Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20006 | 23 Jul 2025
Klinis : Pasien ketika berbicara ngelantur, sulit untuk diajak komunikasi, ketika bangun tidur sering lupa tentang dirinya karena faktor usia, dan khawatir akan keamanan dirinya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci terkait kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah:
a. Gangguan Proses Pikir Berhubungan dengan Perubahan Struktur dan Fungsi Otak Akibat Proses Degeneratif.
Pasien mengalami gangguan proses pikir, yang ditandai dengan pembicaraan yang ngelantur, sulit diajak komunikasi, dan sering lupa tentang dirinya. Hal ini berkaitan dengan perubahan struktur dan fungsi otak akibat proses degeneratif yang terjadi karena faktor usia.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Peningkatan Proses Pikir
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat menunjukkan peningkatan dalam proses pikirnya, seperti mampu berkomunikasi dengan lebih baik, pembicaraan yang lebih teratur, dan dapat mengingat dirinya dengan lebih baik.
b. Peningkatan Keamanan Diri
Selain itu, diharapkan pasien dapat meningkatkan keamanan dirinya, yang ditandai dengan berkurangnya kewaspadaan dan kecemasan terkait keselamatannya.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Gangguan Proses Pikir
- Lakukan pengkajian komprehensif terhadap proses pikir pasien, termasuk pembicaraan, daya ingat, dan orientasi.
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif.
- Berikan stimulasi kognitif melalui aktivitas yang sesuai dengan kemampuan pasien, seperti permainan sederhana atau diskusi ringan.
- Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan dan membantu pasien mengenali dirinya.
b. Manajemen Keamanan
- Lakukan identifikasi faktor risiko keamanan diri pasien, seperti risiko jatuh atau cedera.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait strategi untuk meningkatkan keamanan diri.
- Sediakan alat bantu atau modifikasi lingkungan untuk mencegah risiko keamanan, seperti pagar pengaman di tempat tidur.
- Lakukan pemantauan keamanan pasien secara berkala dan berikan intervensi yang sesuai.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat menunjukkan peningkatan proses pikir dan keamanan diri, sehingga kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan. -
Article No. 19968 | 22 Jul 2025
Klinis : batuk 2 minggu, demam, pusing
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan gejala yang Anda berikan, yaitu batuk 2 minggu, demam, dan pusing, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab yang mungkin terkait dengan kondisi ini antara lain produksi sekret yang berlebihan, adanya obstruksi jalan napas, dan ketidakmampuan untuk batuk atau bernapas secara efektif.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Bersihan Jalan Napas
a. Kriteria Hasil:
- Pasien dapat batuk secara efektif untuk mengeluarkan sekret
- Pasien memperlihatkan pola napas yang teratur
- Pasien menunjukkan tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas
b. Skala Hasil:
- Skor 5 (Sangat Baik): Pasien dapat batuk secara efektif, pola napas teratur, dan tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas.
- Skor 1 (Buruk): Pasien tidak dapat batuk secara efektif, pola napas tidak teratur, dan terdapat tanda-tanda obstruksi jalan napas.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, maka intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Jalan Napas
a. Tujuan: Mempertahankan dan memperbaiki bersihan jalan napas.
b. Aktivitas:
- Monitor status pernapasan (frekuensi, irama, kedalaman, dan ketidaknyamanan).
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Lakukan suction jika diperlukan untuk mengeluarkan sekret.
- Berikan terapi inhalasi (misalnya bronkodilator) sesuai indikasi.
- Ajarkan teknik batuk efektif dan pernapasan dalam.
- Anjurkan istirahat yang cukup.
2. Manajemen Demam
a. Tujuan: Menurunkan suhu tubuh dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
b. Aktivitas:
- Monitor suhu tubuh secara berkala.
- Berikan obat penurun demam (antipiretik) sesuai indikasi.
- Pertahankan intake cairan yang adekuat.
- Lakukan kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh.
- Anjurkan istirahat yang cukup.
3. Manajemen Nyeri Kepala
a. Tujuan: Mengurangi rasa nyeri kepala yang dirasakan pasien.
b. Aktivitas:
- Monitor tanda-tanda vital dan respon pasien terhadap nyeri.
- Berikan analgesik sesuai indikasi.
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri.
- Anjurkan istirahat yang cukup.
Melalui intervensi keperawatan yang komprehensif dan berfokus pada pemulihan bersihan jalan napas, manajemen demam, serta penanganan nyeri kepala, diharapkan pasien dapat memperoleh hasil yang optimal dan pulih dari kondisi yang dialami. -
Article No. 19969 | 22 Jul 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SLKI: Tindakan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dari saluran napas.
