Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3555 | 25 Oct 2024
Klinis : luka bakar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi luka bakar, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Penyebab: Agen fisik, kimiawi, biologis.
Gejala dan Tanda: Luka, kemerahan, pembengkakan, kerusakan jaringan.
2. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Penyebab: Agen cedera fisik, kimiawi, biologis.
Gejala dan Tanda: Keluhan nyeri, perubahan tanda-tanda vital, perubahan ekspresi wajah.
3. Gangguan Mobilitas Fisik
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
Penyebab: Kerusakan atau pembatasan lingkup gerak sendi, nyeri, keletihan.
Gejala dan Tanda: Keterbatasan rentang gerak, kesulitan berpindah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Kulit Membaik
2. Nyeri Terkontrol
3. Mobilitas Fisik Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka
2. Manajemen Nyeri
3. Latihan Fisik
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar, perawat perlu memahami diagnosa keperawatan yang sesuai, menetapkan luaran yang diharapkan, dan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mencapai pemulihan yang optimal. -
Article No. 3556 | 25 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebihan akibat infeksi paru (tuberkulosis paru).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang bebas dari sekret dan obstruksi, dengan indikator keberhasilan antara lain frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada suara napas tambahan, dan pasien dapat batuk efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Manajemen jalan napas: Mengatur posisi tidur semifowler, pemberian oksigen, dan suction jika diperlukan.
- Terapi batuk: Mengajarkan teknik batuk efektif dan latihannya.
- Perawatan mukosa: Pemberian humidifikasi udara, dan menjaga kelembaban mukosa.
- Manajemen demam: Pemberian antipiretik dan pengaturan suhu lingkungan.
- Manajemen nutrisi: Memantau asupan nutrisi dan cairan, serta konseling diet.
Dengan penanganan yang komprehensif sesuai SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan dapat membantu pasien dalam mempertahankan jalan napas yang efektif dan mengatasi masalah kesehatan akibat infeksi paru (tuberkulosis paru). -
Article No. 3557 | 25 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard sekunder akibat infark miokard akut.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan gangguan ventilasi sekunder akibat infark miokard akut.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung sekunder akibat infark miokard akut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang diuraikan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Ketidakefektifan pola napas: Tidak adanya kemampuan untuk mempertahankan atau mengatur pola bernapas yang dapat memenuhi kebutuhan oksigenasi.
3. Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk mentolerir atau menyelesaikan aktivitas fisik karena kelelahan yang berlebihan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri terkontrol: Pasien dapat melaporkan tingkat nyeri yang dapat ditoleransi.
2. Pola napas efektif: Pasien dapat bernapas dengan irama dan kedalaman yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
3. Toleransi aktivitas meningkat: Pasien dapat melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan atau memperberat nyeri.
2. Peningkatan ventilasi: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bernapas pasien.
3. Manajemen aktivitas: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi pasien dalam melakukan aktivitas fisik secara aman dan efektif.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi klinis pasien, riwayat penyakit, dan hasil pemeriksaan penunjang, serta bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan optimal bagi pasien. -
Article No. 3558 | 25 Oct 2024
Klinis : Pada pengkajian nutrisi, hal yang wajib dikaji pada pasien adalah … * 5 poin ABCD PQRST IWL Balance cairan Pola tidu
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Pada pengkajian nutrisi, hal yang wajib dikaji pada pasien adalah:
1. ABCD (Airway, Breathing, Circulation, Disability)
2. Pola makan (PQRST: Quantity, Quality, Regularity, Source, Time)
3. Intake dan output cairan (IWL: Insensible Water Loss)
4. Balance cairan
5. Pola tidur
Penjelasan detail:
1. ABCD (Airway, Breathing, Circulation, Disability)
- Berguna untuk mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin mempengaruhi status nutrisi pasien.
- Pengkajian ABCD membantu menilai apakah pasien memiliki kesulitan dalam menelan atau bernafas, yang dapat berdampak pada asupan nutrisi.
