeri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri, Manajemen Cairan, dan Edukasi Kesehatan.
- Aktivitas Keperawatan: Mengkaji tanda dan gejala nyeri kepala, memantau status cairan dan elektrolit, memberikan terapi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri kepala, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, pencegahan, dan pengelolaan nyeri kepala.
Dalam menerapkan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menggunakan pendekatan proses keperawatan untuk mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan keluhan pusing. -
Article No. 3391 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan diare.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Pengeluaran feses cair atau setengah cair yang terjadi lebih sering dari biasanya (lebih dari 3 kali sehari).
- Penyebab: Infeksi, gangguan metabolisme, respon terhadap obat-obatan, kecemasan, penyakit kronis.
- Karakteristik: Frekuensi defekasi meningkat, konsistensi feses encer, dapat disertai nyeri perut, dehidrasi, dan malabsorpsi.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang diharapkan:
1. Pola defekasi kembali normal
2. Tidak terjadi dehidrasi
3. Tidak terjadi malabsorpsi
4. Tidak terjadi komplikasi
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Diare
- Identifikasi penyebab diare
- Pantau tanda-tanda dehidrasi
- Berikan cairan dan elektrolit yang adekuat
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen diare
2. Perawatan Cairan
- Kaji status cairan dan elektrolit
- Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Pantau intake dan output cairan
3. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat akan menggunakan standar-standar tersebut sebagai panduan dalam melakukan pengkajian, menegakkan diagnosis, menetapkan luaran, dan memberikan intervensi yang tepat untuk mengatasi kondisi diare pada pasien.