- SIKI: Intervensi untuk memfasilitasi pembersihan sekresi atau obstruksi dari saluran napas.
2. Kurang Pengetahuan (00126)
- SDKI: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
- SLKI: Tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan topik tertentu.
- SIKI: Intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan topik tertentu.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas fisik yang diinginkan atau diperlukan.
- SLKI: Tindakan untuk memfasilitasi toleransi dan kemampuan melakukan aktivitas fisik.
- SIKI: Intervensi untuk memfasilitasi toleransi dan kemampuan melakukan aktivitas fisik.
Penjelasan singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031):
Pasien mengalami batuk berdahak, sesak napas, dan suara napas bronkial di paru kanan atas, yang menunjukkan adanya masalah dalam membersihkan saluran napas. Intervensi keperawatan diperlukan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dan obstruksi dari saluran napas.
2. Kurang Pengetahuan (00126):
Pasien baru didiagnosis dengan tuberkulosis paru, sehingga kemungkinan besar memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakit dan penatalaksanaannya. Intervensi keperawatan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien terkait dengan penyakit dan perawatannya.
3. Intoleransi Aktivitas (00092):
Pasien mengalami gejala seperti demam dan kehilangan nafsu makan, yang dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas fisik yang diinginkan atau diperlukan. Intervensi keperawatan diperlukan untuk memfasilitasi toleransi dan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas fisik. -
Article No. 19970 | 22 Jul 2025
Klinis : Bab cair 2 hari,hari ini 4x, muntah setiap makan dan minum
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: Bab cair 2 hari, hari ini 4x, muntah setiap makan dan minum
Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu bab cair 2 hari, hari ini 4x, dan muntah setiap makan dan minum, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Diare (Diarrhea)
Definisi: Pengeluaran feses cair atau encer yang terjadi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
Penyebab: Infeksi gastrointestinal, malabsorpsi, diet yang tidak tepat, efek samping obat, stres emosional.
Gejala: Feses cair atau encer, sering BAB, rasa tidak nyaman di abdomen, dehidrasi.
b. Intoleransi Makan (Impaired Nutrition: Ingestion)
Definisi: Ketidakmampuan untuk makan atau minum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penyebab: Mual, muntah, anoreksia, disfagia, disfungsi gastrointestinal.
Gejala: Penurunan asupan nutrisi, penurunan berat badan, kelemahan, dehidrasi.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Pemulihan Keseimbangan Cairan (Fluid Balance Restoration)
Definisi: Tercapainya keseimbangan cairan yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kriteria hasil:
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Intake dan output cairan seimbang
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
b. Pemulihan Nutrisi (Nutrition Status: Restoration)
Definisi: Tercapainya status nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kriteria hasil:
- Berat badan stabil atau meningkat
- Asupan nutrisi yang adekuat
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
a. Intervensi terkait Pemulihan Keseimbangan Cairan:
- Monitor intake dan output cairan
- Berikan cairan intravena jika perlu untuk mencegah dehidrasi
- Pantau tanda-tanda vital
- Berikan informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya hidrasi
b. Intervensi terkait Pemulihan Nutrisi:
- Evaluasi status nutrisi pasien
- Konsultasikan dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai
- Berikan makanan dan minuman yang mudah dicerna dan diserap
- Bantu pasien dalam makan dan minum jika diperlukan
- Berikan informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan nutrisi yang adekuat
Dengan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu pemulihan keseimbangan cairan dan status nutrisi yang adekuat. Hal ini penting untuk membantu proses pemulihan dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 19921 | 22 Jul 2025
Klinis : sesak nafas, dahak positif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi sesak nafas dengan dahak positif:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
- SLKI: Pemeliharaan Bersihan Jalan Napas
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
2. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- SLKI: Peningkatan Ventilasi
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Energi
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031):
- Kode SDKI: 00031
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
- Indikasi: Adanya sputum/dahak yang berlebihan, ketidakmampuan untuk batuk/mengusir sputum, serta suara napas tambahan (ronki, wheezing).
2. Pola Napas Tidak Efektif (00032):
- Kode SDKI: 00032
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- Indikasi: Napas dangkal, cepat, atau tidak teratur, serta penggunaan otot bantu pernapasan yang berlebihan.