2. Pola makan (PQRST: Quantity, Quality, Regularity, Source, Time)
- Quantity: Jumlah asupan makanan dan cairan.
- Quality: Jenis makanan dan nilai gizinya.
- Regularity: Frekuensi makan dan pola makan.
- Source: Sumber makanan dan minuman.
- Time: Waktu makan.
3. Intake dan output cairan (IWL: Insensible Water Loss)
- Mengkaji jumlah asupan dan pengeluaran cairan untuk mendeteksi ketidakseimbangan cairan.
- Insensible Water Loss (IWL) adalah kehilangan cairan secara tidak sengaja melalui kulit dan pernapasan.
4. Balance cairan
- Menilai keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan untuk memastikan tidak terjadi dehidrasi atau kelebihan cairan.
5. Pola tidur
- Mengkaji durasi dan kualitas tidur, yang dapat mempengaruhi status nutrisi pasien.
Tidak ada kode ICD-10 atau ICD-9-CM yang spesifik untuk pengkajian nutrisi, karena ini merupakan bagian dari pengkajian umum pasien. -
Article No. 3559 | 25 Oct 2024
Klinis : Pada pengkajian nutrisi, hal yang wajib dikaji pada pasien adalah … * 5 poin ABCD PQRST IWL Balance cairan Pola tidu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan singkat terkait Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda berikan.
1. Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda berikan adalah: "Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi"
2. Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami intake zat gizi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Salah satu luaran yang dapat diukur adalah Keseimbangan Nutrisi, yaitu kondisi di mana individu dapat mempertahankan asupan zat gizi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nutrisi, Pemantauan Nutrisi, dan Edukasi Nutrisi.
3. Hal yang wajib dikaji pada pasien dalam pengkajian nutrisi:
ABCD (Antropometri, Biokimia, Klinis, Diet)
- Antropometri: Berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT), lingkar lengan atas, dan lain-lain.
- Biokimia: Kadar albumin, hemoglobin, glukosa, dan lain-lain.
- Klinis: Tanda-tanda malnutrisi, perubahan status kulit, mukosa, dan lain-lain.
- Diet: Pola makan, preferensi makanan, konsumsi cairan, dan lain-lain.
4. PQRST:
- Provocation (faktor yang mempengaruhi)
- Quality (kualitas masalah)
- Region (lokasi masalah)
- Severity (tingkat keparahan)
- Time (waktu terjadinya)
5. IWL (Insensible Water Loss):
Insensible Water Loss adalah hilangnya air dari tubuh secara tidak terlihat, seperti melalui pernapasan dan penguapan melalui kulit.
6. Balance Cairan:
Keseimbangan cairan merupakan kondisi di mana asupan dan pengeluaran cairan tubuh berada dalam kondisi seimbang.
7. Pola Tidur:
Pola tidur adalah suatu kebiasaan atau rutinitas yang dilakukan individu dalam hal tidur, termasuk durasi, kualitas, dan gangguan tidur. -
Article No. 3560 | 25 Oct 2024
Klinis : pasien alergi dexamethasone dan ctm
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang alergi terhadap dexamethasone dan CTM, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Obat Terkait Alergi Bahan Obat
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Respon tubuh yang tidak diinginkan akibat penggunaan obat atau bahan kimia yang menyebabkan perasaan tidak nyaman dan/atau berbahaya.
- Karakteristik Mayor: Tampak kemerahan, gatal-gatal, pembengkakan, sesak napas.
- Faktor Berhubungan: Penggunaan obat atau bahan kimia yang tidak sesuai saran tenaga kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien bebas dari gejala alergi, tidak ada efek samping, dan toleran terhadap obat/bahan kimia.
- Kriteria Hasil: Tidak ada reaksi alergi, tidak ada edema, tidak ada gejala pernapasan, dan tidak ada keluhan lain terkait alergi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Identifikasi riwayat alergi pasien.
