Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3548 | 25 Oct 2024
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 1 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan mengalami demam, batuk, muntah, dan tidak mau makan. Hasil pengkajian bunyi nafas ronki, suhu 390C, nadi: 90x/menit, RR: 50x/menit, anak tampak lemas, dan anak memiliki riwayat berpergian ke luar kota bersama keluarganya, hasil pemeriksaan anak positif COVID-19. Apa diagnosa utamanya ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan utama beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, anak perempuan berusia 1 tahun mengalami gejala-gejala seperti demam, batuk, muntah, dan tidak mau makan. Hasil pengkajian menunjukkan adanya bunyi nafas ronki, suhu tinggi, nadi cepat, dan frekuensi pernapasan yang meningkat. Selain itu, anak juga tampak lemas dan telah dinyatakan positif COVID-19.
Kondisi-kondisi ini mengindikasikan adanya Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas, yang merupakan diagnosa keperawatan utama. Diagnosa ini didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka" (SDKI, 2021).
Terkait dengan SLKI, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Mempertahankan Jalan Napas - Mengatur Posisi
2. Mempertahankan Jalan Napas - Membersihkan Jalan Napas
3. Manajemen Demam
4. Manajemen Nutrisi
Sementara itu, luaran (outcomes) yang diharapkan sesuai dengan SIKI meliputi:
1. Jalan napas paten
2. Tidak ada sianosis
3. Tidak ada retraksi
4. Tidak ada stridor
5. Suara napas normal
6. Saturasi oksigen normal
7. Suhu tubuh normal
8. Adekuasi asupan nutrisi
Dengan diagnosa dan rencana intervensi yang tepat, diharapkan kondisi anak dapat segera membaik dan perawatan yang efektif dapat diberikan. -
Article No. 3549 | 25 Oct 2024
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 1 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan mengalami demam, batuk, muntah, dan tidak mau makan. Hasil pengkajian bunyi nafas ronki, suhu 390C, nadi: 90x/menit, RR: 50x/menit, anak tampak lemas, dan anak memiliki riwayat berpergian ke luar kota bersama keluarganya, hasil pemeriksaan anak positif COVID-19. Diagnosa utamanya ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mengacu pada standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), diagnosa keperawatan utama yang sesuai dengan kondisi klinis anak perempuan berusia 1 tahun tersebut adalah:
Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan informasi yang diberikan, anak perempuan berusia 1 tahun ini mengalami gejala-gejala yang mengarah pada infeksi pernapasan, seperti demam, batuk, dan bunyi nafas ronki. Selain itu, anak juga tampak lemas, yang dapat mengindikasikan adanya kesulitan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan. Kondisi ini dapat mengakibatkan jalan napas yang tidak efektif. Diagnosa ini sesuai dengan SDKI dan mencerminkan masalah kesehatan utama yang perlu ditangani pada anak ini.
Perawat harus segera melakukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan SIKI untuk membantu membersihkan jalan napas anak dan mempertahankan status pernapasannya, serta mengevaluasi luaran perawatan sesuai dengan SLKI. -
Article No. 3550 | 25 Oct 2024
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 1 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan mengalami demam, batuk, muntah, dan tidak mau makan. Hasil pengkajian bunyi nafas ronki, suhu 390C, nadi: 90x/menit, RR: 50x/menit, anak tampak lemas, dan anak memiliki riwayat berpergian ke luar kota bersama keluarganya, hasil pemeriksaan anak positif COVID-19. Diagnosa utamanya gangguan pertukaran gas ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kasus yang Anda paparkan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan Utama:
Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pertukaran Gas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk memengaruhi oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada tingkat alveolar-kapiler.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Gangguan Pertukaran Gas adalah:
1. Pasien menunjukkan pola napas yang efektif
2. Pasien menunjukkan nilai gas darah dalam batas normal
3. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi Gangguan Pertukaran Gas antara lain:
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Pemantauan status respirasi
3. Pemberian oksigen sesuai indikasi
4. Manajemen jalan napas
5. Kolaborasi pemberian terapi farmakologis (misalnya bronkodilator, mukolitik)
Sebagai perawat profesional, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan terbaik bagi pasien, sesuai dengan standar praktik keperawatan yang berlaku. -
Article No. 3551 | 25 Oct 2024
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 1 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan mengalami demam, batuk, muntah, dan tidak mau makan. Hasil pengkajian bunyi nafas ronki, suhu 390C, nadi: 90x/menit, RR: 50x/menit, anak tampak lemas, dan anak memiliki riwayat berpergian ke luar kota bersama keluarganya, hasil pemeriksaan anak positif COVID-19. Diagnosa utamanya gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosis keperawatan utama yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan infeksi COVID-19.