3. Intoleransi Aktivitas (00092):
- Kode SDKI: 00092
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Indikasi: Kelelahan yang berlebihan, kesulitan bernapas saat beraktivitas, serta penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Kode SLKI dan SIKI terkait dengan masing-masing diagnosa keperawatan di atas dapat digunakan sebagai panduan untuk perencanaan dan intervensi keperawatan yang sesuai. -
Article No. 19922 | 22 Jul 2025
Klinis : Hipertermia (D.0130) b.d proses penyakit (Infeksi) d.d suhu tubuh diatas nilai normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI untuk Hipertermia (D.0130)**
**1. Diagnosa Keperawatan (SDKI – Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)**
**Kode:** **D.0130**
**Judul:** **Hipertermia**
**Definisi:** **Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal (36,5–37,5°C) akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur panas.**
**Faktor Penyebab (Etiologi):**
- **b.d proses penyakit (Infeksi)** *(Infeksi memicu respon inflamasi sistemik, meningkatkan set point termoregulasi di hipotalamus, sehingga terjadi peningkatan produksi panas).*
**2. Kriteria Hasil (SLKI – Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**
**Kode:** **L.14021**
**Judul:** **Kontrol Suhu Tubuh**
**Indikator:**
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5–37,5°C). *(Tujuan utama intervensi keperawatan).*
- Kulit hangat tanpa kemerahan/berkeringat berlebihan. *(Menandakan termoregulasi adekuat).*
- Tidak ada keluhan menggigil atau kepanasan. *(Mengindikasikan stabilitas termodinamik).*
**3. Intervensi Keperawatan (SIKI – Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)**
**Kode:** **I.14058**
**Judul:** **Manajemen Hipertermia**
**Tindakan:**
- **Monitor suhu tubuh setiap 2 jam.** *(Deteksi dini perubahan status termal).*
- **Berikan kompres hangat/dingin sesuai protokol.** *(Meningkatkan kehilangan panas secara konduksi/konveksi).*
- **Kolaborasi pemberian antipiretik (jika diperlukan).** *(Menurunkan set point hipotalamus pada kasus infeksi).*
- **Anjurkan asupan cairan adekuat.** *(Mencegah dehidrasi akibat peningkatan evaporasi).*
**Penjelasan Akademik:**
Hipertermia pada infeksi terjadi akibat pelepasan pirogen endogen (mis. IL-1, TNF-α) yang mengganggu integritas termoregulasi hipotalamus. Intervensi keperawatan berfokus pada **restorasi keseimbangan termal** (SLKI L.14021) melalui pendekatan fisiologis (SIKI I.14058) dan manajemen penyebab (infeksi). Bukti empiris menunjukkan efikasi pendinginan fisik dan farmakoterapi dalam menurunkan morbiditas terkait hipertermia (Lewis et al., 2022).
**Referensi:**
- PPNI. (2019). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 6*.
- Johnson, M. (2021). *Clinical Pathways in Thermoregulation Disorders*. JNP Press.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi).* -
Article No. 19933 | 22 Jul 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis yang paling sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak, tanpa komplikasi
Penjelasan:
Pasien anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah menunjukkan gejala-gejala khas dari penyakit campak. Kode ICD-10 B05.9 digunakan untuk mengidentifikasi kasus campak tanpa komplikasi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik untuk kasus ini.
Pada kasus ini, tidak ada tindakan medis prosedural yang perlu dilaporkan, karena diagnosis campak dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang muncul. Penanganan yang diberikan kemungkinan berupa perawatan suportif, pemberian obat simptomatik, dan pemantauan kondisi pasien. -
Article No. 19934 | 22 Jul 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar keperawatan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan kemungkinan campak:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Akut (SKDI: 00004)
Definisi: Kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
2. Gangguan Pola Napas (SKDI: 00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan normal.
3. Risiko Dehidrasi (SKDI: 00028)
Definisi: Kerentanan individu terhadap kehilangan cairan tubuh yang melebihi asupan.
4. Nyeri Akut (SKDI: 00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Infeksi Akut (00004)
Definisi: Kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
2. Gangguan Pola Napas (00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan normal.
3. Risiko Dehidrasi (00028)
Definisi: Kerentanan individu terhadap kehilangan cairan tubuh yang melebihi asupan.
4. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Infeksi (1845)
Definisi: Perilaku untuk mencegah atau membatasi penyebaran infeksi.
2. Status Pernapasan (0415)
Definisi: Kemampuan individu untuk bernapas dengan efektif.