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengganti obat atau bahan kimia yang sesuai.
3. Monitor tanda dan gejala alergi secara berkala.
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan dan penanganan alergi.
5. Berikan obat alternatif yang aman sesuai saran tenaga kesehatan.
Persona: Sebagai perawat, saya memahami kondisi pasien yang alergi terhadap dexamethasone dan CTM. Berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Intoleransi Obat Terkait Alergi Bahan Obat. Hal ini penting untuk ditangani secara komprehensif, mulai dari identifikasi riwayat alergi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, pemantauan tanda dan gejala, serta edukasi kepada pasien dan keluarga. Dengan penanganan yang tepat, diharapkan pasien dapat bebas dari gejala alergi dan toleran terhadap obat atau bahan kimia yang diberikan. -
Article No. 3561 | 25 Oct 2024
Klinis : PASIEN PERTUSIS Anak 3 tahun dibawa ke puskesmas karena mengeluh batuk sudah 2 minggu, batuk panjang yang diakhiri dengan mual dan muntah. Diawali tarikan napas panjang lewat mulut dengan suara whoop. Didapatkan nadi 125 kali per menit, rr 30 kali permenit dan suhu 37,5 derajat celcius. Pada saat Auskultasi didapatkan bunyi napas dalam batas normal. Batuk terutama terasa pada malam hari, kadang sampai sesak dan muntah. Keluhan diawali dari pilek, bersin dan demam. Batuk berirama cepat, berkepanjangan, dan diiringi napas dalam inspirasi bernada tinggi (melengking). Muka merah dan membiru ketika napas mengalami batuk.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien ini sesuai dengan diagnosis pertusis (batuk rejan). Berikut kode ICD-10 dan ICD-9-CM terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A37.0
- Deskripsi: Pertusis yang disebabkan oleh Bordetella pertussis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.14
- Deskripsi: Pemberian oksigen, tindakan lain untuk membantu pernapasan
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A37.0 digunakan untuk diagnosis pertusis yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Gejala yang dialami pasien, seperti batuk berkepanjangan, tarikan napas panjang dengan suara "whoop", serta mual dan muntah, sesuai dengan gambaran klinis pertusis.
- Tidak ada tindakan medis spesifik yang tercatat dalam kasus ini. Namun, pasien kemungkinan membutuhkan pemberian oksigen (kode ICD-9-CM 99.14) jika terjadi sesak napas yang berat.
- Pemantauan tanda vital seperti nadi, laju pernapasan, dan suhu dilakukan untuk menilai kondisi klinis pasien.
- Pemeriksaan auskultasi menunjukkan tidak ada kelainan bunyi napas, sehingga tidak memerlukan tindakan medis lain selain terapi suportif. -
Article No. 3562 | 25 Oct 2024
Klinis : seluruh badan gatal sejak 3 hari smrs, keluhan memberat malam ini (24/10) setelah pasien suntik dexamethasone dan minum ctm. Pasien mengeluhkan sedikit sesak, bibir bengkak dan muncul ruam kemerahan di seluruh tubuh mulai wajah hingga kaki. pusing +, mual-, muntah-, diare-, demam- TD = 142/87 mmHg N = 79 x/mnt RR = 22 x/mnt GCS : E = 4 V = 5 M = 6 Suhu tubuh = 36 °C SP02 = 99 %
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan toleransi aktivitas akibat gejala alergi.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat melakukan aktivitas tanpa keluhan berlebih, tidak ada sesak napas, dan dapat beristirahat cukup.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, memfasilitasi aktivitas sesuai toleransi pasien, berikan edukasi manajemen aktivitas, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan alergi.
Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, pasien mengalami reaksi alergi yang ditandai dengan gatal di seluruh tubuh, bengkak bibir, ruam kemerahan, dan sedikit sesak napas. Hal ini dapat menyebabkan penurunan toleransi aktivitas, sehingga diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Intoleransi aktivitas". Perawat perlu memantau kondisi pasien, memfasilitasi aktivitas yang dapat ditoleransi, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan alergi. -
Article No. 3563 | 25 Oct 2024
Klinis : PASIEN PERTUSIS Anak 3 tahun dibawa ke puskesmas karena mengeluh batuk sudah 2 minggu, batuk panjang yang diakhiri dengan mual dan muntah. Diawali tarikan napas panjang lewat mulut dengan suara whoop. Didapatkan nadi 125 kali per menit, rr 30 kali permenit dan suhu 37,5 derajat celcius. Pada saat Auskultasi didapatkan bunyi napas dalam batas normal. Batuk terutama terasa pada malam hari, kadang sampai sesak dan muntah. Keluhan diawali dari pilek, bersin dan demam. Batuk berirama cepat, berkepanjangan, dan diiringi napas dalam inspirasi bernada tinggi (melengking). Muka merah dan membiru ketika napas mengalami batuk.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempelajari kondisi pasien yang Anda deskripsikan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Respons tubuh terhadap infeksi bakteri.
- Gejala & Tanda: Batuk produktif, napas dalam dengan suara tinggi (whoop), mual, muntah, tarikan napas panjang melalui mulut.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Penyebab: Kelemahan dan kelelahan akibat proses penyakit.
- Gejala & Tanda: Mudah lelah, sesak napas saat beraktivitas.
3. Kecemasan
- Definisi: Respon emosional dan fisik terhadap ancaman yang sumbernya tidak spesifik atau tidak diketahui.
- Penyebab: Ketakutan terhadap komplikasi penyakit.
- Gejala & Tanda: Kekhawatiran, frekuensi napas meningkat.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Memberikan definisi, penyebab, dan gejala-tanda dari diagnosa keperawatan yang teridentifikasi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Menetapkan luaran yang diharapkan dari tindakan keperawatan, seperti membersihkan jalan napas, mempertahankan toleransi aktivitas, dan mengurangi kecemasan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Memberikan panduan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan, seperti pemberian oksigen, latihan aktivitas, dan teknik relaksasi.
Dengan menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan komprehensif bagi pasien dengan pertusis. -
Article No. 3564 | 25 Oct 2024
Klinis : IAGNOSE SDKI: Dengan mempelajari kondisi pasien yang Anda deskripsikan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut: Diagnosa Keperawatan: 1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif - Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas. - Penyebab: Respons tubuh terhadap infeksi bakteri. - Gejala & Tanda: Batuk produktif, napas dalam dengan suara tinggi (whoop), mual, muntah, tarikan napas panjang melalui mulut. 2. Intoleransi Aktivitas - Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin. - Penyebab: Kelemahan dan kelelahan akibat proses penyakit. - Gejala & Tanda: Mudah lelah, sesak napas saat beraktivitas. 3. Kecemasan - Definisi: Respon emosional dan fisik terhadap ancaman yang sumbernya tidak spesifik atau tidak diketahui.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Respons tubuh terhadap infeksi bakteri.
- Gejala & Tanda: Batuk produktif, napas dalam dengan suara tinggi (whoop), mual, muntah, tarikan napas panjang melalui mulut.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Penyebab: Kelemahan dan kelelahan akibat proses penyakit.
- Gejala & Tanda: Mudah lelah, sesak napas saat beraktivitas.
3. Kecemasan
- Definisi: Respon emosional dan fisik terhadap ancaman yang sumbernya tidak spesifik atau tidak diketahui.
- Penyebab: Ketidakpastian mengenai penyakit dan prognosis, perubahan lingkungan, dan adanya ancaman terhadap integritas diri.
- Gejala & Tanda: Gelisah, sulit berkonsentrasi, takut, jantung berdebar, dan peningkatan tekanan darah.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) memberikan definisi dan karakteristik utama dari setiap diagnosa keperawatan. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan panduan untuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.