Penjelasan:
Gangguan Pertukaran Gas
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Gangguan Pertukaran Gas didefinisikan sebagai "Ketidakefektifan pertukaran gas antara alveoli dan kapiler yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan oksigen/karbon dioksida dalam darah atau cairan tubuh".
Dalam kasus ini, anak perempuan berusia 1 tahun yang positif COVID-19 mengalami gejala-gejala yang menunjukkan adanya gangguan pertukaran gas, seperti demam, batuk, dan napas cepat (takipnea). Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada paru-paru, sehingga menghambat kemampuan paru-paru dalam melakukan pertukaran gas yang efektif.
Terkait Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Pertukaran Gas pada kasus ini antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, manajemen jalan napas, dan edukasi kepada keluarga mengenai perawatan anak dengan COVID-19. -
Article No. 3552 | 25 Oct 2024
Klinis : Ny. Klara, 44 tahun, dirawat di ICU hari kedua ketoasidosis diabetikum. Hasil pengkajian: sopor, terdengar snoring, HR 101x/menit, RR 33x/menit kussmaul, TD 142/87 mmHg, SpO2 96%.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. Klara:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Resiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Intervensi yang dilakukan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan memfasilitasi ventilasi yang adekuat.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan memfasilitasi ventilasi yang adekuat.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk menoleransi aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk merawat diri sendiri atau untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
- SLKI: Intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan toleransi aktivitas dan mengatasi keterbatasan fisik.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan toleransi aktivitas dan mengatasi keterbatasan fisik.
3. Resiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
- SDKI: Rentan terhadap perubahan cairan dan elektrolit yang melebihi batas normal, yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Intervensi yang dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam rentang normal.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam rentang normal.
Dalam konteks kasus Ny. Klara yang dirawat di ICU dengan ketoasidosis diabetikum, diagnosis keperawatan tersebut sangat relevan. Pasien memerlukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah pernafasan, aktivitas, dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang terganggu akibat kondisi medisnya. -
Article No. 3553 | 25 Oct 2024
Klinis : Ny. Klara, 44 tahun, dirawat di ICU hari kedua ketoasidosis diabetikum. Hasil pengkajian: sopor, terdengar snoring, HR 101x/menit, RR 33x/menit kussmaul, TD 142/87 mmHg, SpO2 96%.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Ny. Klara yang diuraikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pola napas berhubungan dengan ketidakseimbangan metabolik sekunder ketoasidosis diabetikum.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Penyebab: Gangguan pada sistem pernapasan, ketidakseimbangan metabolik.
- Gejala dan tanda: Frekuensi napas meningkat (>20x/menit), irama napas tidak teratur, penggunaan otot bantu pernapasan, kesulitan bernapas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan pola napas yang adekuat, frekuensi napas kembali normal, dan tidak ada tanda-tanda kesulitan bernapas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Memantau status pernapasan, mengatur posisi tidur, pemberian oksigen, mengatur suhu dan kelembapan ruangan, kolaborasi dengan tim medis untuk penatalaksanaan ketoasidosis diabetikum.
Penjelasan singkat:
Ny. Klara mengalami ketoasidosis diabetikum yang merupakan komplikasi serius dari diabetes melitus. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pola napas berupa peningkatan frekuensi napas (napas Kussmaul) sebagai upaya kompensasi tubuh untuk mengeliminasi asam berlebih. Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk mempertahankan pola napas yang adekuat dan mendukung proses perbaikan kondisi metabolik Ny. Klara. -
Article No. 3554 | 25 Oct 2024
Klinis : Tn. Adi, 18 tahun dibawa ke IGD karena mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian: somnolen, tampak jejas pada area klavikula, brill hematom, terdengar gurgling, HR 102x/menit, RR 29x/menit hiperventilasi, TD 148/87 mmHg, SpO2 97%.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang adekuat.