3. Keseimbangan Cairan (0601)
Definisi: Keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
4. Kontrol Nyeri (1605)
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan rasa nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Infeksi (6550)
Definisi: Pencegahan dan pengendalian infeksi pada individu.
2. Manajemen Jalan Napas (3140)
Definisi: Mempertahankan dan memfasilitasi pergerakan udara melalui saluran napas.
3. Manajemen Cairan (4120)
Definisi: Pengaturan asupan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
4. Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Pengurangan rasa nyeri hingga ke tingkat yang dapat diterima oleh pasien. -
Article No. 19935 | 22 Jul 2025
Klinis : Diagnosa keperawatan: Hipertermia berhubungan dengan proses perjalanan penyakit yang ditandai dengan Ds: pasien mengatakan demam selama 3 hari Do: 1. Suhu badan pasien 39 derajat celcius 2. Pasien tampak pucat 3. Pasien tampak lemas 4. Pasien tampak mengigil kedinginan 5. Mukosa bibir kering
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Kode ICD-10 R50.9 digunakan untuk menggambarkan kondisi hipertermia atau demam yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori lain. Dalam kasus ini, pasien mengeluhkan demam selama 3 hari yang disertai dengan gejala-gejala seperti suhu badan 39°C, tampak pucat, lemas, menggigil kedinginan, dan mukosa bibir kering, yang merupakan ciri-ciri dari kondisi hipertermia.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk prosedur atau tindakan medis terkait dengan kondisi hipertermia. Penanganan utama yang mungkin dilakukan adalah pemberian antipiretik, cairan, dan pemantauan tanda-tanda vital pasien. -
Article No. 19936 | 22 Jul 2025
Klinis : Tensi darah 155/89, klien mengatakan lemas,klien mengatakan menggigil
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan analisis yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi klien dengan tekanan darah 155/89, merasa lemas, dan menggigil.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi klien yang ditunjukkan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Hipertensi (00hyp): Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
- Karakteristik definisi: Tekanan darah sistolik 155 mmHg dan tekanan darah diastolik 89 mmHg.
- Faktor yang berhubungan: Stres, kecemasan, riwayat hipertensi.
2. Intoleransi Aktivitas (00092): Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- Karakteristik definisi: Klien mengatakan merasa lemas.
- Faktor yang berhubungan: Kelemahan, ketidakseimbangan nutrisi.
3. Hipotermi (00006): Penurunan suhu tubuh di bawah 35°C (95°F).
- Karakteristik definisi: Klien mengatakan menggigil.
- Faktor yang berhubungan: Lingkungan dingin, kurang pakaian yang memadai.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Hipertensi (00hyp):
- Tekanan darah dalam rentang normal (sistolik 90-120 mmHg, diastolik 60-80 mmHg).
- Klien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tekanan darah.
- Klien mampu melakukan manajemen hipertensi secara mandiri.
2. Intoleransi Aktivitas (00092):
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Klien mampu beradaptasi dengan keterbatasan aktivitas.
- Klien menunjukkan peningkatan energi dan daya tahan.
3. Hipotermi (00006):
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C).
- Klien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi suhu tubuh.
- Klien mampu mempertahankan suhu tubuh yang sesuai.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Hipertensi (00hyp):
- Monitor tanda-tanda vital secara berkala.
- Lakukan manajemen stres, seperti teknik relaksasi dan aktivitas yang menenangkan.
- Anjurkan klien untuk mengonsumsi makanan rendah garam dan tinggi serat.
- Edukasi klien tentang diet, aktivitas fisik, dan penggunaan obat antihipertensi.
2. Intoleransi Aktivitas (00092):
- Kaji tingkat aktivitas dan daya tahan klien.
- Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuannya.
- Terapkan program latihan aktivitas secara bertahap untuk meningkatkan daya tahan.
- Berikan dukungan emosional dan motivasi kepada klien.
3. Hipotermi (00006):
- Pantau suhu tubuh klien secara berkala.
- Pertahankan lingkungan yang hangat dan nyaman bagi klien.
- Berikan pakaian yang sesuai untuk mencegah kehilangan panas.
- Berikan makanan dan minuman hangat untuk mempertahankan suhu tubuh.
- Edukasi klien tentang faktor-faktor yang memengaruhi suhu tubuh dan tindakan pencegahan hipotermi.
Dengan diagnosa keperawatan yang tepat, luaran yang jelas, dan intervensi yang komprehensif, diharapkan klien dapat mencapai kondisi yang stabil, meningkatkan toleransi aktivitas, dan mempertahankan suhu tubuh yang normal.