- Penyebab: Trauma, cedera pada leher, fraktur tulang iga, hiperventilasi.
- Gejala: Terdengar suara napas tambahan (gurgling), hiperventilasi, takipnea, sianosis.
2. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
- Definisi: Pengurangan aliran darah ke satu atau lebih jaringan tubuh.
- Penyebab: Hipovolemia, cedera vaskuler.
- Gejala: Brill hematom, nadi perifer menurun, ekstremitas dingin.
3. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Penyebab: Cedera fisik (fraktur, luka).
- Gejala: Ekspresi wajah menunjukkan nyeri, perilaku protektif.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
- Nyeri Akut
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pemeliharaan Jalan Napas
- Perfusi Jaringan
- Manajemen Nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Hemodinamik
- Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
Tn. Adi mengalami kecelakaan lalu lintas dengan kondisi somnolen, jejas pada area klavikula, brill hematom, suara napas tambahan (gurgling), tanda-tanda hipovolemia, dan nyeri akut. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Gangguan Perfusi Jaringan Perifer, dan Nyeri Akut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI adalah manajemen jalan napas, manajemen hemodinamik, dan manajemen nyeri untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh pasien. -
Article No. 3555 | 25 Oct 2024
Klinis : luka bakar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi luka bakar, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Penyebab: Agen fisik, kimiawi, biologis.
Gejala dan Tanda: Luka, kemerahan, pembengkakan, kerusakan jaringan.
2. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Penyebab: Agen cedera fisik, kimiawi, biologis.
Gejala dan Tanda: Keluhan nyeri, perubahan tanda-tanda vital, perubahan ekspresi wajah.
3. Gangguan Mobilitas Fisik
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
Penyebab: Kerusakan atau pembatasan lingkup gerak sendi, nyeri, keletihan.
Gejala dan Tanda: Keterbatasan rentang gerak, kesulitan berpindah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Kulit Membaik
2. Nyeri Terkontrol
3. Mobilitas Fisik Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka
2. Manajemen Nyeri
3. Latihan Fisik
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar, perawat perlu memahami diagnosa keperawatan yang sesuai, menetapkan luaran yang diharapkan, dan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mencapai pemulihan yang optimal. -
Article No. 3556 | 25 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebihan akibat infeksi paru (tuberkulosis paru).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang bebas dari sekret dan obstruksi, dengan indikator keberhasilan antara lain frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada suara napas tambahan, dan pasien dapat batuk efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Manajemen jalan napas: Mengatur posisi tidur semifowler, pemberian oksigen, dan suction jika diperlukan.
- Terapi batuk: Mengajarkan teknik batuk efektif dan latihannya.
- Perawatan mukosa: Pemberian humidifikasi udara, dan menjaga kelembaban mukosa.
- Manajemen demam: Pemberian antipiretik dan pengaturan suhu lingkungan.
- Manajemen nutrisi: Memantau asupan nutrisi dan cairan, serta konseling diet.
Dengan penanganan yang komprehensif sesuai SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan dapat membantu pasien dalam mempertahankan jalan napas yang efektif dan mengatasi masalah kesehatan akibat infeksi paru (tuberkulosis paru). -
Article No. 3557 | 25 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard sekunder akibat infark miokard akut.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan gangguan ventilasi sekunder akibat infark miokard akut.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung sekunder akibat infark miokard akut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang diuraikan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Ketidakefektifan pola napas: Tidak adanya kemampuan untuk mempertahankan atau mengatur pola bernapas yang dapat memenuhi kebutuhan oksigenasi.
3. Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk mentolerir atau menyelesaikan aktivitas fisik karena kelelahan yang berlebihan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri terkontrol: Pasien dapat melaporkan tingkat nyeri yang dapat ditoleransi.
2. Pola napas efektif: Pasien dapat bernapas dengan irama dan kedalaman yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
3. Toleransi aktivitas meningkat: Pasien dapat melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan atau memperberat nyeri.
2. Peningkatan ventilasi: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bernapas pasien.
3. Manajemen aktivitas: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi pasien dalam melakukan aktivitas fisik secara aman dan efektif.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi klinis pasien, riwayat penyakit, dan hasil pemeriksaan penunjang, serta bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan optimal bagi pasien.